Cerita Panas Dewasa – Dirumah ini aku tinggal seoarng diri, aku hanya di temani oleh seorang pembantu.. pembantu itu bernama Watik, umurnya sepantaran denganku. Pembantuku ini orangnya sangat rajin.. setiap pagi dia sudah beres-beres rumah, menyiapkan sarapan buatku, dan sebelum pergi ke pasar dia selalu memberikan daftar belanjaan untuk aku setujui.Hingga pada suatu hari.. Minggu lalu.. pembantuku ini memberitahuku.. bahwa kakaknya yg dari kampung mau datang ke rumah.. Dan meminta ijin untuk dapat menginap dua hari di rumah, aku tdk keberatan… Walaupun pembantuku ini baru lima bulan bekerja dirumahku.. Tetapi aku sudah mempercayainya. Hari Jumat, sepulang dari kantor.. Watik memperkenalkan Kakaknya itu, namanya Maman usianya 30 tahunan (kira-kira), berkulit hitam, kurus, dan maaf wajahnya rada kucel menurutku, karena mengaku sebagai Kakaknya, aku pun mengijinkan mereka berdua tidur dalam satu kamar. Hari Sabtu pagi, bangun tidur aku langsung mengenakan daster untuk menutupi tubuhku yg bugil, maklum.. Karena kalau tidur aku tdk pernah mengenakan apa-apa, setelah menikmati sarapan pagi, akupun duduk disofa sembari membaca koran, menurut perkiraanku.. Si Watik pasti sudah pergi ke pasar..Mungkin saja ditemani oleh Kakaknya. Sembari membaca koran aku menselonjorkan kedua kakiku ke atas meja. Saat itu aku tdk merasakan ada hal yg aneh.. Tetapi setelah lama membaca koran.. Akupun merasa ada sesuatu yg aneh.. Akupun menurunkan sedikit koranku.. Dan.. Tampak si Maman berdiri di depanku.. Aku sedikit terkejut, tampak Maman berdiri sembari memperhatikan diriku, dan hal ini membuat aku jadi penasaran.. Apalagi pandangan si Maman ini selalu kebawah, maka akupun melirik kebawah.. Dan.. Yaa.. Ampunn.. Aku baru sadar kalau dasterku itu tersibak ke atas sehingga dari posisiku duduk aku dapat melihat bulu-bulu kemaluanku sendiri.. Apalagi dari posisi si Maman yg berdiri dihadapanku itu..
Tentu dia dapat melihat dengan jelas kemaluanku.. Oohh.. Saat itu juga aku jadi salah tingkah.. disatu sisi aku harus menjaga sopan santun tp disisi lain aku tdk keberatan kemaluanku dilihat oleh si Maman.. Maklum aku seorang exibithionist, ada perasaan kepuasan tersendiri. Tetapi untuk menghilangkan kesan sengaja.. Akupun pura-pura tdk menyadari dan.. “Oh.. Maman.. Bikin kaget aja” seruku. Tampak si Maman juga terkejut dengan teguranku itu, lalu.. “Anu.. Maaf Non.. Mau ngasih daftar belanjaan..” serunya gugup, tp matanya tetap melirik kebawah, dan akupun sadar kalau sebelum ke pasar Watik pasti akan menyodorkan daftar belanjaan. Lalu Maman menyodorkan daftar belanjaan kepadaku, dan akupun sedikit mencondongkan tubuhku ke depan untuk menerimanya, dan saat itu juga.. Aku sedikit merenggangkan kedua pahaku, dan tetap membiarkan kedua pahaku merenggang sembari membaca daftar belanjaan itu.. Tentu sekarang si Maman dapat melihat dengan jelas bentuk kemaluanku, terus terang timbul perasaan gairah pada diriku walaupun aku tdk bisa konsentrasi membaca daftar belanjaannya, apalagi ketika dari sudut mataku..
