Cerita Sex Skandal – Cerita Mesum ini adalaha kisah panas ku yg bermula dari rasa sepi dan takut tinggal di rumahnya sendirian. bude ratna berumur 32 tahun. Penampilannya biasa saja. Tinggi badan 160 cm. Ramping. Tapi aku suka bodynya. Buah dada 36B, dan pantatnya besar bulat.Aku suka lihat bude ratna kalau telah menggunakan celana panjang ketat sehingga pantatnya sangat membentuk, mteriaksang. bude ratna ialah adik kandung Papa aku.Waktu itu hheri aku tidak masuk kusarih. Aku diam di rumah bersama mama dan bude ratna. Pagi itu, jam 10, saya lihat mama baru selesai mandi. Mama keluar dheri kamar mandi menggunakan handuk menutupi dada dan setengah pacuma yang putih mulus. Mama berumur 38 tahun. Sangat mengnafsukan.Saat itu gak tahu secara tidak sengaja aku melihat mama membetulkan lilitan handuknya sebelum masuk kamar. Terlihat toket mama walau gak begitu besar tapi masih bagus bentuknya.Yang terutama jadi perhatian aku ialah memek mama yang dihiasi bulu hitam gak begitu lebat berbentuk segitiga rapi. Mungkin karena mama rajin mengasuhnya.Mama sepertinya tidak sadar kalau aku sgilag melihatnya.
Mama langsung masuk kamar. Hati berdebar dan terbayang terus pemandangan tubuh mama tadi.Aku dekati pintu, lalu aku intip dheri lubang kunci. Terlihat mama sgilag membuka lilitan handuknya lalu mengeringkan rambutnya dengan handuk tersebut. Terlihat tubuh mama sangat mengnafsukan. Terutama memek mama yang aku fokuskan.Secara otomatis tangan aku meraba kontol dheri luar celana, lalu meremasnya slow-slow sambil menikmati keindahan tubuh mteriaksang mama. Karena telah tak tahan lagi, aku segera ke kamar mandi dan onani sambil berimajinasi menyetubuhi mama. Sampai akhirnya.. Crot! Crot! Crot! Aku klimak.Sore hherinya, waktu aku sgilag tiduran sambil membaca majalah, tiba-tiba terdengar suara mama memanggil aku.“Roy..!” panggil mama.“Ya, Ma…” sahut aku sambil bergegas ke kamar mama.“Ada apa, Ma?” tanya aku.“Pijitin badan mama, Roy. Pegal rasanya…” kata mama sambil tengkurap.“Iya, Ma…” jawab aku.Waktu itu mama menggunakan daster. Aku mulai memijit kaki mama dheri betis. Terus sampai naik ke paha. Mama tetap diam merasakan pijitan aku.Karena daster mama agak mengganggu pijitan, maka aku bertanya pada mama, “Ma, dasternya naikin ya? mengganggu nih…” tanya aku.“Emang kamu mau mijitan apa aja, Roy?” tanya mama.“Seluruh badan mama,” jawab aku.“Ya telah, mama buka baju saja,” kata mama sambil bangun, lalu melepas dasternya tanpa ragu.“Ayo lanjutkan, Roy!” kata mama sambil kembali tengkurap. Darah aku berdesir melihat mama setengah telanjang di depan mata.
“Mama tidak malu buka baju depan Roy?” tanya aku.“Malu kenapa? Kan anak kandung mama.. Biasa sajalah,” jawab mama sambil memejamkan mata.Aku berdebar. Tanganku mulai memijit paha mama. Sebetulnya bukan meimijit, istilah yang tepat ialah mengusap agak keras.Aku nikmati usapan tangan aku di paha mama sambil mata terus memandangi pantat mama yang menggunakan celana dalam merah. Setelah selesai “memijit” paha, karena masih ragu, aku tidak memijit pantat mama, tapi langsung naik memijit pinggang mama.“Kok dilewat sih, Roy?” protes mama sambil menggoyangkan pantatnya.“Mm.. Roy takut mama marah…” jawab aku.“Marah kenapa? Kamu kan emang mama pinta mijitin.. Ayo teruskan!” pinta mama.Karena telah memperoleh angin, aku mulai meraba dan agak meremas pantat mama dheri luar celana dalamnya. Nyaman rasanya memijit dan meremas pantat mama yang bulat dan padat. Kontol aku telah mulai makin keras. Mama tetap terpejam menikmati pijitan aku.Karena birahi aku telah naik, aku sengaja memasukkan tangan aku ke celana dalam mama dan terus meremasnya. Mama tetap diam. Aku makin berani.Jheri tengah aku mulai menyusuri belahan pantat mama sampai ke belahan memek mama. Jheri aku diam disana. Aku takut mama marah. Tapi mama tetap diam sambil memejamkan mata. Aku mulai menggerakan jheri tengah aku di belahan memek mama. Mama tetap diam.Terasa memek mama mulai basah. Dan aku tahu kalau mama agak menggoyang-goyangkan pantatnya, mungkin mama merasa enak menikmati jheri aku di belahan memeknya. Itu perkiraan aku.Karena telah basah, aku nekad masukkan jheri aku ke lubang memek mama. Mama tetap memejamkan mata, tapi pantatnya mulai berputar agak cepat.“Roy, kamu ngapain?” tanya mama sambil membalikkan badannya. Aku kaget dan takut mama marah.
