Cerita Ngentot Terbaru – Cerita Panas ini merupakan cerita seks yang ku alami beberapa waktu lalu.. Perkenalkan namgue gue adalah karyawan dari pegawai swasta di Bandung, baru dua bulan ini guebekerja di kantor baruku karena dengan kantor yang lama gue digaji rendah ketimbang kantor baruku ini.Suatu hari setelah makan siang gue mendapat telpon dari Ibu Ita dimana dia yang dulu mengeteswawancara saat masuk kekantornya, beliau berposisi sebagai manager keuangan karena jasanya dia guebisa masuk di kantor ini dan tentunya gue sangat menghormati beliau.Halo bu, selamat sianga sapa saya menjawab telpon.Halo Teguh..a jawab dia Riang sekali. Ada yang saya bisa saya bantu tanya saya, basa-basi sih.Ah enggak cuma ngecek kamu aja. Dah makan siang tanyanya ramah.Oh sudah bu, baru ajaa jawabku.Gimana kerja disini, ada masalah tanya bu ita lagi.Wah enggak bu, tapi memang saya baru mulai sih, baru membiasakan diri dengan keadaan kerja disiniajawab saya singkat
.Gimana gajinya, dah cukup tanyanya dengan suara menggoda.He..he..he.. maunya sih tambah lagi bua jawab saya sambil tertawa.Hah.. segitu aja udah tinggi kan balas bu ita sedikit kag.Iya bu, becanda tadi..a jawabku singkat.Oh.. kirain.a jawabnya. Eh Teguh nanti sore sehabis kantor kamu ada kerjaan gak tanya bu ita.Enggak kayaknya bu, ada apa emangnyaa tanygue sedikit heran.Hmm.. ada yang ingin saya bicarakan, agak pribadi sih, makanya saya ingin bicaraiinnya sehabis kantoraja nantia jawab bu ita.OK bu, saya gak ada janji untuk sore sampe malem nantia jawab saya.OK nanti gue tunggu di kafe xxx nanti sorea kata bu ita.OK bua jawab saya.Ok kalo gitu, oh iya, golongan darah kamu apa tanya bu ita sebelum mengakhiri pembicaraan.Ba jawabku penuh kebingungan.Perfect ! OK deh gue tunggu nanti sorea kata bu ita lalu menutup telponnnya.Sejenak gue terdiam penuh kebingungan, tapi gue kembali bekerja sebab pekerjaanku lumayan menumpuk.Selah pulang kerja gue arahkan mobilku ke kafe xxx yang dijanjikan tadi. Dalam perjalanan guediselimuti kebingan yang amat sangat.Bu Ita Ada apa manager keuangan kantorku itu mau menemuiku, soal urusan pribadi lagi. Dan yang palingmembuatku bingung adalah dia sempat menanyakan golongan darahku, untuk apa ?Sebagai informasi, Bu ita berumur sekitar 34-35 tahun. Masih cukup muda untuk menjadi managerkeuangan, tapi memang dia berasal dari keluarga yang berteman dekat dengan pemilik perusahaanku.
Ditambah lagi suaminya, pengusaha yang dulu jadi sahabat pak Faisal presdir perusahaanku sewaktukuliah.Oh iya bu ita sudah bersuami, tapi sayang mereka belum dikaruniai anak. Tapi mungkin karena hal itu buitu terlihat masih seperti wanita muda. Badannya tinggi semampai, ramping tanpa lemak. Kulitnya kuninglangsat dengan rambut lurus sebahu.Matanya berbinar selalu bersemangat dan bibir tipisnya itu selalu menarik perhatiannku. Hanya ada satukata yang dapat mewakili bu ita Cantik.Sesampainya di kafe xxx, gue melihat bu ita melambai kearahku dari meja yang agak dipojok. Kafe itumemang agak sepi, pelanggannya biasanya eksekutif muda yang ingin bersantai selah pulang kerja.Sore bu, maaf agak terlambata katgue sambil menyalaminya.Oh gak pa-paa kata bu ita sambil mempersilakkan gue duduk.Selanjutnya gue dan bu ita mengobrol basa-basi, bercerita tentang kantor, dari yang penting sampegosip-gosipnya. He..he..he.. gak guna bang.Selah beberapa lama akhirnya gue mengajukan pertanyaan.
