Cerita Seks Indonesia – Cerita bokep ini adalah cerita seks waktu Aku sudah tidak berhubungan dengan oom Edo, memang setelah ngentot dengan si oom, beberapa kali si oom mengajakku untuk nginep di apartmentnya, sendiri tanpa teman, sehingga aku lemes banget melayani napsu si oom yang kayanya gak pernah puas, tapi rasanya nikmat sekali ketika ****** yang besar, panjang dan sangat keras itu akhirnya mengecretkan pejunya di memekku dengan semburan yang keras dan banyak. Mana si oom, gak puas cuma seronde lagi, sehingga aku harus melayani napsunya sendirian beberapa ronde. Kata Winda, dia juga pernah diajak si oom ke apartmentnya sendirian. Sama seperti aku, Winda pun lemes banget dientot si oom beberapa ronde. Cowokku ketika tau aku dientot si oom, marah dan memutuskan hubungannya dengan aku, jadilah aku kesepian. Makanya ketaku melihat tetangga baruku yang macho itu, napsuku tanpa sadar bangkit lagi. Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Dia mengenakan kaos singlet dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat ototnya yang masih kecang. Dia tersenyum, dan menyapaku : “Tinggal disebelah ya, kok sendirian, rajin banget olahraga, pantes badannya kenceng dan montok”. Memang aku juga memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan yang ketat sehingga bodiku tercetak dengan jelas. Matanya jelalatan memandangi bodiku dari atas sampe ke bawah. “Bapak suka kan sama yang montok”, jawabku menggodanya.
“Suka banget, kamu tinggak disebelah sendirian ya, sama dong dengan saya, saya Dio”, katanya memperkenalkan diri. “Saya Ines, pak”, jawabku. Dia meremas tanganku ketaku berjabat tangan. “Kok sendirian pak”, tanyaku lagi. “Jangan panggil pak, oom saja. Saya sudah cerai dan anak saya ikut ibunya”, jawabnya lagi. “Mampir yuk ke rumah saya, bisa ngopi. Disini kan banyak nyamuk”, ajaknya. Bagai tersihir, aku ikut saja ketaku dia menggandeng tanganku masuk kerumahnya. Dia membuat kopi 2 cangkir dan satu diberakunnya ke aku. “Mau pake susu?” tanyanya. “Gak usah oom, kan udah ada creamernya”, jawabku. “Iya ya, sudah punya kok ya, besar – kenceng lagi”, godanya. Aku hanya tersipu mendengar guyonannya yang mulai mengarah. Kami ngobrol ngalor ngidul, dia mengarahkan pembicaraan kearah ngentot. Aku bercerita terus terang tentang pengalamanku dalam soal itu. “Boleh dong, kamu nemenin saya kalo malem, daripada masing2 sendirian di rumah”, tawaran yang merangsang napsuku kembali. Aku terdiam. “Kok diem, diem itu artinya mau lo”, godanya terus. Karena sudah terang, aku pamit kembali ke rumah untuk mengerjakan pembersihan rumah. “Nanti malem ya”, katanya sambil tersenyum. Aku hanya tersenyum. “Boleh gak tau no HP nya”, tanyanya lagi. “Supaya gampang kalo mau janjian”. Aku memberikan no HP ku dan kembali kerumahku. Hari itu berjalan sangat lambat rasanya, aku sudah gak sabar menanti datangnya malam, aku mau tau apakah dia akan mengundangku ke rumahnya atau tidak. Aku membayangkan apa yang akan dilakukannya terhadapku, kalo nanti malam aku kerumahnya. Itu membuat napsuku berkobar2 dengan sendirinya.
Hal itu membuat aku tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan tugas yang diberikan kepadaku oleh yang bekerja di rumah itu. Akhirnya saatnya tiba, malam sudah agak larut ketaku HP ku berdering, ada sms dari dia yang mengajak aku ke rumahnya. SMS kubales bahwa aku beberes dulu sebelum ke rumahnya. Aku hanya mengenakan daster yang tipis kerumahnya, dia sudah membuka pintu pager dan menungguku dikegelapan karena lampu depan rumahnya sengaja tidak dinyalakannya. “Masuk yuk”, katanya sambil mengunci pintu pager. Aku digandengnya masuk kerumahnya. Dia cuma mengenakan baju mandi. Makan malem yang dibelinya direstoran sudah disiapkan di meja makan. Aku diajak makan sambil ngobrol. Selesai makan aku mencuci peralatan makan, sedangkan dia menungguku disofa di depan TV. Aku duduk disebelahnya, langsung tangannya memeluk pundakku. Karena dasterku tipis, maka bra dan CDku berbayang. Dia mulai merayuku “Kamu seksi sekali Nes, toket kamu besar, pantat kamu juga padet. Apalagi bulu tangan kamu panjang2, pasti jembut kamu juga lebat kan”, katanya sambil mengelus tanganku. Tangan lainnya mulai mengelus2 pundakku. “Emangnya kalo jembutnya lebat kenapa oom”, tanyaku pura2 gak ngerti. “Cewek yang jembutnya lebat, napsunya besar, kalo dientot gak puas kalo cuma seronde,