“Maaf, Ma…” kataku tertunduk tidak berani memandang mata mama.“Roy tidak tahan membatalkan birahi…” kataku lagi.“Nafsu apa?” kata mama dengan nada lembut.“Sini berbhering dekat mama,” kata mama sambil menggeserkan badannya. Aku diam tidak mengerti.“Sini berbhering Roy,” ujar mama lagi.“Tutup dulu pintu kamar,” kata mama.“Ya, Ma…” kataku sambil berdiri dan segera menutup pintu. Kemususan aku berbhering di samping mama.Mama menatapku sambil mengelus rambut aku.“Kenapa berbirahi dengan mama, Roy,” tanya mama lembut.“Mama marahkah?” tanya aku.“Mama tidak marah, Roy.. Jawablah jujur,” ujar mama.“Melihat tubuh mama, Roy tidak tahu kenapa jadi pengen, Ma…” kataku. Mama tersenyum.“Berarti anak mama telah mulai dewasa,” kata mama.“Kamu benar-benar mau akung?” tanya mama.“Maksud mama?” tanya aku.“Dua jam lagi Papa kamu balik…” cuma itu yang keluar dheri mulut mama sambil tangannya meraba kontol aku dheri luar celana.Aku kaget sekaligus bahagia. Mama mencium bibir aku, dan akupun segera membalasnya. Kami saling mencium mesra sambil tangan kami saling meraba dan meremas.“Buka baju kamu, Roy,” kata mama. Aku menurut, dan segera melepas baju dan celana.Mama juga melepas BH dan celana dalamnya. Mama duduk di tepi tempat tidur, sgilagkan aku tetap berdiri.“Kontol kamu besar, Roy…” kata mama sambil meraih kontol aku dan meremas serta mengocoknya. Enak rasanya.
Baca Juga Cerita Mesum Hot : Sex Dengan Pramugari Seksi dan Susu Gede Diva
“Kamu udah pernah maen dengan perempuan tidak, akung?” tanya mama.Sambil menikmati enaknya dikocok kontol aku menjawab, “Belum pernah, Ma.. Mmhh..”. Mama tersenyum, gak tahu apa artinya.Lalu mama menherik pantat aku hingga kontol aku hampir mengenai wajahnya. Lalu mama mulai menjilati kontol aku mulai dheri kontol sampai ke kepalanya.Rasanya sangat nikmat. Lebih nikmat lagi ketika mama memasukkan kontolku ke mulutnya. Hjilatan dan permainan lidah mama sangat pandai.Tanganku dengan keras memegang dan meremas rambut mama dengan keras karena merasakan kepuasan yang amat sangat. Tiba-tiba mama menghentikan hjilatannya, tapi tangannya tetap mengocok kontolku perlahan.“Enak akung?” tanya mama sambil menengadah menatapku.“Iya, Ma.. Enak sekali,” jawabku dengan suara tertahan.“Sini akung. Kontolmu udah besar dan tegang. Sekarang cepat masukkan…” ujar mama sambil menherik tanganku.Mama lalu telentang di tempat tidur sambil membuka lebar pacuma. Tanpa ragu aku naiki tubuh mama. Aku arahkan kontolku ke lubang memeknya. Tangan mama membimbing kontolku ke lubang memeknya.“Ayo, Roy.. Masukkan…” ujar mama sambil terus memandang wajahku.Aku tekan kontolku. Lalu terasa kepala kontolku memasuki lubang yang basah, licin dan hangat. Lalu kontol kontolku terasa memasuki sesuatu yang menjepit, yang gak tahu bagaimana aku menjelaskan rasa nikmatnya.. Secara perlahan aku keluarmasukkan kontolku di memek mama. Aku cium bibir mama. Mamapun membalas ciuman aku sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi goyangan aku.“Enak, Roy?” tanya mama.“Sangat enak, Ma…” jawabku sambil terus menyetubuhi mama. Setelah beberapa menit, aku hentikan gerakan kontol aku.“Kenapa mama mau melakukan ini dengan Roy?” tanyaku. Sambil tersenyum, mata mama terlihat berkaca-kaca.“Karena mama akung kamu, Roy…” jawab mama.“Sangat akung…” lanjutnya.“Lagipula detik ini mama memang sgilag ingin bersetubuh…” lanjutnya lagi.Aku terdiam. Tak berapa lama aku kembali menggerakan kontol aku menyetubuhi mama.“Roy juga sangat akung mama…” ujarku.