Aku melihat si Maman melirik terus ke arah selangkanganku itu.. Oohh.. Terasa kaku kedua pahaku.. Tdk bisa kurapatkan.. Maunya kurenggangkan terus, kemudian.. “Mas.. Mas Maman” terdengar Watik memanggil dari dalam. Spontan aku bangkit berdiri.. Aku tdk mau Watik melihat kejadian ini.. Dan benar juga.. Tampak Watik muncul. “Oh.. Maaf non, anu Mas Maman sudah kasih daftar belanjaan sama Non?” seru Watik. Maman mengangguk, dan tampak kekecewaan diwajahnya karena, lalu.. ”Sudah Watik.. Yaa.. Kamu belanjain aja semuanya,” seruku sembari mengembalikan daftar belanjaan kepadanya. Seperti dugaanku.. Ternyata Watik mengajak Maman untuk ke pasar, walaupun Maman kelihatan segan untuk ikut.. Tp mau tdk mau dia menemani juga Watik ke pasar. Malam hari, aku pergi bersama kawan-kawanku.. Kami pergi ke cafe dan di sana kami minum-minum sembari mendengarkan live music, hari sudah larut ketika kami pulang.. Teman-temanku menyarankan agar aku jangan menyetir mobil sendiri.. Karena mereka tahu kalau saat itu aku rada-rada mabok, tetapi aku tdk peduli.. Walaupun dengan kepala rada-rada pusing.. Aku tiba juga dirumah dengan selamat.Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi dan aku tdk tega membangunkan pembantuku untuk membuka garasi, maka aku sendiri membuka garasi dan memasukkan mobilku, setelah itu aku masuk lewat belakang.. Dan melewati kamar pembantuku, tampak lampu kamar pembantuku itu masih menyala terang dan jendelanya terbuka sedikit, hal ini membuat rasa ingin tahuku..
Apa sih yg mereka lakukan. Lalu aku mengintai ke dalam dari jendela, dan.. Tampak pemandangan yg luar biasa.. Pembantuku Watik dan si Maman (Kakaknya?) sedang bergumul.. Kedua-duanya telanjang bulat.. Gilaa.. Si Maman ini Kakaknya atau suaminya.. Akupun tdk habis pikir, tetapi menyaksikan adegan persetubuhan mereka membuat gairahku meningkat.. Tampak tubuh si Maman menindih tubuh Watik.. Dan tampak pula gerakan erotis pinggul si Maman yg naik turun.. Diantara kedua paha Watik yg terbuka lebar. Cukup lama aku mengintip mereka.. Sampai akhirnya mereka berdua terkulai lemas. Melihat hal itu.. Membuat gairah sex-ku meningkat.. Ingin rasanya ikut bergabung dengan mereka.. Apalagi pengaruh alkohol begitu keras pada diriku.. Tetapi akupun bisa mengontrol diriku.. Kemudian aku beranjak dari situ.. Dan masuk ke kamarku, di dalam kamar aku segera menanggalkan t’shirt dan celana jeansku, hingga hanya bra yg hanya bisa menampung 1/3 toketku yg 36A dan G-string berwarna pink yg masih melekat ditubuhku, kemudian aku keluar kamar dan menuju ke kamar mandi, setelah membersihkan make up dan cuci muka akupun melepas g-stringku dan berjongkok di atas kloset untuk kencing, Tetapi satu hal yg aku lupa.. Aku tdk menutup pintu kamar mandi dan ketika aku sadar.. Aku melihat si Maman sedang berdiri diambang pintu sembari memperhatikan aku yg sedang buang air kecil itu.. Tampak dia cengegesan melihat diriku.. Dan aku.. Aku diam saja.. Membiarkan si Maman memperhatikan diriku, melihat aku diam saja.. Si Maman mendekati diriku dan berjongkok dihadapanku.. Memperhatikan kemaluanku yg masih mengeluarkan air kencing itu.. Tiba-tiba si Maman menjulurkan tangannya dan memegang kemaluanku.. Oohh.. Tubuh ku bergetar..Tampak telapak tangan si Maman segera basah oleh air kencingku.. Lalu si Maman mengosok-gosokan telapak tangannya ke kemaluanku.. Oohh.. Aahh.. Uuuhh aku memejamkan mataku merasakan nikmat.. Apalagi ketika si Maman menyodok-nyodokkan jarinya ke dalam lubang memekku.. Aahh…Setelah puas mengocok kemaluanku.. Si Maman membantuku turun dari closet.. Setelah itu dengan garang ia melepas bra ku…