Oh iya bu, sebenernya ada apa ya mengajak sayabertemu disinia tanygue memulai.Oh iyaa jawabnya. Mendadak wajahnya sedikit pucat.Beberapa saat ibu ita terdiam. Kemudian mulai berkata Begini Teguh, kamu tau kan kalo gue sudahberkeluarga ?a. Gue menganguk kecil untuk menjawabnya.Tahun ini adalah tahun ke 10 pernikahankua lanjutnya. Kemudian dia mengeluarkan sebuah foto dari dalamdompnya. Ini foto suamiku waktu sebelum nikah, gimana mirip kamu gakHe..he..he.. kayak ngacaa jawabku sambil mengembalikan foto tersebut. Sebenernya gue makin bingungarah pembicaraan bu ita.Kamu tau kan gue dan suamiku belum dikaruniai anak tanyanya lagiIyaa jawabku bingung.Jadi begini Teguh, gue dan suamiku sudah mencoba beberapa cara. Tapi belum berhasil. Sedang umurkusemakin bertambah, makin sulit untuk bisa punya anak. Memang kami sudah tau masalahnya ada disuamikudan dia sekarang dalam terapi pengobatan, tapi mungkin suamiku butuh bantuan lain.. dari kamua kata buita.Bantuan dari saya ? maksudnya bu tanygue yang sudah dipuncak kebingungan.Mungkin kamu bisa bantu suamiku untuk membuahi guea katanya pelan.Maksudnya saya menyumbang sperma untuk bayi tabung ibu dan suami ibu tanygue tergagap.
Bukan, gue sudah pernah coba cara itu dan gagal. Sperma suamiku terlalu lemah. Kalau gue ulangisekarang tentu suamiku curiga. Lagi pula sulit untuk menukar sperma suamiku dengan spermamu nantiajawab bu ita.Jadi tanygue lagi.Gue pingin kamu meniduri gue, membuahi gue sampai gue hamila jawabnya singkat.Gue cuma bisa ternganga terhadap permintaan bu ita yang ku anggap sangat gila itu.Tenang, jangan tguet kahuan. Kamu mirip sekali dengan suamiku, apalagi golongan darah kalian sama,jadi anak yang lahir nanti akan sulit sekali diketahui siapa ayah sebenarnya kata bu ita meyakiniku.Akhirnya terjawab kenapa dia tanya golongan darahku tadi. Mungkin alasan bu ita begitu gampangmenyujui waktu gue wawancara dulu salah satunya adalah rencana iniTrus bagaimana kita melguekannya tanygue selah menenangkan diri.Kamu ada waktu malem ini ? Kebulan suamiku lagi keluar kota sampai besok.atanya bu ita.Gue available.a jawabku.Kemudian bu ita menelpon kerumahnya, memberitahukan pembantunya dia tidak pulang malam itu sambilmemberi alasan. Kemudian dia mengajakku ke hotel xxx.
Selah cek in, kami langsung masuk kamar.Didalam kamar, tidak ada pembicaraan yang berarti. Bu ita langsung ijin untuk mandi, selah diaselesai, gantian gue yang mandi.Selah gue keluar dari kamar mandi, gue melihat bu ita yang hanya memakai bathrobe tiduran sambilmenonton tv. Gue kemudian duduk di pinggiran tempat tidur.Bagaimana, kita mulai tanygue dengan perasaan gugup. Soalnya biasanya gue ML tujuannya cuma untuksenang-senang, bahkan pakai alat kontrasepsi agar pasangan MLku tidak hamil. Kalau ini malah tujuannyapengen hamil.OKa jawab bu ita kemudian bergeser memberi gue tempat untuk naik kempat tidur.Gue berbaring disampingnya kemudian berkata Bu, mungkin tujuan kita supaya ibu bisa hamil, tapi apabisa kita melguekan persubuhan ini seperti layaknya orang lain yang mencari kepuasan juga .Gak pa-pa sayanga jawab bu ita. Gue rela kok kamu tidurin. Malah sejujurnya kamu tuh bangkitin nafsukubang. Ngingin gue diawal-awal pernikahankua jawab bu ita nakal.Gue kemudian mengecup dahi bu ita, sesuatu yang selalu gue lguekan sebelum meniduri wanita. Bu itaterseyum kecil.Kemudian gue mengecup bibir bu ita. Bibir tipis yang selalu menarik perhatianku itu ternyata nikmatjuga. Kemudian gue mulai mencium bibirnya lagi, kali ini lebih lama dan lebih dalam.Sambil mencium bibir mu ita, tanganku mulai bergerilya. Pertama-tama gue elus rambutnya, bu itamembalas dengan sedikit meremas kepalgue. Kemudian tanganku turun untuk mengelus-elus tubuhnya,walaupun masih dari luar bathrobe.