“Ohh.. Roy.. Enakk.. Mmhh…” desah mama ketika aku menyetubuhinya makin keras.“Mama mau keluar…” desah mama lagi.Tak lama kurasakan tubuh mama menggelinjang lalu mendekap aku erat-erat. Goyangan pinggul mama makin keras. Lalu..“Ohh.. Enak akungg…” desah mama lagi ketika dia mencapai klimak.Aku terus menggenjot kontolku. Lama-lama kurasakan ada dorongan kuat yang akan keluar dheri kontol aku. Rasanya sangat kuat. Aku makin keras menggenjot tubuh mama..“Ma, Roy gak tahann…” ujarku sambil mendekap tubuh mama lalu menekan kontolku lebih dalam ke memek mama.“Keluherin akung…” ujar mama sambil meremas-remas pantatku.“Keluherin di dalam aja akung biar enak…” bisik mama mesra.Akhirnya, crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam memek mama.“Mmhh…” desahku. Lalu tubuh kami tergolek lemas berdampingan.“Terima kasih ya, Ma…” ujar aku sambil mencium bibir mama.“Lekas berbaju, Papa kamu sebentar lagi balik!” kata mama.Lalu kamipun segera berbaju. Setengah jam kemususan Papa balik. Mama dan aku bersikap seperti biasa dan terlihat normal.Malam hherinya, sekitar jam 11 malam, ketika mama dan Papa telah tidur, aku dan bude ratna masih nonton TV. bude ratna menggunakan kimono. Sesekali aku lihat paha mulusnya ketika kimononya tersingkap. Tapi tidak ada perasaan apa-apa. Karena telah biasa melihat seperti itu.Tiba-tiba bude ratna bertanya sesuatu yang mengejutkan aku,”ngapain kamu tadi sore lama-lama berduaan ama mama kamu di kamar?” tanya bude ratna.“Hayo, ngapain..?” tanya bude ratna lagi sambil tersenyum.“Tidak ada apa-apa. Aku mijitin mama, kok…” jawabku.“Kok lama amat. Sampe lebih dheri satu jam,” tanyanya lagi.“Curigaan amat sih, bude?” kataku sambil tersenyum.“bude cuma merasa aneh saja waktu bude denger ada suara-suara yang bagaimanaa gitu…” ujar bude ratna sambil tersenyum.“Kayak suara yang lagi enak…” ujar bude ratna lagi.“Udah ah.. Kok ngocehnya ngaco ah…” ujarku sambil bangun.“Maaf dong, Roy. bude becanda kok…” ujar bude ratna.“Kamu mau kemana?” tanya bude ratna.“Mau tidur,” jawabku pendek.
“Temenein bude dong, Roy,” pinta bude.Aku kembali duduk dikursi di samping bude ratna.“Ada apa sih bude?” tanyaku.“Tidak ada apa-apa kok. Hanya butuh temen ngobrol saja,” jawab bude ratna.“Kamu telah mempunyai pacar, Roy?” tanya bude ratna.“Belum bude. Kenapa?” aku balik bertanya.“Kamu tuh ganteng, tinggi. Tapi kenapa belum mempunyai pacar?” tanya bude lagi.“Banyak sih yang ngajak jalan, tapi aku tidak mau,” jawabku.“Apa kamu pernah kissing dengan perempuan, Roy?” tanya bude ratna slow sambil wajahnya didekatkan ke wajahku.Bibir kami hampir bersentuhan. Aku tak menjawab.“Ni bude lagi horny kayaknya…” pikir aku.Tanpa banyak kata, aku cium bibir bude ratna. bude ratnapun langsung membalas ciumanku dengan hebat. Permainan lidah dan sedotan bibir kami main mainkan.. Sementara tanganku segera masuk ke balik kimono bude ratna. Lalu masuk lagi ke dalam BH-nya. Lalu ku remas-remas toketnya dengan mesra sambil ujung jheri aku memainkan puting toketnya.“Mmhh..”Suara bude ratna mendesah tertahan karena kami masih tetap saling mencium. Tangan bude ratnapun tidak diam. Tangannya meremas kontolku dheri luar celana kolorku. Kontolku langsung tegang.“Roy, pindah ke kamar bude, yuk?” pinta bude ratna.“Iya bude…” jawabku. Lalu kami segera naik ke loteng ke kamar bude ratna.Setiba di kamar, bude ratna dengan tak sabar segera melepas kimono dan BH serta CD-nya. Akupun segera melepas semua baju di tubuh aku.“Ayo Roy, bude telah gak tahan…” ujar bude ratna sambil senyum, lalu merebahkan badannya di kasur.Aku segera menindih tubuh telanjang bude ratna. Aku cium bibirnya, pindah ke pipi, leher, lalu turun ke toketnya. Aku jilat dan hjilat puting toket bude ratna sambil meremas toket yang satu lagi.