Hingga akhirnya aku telanjang bulat, aku membiarkan si Maman melumat toketku dengan rakusnya.. Dan hal ini membuat aku semakin terangsang hebat..Secara bergantian kedua toketku dilumatnya.. Kadang-kadang pentil toketku di gigit-gigit kecil olehnya.. Wooww.. Akupun tdk tinggal diam.. Tangan kiriku meremas-remas rambutnya sementara tangan kananku turun kebawah dan segera mencekal penis si Maman yg masih tertutup celana itu, saat itu aku berpikir.. Hebat juga si Maman ini.. Setelah menyetubuhi si Watik.. Barangnya masih bisa bangun lagi.. Tampaknya si Maman ini tahu benar kondisiku saat itu yg sedang mabok dan terangsang hebat, maka dia segera mengendong tubuhku yg telanjang dan dibawanya masuk ke dalam kamarku.. Lalu aku direbahkan di atas ranjangku.. Setelah itu si Maman menekuk kedua pahaku ke atas dan segera mulutnya mengoral kemaluanku.. “Ahh.. Nggkk.. Oohh..” rintihku.. Beberapa kali tubuhku tersentak-sentak ketika lidah si Maman menyodok-nyodok lubang memekku.. Aku benar-benar merasakan nikmat.. Apalagi ketika sekali-kali lidah si Maman bermain di duburku.. Oohh.. Geli.. Tp nikmat.. Tubuhkupun mengeliat-ngeliat merasakan nikmatnya clitorisku di isap-isap oleh si Maman, apalagi ketika jari tangan kanan si Maman disodok-sodoknya ke dalam duburku.. “Oohh.. Nggkk.. Aahh..” Aku mengelinjang hebat.. Permainan lidah dan jari-jari si Maman ini benar-benar luar biasa.. Tiba-tiba si Maman menghentikan aksinya, dia lalu duduk ditepi ranjangku sebelah kanan.. Lalu ia menjilati lutut kaki kananku.. Terasa geli ketika lidah si Maman menari-nari di atas lulutku itu, dan jari tangan kanannya masih tetap tertancap di dalam duburku.. Gerakan jari tangan Maman di dalam duburku dan jilatannya di lutut kananku membuat aku kembali mengelinjang-ngelinjang.. Tiba-tiba.. Nggk.. Aku mendesis ketika Maman menarik jarinya dari dalam duburku.. Tampak Maman membawa jari tangannya itu ke hidungnya..
Baca Juga Cerita Bokep Indonesia : ENAKNYA ANAK SMU
Dan menghirup dalam-dalam, mungkin dia sedang menikmati aroma yg melekat dijari tengahnya itu.. Aku hanya memandang pasrah.. Lalu tampak Maman tersenyum dan menjulurkan jari tengah tangannya itu ke bibirku, sekilas akupun mencium aroma itu.. Entah kenapa.. Aku semakin bergairah.. Segera aku membuka bibirku dan membiarkan si Maman memasukkan jari tengahnya itu ke dalam mulutku.. Terasa rasa pahit tp aku tdk peduli.. Kujilati jari tengah Maman itu.. Bahkan kuisap-isap jarinya itu.. Tampak Maman tersenyum melihat ulahku itu. Setelah itu si Maman berdiri dan melepas seluruh pakaiannya hingga bugil, tampak penis Maman yg tegang dan keras itu, akupun tdk mau menyia-nyiakan itu.. Segera aku duduk ditepian ranjang dan kujilati habis seluruh penis si Maman, masih tercium aroma kemaluan wanita dari penis Maman.. Mungkin ini karena tadi si Maman baru bersetubuh dengan Watik.. Dan dia belum sempat mencucinya.. Aku tdk peduli.. Kuoral penis si Maman, kujilati sampai pangkal penisnya.. Sampai kebiji pelirnya.. “Ooh.. Iyaa.. Iyaa.. Teruss.. Non.. Teruss” desis si Maman.. Aku semakin mengila.. Kurebahkan tubuh si Maman di atas lantai.. Lalu aku merangkak di atas tubuhnya.. Kujilati lehernya.. Dadanya dan kupermainkan teteknya dengan lidahku.. Kemudian aku berjongkok di atas penis si Maman.. Dengan kedua tanganku kuarahkan penis si Maman kelubang memekku.. Lalu kutekan.. Dan.. Bless.. Terbenamlah seluruh penis si Maman dalam memekku.. “Oohh.. Nikmat sekali..”Kugerak-gerakkan pinggulku maju mundur.. Sementara si Maman tdk tinggal diam.. Kedua tangannya segera meremas-remas kedua toketku. “Oohh.. Nggkk.. Aahh.. Nikmat sekali..” Kuputar pinggulku kekanan dan kekiri.. Hingga akhirnya aku mencapai klimaks.. “Oohh.. Uuuhh.. Nggkk..” Aku menjerit kecil sembari menyemburkan cairan kenikmatanku.. Setelah itu aku pun lunglai di atas tubuh si Maman, kemudian si Maman membalikan tubuhku.. Hingga telentang di atas lantai.. si Maman berdiri dan memperhatikan tubuh bugilku yg telentang di atas lantai.. Tampak olehku penis si Maman yg masih berdiri tegang dan keras itu.. Rupanya dia belum mencapai klimaks..