Masih sambil berciuman, perlahan gue buka tali bathrobenya. Selah membuka sebagian bathrobe bagianatasnya, gue langsung mengelus payudaranya, ternya bu ita sudah tidak memakai bra. Awalnya gue hanyamengelus, tapi kemudian berubah menjadi meremas. Payudaranya masih kenyal, walaupun sudah sedikitturun, tapi sangat nikmat untuk diremas.Kemudian gue mulai memilin-milin putingnya. Bu ita merintih pelan, kemudian melepaskan ciuman. Guekemudian turun sedikit untuk mulai menjilati puting bu ita. Gue muail menjelati puting yang kirisedang payudara yang kanan gue remas dengan tangan.Kemudian berganti gue menjilati yang kanan sambil meremas payudara yang kiri. Sesekali gue gigit-gigitkecil, tapi sepertinya bu ita tidak terlalu suka, dia lebih menyukai gue menyedot kencang putingnya.Tangan kananku kemudian turun kebawah untuk membuka bathrobe bagian bawahnya hingga tubuhnya terlihatsemua. Bathrobe hanya menyangkut di tangannya. Tanganku mulai mengelus pahanya. Perlahan gue bukasedikit pahanya untuk mengeluspaha bagian dalamnya, begitu mulus kulit bagian itu.Tanganku naik keatas menuju selangkangan, ternyata bu ita masih memakai CD. Gue tak mau langsung kevaginanya hingga tanganku beralih ke pantatnya. Gue meremas pantat yang bulat ini dari dalam CDnya,sebab gue selipkan tanganku ke dalam celananya.
Baca Juga Cerita Seks Dewasa : TANTE GENIT GILA BRONDONG dan SEX MAHASISWI BERBODY SEKSI
Jujur gue adalah penggemar pantat dan pinggul wanita. Apalagi wanita seperti bu ita ini. Pinggulnyaramping tapi pantatnya besar membulat.Perlahan remasan kepantat bu ita gue alihkan ke depan. Di garis vaginanya gue merasa sudah banyakcairan yang keluar dari vaginanya. Kemudian gue mengelus vaginanya mengikuti garis vagina. Perlahangue tusuk vaginanya dengan jari tengahku.Tubuh Bu ita tersentak, pinggulnya diangkat seperti mengantarkan vaginanya untuk melahap jariku lebihdalam. Jariku gue keluar masukkan perlahan, bu ita merintih semakin keras.Gue turun kebawah, ingin menjilat vaginanya. Tapi Bu Ita menahan tubuhku. Gak usah Teguh, gue maluakata Bu Ita. Langsung masukin aja sayang, gue dah gak tahana lanjut bu ita.Gue memposisikan tubuhku diatas bu ita. kemudian gue lebarkan pahanya nsehingga selangkangannyaterbuka lebar. Gue arahkan penisku ke vaginanya. Perlahan gue usahpak penisku ke permukaan vaginanya,tapi bu ita memandangku dengan penuh harapan supaya gue cepat memasukkan penisku ke vaginanya.Perlahan gue dorong penisku untuk measuk ke vaginanya. Vaginanya masih ser, mungkin karena belumpernah melahirkan. Gue mulai mengeluar masukkan penisku dari vaginanya, sedangkan bu ita merintihkeras siap penisku menghujam vaginanya.Sesekali gue mencium bibirnya, tapi dia lebih suka merintih sambil memejamkan matanya menikmati siapgesekan vaginanya dengan penisku. Tangan bu ita mencengkram bahuku, sepertinya dia ingin tubuhh kitabergesekan keras agar payudaranya tergesek oleh dadgue.Mas terus mas, terusa rintih bu ita.