“Ohh.. Mmhh.. Royy.. Kamu pinter amat sih.. Mmhh…” desah bude ratna sambil tangannya memegang kepala aku.Lalu lidahku turun lagi ke perut, lalu ketika mulai turun ke selangkangan, bude ratna segera melebarkan kakinya mengangkang. Memek bude ratna bersih tidak berbau. Bulunya cuma sedikit sehing nampak jelas belahan memeknya yang bagus. Aku segera jilati memek bude ratna terutama bagian kelentitnya.“Ohh.. Sayang.. Enakkhh.. Mmhh.. Terus akung…” desah bude ratna sambil badannya menggelinjang membatalkan nikmat.Tak berapa lama tiba-tiba bude ratna mengepitkan kedua pacuma menjepit kepalaku. Tangannya menekan kepalaku ke memeknya.“Oh, Roy.. bude keluar.. Nikmat sekali.. Ohh…” desah bude ratna.Aku bangun, mengusap mulut aku yang basah oleh air memek bude ratna, lalu aku tindih badannya dan kucium bibirnya. bude ratna langsung membalas ciumanku dengan mesra.“Isep dong kontol Roy, bude…” pintaku.bude ratna mengangguk sambil tersenyum. Lalu aku kangkangi wajah bude ratna dan ku sodorkan kontolku ke mulutnya.bude ratna langsung menghjilat dan menjilati kontolku dan mengocok dengan tangannya sambil memejamkan matanya. Sangat enak rasanya. Cara menghjilat dan menjilat kontolnya lebih pintar dheri mama.“Udah bude, Roy udah pengen setubuhi bude…” kataku.bude ratna melepaskan genggamannya, lalu aku arahkan kontol aku ke memeknya.“Ayo, Roy.. bude telah tidak tahan…” bisik bude ratna.Lalu, bless.. sleb.. sleb.. sleb.. Kontolku keluar masuk memek bude ratna.“Roy kamu pinter menyenangkan perempuan. Kamu pandai memberikan kepuasan…” kata bude ditengah-tengah persetubuhan kami.“Ah, biasa saja, bude…” ujarku sambil tersenyum lalu ku kecup bibirnya.Selang beberapa lama, tiba-tiba bude ratna mempercepat gerakannya. Kedua tangannya erat mendekap tubuhku.“Roy, terus setubuhi bude..
Baca juga cerita seks terbaru : Dengan Gadis Genit dan Mahasiswi Bringas Seks
Mmhh.. Ohh.. bude mau keluar.. Ohh.. Ohh. Ohh…” desahnya.Tak lama tubuhnya menggelinjang. Pacuma erat menjepit pinggulku. Sementara akau terus memompa kontolku di memeknya.“Tente udah keluar, akung…” bisik bude ratna.“Kamu hebat.. Kuat…” ujar bude ratna.“Terus setubuhi bude, Roy.. Puaskan diri kamu…” ujarnya lagi.Tak lama akupun mulai merasakan kalo aku akan segera klimak. Kupertcepat gerakanku.“Roy mau keluar, bude…” kataku.“Jangan keluarkan di dalam, akung…” pinta bude ratna.“Cabut dulu…” ujar bude ratna.“Sini bude isepin…” katanya lagi.Aku cabut kontolku dheri memeknya, lalu aku arahkan ke mulutnya. bude ratna lalu menghjilat kontolku sambil mengocoknya. Tak lama, crott.. crott.. crott.. crott.. Air maniku keluar di dalam mulut bude ratna banyak sekali. Aku tekan kontolku lebih dalam ke dalam mulut bude ratna.bude ratna dengan tenang menelan air maniku sambil terus mengocok kontolku. Lalu dia menjilati kontolku untuk membersihkan sisa air mani di kontolku. Sangat nikmat rasanya besetubuh dengan bude ratna.Aku segera berbaju. bude ratna juga segera mengenakan kimononya tanpa BH dan CD.“Kamu hebat, Roy.. Kamu bisa memuaskan bude,” ujar bude ratna.“Kalo bude butuh kamu lagi, kamu mau kan?” tanya bude sambil mendekap aku.“Kapan saja bude mau, Roy pasti kasih,” kataku sambil mengecup bibirnya.“Terima kasih, akung,” ujar bude ratna.“Roy kembali ke kamar ya, bude? Mau tidur,” kataku.“Iya, sana tidur,” katanya sambil meremas kontolku mesra. Kukecup bibirnya sekali lagi, lalu aku segera keluar.Besoknya, setelah Papa bteriakkat ke kantor, mama duduk di sampingku waktu aku makan.