Baca Juga Cerita Panas Terbaru : JILBAB YANG TERNODA dan AKU ENTOT ISTRI TETANGGAKU
mesti berkali2 baru puas, iya kan”, jawabnya. Aku tidak menjawab, kepalaku kusenderkan dipundaknya. Dasterku yang tipis tersingkap sehingga betis dan pahaku terbuka, aku tidak mencoba membetulkannya, aku pura-pura tidak tau. “Nes kakimu mulus sekali ya”, katanya. “Ah.. Oom bisa aja,” balasku sekenanya. Kurasakan tangannya mengelus dan mengusap pahaku, aku diam saja, aku menikmatinya, napsuku makin lama makin berkobar. “Nes, Oom jadi terangsang, gimana nih?” suaranya terdengar kalem tanpa emosi. Aku menggelinjang ketika jari tangannya mulai menggosok pangkal paha dekat memekku yang terbungkus CD. Dan… astaga! ternyata dibalik baju mandinya dia tidak mengenakan CD sehingga kontolnyanya yang membesar dan tegak, keluar belahan baju mandinya tanpa disadarinya. Nafasku sesak melihat ****** besar dan panjang yang berdiri keras penuh dengan tonjolan otot di sekelilingnya dan kepala yang licin mengkilat. Ingin rasanya aku memegang dan mengelusnya. Tetapi kutahan napsuku. Dia membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat menyentuh bibirku dengan lembut. Kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku dan maka kusambut dengan lidahku pula, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh napsu. Separuh tubuhnya sudah menindih tubuhku, kontolnya menempel di pahaku sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke toketku. Dia meremas toketku dengan lembut sambil menghisap bibirku. Tanpa canggung lagi kurengkuh tubuhnya, kuusap punggungnya dan terus ke bawah ke arah pahanya yang penuh ditumbuhi rambut. Dadaku berdesir enak sekali, tangannya sudah menyelusup ke balik daster dan braku, remasan jarinya sangat ahli, kadang pentilku dipelintir sehingga menimbulkan sensasi yang luar biasa.Nafasku makin memburu ketaku dia melepas ciumannya.
Kutatap wajahnya, dia tersenyum dibelainya wajahku. “Nes kamu cantik” dia memujaku. “Bagaimana Nes? kita teruskan?” tangannya masih mengusap rambutku, aku tak menjawab.Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti daster dan bra ku, aku tinggal mengenakan CD, dia juga telah telanjang utuh. Seluruh tubuhnya mengkilat karena keringat, kontolnya panjang dan besar berdiri tegak. Diangkatnya pantatku dilepaskannya CDku yang telah basah sejak tadi. “Wow, lebat banget jembutmu, basah lagi, kamu pasti sudah napsu banget ya Nes”, katanya tersenyum. Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku lebar-lebar. Kulihat memekku telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat lembab, itilku terasa sudah membesar dan memerah, memekku telah terbanjiri oleh lendir yang siap melumasi setiap barang yang akan masuk. Dia membungkuk, menyingkirkan jembutku dan mulai menjilat bagian kiri dan kanan memekku, terasa nikmat sekali aku menggeliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah itilku, kupegang kepalanya dan aku mulai merintih kenikmatan. Beberapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas itilku yang makin membengkak. Karena kenikmatan tanpa terasa aku telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba dia melakukan sedotan kecil di itilku, kadang disedot kadang dipermainkan dengan ujung lidah. Kenikmatan yang kudapat luar biasa, gerakanku makin tak terkendali, “Oom… aduh.. Oom… Ines mau keluar….” Kuangkat tinggi tinggi pantatku, aku sudah siap untuk nyampe, tapi pada saat yang tepat dia melepaskan ciumannya dari memekku.