Akupun sadar bahwa aku tdk boleh egois. Lalu aku berdiri dan duduk di tepian ranjang. “Kok belum keluar..?”seruku, si Maman hanya tersipu malu. ”Mau dimasukin lagi..?” seruku, si Maman masih teripu malu. ”Atau kamu mau anal sex?” seruku lagi. ”Apa itu non?” tanyanya. ”Iyaa.. Kamu masukin ke dalam lubang pantatku” seruku lagi. ”Apa enggak sakit non..?” tanya si Maman heran.mendesah.net Akupun tersenyum, rupanya si Maman ini belum pernah melakukan anal sex. “Nggak kok.. Mau yaa..” ajakku.”Belum pernah sih.. Tp boleh juga non” serunya. Lalu aku mengambil lotion di atas meja riasku.. Terus kuolesi lotion itu keseluruh penis si Maman.. Terasa berdenyut-denyut penis si Maman.. Setelah itu akupun menungging dipinggiran ranjang membelakangi si Maman.. Kuoleskan lotion disekitar dan bagian dalam duburku.. Lalu dengan kedua tanganku.. Aku membuka belahan pantatku sehingga si Maman dapat melihat anusku yg merekah itu.. Lalu si Maman menempelkan kepala penisnya ke duburku dan dengan hati-hati mendesaknya ke dalam.. Terasa seret tp woww.. nikmat, apalagi ketika si Maman mulai mengerak-gerakkan pinggulnya maju mundur.. Sampai-sampai tubuhku tergunjang-gunjang.. “Aahh.. Ooh.. Nggkk..” Aku mengerang menahan mules dan nikmat.. Si Maman memang perkasa.. Cukup lama juga dia mengenjot lubang pantatku hingga.. “Aakk..” Si Maman mengerang.. Sembari menekan penisnya dalam-dalam dia menyemburkan air maninya.. ”Ooh.. Nikmat.. Nikmat.. Non..” desisnya. Akupun hanya tersenyum saja.. Setelah itu kupersilahkan si Maman keluar dari kamarku.. Dan aku.. Mau tdk mau aku kembali ke kamar mandi untuk mandi.. Dingin tp segar… Itulah pengalamanku.. Dan setelah kejadian itu aku pun menegur pembantuku si Watik itu.. Dimana akhirnya ia mengaku bahwa si Maman itu bukan Kakaknya.. Tp pacarnya, dan aku peringatkan si Watik.. Bahwa aku tdk mau melihat lagi pacarnya itu..
PERTUNJUKAN UNTUK KEPONAKANKU
Sebut saja namaku Dina. Aku seorang wanita karier yang telah berusia 40 tahun. Tinggi badanku 170 cm dengan berat badan 43 kg. Ukuran braku 34B. Bulu-bulu vaginaku termasuk sedikit, karenanya celah vaginaku dapat terlihat dengan mudah. Berkat rajinnya aku melakukan perawatan muka dan tubuh maka kulitku masih halus, putih, bersih dan kencang. Kebanyakan teman-temanku memujiku seperti baru berumur 33 tahun. Saat ini aku tinggal sendiri di kawasan Surabaya bagian barat. Aku bercerai dengan suamiku sejak enam tahun yang lalu karena beda prinsip yang terlalu keras. Putra kami satu-satunya hasil dari perkawinan kami kutitipkan pada ibuku di kota asalku, Semarang. Dulu pada waktu masih muda, aku adalah seorang eksibisionis yaitu orang yang suka memamerkan tubuhnya pada orang lain. Hanya saja aku suka melakukannya seolah-olah aku sendiri tidak tahu kalau pakaianku tersingkap. Sifat itu menghilang ketika aku memasuki masa-masa berkerja, tetapi setelah bercerai selama enam tahun, sifat itu mulai kembali lagi.
