Cerita Seks Panas – Cerita Mesum ini adalah cerita hot seks aku. Perkenalkan, Aku biasa dipanggil Hendri (nama samaran), Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Pariwisata sambil bekerja di sebuah hotel bintang lima di Denpasar, Bali. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi saat aku masih duduk di kelas 2 SMA, di kota Jember, Jawa Timur. Saat itu aku tinggal di sebuah gang di pusat kota Jember. Di depan rumahku tinggalah seorang wanita, Nia R. namanya, tapi ia biasa dipanggil Ninik. Usianya saat itu sekitar 24 tahun, karena itu aku selalu memanggilnya Mbak Ninik. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah departemen store di kotaku. Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron Sarah Vi, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang sebahu. Namun yang paling membuatku betah melihatnya adalah buah dadanya yang indah. Kirakira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing. Keindahan tubuh Mbak Ninik tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremasremas pantatnya yang aduhai itu. Bahkan jika Mbak Ninik memintaku mencium pantatnya akan kulakukan. Satu hal lagi yang membuatku betah melihatnya adalah bibirnya yang merah. Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya. Setiap pagi saat menyapu teras rumahnya, Mbak Ninik selalu menggunakan kaos tanpa lengan dan hanya mengenakan celana pendek. Jika ia sedang menunduk, sering kali aku melihat bayangan celana dalamnya berbentuk segi tiga. Saat itu penisku langsung berdiri dibuatnya. Apalagi jika saat menunduk tidak terlihat bayangan celana dalamnya, aku selalu berpikir, wah pasti ia tidak memakai celana dalam. Kemudian aku membayangkan bagaimana ya tubuh Mbak Ninik jika sedang bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap pagi, dan selalu penisku berdiri dibuatnya. Bahkan aku berjanji dalam hati jika keinginanku terkabul, aku akan menciumi seluruh bagian tubuh Mbak Ninik.
Terutama bagian pantat, buah dada dan vaginanya, akan kujilati sampai puas. Malam itu, aku pergi ke rumah Ferri, latihan musik untuk pementasan di sekolah. Kebetulan orang tua dan saudaraku pergi ke luar kota. Jadi aku sendirian di rumah. Kunci kubawa dan kumasukkan saku jaket. Karena latihan sampai malam aku keletihan dan tertidur, sehingga terlupa saat jaketku dipakai Baron, temanku yang main drum. Aku baru menyadari saat sudah sampai di teras rumah. Waduh kunci terbawa Baron, ucapku dalam hati. Padahal rumah Baron cukup jauh juga. Apalagi sudah larut malam, sehingga untuk kembali dan numpang tidur di rumah Ferri tentu tidak sopan. Terpaksa aku tidur di teras rumah, ya itungitung sambil jaga malam. Lho masih di luar Hen.. Aku tertegun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Ninik baru pulang. Eh iya.. Mbak Ninik juga baru pulang, ucapku membalas sapaannya. Iya, tadi setelah pulang kerja, aku mampir ke rumah teman yang ulang tahun, jawabnya. Kok kamu tidur di luar Hen. Anu.. kuncinya terbawa teman, jadi ya nggak bisa masuk, jawabku. Sebetulnya aku berharap agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di rumahnya. Selanjutnya Mbak Ninik membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Sebab setelah dipaksapaksa pintunya tetap tidak mau terbuka. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan. Kenapa Mbak, pintunya macet.. Iya, memang sejak kemarin pintunya agak rusak, aku lupa memanggil tukang untuk memperbaikinya. jawab Mbak Ninik. Kamu bisa membukanya, Hen. lanjutnya. Coba Mbak, saya bantu. jawabku, sambil mengambil obeng dan tang dari motorku. Aku mulai bergaya, ya sedikitsedikit aku juga punya bakat Mc Gayver. Namun yang membuatku sangat bersemangat adalah harapan agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di rumahnya. Kletek.. kletek akhirnya pintu terbuka. Aku pun lega. Wah pinter juga kamu Hen, belajar dari mana.