Dia menarikku bangun dan menyorongkan kontolnya kemulutku. ” Gantian ya Nes.. aku ingin kamu ngisep kontolku.” Kutangkap kontolnya, terasa penuh dan keras dalam genggamanku. Dia sudah terlentang disofa dan posisiku membungkuk siap untuk mengulum kontolnya. Aku sering membayangkan dan aku juga beberapa kali menonton dalam film biru. Napsuku sudah sampai puncak. Kutelusuri kontolnya dengan lidahku dari pangkal sampai ke kepalanya yang mengkilat berkali-kali. “Ahhh… Enak sekali Nes…” dia berdesis. Kemudian kukulum dan kusedot-sedot dan kujilat dengan lidah sedangkan pangkal kontolnya kuelus dengan jariku. Suara desahannya membuatku tidak tahan menahan napsuku. Kusudahi permainan di kontolnya, aku sudah setengah jongkok di atas tubuhnya, kontolnya persis di depan memekku. “Oom, Ines masukin ya, Ines pengen sekali.” Dia hanya tersenyum. Kupegang kontolnya, kutempelkan pada bibir memekku, kusapu-sapukan sebentar di itilku dan kepala kontolnya kumasukan ke memekku, aku hampir terbang. Beberapa detik aku tidak bergerak, tanganku masih memegangi kontolnya, ujung kontolnya masih menancap dalam memekku. Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalam memekku.Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan itu ujung kontolnya yang sangat besar terasa menggeser bibir dalam dan itilku. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalam kenikmatan makin dalam, separuh kontolnya sudah melesak dalam memekku. Kukocokkan kontolnya naik-turun, kujepit kontolnya dengan otot dalam, kusedot ke dalam, kulepas kembali berulang-ulang. “Oh.. Nes kau hebat, jepitanmu nikmat sekali”, dia mendesis-desis, toketku diremas-remas dan membuat aku merintih-rintih. Dia mengocokkan kontolnya dari bawah. Aku merintih, mendesis, mendengus, dan akhirnya kehilangan kontrolku. Kudorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga kontolnya masuk semua ke memekku. Luar biasa nikmatnya. Dari posisi duduk, kurubuhkan badanku di atas badannya, toketku menempel didadanya, perutku merekat pada perutnya. Kudekap dia erat-erat. Tangan kirinya mendekap punggungku, sedang tangan kanannya mengusap-usap pantatku.. Aku makin kenikmatan. Sambil merintih-rintih kukocok dan kugoyang pinggulku, sedang kurasakan ****** besarnya meyodok-nyodok dari bawah. Tiba-tiba aku tidak tahan lagi, kedutan tadinya kecil makin keras dan akhirnya meledak. Kutekan memekku ke kontolnya, kedutannya keras sekali, nikmat sekali. Dan hampir bersamaan dari dalam memek terasa cairan hangat, menyemprot dinding rahimku. Beberapa menit aku terdiam di atasnya, dan kontolnya masih menyesaki memekku. Kurasai memekku masih berkedut dan makin lemah. Disentuh bibirku dengan bibirnya.
Baca Juga Cerita Bokep Indonesia : PESTA BONDAGE dan MENIKMATI KEGADISAN MBAK NUR
Aku tidak menyia-nyiakannya. Dengan cekatan pula kujulurkan lidah kecilku untuk dinikmati dan kami saling berpagutan ketat. Kuhisap mulutnya dia juga membalas tangkas sampai aku hampir kehabisan nafas. “Oom, nikmat banget deh ****** oom, besar, panjang, keras lagi, memek Ines sampe sesek rasanya”, kataku setelah dia menyudahi ciumannya. “Aku belum ngecret Nes”, jawabnya. Kemudian dia meremas2 toketku. Pentilku tak luput dari jarinya dan kurasakan pentilku mulai mengeras lagi. “Oom, enjot lagi dong”. Dia membalikkan posisi sehingga dia sekarang diatas. Perlahan dia menggerakkan pantatnya kebelakang dan kedepan, aku mulai kegelian dan nikmat. Kubantu dengan ikut menggerakkan pantatku berputar, Dia mengerang menahan laju perputaran pantatku, rupanya dia juga kegelian kalau aku menggerakkan pantatku. Ditahannya pantatku kuat-kuat agar tidak berputar lagi, justru dengan menahan pantatku kuat-kuat itulah aku menjadi geli dan berusaha untuk melepaskannya dengan cara bergerak berputar lagi tapi dia semakin kuat memegangnya. Kulakukan lagi gerakanku berulang dan kurasakan bijinya menyentuh pantatku, licin dan geli. Rupanya dia termasuk kuat juga berkali-kali kontolnya mengocek memekku masih tetap saja tidak menunjukkan adanya kelelahan bahkan semakin meradang. Kucoba mempercepat gerakan pantatku berputar semakin tinggi, kakiku mengamit pinggangnya dia semakin tidak leluasa untuk bergerak sehingga aku bisa mengaturnya, tetapi dia belum ngecret juga. Memekku berbunyi kecepek2 saat kontolnya mengucek habis didalamnya aku kegelian hebat, tiba-tiba aku merasakan getaran hebat dalam tubuhku, Aku mengerang, aku menyerah aku tidak dapat menahan segala kenikmatan ini, “Terus.oom…Ines mau nyampe lagi” ucapku, gerakanku semakin kencang dan toketku bergoncang membuat dia tambah bernafsu mengentotiku. Pinggulku terangkat saat merasakan puncaknya, memekku terasa becek sekali,nafasku tersengal-sengal, badanku terasa lemas. Belum lagi reda rasa nikmatku dia manarik kontolnya keluar dari memekku.