“Roy, semalam kamu ngapain di kamar bude ratna sampe subuh?” tanya mama mengejutkanku.Aku terdiam tak bisa berkata apa-apa. Aku sangat takut dimarahi mama. Mama tersenyum.Sambil mencium pipiku, mama berkata,”Jangan sampai yang lain tahu ya, Roy. Mama akan jaga rahasia kasarin. Kamu suka bude kamu itu ya?” tanya mama. Plong rasanya perasaanku mendengarnya.“Iya, Ma.. Roy suka bude ratna,” jawabku.“Baiklah, mama akan pura-pura tidak tahu tentang kasarin…” ujar mama.“Kasarin hati-hatilah…” ujar mama lagi.“Kenapa mama tidak marah,” tanya aku.“Karena mama pikir kamu telah dewasa. Bebas melakukan apapun asal mau tanggung jawab,” ujar mama.“Terima kasih ya, Ma…” kataku.“Roy akung mama,” kataku lagi.“Roy, bude dan Papa kamu sgilag keluar.. Mau bantu mama gak?” tanya mama.“Bantu apa, Ma?” aku balik tanya.“Mama ingin…” ujar mama sambil mengusap kontolku.“Roy akan lakukan apapun buat mama…” kataku. Mama tersenyum.“Mama tunggu di kamar ya?” kata mama. Aku mengangguk..Sejak detik itu hingga detik ini aku kawin dan mempunyai 2 anak, aku tetap bersetubuh dengan bude ratna kalau ada kesempatan. Walau telah agak berumur tapi kemengnafsukanan dan kemolekan tubuhnya masih tetap menherik.Baik itu di rumah bude ratna kalau tidak ada Om, di rumah aku sendiri, ataupun di panasel.Silahkan dengan mama, aku telah mulai jarang menyetubuhinya atas permintaan mama sendiri dengan alasan tertentu tentunya. Dalam satu bulan cuma 2 kali.
Birahi Kakak Iparku Yang Sangat Liar
Memang benar kalau kata kaum hawa, lelaki itu memang buaya darat, dan tidak pernah puas dengan 1 pasangan. Contohnya aku sendiri, namaku Aris, aku ini seorang lelaki yang memang jantan sekali, buktinya aku sudah mempunyai 2 istri. Dengan 2 istriku ini aku masih saja ingin mempunyai istri lagi, hha… memang lelaki buaya darat.Dimata lelaki kebanyakan seperti pepatah yang berkata seperti ini “ Rumput tetangga lebih hijau daripada milik kita senidiri ”. Aku selalu tertarik ketika melihat body montok dan kecantikan dari Mbak Ayu. Mbak Ayu ini adalah istri dari Mas Randy , dia adalah kakak laki-laki dari istriku yang bernama Maria. Entah mengapa setiap aku melihatnya rasanya aku ingin sekali menjamah dan mencumbui tubuh sintalnya.Gambaran dari Mbak Asanah ini sebagai berikut, dia berkulit putih, hidung mancung body sintal, dan berhidung mancung. Jika para pembca melihat Mbak Ayu, saya yakin pasti akan merasakan hal yang sama seperti aku. Mbak Ayu ini keturunan Arab, pokoknya hot banget deh para pembaca, nggak kebayang deh kalau aku sampai bisa ML sama dia.Sudah hampir 2 tahun ini Mas Randy menikah dengan Mbak Ayu, namun sampai saat ini belum dikaruniai buah hati. Yah mungkin saja mereka belum waktunya atau juga Mas Randy nggak bisa memberi keturunan,hha, initinya hanya yang diatas yang tahu. Selama ini walaupun mereka belum mempuyai keturunan kehidupan mereka terlihat cukup harmonis.Dihari libur mereka menghilangkan kesuntukannya dengan bermain kerumahku, bahkan tak jarang mereka sampai menginap dirumahku untuk sekedar bermain dengan anakku. Sampai suatu hari, ketika mereka Mas Randy ada pengajian Mbak Ayu pun menginap dirumahku.“ Mbak, kog Mbak belum juga punya keturunan sih, apa jangan jangan mas Randy gak bisa ngasih keturunan sama Mbak, hha…” Ucapku menggodanya.