Ah, nggak kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver, ucapku bercanda. Terima kasih ya Hen, ucap Mbak Ninik sambil masuk rumah. Aku agak kecewa, ternyata ia tidak menawariku tidur di rumahnya. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Ninik keluar dan menghampiriku. Tidur di luar tidak dingin? Kalau mau, tidur di rumahku saja Hen, kata Mbak Ninik. Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja, sudah biasa kok, jawabku basabasi. Nanti sakit lho. Ayo masuk saja, nggak apaapa kok.. ayo. Akhirnya aku masuk juga, sebab itulah yang kuinginkan. Mbak, saya tidur di kursi saja. Aku langsung merebahkan tubuhku di sofa yang terdapat di ruang tamu. Ini bantal dan selimutnya Hen. Aku tersentak kaget melihat Mbak Ninik datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek. Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju, ujarku. Oh nggak papa Hen, telanjang juga nggak papa. Benar Mbak, aku telanjang nggak papa, ujarku menggoda. Nggak papa, ini selimutnya, kalau kurang hangat ada di kamarku, kata Mbak Ninik sambil masuk kamar. Aku tertegun juga saat menerima bantal dan selimutnya, sebab Mbak Ninik hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Ninik. Apalagi ia tidak mengenakan apaapa lagi di dalam pakaian tidur tipis itu. Aku juga teringat ucapannya kalau selimut yang lebih hangat ada di kamarnya. Langsung aku menghampiri kamar Mbak Ninik. Ternyata pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Ninik tidur dan pakaiannya sedikit terbuka. Aku memberanikan diri masuk kamarnya. Kurang hangat selimutnya Hen, kata Mbak Ninik. Iya Mbak, mana selimut yang hangat, jawabku memberanikan diri. Ini di sini, kata Mbak Ninik sambil menunjuk tempat tidurnya. Aku berlagak bingung dan heran. Namun aku mengerti Mbak Ninik ingin aku tidur bersamanya. Mungkin juga ia ingin aku..,
Pikiranku melayang kemanamana. Hal itu membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Ninik yang tertutup kain tipis itu. Sudah jangan bengong, ayo sini naik, kata Mbak Ninik. Eit, katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek, buka dong kan asyik, kata Mbak Ninik saat aku hendak naik ranjangnya. Kali ini aku benarbenar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri. Ouww, punyamu sudah berdiri Hen, kedinginan ya, ingin yang hangat, katanya. Mbak nggak adil dong kalau hanya aku yang bugil, Mbak juga dong, kataku. OK Hen, kamu mau membukakan pakaianku. Kembali aku kaget dibuatnya, aku benarbenar tidak mengira Mbak Ninik mengatakan hal itu. Ia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan penis berdiri. Aku memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Ninik penisku sudah berdiri. Ayo bukalah bajuku, kata Mbak Ninik. Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benarbenar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita bugil di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini. Setelah Mbak Ninik benarbenar bugil, tanganku segera melakukan pekerjaannya. Aku langsung meremasremas buah dada Mbak Ninik yang putih dan mulus. Tidak cuma itu, aku juga mengulumnya. Puting susunya kuhisap dalamdalam. Mbak Ninik rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu masih dilakukan dengan posisi berdiri. Oh, Hen nikmat sekali rasanya.. Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Ninik. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremasremas pantat Mbak Ninik. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremasremas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Ninik yang merah. Hen, kamu ahli juga melakukannya, sudah sering ya, katanya. Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue, jawabku. Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Ninik. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam.
Baca Juga Cerita Seks Panas : Di Genjot Paman Saat Aku Horny Nih
Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbak Ninik. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih meremasremas pantat Mbak Ninik. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Ninik. Naik ranjang yuk, ucap Mbak Ninik. Aku langsung menggendongnya dan merebahkan di ranjang. Mbak Ninik tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vagina Mbak Ninik. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Ninik rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Ninik menggeliat keasyikan hingga pahanya sedikit menutup. Aku terjepit diantara paha mulus itu terasa hangat dan nikmat. Masih belum puas menjilatinya Hen. Iya Mbak, punyamu sungguh asyik dinikmati. Ganti yang lebih nikmat dong. Tanpa basabasi kubuka paha mulus Mbak Ninik yang agak menutup. Kuraba sebentar bulu yang menutupi vaginanya. Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Ninik. Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah.. Terus Hen, masukkan sampai habis.. ah.. ah.. Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Ninik. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur. Mbak Ninik.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah.. Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mbak Ninik semakin menggeliat keasyikan. Oh.. ah.. nikmaatt.. Hen.. terus.. ah.. ah.. ah.. Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Ninik memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Ninik memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Ninik.
Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya. Oh.. Mbak Ninik.. nikmaaatt sekali.. hangat dan oh.. Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremasremas buah dada Mbak Ninik. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Ninik. Oh Hen punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah.. Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah Mbak Ninik rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Ninik mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Ninik disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat. Mbak Ninik.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt.. Eh.. ahh.. ooohh.. Hen.. asyiiikkk.. ahh.. ennakk.. nikmaaatt.. Setelah dengan gerakan turun naik, Mbak Ninik melepas penisku. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Ninik kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati. Hen, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih, kata Mbak Ninik. Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku. Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan, jawabku. Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas vagina Mbak Ninik. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras. Oh.. Aah.. Hen.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Hen.. terus.. lebih keras Hen Mbak Ninik.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii.. Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Ninik membasahi penisku.
Cairan itu membuat vagina Mbak Ninik bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur.Mbak Ninik berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama. Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi.. Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Ninik yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Ninik. Oh, Mbak Ninik.. Mbaak.. nikmat sekali deh.. Hebat.. permainan Mbak benerbener hebat.. Kamu juga Hen, penismu hebat.. hangat dan nikmat.. Kami berpelukan di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi. Kamu nggak sekolah Hen, tanya Mbak Ninik. Sudah terlambat, Mbak Ninik tidak bekerja? Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang.. Kemudian Mbak Ninik pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Ninik tetap nikmat.
Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Baron dan mengambil kunci rumahku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita. Kini saat aku kuliah dan bekerja di Denpasar, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jember, aku selalu mampir ke rumah Mbak Ninik dan kembali menikmati permainan nikmat. Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Ninik, orang tuaku tidak tahu. Kubilang aku tidur di rumah teman SMA. Sekali lagi ini adalah kisah nyata dan benarbenar terjadi.
Ngentot Dengan Ibu Kandung
Nama saya Anton umurku 18 tahun tinggi badanku 178 cm dengan badan ideal dan atletis, Aku anak dari keluarga yang berkecukupan. Aku punya adik bernama Vivi yang berusia 16 tahun. Sekarang aku duduk di salah satu SMA negeri di Bandung Aku di kelas 12 dan adikku kelas 10. Walaupun adikku baru berusia 16 tahun tapi dia sudah sangat cantik dan seksi karena Mama sering mengajarinya berdandan, kadang adikku suka menemani Mama ke salon. Mamaku masih berumur 38 tahun masih cantik dan seksi tingginya sekitar 165 cm dengan berat badan yang ideal. Papa berusia 40 masih gagah. Karena mereka berasal dari keluarga yang berkecukupan sehingga mereka tidak takut untuk nikah muda. Sampai sekarang walaupun sudah lama menikah mereka tetap awet muda. Mama sering tinggal di rumah sedangkan Papa adalah orang yang sibuk dengan bisnisnya. Kami tinggal di rumah yang cukup besar di sebuah perumahan mewah di Bandung. Ada 5 kamar, dua kamar di bawah dan 3 kamar lagi di lantai 2. Kamar Adikku berada di atas bersebelahan dengan kamar tamu. Sedangkan kamarku berada di bawah, tapi berada sedikit jauh dari kamar Mama, karena terhalang oleh ruang tengah. Kamar Mama dan kamar tamu memiliki kamar mandi masing-masing. Enam bulan belakangan ini hubungan Mama dan Papa sedikit merenggang mereka sudah tak lagi tidur sekamar. Papa yang sibuk dengan bisnisnya sering pulang malam dan tidur di kamar tamu yang bersebelahan kamar adikku. Mama sering tidur sendiri di kamarnya dan kadang tidur bareng dengan adikku jika Papa tidur di kamar Mama. Hubungan aku dan kedua orang tuaku jadi sedikit renggang. Adikku memang masih dekat dengan Mama, tapi dia semakin jauh dengan Papa. Sebenarnya aku sudah resah dengan keadaan ini aku takut kerenggangan ini terus berlanjut hingga orang tuaku bercerai.