Melihat kontolnya yang besar itu membuat napsuku bangkit kembali lalu dengan reflek kugenggam dan dengan lincah kumasukkan kepalanya kedalam mulutku, kukocok lagi, sambil kuhisap kuat-kuat dan dengan cepat mulutku maju mundur untuk mencoba merangsang agar pejunya cepat ngecret. Mulutku mulai payah tapi peju yang kuharapkan tak juga keluar. Aku tersentak merasakan dia menarik kontolnya agak keras menjauh dari mulutku dan dengan sigap dibukanya memekku dengan tangan kiri dan tangan kanan menuntun kontolnya yang gede menuju memmekku. Didorongnya perlahan, dia melihatku sambil tersenyum dan bleeesssss, digenjotnya kuat pantatnya kedepan hingga kontolnya kembali menghunjam semuanya kedalam memekku. Aku menjerit. Aku berusaha mengejan sehingga kontolnya merasa kupijit pijit. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan keras dan cepat. Tidak lama kemudian dipeluknya tubuhku sambil mengerang. “Nes, .. aku mau ngecret”. “Keluarin aja oom didalem” pintaku agar kenikmatan yang kurasakan bertambah dan akhirnya pejunya menyemprot didalem memekku, kurasakan ada semburan hangat dimemekku. Dia memelukku erat demikian pula aku. Dia tersenyum puas. “Nes, . Tak pernah aku merasakan memek kecil seperti punyamu ini, enak banget memijit kontolku sampai nggak karuan rasanya, aku puas Nes”. Dia memelukku lama sekali sambil beristirahat, terus dia mengajakku ke kamarnya. “Terusin diranjang ya Nes”, katanya sambil mencabut kontolnya dari memekku. Lemes saja kontolnya sudah besar, gak heran kalo ngaceng menjadi besar banget dan panjang lagi. Dia masuk ke kamar mandi, sedang aku tergolek diranjangnya. Keluar dari kamar mandi, dia berbaring disebelahku. Kembali dia mengulum bibirku kuat- kuat. Kupegang kontolnya sambil kukocok pelan2. Gak lama kemudian, kontolnya mulai mengeras lagi. Luar biasa orang ini, baru ngecret sudah bisa ngaceng lagi. Aku jilati kontolnya lagi, dia mulai menggelinjang dan melenguh. Mulai dari ujung kugerakkan masuk dan keluar dengan mulutku dia semakin tidak karuan juga geraknya. Semakin cepat dan semakin cepat. Kuhisap semakin kuat dan kuat, dia pun semakin keras erangannya. Dia mulai mengelus memekku sehingga mulai basah kembali. Mulutku masih penuh kontolnya dengan gerakan keluar masuk. Sesekali diremasnya toketku saat dia merasa geli yang hebat. Kulepas mulutku dan kukocok kontolnya naik turun.
Kuhisap lagi berulang-ulang. Aku terus berusaha, mulutku mulai payah, kugoyang-goyang bijinya, dia kegelian dan mengucek memekku dalam dalam. “ahh…oom, geli”, kataku sambil melepaskan kontolnya dari mulutku. Kelihatannya dia sudah pengen mengentoti aku lagi. Dimainkan pentilku, aku mendesah keenakan, setiap ciuman ditubuhku membuatku geli dan membuat napsuku kembali meningkat. Kurasakan jarinya bergerak makin liar di dalam memekku, membuatku juga semakin liar, desahan dan eranganku makin keras. Pantatku sedikit-sedikit terangkat karena jarinya, sedangkan toketku sedang di lahapnya, dicium, di jilat, dan dikulum pentilnya, ah nikmat sekali rasanya, beberapa kali dia mengecup daerah sekitar dada dan leherku, “Oom, Ines udah nggak tahan nih”, erangku pengen segera dientot. “Nes, sekal sekali pantatmu.” katanya sambil meremas pantatku. Aku tersenyum “suka kan,…?” aku menggerakkan pantatku seperti meledeknya agar dia lebih bernafsu, lalu dia menindihku, kurasakan sedikit demi sedikit kontolnya masuk kememekku. “Oom, besar sekali”, aku menyukainya, kontolnya yang besar dapat membuatku terlena, “ah enak banget oom”. Dia terus menggoyangkan pantatnya dan aku berusaha menandingi gerakannya, tetapi aku merasa kewalahan. Satu tangannya meremas toketku, membuat nafsuku terus memuncak hingga ke ubun-ubun. “Enak oom terus oom” kurasakan aku hampir nyampe, aku tidak bisa menahan lagi, pantatku makin naik, “oom…aku nggak tahan ahhhh” aku mendesis seiring dengan gerakanku yang melemah, aku lemas sekali rasanya tulangku hampir lepas, akan tetapi segalanya bercampur rasa nikmat. “Kenapa capek yah?” aku mengangguk, nafasku terengah-engah dadaku turun naik.
“tapi aku belum ngecret, sebentar lagi yah”, perlahan tapi pasti kontolnya kembali disodok2an kedalam memekku. Goyanganku makin liar membuat dia juga mendesah-desah keenakan. Kedua tangannya meremas-remas kedua toketku, napsuku sudah benar-benar tinggi, nafasku juga sudah makin tak teratur, dia begitu lihai dalam bercinta. Aku merasa tidak dapat bertahan lebih lama lagi, frekuensi goyanganku kutambah, lalu aku mencium bibirnya. Tubuh kami terus berpacu sambil bermain lidah dengan liarnya sampai ludah kami menetes-netes di sekitar mulut, eranganku teredam oleh ciumannya. Mengetahui aku sudah mau nyampe lagi, dia menekan-nekan bahuku ke bawah sehingga kontolnya menghujam makin dalam dan memekku makin terasa sesak. Tubuhku bergetar hebat dan jeritanku terdengar, perasaan itu berlangsung selama beberapa saat sampai akhirnya aku terkulai lemas dalam pelukannya. Aku hanya bisa pasrah saja ditindihnya. Dengan lembut dia mengecup keningku, dari sana kecupannya turun ke pipi, hingga berhenti di bibir, mulut kami kembali saling berpagutan. Saat berciuman itulah, kenikmatan ini pun berlanjut, aku sangat menikmati gesekan-gesekan pada dinding memekku. Toketku saling bergesekan dengan dadanya yang sedikit berbulu, kedua pahaku kulingkarkan pada pinggangnya. Aku mendesah tak karuan sambil mengigiti jariku sendiri. Sementara pinggulnya dihentak-hentakkan diatasku, mulutnya tak henti-hentinya melumat atau menjilati bibirku, wajahku jadi basah bukan saja oleh keringat, tapi juga oleh liurnya. Telinga dan leherku pun tak luput dari jilatannya, lalu dia angkat lengan kananku ke atas dan dia selipkan kepalanya di situ. Aahh.. ternyata dia sapukan bibir dan lidahnya di ketiakku yang halus tak berbulu itu sehingga desahanku bercampur dengan ketawa geli. Aku kembali nyampe. Memekku terasa semakin banjir, namun tak ada tanda-tanda dia akan segera ngecret, dia terlihat sangat menikmati mimik wajahku yang sedang nyampe. Suara kecipak cairan terdengar jelas setiap kali dia menghujamkan kontolnya.