“ Hemmm… istighfar Aris jangan berkata seperti itu, dosa tauk !!! kami belum mendapat keturunan karena kami belum dipercaya sama yang di atas,” sahutnya dengan raut muka memerah dengan sedikit marah.“ Iya-iya Mbak, Aris cuma bercanda kali Mbak, sori Mbak yah, hhe… ” ucapku.Aku sering sekali menggoda Mbak Ayu, aku berani berkata seperti tadi karena memang kami sudah akrab dan Mbak Ayu juga sudah terbiasa dengan candaanku. Kadang aku menyarankan kepada mereka agar suruh megadopsi anak sebagai pemancing agar mereka bisa mempunyai keturunan. Namun jawaban Mas Randy dan Mbak Ayu mereka tidak percaya denga hal seperti itu.Yah maklum sajalah karena mereka tergolong keluarga yang agamis, malahan mereka bilang bahwa mereka sayang sekali dengan anakku. Mas Randy dan Mbak Ayu memperlakukan anakku layaknya anak mereka sendiri, malahan kalau aku fikir-fikir kasih sayang kami kalah dengan dengan kasih sayang mereka. Ketika Mbak Ayu menginap dirumahku, maka dengan terpaksa aku harus tidur tamu.Mbak Ayu tidur dikamarku dengan Maria, padahal waktu itu giliran ML ku dengan Maria bukan dengan Erika istriku yang pertama. Huh, terpaksa deh aku harus menunda persetubuhanku dengan Maria. Sebanrnya Aris junior udah kepingin banget menyelami liang senggama istri keduaku Maria, tapi yasudahlah mau gimana lagi.Saat itu Pada akhirnya aku onani sendiri sama liat video 3x di hp ku, Kacau deh.Sekitar jam 11 malam karena hawa panas banget di kamar tamu gak ada AC, aku pergi mandi ke Toilet belakang pengen mandi. Ibu-ibu dan anakku dah pada tidur. Di Toilet aku malah terbayang Mbak Ayu dan malah onani lagi.
Lagi enak-enaknya telanjang sambil onani duduk di closet , eh… tiba-tiba ada yang terburu-buru masuk toilet tanpa menghiraukan aku.Mungkin saking kebelet pengen pipis. Langsung tarik daster tidur, celana dalam dan kencing gitu aja. Ternyata Mbak Ayu, begitu kulihat dari belakang, pantatnya putih dan semok banget. Ditambah lagi dia terlihat sexy banget pake daster istriku, belum pernah aku melihat Mbak Ayu pake daster, maklum dia ustazah. Walau di depan saudara, mereka tetep pake jubah dan jilbab.Kecuali kalau mereka mau tidur.Itu pun ganti di kamar.Mbak Ayu belum sadar kalau ada aku didalam Toilet. Mungkin saking kebeletnya.Tapi, pas dia mau cebok nyuci Vaginanya dan menengok kebelakang, dia hampir jatuh dan menjerit melihat aku lagi duduk di closet sambil megangin penisku yang lagi ereksi. Beruntung aku cepet narik dan memegang tangannya sehingga dia tidak sampai terjengkang,“ Sssttt… Aduh mbak jangan menjerit, Nanti Maria bangun hlo, kalau mbak menjerit nanti kita malah disangka ngapangapain lagi,” ucapku.Saat itu Mbak Ayu pun pada akhirnya terdiam. Sesaat dia terpukau melihat penisku yang gede dan lagi ereksi.
Baca Juga Cerita Mesum Dewasa : Bersetubuh Dengan Pembantu Yang Sudah lama Menjanda dan Nikmatnya Tubuh Mulus Adik Kandungku Yang Nakal
Setelah tersadar saat itu Mbak Ayu pun memalingkan mukanya, dan,“ Aris… kamu ngapain kamu disini ? bener-bener nggak sopan kamu yah, ” ucapnya memarahiku.“ Sssttttttt… Pelan Mbak kalau ngomong, justru mbak yang gak sopan, orang aku udah didalam dari tadi, eh mbak malah nyelonong gitu aja, ” ucapku menerangkan.“ Iya ya, Maafin Mbak yah, habis Mbak tadi kebelet kencing sih, jadi sampai nggak tahu deh kalau kamu ada didalam, ” ucapnya.Pucuk dicinta ulam pun tiba, kesempatan nih siapa tau aku bisa memanfaatkan suasana ini, ucapku dalam hati. Kemudian,“ Yasudah Mbak cuci aja dulu tuh anunya nanti bau hlo, apa mau aku Aris yang cebokin ? ucapku bercanda.“ Ihhh, gak sopan banget kamu Aris,” Jawabnya sensi.“ Udah lah Mbak, mbak sebenernya mau liat ini kan? Ucapku sembari menunjukan penisku kepada Mbak Ayu.“ Ihhh, kamu apa-apaan sih Ris, ” ucapnya sembari memalingkan mukanya.“ Sudah lah Mbak, Aris tahu kok kalau Mbak nggak bahagia sama Mas Randy, ” ucapku.Kemudian aku pun menaarik tangannya dan kutempelkan di penisku. Setelah itu aku genggamkan telapak tangannya di penisku, lalu kupeluk dia. Tak lupa tanganku menarik dasternya keatas dan tangan kananku langsung hinggap di Vaginanya. Saat itu aku mulai memegang dan meremas Vagina-nya yang masih basah oleh sisa air seni dia karena belum sempat di basuh air.