Sepertinya dia membayangkan suaminya yang menyubuhinya.Sebenernya gue agak cemburu, tapi gue pikir-pikir lebih baik daripada dia merintih memanggil namgue,nanti dia kebiasaan bisa berabe kalau dia memanggil namgue waktu bersubuh dengan suaminya.Tiba-tiba tangan bu ita mencengkram pantatku seakan membantu dorongan penisku agar lebih kuatmenghujam vaginanya. Pinggulnya pun semakin aktif bergerak kekanan-kekiri sambil kadang berputar.Sungguh beruntung gue bisa menikmati tubuh molek bu ita yang sangat ahli bercinta.Tiba-tiba tangannya menekan keras pantatku kearah vaginanya. Sepertinya dia sudah orgasme. Tubuhnyamenegang tidak bergerak. Guepun menghentikan pompaanku ke vaginanya sebab tangannya begitu kerasmenekan pantatku.Selah tubuhnya berkurang kegangannya gue mulai pompaanku perlahan. Cairan orgasmenya membuat vaginanyasemakin licin. Memang vaginanya jadi berkurang daya cengkramnya, tapi kelicinannya memberikan sensasiyang berbeda.Gue mengangkat tubuhnya untuk berganti posisi. Tapi bu ita menolak sambil berkata Teguh please, kaliini gaya konvensional aja ya gue pengen nikmatin besok-besok yaa. Gue melakkan tubuh bu ita lagi.Goyangan pinggulnya makin menggila, begerak kekiri dan kekanan, tapi gue paling suka saat berputar.
Sungguh hebat goyangan bu ita. Mungkin itu goyangan terbaik dari wanita yang pernah gue tiduri.Tangannya kembali menekan keras pantatku, bu ita sudah sampai di orgasme keduanya. Tubuhnya sangattegang kali ini, sampai perlu lama untuk kembali normal. Selah berkurang kegangannya, gue berkata Buapa kita sudahin dulu ? kayaknya ibu sudah lemas sekali kata gue.Gak pa-pa Teguh, gue pengen sperma kamu, terusin aja.a jawab bu ita.Gue mulai memompa lagi vaginanya dengan penisku. Kali ini vaginanya sudah benar-benar basah. Bu itasudah mengurangi gerakannya, mungkin dia sudah terlalu lemas.Gue konsentrasikan pompaanku ke vaginanya hingga bu ita mulai merespon lagi. Sebenarnya gue sudahdikit lagi ejguelasi saat bu ita tiba-tiba berteriak kencangArrrhgh.. Teguh gila enak banga jeri bu ita sambil menjepit tubuhku dengan kedua pahanya.Adu gila Teguh. gue dah 3 kali keluar kamu belum keluar juga. Ayo dong Teguh, gue cari pejantan bukancari gigoloa kata bu ita lemah.Gue sebenernya kasian dengan bu ita, tapi gue juga sedikit lagi ejguelasi. Gue goyang perlahanpenisku.
Kali ini gue benar-benar konsentrasi menggapai orgasmeku. Tak berapa lama gue merasa spermguesudah sampai diujung penisku.Bu saya dikit lagi keluar bu.a katgue sambil meniukmati sensasi luar biasa. Bu ita membantu denganmenggoyangkan pinggulnya sambil menahan pantatku agar penisku tidak lepas dari vaginanya.Agkh.a, crot..crot..crot..crot empat kali spermgue ku siram derask ke liang vaginanya. Bu ita menahanpantatku kuat-kuat agar spermgue masuk kerahimnya dalam-dalam.Tahan sebentar Teguh, supaya spermanya masuk semuaa kata bu ita sambil menahan pantatku kearahselangkanyannya. Selah beberapa menit baru bu ita melepaskan cengkramannya. Gue kemudian merebahkantubuhku disampingnya.Malam itu gue menggagahi bu ita sampai 3 kali. Sama seperti yang pertama, gue tumpahkan seluruhspermgue ke liang vaginanya. Selah itu persubuhannku dengan bu ita jadi acara rutin. Minimal 2 kaliseminggu gue menyubuhinya. Gue bahkan dilarang bersubuh dengan wanita lain, agar spermgue benar-benar100% masuk ke rahimnya.2 bulan kemudian bu ita positif hamil, tapi sampai saat ini, saat kehamilannya memasukki bulan ke 3,gue masih rutin menyubuhi bu ita. Sepertinya bu ita tidak bisa menolak kenikmatan digagahi olehku, dangue tentu aja gak mau kehilangan goyangan dasyat bu Ita.