Baca Juga Cerita Bokep Terbaru : CIKGU TINA dan PENGALAMAN NGENTOT SAMA KEKASIHKU PERTAMA KALI
Kalau pulang ke rumah setelah kerja, aku suka melepaskan semua pakaian kerjaku setelah masuk pintu, lalu berjalan-jalan di dalam rumah hanya memakai bra dan celana dalam. Setelah itu, biasanya aku akan mandi tanpa menutup pintu kamar mandi dan keluar kamar mandi setelah selesai dalam keadaan telanjang sambil mengeringkan rambut dengan handuk. Kalau tidak malas, aku akan memakai celana dalam dan bra atau gaun malam saja tanpa celana dalam dan bra. Tapi kalau malas, aku akan membiarkan tubuhku telanjang, lalu aku akan mulai makan, nonton TV ataupun bersantai. Aku juga suka tidur dengan pakaian yang sexy dan minim. Pernah aku tidur tanpa memakai pakaian sama sekali. Dua bulan yang lalu, aku kedatangan tamu dari Semarang. Tamu itu adalah keponakanku sendiri. Umurnya baru 17 tahun, dia anak dari kakak laki-lakiku yang paling bungsu. Dia datang di saat liburan sekolahnya. Aku sangat gembira menyambutnya. Dia kusuruh tinggal di kamar sebelah kamar tidurku. Hari-hari awal semuanya berjalan seperti normal, tetapi satu minggu kemudian, ada yang sedikit aneh. Pakaian dalamku sering kutemukan tidak pada tempat dan urutannya. Kadang-kadang sedikit tidak rapi. Ada timbul kecurigaan kalau keponakanku itu memainkan pakaian dalamku, sebab kalau tidak siapa lagi. Kadang-kadang ada pakaian dalamku yang hilang lalu besoknya ditemukan kembali ditempatnya semula. Aku mulai merasa kalau keponakanku memiliki obsesi seks tentang aku. Suatu malam aku memutuskan untuk menguji keponakanku. Selesai mandi, aku segera mengambil celana dalam g-string warna merah dengan renda-renda yang sexy dan kukenakan.
Setelah itu, aku memilih sebuah gaun malam berwarna pink dengan bahan satin. Gaun malam itu semi transparan, jadi tidak akan transparan bila dilihat dari dekat, tetapi akan menampakkan lekuk tubuhku bila ada latar cahayanya. Panjang gaun malam itu hanya 10 cm dari selangkanganku. Di bagian pundak hanya ada 2 tali tipis untuk menggantung gaun malam itu ke tubuhku. Bila kedua tali itu diturunkan dari pundakku, dijamin gaun malamku akan meluncur ke bawah dan menampakan tubuhku yang telanjang tanpa halangan. Setelah itu, aku keluar ke ruang keluarga tempatku menonton TV dan segera duduk menonton TV. Mula-mula aku berusaha duduk dengan sopan dan berusaha menutupi selangkanganku dengan lipatan kakiku. Tak lama kemudian, keponakanku keluar dari kamarnya dan duduk di sebelahku. Sepanjang malam itu, kami berbincang-bincang sambil menonton TV, tetapi aku tahu kalau dia diam-diam mencuri lihat tubuhku lewat sudut mataku. Kadang-kadang aku menundukan badanku ke arah meja di depan seolah-olah menjangkau sesuatu yang akhirnya mempermudah dia melihat payudaraku lewat leher bajuku yang longgar. Tak lama kemudian, aku mencoba lebih berani lagi. Aku mengubah posisi tempat dudukku sehingga kali ini pakaian tidurku bagian belakang tersingkap dan memperlihatkan pantat dan tali g-string di pinggangku. Dari ujung mataku aku bisa melihat kalau keponakanku melihat bagian itu terus. Anehnya, aku mulai merasa terangsang. Mungkin ini akibat dari masa mudaku sebagai seorang eksibisionis. Sejenak kemudian aku pergi ke kamar kecil. Sengaja pintu kamar mandi tidak kututup sampai rapat, tetapi menyisakan sedikit celah. Dari pantulan tegel dinding, aku melihat bayangan keponakanku muncul di celah pintu dan mengintipku, walaupun saat itu aku membelakangi pintu. Setelah itu, aku menundukan kepalaku, pura-pura konsentrasi pada g-stringku agar dia tidak kaget. Kemudian aku membalikkan badanku, mengangkat gaun malamku dan menurunkan celana dalamku di depan matanya.