Tanpa memberi kesempatan,sambil kupeluk dia,aku kobel Vaginanya.Dia mau berontak,tapi pas dah kukobel Vaginanya,dia malah mendesah dan merintih.Jangan Aris,dosa besar katanya.Tapi terus aku mainkan clitorisnya dan kuremas payudaranya,“ Sssshhh… Ahhhh…, ” desahnyaKemudian aku menarik tangannya dan kugenggamkan pada penisku, saat itu Mbak Ayu hanya menggenggam saja. Namun seiring kumainkan Vaginanya, pada akhirnya tangan diapun mulai meremas-remas penisku,“ Ouhhhh… Ssssshhh… Ris jangan kayak gini sama aku, Inget Ris aku ini kakakmu… Ouhhh…, ” ucapnya.Saat itu aku tidak perduli, aku terus melangsungkan aksiku meremas payudaranya dan mainkan Vaginanya dengan jariku. Tanpa menunggu kesadaran dia pulih sepenuhnya, aku membuat tangan dia berpegangan ke bak mandi sampai posisi dia kini pun menungging. Tanpa menunggu waktu, aku mengarahkan penisku pada liang senggamanya. Setelah tepat diliang senggama-nya, maka aku pun langsung menenggelamkan Penisku,“ Blessssssss… Ahhhh…, ” desah mbak Ayu mulai merasakan nikmat. Beruntung Vaginanya masih basah dan licin oleh cairan dari rangsangan tadi, jadi aku tidak perlu bersusah payah, kini Penisku pun amblas kedalam Vagina Mbak Ayu dengan mudahnya,“ Ouhhhh… nikmat sekali Mbak memek Mbak, ” ucapku diiringi desahan nikmatku.Saat itu kurasakn Vagina Mbak Ayu terasa sempit, yah maklum saja karena dia memang belum pernah mempunyai anak. Aku merasakn Penisku terasa terjepit karena memang ukuranya lumayan besar ( panjang 16 cm, diameter 4 cm).
Nikmat sekali, Penisku terasa seperti diremas-remas. Tanpa membuang waktu aku pun menggenjot Vagina Mbak Ayu dengan penisku,“ Ouhhh… Ris… Ssssshhhh… Ahhhh…, ” desah Mbak Ayu keenakan.Sambil kugenjot Vaginanya dari belakang, tak lupa aku pun meremas-remas payudaranya dari belakang. Saat itu aku melihat pantat Mbak Ayu yang semok dan putih itu bergoyang-goyang mengimbangi setiap tusukan penisku. Benar-benar mantap rasanya guest, serasa ML sama ABG. Sekitar 15 menit aku menggenjot Vagina Mbak Ayu, tiba-tiba aku merasa seperti akan klimaks.Karena merasa seperti itu aku pun mempercepat sodokanku pada Vagina Mbak Ayu. Sekitar 2 menit aku menyodok dengan full speed pada akhirnya kurasakan ada desakan dari batang kejantananku,“ Cruttttttt…. Cruttt… Cruttt… Ouhhhhh…., ”Pada akhirnya Penisku menyemburkan lahar panasnya di dalam liang senggama Mbak Ayu. Dia pun hampir berteriak dengan keras.Beruntung aku cepat menutup mulutnya dengan tanganku.Aku dan Mbak Ayu klimaks secara bersamaan. Saat menikmati klimaksku itu, saat itu aku tanamkan dalam-dalam penisku menancap dalam Vagina Mbak Ayu.Kami menikmati sisa-sisa klimaks kami. Aku peluk dan kuremas payudaranya dari belakang. Setelah penisku lemas, aku pun mencabutnya dari Vagina Mbak Ayu.Tiba-tiba kesadarannyapun kembali, dia berbalik badan, kemudian,“ Plak… Plak…, ” suara tamparan Mbak Ayu menampar kedua pipiku.