Baca Juga Cerita Seks panas : Ngentot Tante Imel Dan Anaknya dan Ketahuan Selingkuh
Walaupun ini tidak mengganggu kegiatan sekolahku dan Adikku tetap saja aku khawatir. Suatu hari teman-temanku mengajak keluar malam nanti jam 8 untuk merayakan ulang tahun salah satu temanku di sekolah. Klo pergi ke luar biasanya aku suka memakai parfum Papa yang selalu di simpan di lemari di kamarnya (kamar Mama). Sore harinya aku pergi ke kamar Mama aku melihat tidak ada orang di sana tapi laptop Mama masih menyala, mungkin Mama lagi di kamar mandi. Dengan langkah yang hati-hati aku menuju lemari baju Papa dan Mama. Lemarinya berukuran sangat besar sehingga memungkinkan seseorang untuk bersembunyi di dalamnya. Aku perlahan-lahan membuka lemarinya untuk mencari parfum Papa dan tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka aku kaget dan langsung bersembunyi di dalam lemari. Lemari ini memiliki pintu yang terbuat dari kayu yang dihimpit-himpit miring sehingga aku bisa melihat dengan jelas melalui celah kayu tersebut. Mama keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai celana dalam dan BH. Aku kaget, baru kali ini aku melihat Mama telanjang, dadanya Mama terbilang biasa, tidak besar ataupula kecil tapi sangat seksi dan masih terlindung oleh BH-nya. Mama duduk di samping ranjang kedian mengambil sesuatu dari lemari kecil di pinggir tempat tidur. Mama mengambil sebuah dildo berukuran sedang yang tidak lebih besar dari penisku klo sedang tegang. Mama menurunkan CD-nya dan melepaskan BH-nya lalu terlentang di kamar tidur, baru kali ini aku melihat perempuan telanjang bulat seperti ini. Mama memutar sebuah film porno di laptopnya. Kemudian Mama membuka selangkangannya dan menyelipkan sebuah bantal kecil tepat di bawah pantatnya hingga vaginanya sedikit terangkat. Perlahan demi perlahan Mama memasukan dildo itu ke dalam vaginanya kemudian mengocoknya secara perlahan. “Ahhh…..ahh…. uhhhhh….” Mama mengerang seirama dengan kocokan dildonya. Tangan satunya lagi meremas-remas dadanya yang seksi. Melihat kejadian ini aku sudah terangsang penisku sangat tegang dan tanpa kusadari aku mulai mengocok-ngocok penisku di dalam celanaku.
“Ahhh….ahhh…” dan tanpa aku sadari aku mengerang cukup keras dan kedengaran oleh Mama. “Siapa itu?” Mama menghentikan kocokan dildonya, menutup laptopnya kemudian berjalan ke arah lemari. “Siapa di dalam?”…. “Papa?” ….”Ngapain Papa di dalam lemari?”. “Pa?…. kok jam segini udah pulang?” Mama terus bicara sambil mendekati lemari Aku kaget dan tak tahu apa yang harus aku lakukan. “Ini Anton ma” aku menjawab secara perlahan. “Anton ngapain kamu di dalam?” Mama kemudian membuka pintu lemari. “Kamu ngapain di dalam?” aku hanya bisa tertunduk malu di depan Mamaku yang sedang telanjang. “a…anu… ma… anton mau ngambil parfun Papa, dan tiba-tiba Mama datang, jadi anton langsung sembunyi di dalam lemari”. “Kamu ini klo kamu mau ngambil parfum Papa kenapa harus sembunyi-sembunyi, Mama ga akan marah ko, ayo keluar dari lemari”. Kemudian aku keluar dari lemari sembari menutupi bagian penis yang masih tegang. “Kamu tadi liat Mama ya?” “Iya ma, maafin anton ya, anton janji ga akan ngulanginya lagi” “sudah ga pa pa, ayo keluar, itu nya jangan di pegangin gitu donk” Mama sambil melihat ke bagian penisku yang masih pakai celana. “Maafin anton ya ma” “sudah gak apa apa” lalu Mama memelukku, penisku nempel di bagian perut Mama dan membuat penisku semakin tegang. “Anton, itu punya kamu?” “punya mu sudah gede ya, sini biar Mama liat” mema bertanya dengan penasaran apa yang menempel di perutnya. “tapi ma…….” “ayo ga usah malu, aku ini Mamamu, sini biar Mama liat”. Kemudian Mama berjongkok mengeluarkan penisku yang sudah tegang tak tertahankan. “Sudah berapa lama tegang seperti ini?, kasihan klo ga di keluarin” “ dari tadi ma” “Mama keluarin ya biar ga tegang lagi”. Kemudian Mama mengocok perlahan penisku, tak ku sangka Mama malah memasukan penisku ke mulutnya.