Baca Juga Cerita Bokep Seks : FIRST TIME BONDAGE dan SIKSA MEMBAWA NIKMAT
Tanpa melepas kontolnya, dia bangkit berlutut di antara kedua pahaku dan menaikkan kedua betisku ke pundaknya. Tanpa memberiku istirahat dia meneruskan mengocok memekku, aku sudah tidak kuat lagi mengerang karena leherku terasa pegal, aku cuma bisa mengap-mengap.”Aku udah mau ngecret Nes” desahnya dengan mempercepat enjotannya. Enjotannya makin cepat sampai akhirnya dia mengerang keras dan pejunya menyemprot deras didalam memekku. “Oom enak benget deh”, kataku lemes. “Iya Nes, aku juga nikmat banget ngecret dimemek kamu”, jawabnya. “Kamu tidur disini aja ya Nes, besok kita main lagi, aku pengen ngecret di memek kamu lagi”. “Iya oom, besok kan minggu, jadi Ines bisa ngentot sama oom terus”, jawabku. Dia mencabut kontolnya dan terkapar disebelahku. Tak lama kemudian aku tertidur kecapaian.
BU WIDI BIDAN DESA BERPAYUDARA BESAR
Namanya widiastuti, aku memanggilnya bu widi atau bu bidan karena dia adalah bidan desa tempatku sekarang tinggal, umur 35 th dan sudah 8 th menikah tapi belum dikaruniani anak. awalnya kenal dengannya kurang lebih 4 th yang lalu yang sebelumnya lebih dulu kenal dengan suaminya yang bernama yanto yang sama sama berprofesi pemasok onderdil mobil. singkat cerita pada tahun pertama pernikahanku, istriku melahirkan seorang bayi laki laki dan persalinannya dibantu bu bidan widi.semua berjalan biasa saja sampai ketika itu jam 11 malem 2 jam setelah proses persalinan normal istriku aku disuruh mengambil obat obatan buat anak dan istriku dirumah bu widi.tanpa banyak pikir akupun bergegas kerumah bu widi yang berjarak 50m.lampu ruang tamu n tempat prakteknya masih menyala, agak ragu ragu karena takut mengganggu,lalu…. Ting toooongggg Pintu tempat praktek bu widi tak lama terbuka “eh mas fahmi,masuk mas”sambut bu widi “iya bu”balesku “duduk dulu mas,tak ngracik obat dulu”sambung bu widi “ya bu”aku cuma ber-iya iya aja “enak ya mas udah punya istri cantik sekarang sudah ada dede juga,cowok lagi”bu widi mulai buka obrolan sambil ngracik obat “alhamdulillah bu,dikasih amanah sama sang kholiq”jawabku “aku juga pengin banget sebenernya”katanya “ya tinggal bilang aja sama mas yanto donk bu”lanjutku “emang mas yanto kemana bu koq gak keliatan”aku coba ganti topik obrolan “tadi sih telpon katanya mo ngecek barang yang baru datang,jadi pulangnya telat”jawab bu widi “lo bukannya mas juga ngeceknya sama kaya mas yanto?”sambungnya “iya sih kemarin udah sepakat mo bareng ke tokonya tapi aku tadi pagi dah nyuruh toni buat ngecek coz aku bakal ndampingi istri mo melahirkan”jawabku “duh bertanggung jawab banget kayaknya mas fahmi ini”lanjutnya sambil tersenyum kepadaku “hehe…gitu deh bu” Tak lama obat pun selesai diracik “ini mas obatnya,aturan pakainya ada di bungkusnya ya mas”kata bu widi “iya bu makasih,permisi sekalian bu”kataku “iya mas………
mas yanto kayaknya gak bisa ngasih anak deh”deg jatungku serasa berhenti Kenapa bu widi bilang begitu ya?pikirku “ah jangan bilang gitu bu,belum diamanahi mungkin” “emang iya koq mas,ya nasibku mungkin,andai saja mas yanto kaya mas fahmi pasti enak deh”senyumnya genit “ya usaha n tawakal aja bu….eh enak apa maksudnya neh bu”tanyaku “ya enak…enak jadi istrinya pasti dikelonin terus” “sama istri sendiri ini kan gak apa apa toh bu” “iya sih tapi aku jadi ngiri deh”sahut bu widi Sejenak aku mikir nakal “ngiri minta dikelonin juga?”candaku setengah mancing “boleh kalo mas fahmi ada waktu”jawabnya seraya tersenyum “ah udah ah malah ngelantur,aku permisi bu udah malem” “ok mas,ati ati”jawabnya akupun segera beranjak takut ada setan lewat….hehe Setelah kejadian itu entah kenapa bu widi selalu datang kerumah dengan berbagai macem alesan medis dan bahkan sering ngasih sesuatu ke anakku yang masih bayi dan selama itu sikapnya ke aku terbilang biasa aja sampai waktu itu hari senin jam 09.00 pagi hari,aku yang kebetulan malamnya habis cek dropan barang sengaja gak ke toko karena kebetulan babysitterku lagi ada hajatan dirumahnya dan anakku sudah berusia 4bulan, jadi sudah agak mudah