AKIBAT SERING DI MANJA BOS
Aku memang terlahir dari keluarga yang cukup berada. Aku anak lelaki satu-satuya. Dan juga anak bungsu. Dua kakakku perempuan semuanya. Dan jarak usia antara kami cukup jauh juga. Antara lima dan enam tahun. Karena anak bungsu dan juga satu-satunya lelaki, jelas sekali kalau aku sangat dimanja. Apa saja yang aku inginkan, pasti dikabulkan. Seluruh kasih sayang tertumpah padaku.Sejak kecil aku selalu dimanja, sehingga sampai besarpun aku terkadang masih suka minta dikeloni. Aku suka kalau tidur sambil memeluk Ibu, Mbak Lisa atau Mbak Indri. Tapi aku tidak suka kalau dikeloni Ayah. Entah kenapa, mungkin tubuh Ayah besar dan tangannya ditumbuhi rambut-rambut halus yang cukup lebat. Padahal Ayah paling sayang padaku. Karena apapun yang aku ingin minta, selalu saja diberikan. Aku memang tumbuh menjadi anak yang manja. Dan sikapku juga terus seperti anak balita, walau usiaku sudah cukup dewasa.
Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indri menikah. Aku tidak rela Mbak Indri jadi milik orang lain. Aku benci dengan suaminya. Aku benci dengan semua orang yang bahagia melihat Mbak Indri diambil orang lain. Setengah mati Ayah dan Ibu membujuk serta menghiburku. Bahkan Mbak Indri menjanjikan macam-macam agar aku tidak terus menangis. Memang tingkahku tidak ubahnya seorang anak balita.Tangisanku baru berhenti setelah Ayah berjanji akan membelikanku motor. Padahal aku sudab punya mobil. Tapi memang sudah lama aku ingin dibelikan motor. Hanya saja Ayah belum bisa membelikannya. Kalau mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Bahkan aku sampai tertawa sendiri. Habis lucu sih.., Soalnya waktu Mbak Indri menikah, umurku sudab dua puluh satu tahun.Hampir lupa, Saat ini aku masih kuliah. Dan kebetulan sekali aku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang cukup keren. Di kampus, sebenarnya ada seorang gadis yang perhatiannya padaku begitu besar sekali. Tapi aku sama sekali tidak tertarik padanya. Dan aku selalu menganggapnya sebagai teman biasa saja. Padahal banyak teman-temanku, terutama yang cowok bilang kalau gadis itu menaruh hati padaku.Sebut saja namanya Linda. Punya wajab cantik, kulit yang putih seperti kapas, tubuh yang ramping dan padat berisi serta dada yang membusung dengan ukuran cukup besar.
Sebenarnya banyak cowok yang menaruh hati dan mengharapkan cintanya. Tapi Linda malah menaruh hati padaku. Sedangkan aku sendiri sama sekali tidak peduli, tetap menganggapnya hanya teman biasa saja. Tapi Linda tampaknya juga tidak peduli. Perhatiannya padaku malah semakin bertambah besar saja. Bahkan dia sering main ke rumahku, Ayah dan Ibu juga senang dan berharap Linda bisa jadi kekasihku.Begitu juga dengan Mbak Lisa, sangat cocok sekali dengan Linda Tapi aku tetap tidak tertarik padanya. Apalagi sampai jatuh cinta. Anehnya, hampir semua teman mengatakan kalau aku sudah pacaran dengan Linda, Padahal aku merasa tidak pernah pacaran dengannya. Hubunganku dengan Linda memang akrab sekali, walaupun tidak bisa dikatakan berpacaran.Seperti biasanya, setiap hari Sabtu sore aku selalu mengajak Bobby, anjing pudel kesayanganku jalan-jalan mengelilingi Monas. Perlu diketahui, aku memperoleh anjing itu dan Mas Herman, suaminya Mbak Indri. Karena pemberiannya itu aku jadi menyukai Mas Herman. Padahal tadinya aku benci sekali, karena menganggap Mas Herman telah merebut Mbak Indri dan sisiku.