Aku melihat raut mukanya penuh kekecewaan dan kemarahan,“ Kamu bejat Ris, kamu tega melakukan hal seperti ini pada kakak iparmu sendiri, ucapnya penuh kekecewaan.Saat itu aku pun mencoba menenangkanya dengan merangkul dia, namun saaat itu dia mencoba mendorongku, dan,“ Sudah lah Mbak jangan seperti itu, Aris juga tahu Mbak menikmatinya, jangan siksa bathin Mbak, Aris tau kok Mbak nggak bahagia sama mas Randy, ” Ucapku coba menenangkanya.Saat itu setelah aku berkata seperti itu, Mbak Ayu berniat menampar aku lagi, namun saaat itu aku memegang tangannya dan mendorongnya agar dia bersandar di dinding kamar mandi, dan aku menyambung perkataanku,“ Aku tahu, selama ini Mbak pengen punya keturunankan ? Kalau memang mbak Mas Randy tidak mampu, biar aku yang memeberikan keturunan dari benihku kepada mbak, sudah nikmati saja Mbak !!!, ” sambungku.Saat itu Mbak Ayu hanya terdiam saja. Setelah itu aku mengangkat dagunya dan kutatap wajahnya. Sungguh begitu cantik dan menggairahkan sekali Mbak Ayu ini. Mbak Asanah saat itu tidak berani menatap wajahku, matanya tetap megarah kebawah,“ Mbak, Aris tahu kok nafsu sex Mbak sangat besar, dan kalau aku lihat mas Randy tipe laki-laki yang nggak bisa muasin wanita, benar kan Mbak ??? mulai hari ini biar Aris yang muasin Mbak, ” ucapku.
Ketiak itu Mbak Ayu hanya terdiam saja. Karena dia hanya diam lalu aku pun mengecup keningnya. Tanpa sepatah katapun Mbak Ayu hanya terdiam, dan kini nampak pasrah. Kini aku memberanikan untuk melumat bibirnya. Ketika aku melumata bibirnya, Mbak Ayu tidak merespon sama sekali. Namun ketika aku mulai meremas Payudara. pada akhirnya dia pun membalas lumatan bibirku.Saat itu dengan ganasnya dia melumat bibirku, aku tahu dia menginginkan kepuasan. Entah apa yang terjadi sama mas Randy hingga istrinya gak bisa hamil dan haus akan sex seperti itu. Saat itu aku menghentikan ciumanya dan,“ Mbak, kita terusin dikamar belakang saja ya,” ucapku.Saat itu Mbak Ayu hanya menganguk, sebelum kami pergi kekamar belakang, tidak lupa aku menyuruh dia cebok dulu. Aku yang nyuci pake sabun sirih istriku dan menyiramnya dengan air. Lalu kami pergi ke kamar belakang dengan hati-hati takut istriku bangun dan bercinta lagi dengan ganasnya.Aku menuntaskan hasratku sama Mbak Ayu kakak iparku. Dan Mbak Ayu pun menikmatinya.Dia benar-benar haus akan sex, tidak perduli dia akhwat atau ustazah, kalau hasrat sex sudah menggelora disimpan dulu gelarnya itu.Aku menikmati setiap lekuk tubuh Mbak Ayu. Benar-benar sangat mulus dan menggairahkan.Mbak Ayu pun bermain dengan ganas. Hampir aku gak bisa mengimbangi. Katanya kontol mas Randy sangat kecil dan cepet banget keluar.Dia terlalu egois dan ingin enaknya sendiri.
Dah dicoba bilangin supaya konsul ke dokter spesialis,malah dia marah-marah. Akhirnya Mbak Ayu cuma bisa menahan rasa sendiri. Pantas saja mainnya sangat liar. Singkat cerita setelah puas, dia pun balik lagi ke kamar dan tidur dengan Maria istriku. Itulah awal perselingkuhanku. Dan setelah itu,kami melakukannya setiap ada kesempatan.Tebak saja guest, pada akhirnya Mbak Ayu pun hamil dan mengandung anakku. Singkat cerita ketika bayi itu sudah terlahir dan aku pun mencoba tes DNA-nya, ternyata DNA-nya persis seperti DNA-ku. Saat itu Mas Randy tidak pernah tahu kalau itu anakku, dan Mas Randy menganggap itu adalah anaknya. Sampai sekarang skandal kami pun masih bertahan. Aku berharap semoga hubungan skandal ini langgeng dan tidak ketahuan oleh istriku maupun Mas Randy. Tamat. Demikianlah cerita bokep setengah baya Diperkosa Mama Dan Tanteku Yang Binal dan Birahi Kakak Iparku Yang Sangat Liar