Aku tidak tahu bagaimana rasa seorang lelaki melihat hal ini, tetapi dari banyak yang kudengar, sebetulnya lelaki paling menyukai saat ini yaitu pada saat perempuan mulai membuka pakaiannya. Dengan tetap menunduk, aku berjongkok dan menyemburkan air kencingku. Aku yakin dengan posisi seperti ini, keponakanku ini akan sangat menikmati pemandangan vaginaku yang mengeluarkan air kencing. Ini juga salah satu yang kudengar bahwa lelaki suka melihat perempuan kencing. Setelah kencingku selesai aku kembali berdiri, membetulkan g-stringku lalu kuturunkan gaun tidurku. Setelah itu, aku membalikan badanku lagi sambil membetulkan g-stringku bagian belakang. Sebetulnya aku memberikan kesempatan kepada keponakanku untuk pergi tapa terlihat aku. Benar saja, lagi-lagi dari pantulan tegel dinding aku melihat bayangan keponakanku menjauh ke arah ruang keluarga. Setelah semua selesai, aku kembali ke ruang keluarga dan berlagak seolah-olah tidak ada apa-apa. Saat aku berjalan ke arah sofa, aku melihat kalau muka keponakanku merah, Dalam hatiku aku tertawa karena teringat masa laluku sebagai eksebisionis. Waktu itu, semua laki-laki yang memandangku saat aku sedang “Beraksi” juga memperlihatkan reaksi yang sama. Untuk menghilangkan rasa gugupnya, aku melemparkan senyum kepadanya, dan dibalas dengan senyum yang kikuk. Setelah itu, aku kembali duduk di sofa dengan posisi yang lebih sopan dan melanjutkan acara nonton TV dan bincang-bincang kami. Tak lama kemudian, aku memutuskan untuk tidur, karena saat itu jam 11.30. Saat di dalam kamar, aku membaringkan tubuhku di tempat tidur. Gaun malamku yang tersingkap saat aku naik ke tempat tidur kubiarkan saja sehingga memperlihatkan g-string yang kupakai. Tali gaun tidurku sebelah kiri merosot ke siku tangan juga tidak kuperbaiki sehingga puting payudaraku sebelah kiri nongol sedikit. Aku mulai menikmati kalau diintip oleh keponakanku di kamar mandi tadi. Mulai besok aku merencanakan sesuatu yang lebih enak lagi. Keesokan harinya adalah hari Minggu, jadi besoknya aku bangun dengan posisi pakaian yang tidak karuan. Setelah membetulkan tali bahu gaun malamku, aku keluar kamar. Di luar kamar, aku bertemu dengan keponakanku yang sudah bangun. Dia sedang menonton acara TV pagi. Aku menyapanya dan segera di balas dengan sapaannya juga. Setelah itu, aku mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
Baca Juga Cerita Seks Panas : BERCINTA DI WARTEG dan SEKS DI MASA KULIAH DENGAN KARYAWATI
Lagi-lagi pintu kamar mandi tidak kututup rapat. Seperti dugaanku, keponakanku kembali mengintipku. Aku kemudian membuka gaun malamku sehingga aku hanya mengenakan g-string. Gaunku itu kuletakan di tempat cucian. Setelah itu, dengan hanya memakai g-string, aku berdiri di depan wastafel dan menggosok gigiku. Saat menggosok gigi, payudaraku bergoyang-goyang karena gerakan tanganku yang menyikat gigi. Keponakanku pasti melihatnya dengan jelas karena aku sudah mengatur posisi tubuhku agar dia dapat menikmati pemandangan ini. Setelah selesai, aku kemudian membuka g-stringku. Sementara g-stringku masih kupegang di tangan, aku kemudian kencing sambil berdiri. Air seniku kuarahkan ke lantai. Setelah itu, aku siram dan aku masuk ke tempat shower. Tempat shower itu sengaja tidak kututup juga. Aku kemudian mandi seperti biasa, tetapi saat menyabuni badan, aku menyabuni dengan perlahan-lahan. Gerakan tanganku kubuat sesensual mungkin. Bagian payudara dan vaginaku kusabuni agak lama. Setelah membilas badanku, aku masih melanjutkan acara mandi sambil diintip dengan mencuci rambut. Selesai semua itu, aku kemudian mengeringkan badan dan rambut, lalu melilitkan handuk di tubuhku. Sekilas aku melihat dari pantulan tegel dinding kalau keponakanku sudah pergi. Aku kemudian keluar dari kamar mandi. Saat keluar aku melihat keponakanku duduk di depan TV sambil menikmati acara TV. Aku tahu sebetulnya dia hanya pura-pura. Mukanya merah seperti kemarin sewaktu habis mengintipku kencing. Aku kemudian masuk kamar tidurku. Pintu kamar tidurku kali ini tidak kututup rapat pula dengan harapan keponakanku akan mengintip baju. Lewat pantulan cermin di lemari pakaianku, aku melihat kalau bayangan keponakanku ada di depan pintu. Dia mengintipku lagi. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Kubuka lilitan handukku sehingga aku telanjang bulat. Setelah itu, dengan handuk itu, aku terus mengeringkan rambutku yang basah sementara aku terus menuju ke meja rias. Di meja rias, aku mengambil blower dan dengan blower itu, aku mengeringkan rambutku. Setelah kering, aku menuju ke lemari kemudian mengambil celana transparan yang berwarna putih. Setelah memakainya, aku kemudian mengambil sebuah strapless bra warna putih (bra yang tali bahunya bisa di lepas, tetapi kali ini aku tidak melepasnya) dengan kawat penyangga payudara di bagian bawah cupnya dan memakainya pula. Kemudian aku mengambil jubah pendek dari bahan satin berwarna putih dan kupakai. Setelah menalikan tali jubah itu ke pinggangku aku merapikan rambutku lagi sebelum keluar.
Dari pantulan cermin aku melihat kalau bayangan keponakanku sudah tidak ada. Setelah itu, aku keluar kamar dan menyiapkan makan pagi untuk kami berdua. Keponakanku saat itu sudah di kamar mandi untuk mandi. Perkiraanku, di kamar mandi dia tidak cuma sekedar mandi, tetapi pasti memakai gaun malam dan g-stringku sambil mastubasi membayangkan badanku. Aku tertawa dengan geli karena merasa berhasil merangsang keponakanku. Saat membayangkan rasanya diintip saat mandi dan ganti baju, cairan kewanitaanku terasa mengalir di sela-sela vaginaku. Aku sendiri betul-betul terangsang. Saat makan pagi siap dan keponakanku selesai mandi, aku menyuruhnya makan bersama. Saat makan, jubah satin yang kupakai melonggar di bagian leher, tetapi aku pura-pura tidak tahu. Aku tahu kalau keponakanku memperhatikan bra yang terlihat akibat bagian leher yang terus melonggar. Setelah makan selesai, aku membereskan piring sementara keponakanku duduk di sofa membaca buku. Setelah aku merasa semua sudah beres, aku kemudian mengajaknya untuk jalan-jalan menikmati liburannya. Sejak hari itu, aku selalu bermain kucing-kucingan dengan keponakanku. Kubiarkan dirinya mengintipku saat mandi, kencing atau ganti baju. Aku juga membiarkannya mencuri dan memakai pakaian dalamku sepanjang dia mengembalikannya baik ke lemariku maupun ke tempat cucian. Aku pura-pura tidak tahu kalau dia melakukan semua itu. Hanya saat aku melakukan masturbasi saja yang tidak kubiarkan dia mengintip. Lagi pula biasanya aku melakukan masturbasi di malam hari saat hendak tidur. Sebetulnya ini karena aku malu menunjukkan kepadanya kalau aku sedang terangsang.
Aku sangat menikmati situasi ini sampai saat dia harus pulang kembali ke Semarang, aku mengatakan kepadanya kalau aku sangat menyukai perhatiannya. Maksudku adalah aku suka diintip olehnya. Entah dia mengerti maksudku atau tidak, tetapi dia juga mengatakan kalau dia sangat menikmati liburan ini. Aku berharap untuk liburan selanjutnya, keponakanku mau datang lagi agar aku bisa menunjukan tubuhku lagi kepadanya. Pengalaman ini sungguh indah dan menyegarkan masa laluku. Kalau ada kesempatan, aku akan berusaha untuk mengulanginya lagi hanya saja aku sekarang lebih suka diintip Demikianlah cerita bokep seks GARA GARA BAJUKU TERLALU PENDEK dan PERTUNJUKAN UNTUK KEPONAKANKU oleh cerita sex hot