Baca Juga Cerita Seks Dewasa : TAK KUASA MENAHAN RAYUAN TANTE GENIT
Aku memang mudah sekali disogok. Apalagi oleh sesuatu yang aku sukai. Karena sikap dan tingkah laku sehari-hariku masih, dan aku belum bisa bersikap atau berpikir secara dewasa.Tanpa diduga sama sekali, aku bertemu dengan Linda. Tapi dia tidak sendiri. Linda bersama Mamanya yang usianya mungkin sebaya dengan Ibuku. Aku tidak canggung lagi, karena memang sudah saling mengenal. Dan aku selalu memanggilnya Tante Maya.“Bagus sekali anjingnya..”, piji Tante Maya.“Iya, Tante. diberi sama Mas Herman”, sahutku bangga.“Siapa namanya?” tanya Tante Maya lagi.“Bobby”, sahutku tetap dengan nada bangga.Tante Maya meminjamnya sebentar untuk berjalan-jalan. Karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga, dengan hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya. Sementara Tante Maya pergi membawa Bobby, aku dan Linda duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yang menunggang kuda dengan gagah. Tidak banyak yang kami obrolkan, karena Tante Maya sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sambil terus-menerus memuji. Membuat dadaku jadi berbunga dan padat seperti mau meledak. Aku memang paling suka kalau dipuji.Oh, ya.., Nanti malam kamu datang..”, ujar Tante Maya sebelum pergi.
“Ke rumah..?”, tanyaku memastikan.“Iya.”“Memangnya ada apa?” tanyaku lagi.“Linda ulang tahun. Tapi nggak mau dirayakan. Katanya cuma mau merayakannya sama kamu”, kata Tante Maya Iangsung memberitahu.“Kok Linda nggak bilang sih..?”, aku mendengus sambil menatap Linda yang jadi memerah wajahnya. Linda hanya diam saja.“Jangan lupa jam tujuh malam, ya..” kata Tante Maya mengingatkan.“Iya, Tante”, sahutku.Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Linda. Suasananya sepi-sepi saja. Tidak terlihat ada pesta. Tapi aku disambut Linda yang memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja. Tante Maya dan Oom Joko juga berpakaian seperti mau pesta. Tapi tidak terlihat ada seorangpun tamu di rumah ini kecuali aku sendiri. Dan memang benar, ternyata Linda berulang tahun malam ini. Dan hanya kami berempat saja yang merayakannya.Perlu diketahui kalau Linda adalah anak tunggal di dalam keluarga ini. Tapi Linda tidak manja dan bisa mandiri. Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Selesai makan malam, Linda membawaku ke balkon rumahnya yang menghadap langsung ke halaman belakang.Entah disengaja atau tidak, Linda membiarkan sebelah pahanya tersingkap.
Tapi aku tidak peduli dengan paha yang indah padat dan putih terbuka cukup lebar itu. Bahkan aku tetap tidak peduli meskipun Linda menggeser duduknya hingga hampir merapat denganku. Keharuman yang tersebar dari tubuhnya tidak membuatku bergeming.Linda mengambil tanganku dan menggenggamnya. Bahkan dia meremas-remas jari tanganku. Tapi aku diam saja, malah menatap wajahnya yang cantik dan begitu dekat sekali dengan wajahku. Begitu dekatnya sehingga aku bisa merasakan kehangatan hembusan napasnya menerpa kulit wajahku. Tapi tetap saja aku tidak merasakan sesuatu.Dan tiba-tiba saja Linda mencium bibirku. Sesaat aku tersentak kaget, tidak menyangka kalau Linda akan seberani itu. Aku menatapnya dengan tajam. Tapi Linda malah membalasnya dengan sinar mata yang saat itu sangat sulit ku artikan.“Kenapa kau menciumku..?” tanyaku polos.“Aku mencintaimu”, sahut Linda agak ditekan nada suaranya.“Cinta..?” aku mendesis tidak mengerti.Entah kenapa Linda tersenyum.