dimomong “lagi apa mas”sms masuk dihapeku “ini siapa ya?”balesku “widi mas…gimana kabar?” “eh bu widi…baik bu,ini lagi momong anak”balesku “loh ibunya kemana?”balesnya “kerja bu,udah aktif lagi.eh tau nomorku dari mana?” “dari hape mas yanto” Aku tidak membales sms terakhirnya karena harus nimang anak di ayunan coz udah terlelap. Sudah 4bulan lamanya sejak obrolan dimalam itu “saya mau ngecek kesehatan nabil mas,boleh?”smsnya lagi “boleh,bukannya kemarin udah ya bu?” “ada yang kelupaan mas” kemudian tok tok took Assalamu’alaikum….. Wa’alaikum salam….. Aku bergegas ke arah pintu dan membukanya “eh bu widi,mari masuk”kataku Tak lama anakku pun di perikasanya “susunya pake ASI apa formula mas?”tanyanya “sekarang formula bu, ASI cuma bertahan 2 bulan habis itu gak mau lagi”jawabku “gak mau apa gak boleh sama bapaknya?”candanya “hehe bisa aja bu widi ini emang anakknya gak mau bu mungkin ASInya gak lancar” “owh…gitu ya” “gimana yang katanya mau ngelonin aku”ucap bu widi tiba tiba “eh eeeeehh…mmmmmm waktu itu cuma becanda bu,dari pada bingung mau ngobrol apa”sahutku sambil cengar cengir “loh padahal aku ngarepnya beneran loh”kali ini tatapannya serius
Aku pun terdiam bingung mau mgomong apa “tapi mana mungkin juga mas fahmi ini mau sama aku yang udah tua” “kalo dikasih sih ya mau mau aja toh bu”aku menimpalinya dan pikirku selisih umurku hanya 6tahun dibawahnya. Bu widi menoleh ke aku yang sedang duduk di sofa kasur diruang keluarga, kemudian meletakkan anakku yang tadi digendongnya di ayunan, dia menghampiriku lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku, dia melumat bibirku dan memainkan lidahnya dirongga mulutku, Aku tersentak kaget dan tak berapa lama akupun balas pagutannya dengan gigitan kecil mesra, bu widi melepaskan ciumannya dan berkata “aku pengin ngrasain spermamu mas” Aku lanjutkan mencium bibirnya dan begitu lama kami berciuman, tangankupun mulai aktip bergerilya di sekitar dadanya dan memainkan gundukan gunung kembarnya yang masih tertutup blazer n dalemannya… Wah gede banget, pikirku. kuhentikan ciumanku ku buka blazer n kusingkap tanktopnya, ternyata gak pake BH, langsung ku remes gunung kembar itu dan kupilin puting susunya sementara bibirku dan bibir bu widi masih saling berpagutan “aaaaahhhhh…massssssshhh” Bu widi mendesah saat aku mulai menjilati dan mengenyot susunya yang kiri sedang susu kanannya kuremas dan kupilin puting pinknya. bu widipun tak tinggal diam, tangannya menggrayangi celana pendekku, mengusap ngusap kontolku yang sudah berontak tegang di celana pendekku yang tak berCD, sambil mendesah coz teteknya ku mainin, bu widi menyusupkan tangannya kedalam celana pendekku yang berkolor mencari pusaka tersembunyi. bu widi mendorong ku agar tiduran sementara mulut dan tanganku masih asik maenan susu gede bu widi. Bu widi memutar badannya hingga posisinya diatasku dan susunya dibiarkan menggelantung dikenyot aku. bu widi memlorotin kolorku dan terpampanglah pusakaku, aku hanya memakai singlet aja setelahnya. Bu widi mencabut susunya dari seponganku dan merangkak menuju kontolku, mengelusnya dan mengocoknya sebentar lalu dikulumnya kontolku hingga membuatku merinding, sementara aku pun menyibak roknya dan terkaget bu widi gak pake CD, Langsung saja ku jilat memeknya yang udah basah, ku jilat memeknya dan ku gigit ringan itilnya namun jeritannya tak terdengar keras coz mulutnya dipenuhi batang kontolku dan kami pun ber69 cukup lama hingga “aaaaaaaaahhhhhhhhh sssssshhhhhh..massssssshhh” memeknya ditekankan ke wajahku sambil badannya bergetar hebat dan keluarlah cairan khas wanita orgasme. bu widi bangkit melucuti pakaian dan roknya yang masih menempel dibadannya sedang aku masih terlentang di sofa dengan kontol yang berdiri tegak, bu widi menaikiku dan posisi kami behadapan, dipegangnya kontolku diarahkan ke memeknya dan bleeeessssss…