Perlahan-lahan aku merasakan nikmat yang luar biasa, untuk pertama kalinya penisku dinikmati oleh perempuan, dan itu pun adalah Mamaku. Sedotan demi sedotan aku rasakan semakin nikmat di penisku. “Enakkk maa,, terus…., terus,,” nada ku sedikit mengerang. “klo kamu mau kamu boleh sambil peras-peras susu Mama”. tanpa pikir panjang aku mulai memeras susu Mama. “Ton, di ranjang yuk, klo sambil berdiri gini ga bebas ngulumnya”. Lalu Mama mengajakku ke atas tempat tidurnya,aku terlentang di atas tempat tidur Mama terus mengkulum penisku dengan bibirnya yang seksi sambil terus ku remas-remas susunya. Beberapa menit berlalu, “Ma anton mau keluar” “keluarin aja di mulut Mama, jangan malu” “iya ma”….. ahhhhhh…….ahhhhhh,….anton keluar…..” aku mengeluarkan spermaku di dalam mulut Mama dan Mama terus menghisapnya sampe tidak ada sperma yang keluar dari mulutnya, “wah sperma kamu banyak juga ya ton, Mama jadi ketagihan”. “Ma maafin anton ya” aku berbaring di pinggir Mama, kemudian kita ngobrol dengan tetap telanjang. Mama curhat tentang masalahnya dengan Papa, sudah lebih dari enam bulan Mama tidak berhubungan badan dengan Papa. Mama selalu melampiaskan nafsu seksnya dengan dildo, walaupun demikian Mama selalu minum pil KB sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu Papa ingin menyetubuhi Mama. Sekitar sepuluh menit kita ngombrol omongan Mama semakin panas. Dengan sedikit berbisik Mama bicara “Ton kamu mau puasin Mama ga?” “maksud Mama?. “ayo ton jilatin puting Mama, dari tadi Mama udah ga tahan pengen di jilatin.” Pikirku rasanya egois klo tidak muasin Mama juga, tanpa pikir lagi aku langsung menjilati puting Mama. kiri dan kanan bergantian aku jilati sembari memainkan tangan kananku di vagina Mama. “Awwww…anton kamu nakal juga ya” ucap Mama ketika jariku bergerayam di vaginanya. Kemudian aku turunkan jilatanku ke vagina Mama, “Anton kamu pintar banget, belajar dari mana sayang? Sering nonton ya?” “Iya ma biasa sama anak-anak”
Baca Juga Cerita Mesum Hot : Ketua BEM Nikmati Sekretaris Berjilbab dan Memek Bersih Sungguh Nikmat
“gak apa-apa asal kamu jangan jajan sembarangan” Aku terus melanjutkan permainanku di vagina Mama. Melihat ekspresi Mama yang terangsang akupun kembali mulai terangsang, penisku perlahan-lahan mulai naik dan bergerak bebas di kaki dan paha Mama. “Sayang penis kamu udah naik lagi ya, Mama udah ga tahan masukin aja punyamu ke vagina Mama”. “beneran ma?” “Iya sayang, sini biar Mama hisap dulu penis kamu” Mama memintaku untuk memasukan penisku di mulutnya lagi. Bibir seksi Mama dan lidah Mama yang bermain di kepala penisku membuat penisku semakin tegang. “Anton, sekarang kamu masukin punyamu ke vagina Mama” Mama melepaskan penisku dan membimbingnya ke vagina Mama. “Jangan takut, Mama kan suka minum pil KB, Mama ga akan hamil ko”. Aku arahkan penisku ke lubang vagina Mama, lubang tempat dulu aku lahir. Posisi Mama terlentang