Dia menarik tanganku dan menaruh di atas pahanya yang tersingkap Cukup lebar. Meskipun malam itu Linda mengenakan rok yang panjang, tapi belahannya hampir sampai ke pinggul. Sehingga pahanya jadi terbuka cukup lebar. Aku merasakan betapa halusnya kulit paha gadis ini. Tapi sama sekali aku tidak merasakan apa-apa. Dan sikapku tetap dingin meskipun Linda sudah melingkarkan tangannya ke leherku. Semakin dekat saja jarak wajah kami. Bahkan tubuhku dengan tubuh Linda sudah hampir tidak ada jarak lagi. Kembali Linda mencium bibirku. Kali ini bukan hanya mengecup, tapi dia melumat dan mengulumnya dengan penuhl gairah. Sedangkan aku tetap diam, tidak memberikan reaksi apa-apa. Linda melepaskan pagutannya dan menatapku, Seakan tidak percaya kalau aku sama sekali tidak bisa apa-apa.“Kenapa diam saja..?” tanya Linda merasa kecewa atau menyesal karena telah mencintai laki-laki sepertiku.Tapi tidak.., Linda tidak menampakkan kekecewaan atau penyesalan Justru dia mengembangkan senyuman yang begitu indah dan manis sekali. Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku. Bahkan dia menekan dadanya yang membusung padat ke dadaku. Terasa padat dan kenyal dadanya. Seperti ada denyutan yang hangat.
Tapi aku tidak tahu dan sama sekali tidak merasakan apa-apa meskipun Linda menekan dadanya cukup kuat ke dadaku. Seakan Linda berusaha untuk membangkitkan gairah kejantananku. Tapi sama Sekali aku tidak bisa apa-apa. Bahkan dia menekan dadanya yang membusung padat ke dadaku.“Memangnya aku harus bagaimana?” aku malah balik bertanya.“Ohh..”, Linda mengeluh panjang.Dia seakan baru benar-benar menyadari kalau aku bukan hanya tidak pernah pacaran, tapi masih sangat polos sekali. Linda kembali mencium dan melumat bibirku. Tapi sebelumnya dia memberitahu kalau aku harus membalasnya dengan cara-cara yang tidak pantas untuk disebutkan. Aku coba untuk menuruti keinginannya tanpa ada perasaan apa-apa.“Ke kamarku, yuk..”, bisik Linda mengajak.“Mau apa ke kamar?”, tanyaku tidak mengerti.“Sudah jangan banyak tanya. Ayo..”, ajak Linda setengah memaksa.“Tapi apa nanti Mama dan Papa kamu tidak marah, Lin?”, tanyaku masih tetap tidak mengerti keinginannya.Linda tidak menyahuti, malah berdiri dan menarik tanganku. Memang aku seperti anak kecil, menurut saja dibawa ke dalam kamar gadis ini. Bahkan aku tidak protes ketika Linda mengunci pintu kamar dan melepaskan bajuku. Bukan hanya itu saja, dia juga melepaskan celanaku hingga yang tersisa tinggal sepotong celana dalam saja Sedikitpun aku tidak merasa malu, karena sudah biasa aku hanya memakai celana dalam saja kalau di rumah.
Linda memandangi tubuhku dan kepala sampai ke kaki. Dia tersenyum-senyum. Tapi aku tidak tahu apa arti semuanya itu. Lalu dia menuntun dan membawanya ke pembaringan. Linda mulai menciumi wajah dan leherku. Terasa begitu hangat sekali hembusan napasnya.“Linda..”Aku tersentak ketika Linda melucuti pakaiannya sendiri, hingga hanya pakaian dalam saja yang tersisa melekat di tubuhnya. Kedua bola mataku sampai membeliak lebar. Untuk pertama kalinya, aku melihat sosok tubuh sempurna seorang wanita dalam keadaan tanpa busana. Entah kenapa, tiba-tiba saja dadaku berdebar menggemuruh Dan ada suatu perasaan aneh yang tiba-tiba saja menyelinap di dalam hatiku.Sesuatu yang sama sekali aku tidak tahu apa namanya, Bahkan seumur hidup, belum pernah merasakannya. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat Linda memeluk dan menciumi wajah serta leherku. Kehangatan tubuhnya begitu terasa sekali. Dan aku menurut saja saat dimintanya berbaring. Linda ikut berbaring di sampingku. Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur tubuhku. Dan dia tidak berhenti menciumi bibir, wajah, leher serta dadaku yang bidang dan sedikit berbulu.Tergesa-gesa Linda melepaskan penutup terakhir yang melekat di tubuhnya. sehingga tidak ada selembar benangpun yang masih melekat di sana. Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. Bahkan kepalaku terasa pening dan berdenyut menatap tubuh yang polos dan indah itu. Begitu rapat sekali tubuhnya ke tubuhku, sehingga aku bisa merasakan kehangatan dan kehalusan kulitnya. Tapi aku masih tetap diam, tidak tahu apa yang harus kulakukan.