ambles semua kontolku ke dalam memeknya yang basah, didiamkanya sebentar dan bu widipun mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur perlahan lahan memompa kontolku didalam memeknya dan lama kelamaan goyangan maju mundurnya mulai dipercepat dan semakin cepat dan akupun mengimbanginya ikut bergoyang mengikuti irama goyangan pantat bu widi, kedua tangannya mengamit tanganku dan meremaskan di teteknya, bu widipun mengeluh menengadahkan kepalanya dan mencengkeram kuat tanganku yang sedang meremas kedua teteknya “uuuuuuuuhhhhhhgggggg masssshhh………” bu widi ambruk didadaku, dia tersenyum dan, mencium lembut bibir sementara aku menggoyang goyangkan kontolku yang masih terbenam di memeknya yang sudah orgasme dua kali, bu widi bangkit lagi jongkok diatasku dengan memeknya masih tertusuk kontolku yang masih tegar, dia naik turun diatasku sambil merem melek menikmati surga dunia, sementara teteknya juga ikut naik turun akibat gerak naik turun memompa kontolku, kali ini aku diam saja menikmati pemandangan itu. Sekali kali dimentokin kontolku hingga menyentuh rahimnya sambil dia goyangin pantatnya ke kanan kekiri dan tak lama “ouuuuchhhh masssssshhh…” Kontolku basah oleh cairan memeknya yang orgasme yang ketiga kalinya. Bu widi ambruk di dadaku lagi dengan kontolku masih menancap tegang di memeknya “mas ayo digoyang lagi” Aku tak menyahutnya coz Aku langsung menaik turunkan pantatku, kontolkupun naik turun di memeknya, tiba tiba bu widi bangkit dan nungging sambil berpegangan sandaran sofa kasur, Akupun paham langsung mengarahkan kontolku ke memeknya dari belakang, aku genjot kencang tak pedulikan erangan dan racauan bu widi, ku remas kupukul pukul pantatnya Dan tak lama… “bu..aku mau keluaaaaaaarhhhhhhh” “didalam ajaaaahhhh…akk…uuuhhh jugaaaaaah mau keluaaaar ohhhhhh” Crot crot croooooooooottttt spermaku muncrat didalam memek bu widi, Kontolku ku biarkan dimemeknya,ku peluk bu widi dari belakang, kucium tengkuknya sambil kuremas gemas kedua teteknya
“emang gak apa apa bu?” “gak apa apa mas,tenang aja,aku numpang ke kamar mandi dulu ya mas” Ku cabut kontolku, kupandangi goyangan pantatnya saat telanjang menuju kamar mandi buat bersih bersih, tak lama bu widi kembali dari bersih bersihnya, kupandangi teteknya yang menggelayut besar didadanya dan kubiarkan Bu widi merapihkan penampilannya lagi, sementara aku cuma pake tisu basah anakku untuk bersihin kontolku dan kupakai lagi kolorku “makasih ya mas, aku pulang dulu ya” Bilangnya sambil mengecup Bibirku dan lalu berlalu dari hadapanku. Hampir seminggu ga ada kabar,pada hari minggu istriku ditelpon bu widi katanya hari ini jadwalnya imunisasi tahap 5. istriku tak seperti biasa, hari itu mengajakku untuk mengimunisasi anakku dirumah bu widi dan aku pun menggendong anakku, setelah diimunisasi pas mau pulang istriku kebelet pipis dan memohon ijin buat pipis di wc tempat praktek bu widi. Kesempatan itu bu widi bilang ke aku kalo dia udah telat mens, aku kaget tapi bu widi malah tersenyum gembira. sesampainya dirumah aku berusaha menghilangkan pikiran bu widi yang telat mens setelah berhubungan denganku, hampir tak bisa menghilangkan pikiran andai istriku tidak mengajak bersetubuh. hari itu hari senin jam 4 sore aku pulang ke rumah dan seperti biasa aku melewati jalan pintas beraspal yang melintas melingkari rumah bu widi dari belakang sampai kedepan halaman rumahnya coz rumah bu widi terletak di pojok jalan komplek tempatku tinggal. ku lihat bu widi sedang membuang sampah dibelakang rumah dan melihatku melintas, dipanggilnya aku “udah pulang mas???koq pake motor???”sapanya “iya bu, lagi pengin motor aja biar irit”jawabku sambil tersenyum. “mampir sini mas, mas yanto lembur lagi cek dropan barang” “ga enak bu takut dilihat orang nanti bisa celaka” “masukin aja motornya lewat dapurku mas, ayolah mas, mau ya????”pintanya sambil tersenyum genit “oke deh bu”sahutku segera memasukkan motorku lewat dapur bu widi yang tembus ke garasi mobilnya. bu widi membuatkan es sirup kesukaanku dan ketika menyuguhkan es sirup, teteknya terpampang jelas di wajahku coz dia memakai kaos berkerah rendah, langsung ku tarik tangannya hingga bu widi tersungkur ke arahku, kucium bibirnya dengan ganas, kukulum lidahnya dan kumainkan lidahku di rongga mulutnya, bu widi membalas pagutanku.