dan selangkangannya terbuka, Mama menyelipkan bantal kecil di bawah pantatnya sehingga Vaginanya sedikit terangkat, kemudian tangan Mama membimbing penisku sampai di bibir vaginanya. Aku merasakan hangat sekali di kepala penisku. “sayang, sekarang kamu tekan perlahan “ perlahan aku menekannya sampai kepala penisku masuk. “Ahhh sayang, punya kamu gede dan enak, terus tekan”. Terasa hangat, basah dan enak sekali Vagina Mama. Aku melanjutkan sampai seluruh batang penisku amblas di telan Vagina Mama. “Tahan dulu sayang, biarkan vagina Mama terbiasa dulu dengan penis kamu” akupun membiarkan penisku tertancap di dalam vagina Mama yang sangat basah. “Sekarang kamu kocok perlahan” aku pun mengocoknya secara perlahan “Gimana enak kan” “enak banget ma baru kali ini anton menyetubuhi perempuan”. “Sayang, ini namanya ngentot, teruskan genjotanya sampe Mama puas” “Terus kocok sampe Mama puas sayang”, “Ahhhhh……ahhhhhh” Mama terus mengerang kenikmatan aku terus mengocok penisku.
Sekitar 10 menit berlalu, mama mengerang semakin keras. “Ton Mama udah mau nyampe, ahhhh…. udah gak tahan sayang”, “ahhhhhh……ahhhhh….sayang…..enakkk…. .” Mama orgasme dengan sangat hebat, membuat vagina Mama semakin basah. Dingding vaginanya berkendut-kendut dan membuat cengkramannya semakin sempit di penisku. Aku pun terus melanjutkan kocokanku. “terus sayang, lanjutkan Mama puas banget udah lama Mama ga sepuas ini” Aku terus melanjutkan kocokanku cukup lama sampe aku merasa ada yang ingin keluar dari ujung penisku, aku tidak menyangka aku bisa bertahan sejauh ini. Aku terus mempercepat kocokanku, dan mengerang. “Ton, kamu udah mau keluar ya?” mama bertanya sambil tangannya membelai-belai kepalaku “Iya ma, anton mau keluar” “Keluarin di dalem sayang, Mama juga udah mau keluar lagi” Aku semakin dalam menancapkan penisku dan terus mengocoknya” “Ahhhh,,,anton keluar maaaaaa,,, ahhhhhh….“ “Crootttt…..crrroottttt…..” semua sperma ku tembakkan ke dalam rahim Mama, terasa enak banget rasanya mengeluarkan sperma di dalam vagina yang dulu pernah melahirkanku.
Sampai tetesan terakhir aku tak henti mengcocok vagina Mama, ketika sperma ku mulai habis Mama pun berteriak “Anton Mama juga enak,,,,,,ahhhhh,,,ahhhhhh enak….sayang….Mama sampe….” Mama kembali orgasme dengan hebat untuk kedua kalinya, setelah itu aku terbaring lemas di atas dada Mama yang seksi. “Ma klo anton mau lagi boleh kan? Aku meminta dengan lirih. “Boleh sayang asal Papa dan adikmu tidak tahu”. Mama menjawab dengan lembut “Iya ma ini akan jadi rahasia kita”. Sejak saat itu aku terus menyetubuhi Mama, di kamar, di dapur di ruang tengah, bahkan di kamar mandi sepanjang di rumah tidak ada siapa-siapa aku selalu menyetubuhi Mama. Aku juga tidak perlu khawatir membuat Hamil karena Mama selalu minum pil KB. Demikianlah cerita seks panas Menginap Dirumah Tetangga Cantik Bohay dan Ngentot Dengan Ibu Kandung oleh cerita sex hot.