Baca Juga Cerita Bokep Terpanas : RAGAKU TERGODA DENGAN TUBUH TESA dan PERNIKAHAN PUTRIKU TERCINTA
Linda mengambil tanganku dan menaruh di dadanya yang membusung padat dan kenyal.Dia membisikkan sesuatu, tapi aku tidak mengerti dengan permintaannya. Sabar sekali dia menuntun jari-jari tanganku untuk meremas dan memainkan bagian atas dadanya yang berwarna coklat kemerahan. Tiba-tiba saja Linda. menjambak rambutku, dan membenamkan Wajahku ke dadanya. Tentu saja aku jadi gelagapan karena tidak bisa bernapas. Aku ingin mengangkatnya, tapi Linda malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Saat itu aku merasakan sebelah tangan Linda menjalar ke bagian bawah perutku.“Okh..?!”.Aku tersentak kaget setengah mati, ketika tiba-tiba merasakan jari-jari tangan Limda menyusup masuk ke balik celana dalamku yang tipis, dan..“Linda, apa yang kau lakukan..?” tanyaku tidak mengerti, sambil mengangkat wajahku dari dadanya.Linda tidak menjawab. Dia malah tersenyum. Sementara perasaan hatiku semakin tidak menentu. Dan aku merasakan kalau bagian tubuhku yang vital menjadi tegang, keras dan berdenyut serasa hendak meledak. Sedangkan Linda malah menggenggam dan meremas-remas, membuatku mendesis dan merintih dengan berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Tapi aku hanya diam saja, tidak tahu apa yang harus kulakukan. Linda kembali menghujani wajah, leher dan dadaku yang sedikit berbulu dengan ciuman-ciumannya yang hangat dan penuh gairah membara.Memang Linda begitu aktif sekali, berusaha membangkitkan gairahku dengan berbagai macam cara.
Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yang kini sudan polos.“Ayo dong, jangan diam saja..”, bisik Linda disela-sela tarikan napasnya yang memburu.“Aku.., Apa yang harus kulakukan?” tanyaku tidak mengerti.“Cium dan peluk aku..”, bisik Linda.Aku berusaha untuk menuruti semua keinginannya. Tapi nampaknya Linda masih belum puas. Dan dia semakin aktif merangsang gairahku. Sementara bagian bawah tubuhku semakin menegang serta berdenyut.Entah berapa kali dia membisikkan kata di telingaku dengan suara tertahan akibat hembusan napasnya yang memburu seperti lokomotif tua. Tapi aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang d ibisikkannya. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tidak tahu apa-apa. Walau sudah berusaha melakukan apa saja yaang dimintanya.Sementara itu Linda sudah menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang putih mulus. Linda berada tepat di atas tubuhku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk tubuhnya dengan jelas sekali.Entah kenapa tiba-tiba sekujur tubuhku menggelelar ketika penisku tiba-tiba menyentuh sesuatu yang lembab, hangat, dan agak basah. Namun tiba-tiba saja Linda memekik, dan menatap bagian penisku. Seakan-akan dia tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya. Sedangkan aku sama sekali tidak mengerti. PadahaI waktu itu Linda sudah dipengaruhi gejolak membara dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun menempel di tubuhnya.“Kau..”, desis Linda terputus suaranya.“Ada apa, Lin?” tanyaku polos.“Ohh..”, Linda mengeluhh panjang sambil menggelimpangkan tubuhnya ke samping. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yang berserakan di lantai. Sambil memandangiku yang masih terbaring dalam keaadaan polos, Linda mengenakan lagi pakaiannya.
Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Tapi aku tidak tahu apa yang membuatnya kecewa.“Ada apa, Lin?”, tanyaku tidak mengerti perubahan sikapnya yang begitu tiba-tiba.“Tidak.., tidak ada apa-apa, sahut Linda sambil merapihkan pakaiannya.Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Memandangi Linda yang sudah rapi berpakaian. Aku memang tidak mengerti dengan kekecewannya. Linda memang pantas kecewa, karena alat kejantananku mendadak saja layu. Padahal tadi Linda sudah hampir membawaku mendaki ke puncak kenikmatan. Demikianlah cerita sex panas TEGUH PEGAWAI SWASTA dan AKIBAT SERING DI MANJA BOS oleh cerita sex hot