begitu lama kami berciuman, bu widi melepaskan ciumannya “diminum dulu mas kan cape n haus” akupun meminum es sirup dan kulihat bu widi membuka kaosnya dan terlihat jelas teteknya yang gede tanpa tersanggah BH, es sirup rasa susu cap nona neh batinku. kuletakkan gelas es sirup yang telah habis ku minum langsung ku soso tetek gede yang ngganggur dihadapanku, ku kenyot kencang sampai bu widi melenguh, kuremas dan kupilin putingnya yang sudah mengeras sementara itu bu widi juga sibuk melepas leggingnya dan…shiiiiiiit, dia gak pake cd…anjriiiiit. ku hentikan kenyotanku, kududukkan bu widi dan reflek kakinya langsung mengkangkang, kujilat memek n itilnya, tersebak bau khas organ memeknya, kumasukkan lidahku ke dalam memeknya sambil tanganku meremas kedua teteknya tanpa sadar bu widi mendesah menikmati lubang memeknya ku jilati, bu widi menekan kepalaku ke memeknya hingga membuatku susah bernafas tapi kutahan coz aku terus menjilati memeknya dan kuremas serta kupilin puting teteknya agar bu widi semakin dekat dengan kenikmatan orgasmenya “aaaaaaaaaccchhhhhhhh…” tubuhnya menggelinjang kuat ketika cairan wanitanya keluar membasahi memeknya, aku segera bangkit dan melepas celana jeansku beserta cd dan jaket yang kupakai, kubiarkan kaos tetap menempel ditubuhku,ku arahkan kontolku ke memek bu widi yang masih terlentang di sofa ruang keluarganya, kali ini dengan hati hati coz bu widi mungkin sedang mengandung janin hasil hubunganku dengannya. perlahan namun pasti kontolku masuk keliang memeknya, aku mulai memaju mundurkan pantatku dan lama lama mulai kupercepat dan terdengan bunyi keciprak gerakan kontolku yang menusuk nusuk memek yang sudah sangat basah, nampak bu widi juga ikut menggerak gerakan pantatnya mengimbangi gerakanku. ku remas kedua teteknya yang terombang ambing akibat gerakan pompa kontolku dimemeknya, tangan bu widi mencengkeram pantatku seraya membatuku memaju mundurkan kontolku.
bu widi mengejang, pahanya mengapit pingganggku kencang, dia melenguh kencang dan kontolkupun terasa tersembur cairan hangat memek bu widi orgasme. bu widi lunglai tapi aku melanjutkan mengobel memeknya dengan kontolku, kupercepat gerakanku dan tak lama kontolku hendak mengeluarkan lahar panas, ditekannya pantatku dalam dalam dan kurasakan kontolku mentok dirahimnya dan crooot croooot crooottt..spermaku meluncur deras di dalam memeknya. masih kubiarkan kontolku didalam memek bu widi, kucium bibir bu widi, kubelai mesra rambutnya. disingkapnya kaosku, dicupangnya bekas cupangan istriku di dadaku. “buat oleh oleh mas”candanya genit aku tersenyum sambil mencubit puting teteknya, ku cabut kontolku, tiba tiba dipegangnya kontolku, dijilatnya dan dikulumnya kontolku hingga bersih, ngilu rasanya “biar gak usah ke kamar mandi mas”timpal bu widi “gak jijik sih bu?”tanyaku tersenyum
“enggaklah mas”jawabnya sambil makein cd ku, sebelum kontolku dimasukkan ke cd, diciumnya kontolku “makasih ya sayaaang”ucapnya sambil mengusap lembut kontolku lalu dimasukkannya ke cd. kupake jeans n jaketku sedang bu widi ke kamar mandi lalu mengambil bh n cd, memakainya lalu kaos n legging baru dipakai. aku pamit pulang, mengambil motor dan keluar lewat garasi mobil. hari hari selanjutnya tiap suaminya gak ada dirumah n tiap ada kesempatan selalu melakukan hubungan sex. hal ini tanpa dicurigai suaminya karena bu widi juga selalu melayani suaminya meski katanya kurang puas, pun istriku karena aku selalu rutin tanpa mengurangi rasa dalam hubungan sexku de ngan istri. sedang pembantu bu widi datang kerumah bu widi hanya buat masak pagi siang malam n bersih bersih dipagi hari, selebihnya pulang kerumah yang masih dalam kompleks. Demikianlah cerita mesum terbaru MEMEKKU TERASA KEENAKAN DIENTOT KONTOL OM TETANGGA dan BU WIDI BIDAN DESA BERPAYUDARA BESAR oleh cerita sex hot