Cerita Mesum Hot – ini cerita seks dewasa yang mana adalah cerita mesum hot yang ku alami.. Sejak kecil aku tinggal bersama nenekku, dan bersama nenekku tinggal om-om dan tante-tanteku (anak-anak dari nenekku), Omku yang ketiga menikah dengan seorang wanita yang bernama Merry yang kupanggil dengan sebutan Tante Merry. Tante Merry orangnya cantik, wajah dan tubuhnya cukup sexy dan orangnya mudah bergaul, terutama denganku. Oh ya, namaku adalah Dharma, masih sekolah di SMA waktu itu. Semula omku tersebut tinggal bersama kami, dan aku yang saat itu sedang menikmati masa remaja kira-kira umur 16 tahun sering melihat Tante Merry sedang bercumbu dengan suaminya, dan kadang-kadang di depanku Tante Merry mengusap penis omku, sebut saja Om Chandra. Batang kemaluanku yang saat itu sedang remaja-remajanya langsung menjadi tegang, dan setelah itu aku melakukan onani membayangkan sedang bersetubuh dengan Tante Merry. Setelah mereka menikah 1 tahun, akhirnya mereka pindah dari tempat nenek kami dan membeli rumah sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek kami. Kalau Tante Merry hendak pergi, biasanya dia memanggilku untuk menjaga rumahnya, takut ada maling. Suatu hari aku dipanggil oleh Tante Merry untuk menjaga rumahnya. Ketika aku datang, dia sedang ada di kamar dan memanggilku, “Dharma, masuk ke kamar..!” teriaknya. “Ya Tante..” jawabku. Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, aku disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran aku mengaitkan BH-nya. Rupanya Tante Merry tahu aku gemetaran. Dia bertanya, “Kenapa Dharma gemetaran..?” “Enggak Tante,” jawabku. Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Dharma, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.” “Ya Tante.” jawabku. Dunia Perawan – Tante Merry Yang Semok | Kepalaku terasa pusing, baru pertama kali aku menyentuh bibir seorang wanita, apalagi wanita cantik seperti Tante Merry. Lalu aku ke kamar mandi melakukan onani sambil membayangkan tubuh Tante Merry.
Kira-kita jam 3 sore, tante pulang dan aku menyambutnya dengan penuh harap. Tante Merry langsung masuk kamar, sedangkan aku menunggu di ruang tamu, kira-kira 10 menit kemudian, dia memanggil pembantunya untuk disuruh ke supermarket untuk membeli sesuatu, jadi tinggallah di rumah aku dan Tante Merry saja. Setelah pembantunya pergi, Tante Merry menutup pintu dan menggandengku untuk masuk ke kamarnya. Lalu Tante Merry berkata, “Dharma, seperti yang kujanjikan, aku akan meneruskan pendahuluan tadi.” Aku diam saja, gemetar menahan nafsu. Tiba-tiba Tante Merry mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Dharma, hisap bibirku..!” Aku menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, aku menjadi salah tingkah. Tiba-tiba dia memegang batang kemaluanku, aku sangat kaget. “Wah punyamu sudah tegang dan besar Dharma,” sahut Tante Merry. Lalu Tante Merry berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?” Aku menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.” Tante Merry tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.” Lalu Tante Merry membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar. Sambil gemetaran aku memegang buah dadanya dan memegang putingnya. Tante Merry mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Dharma.., terus..!” Lalu dengan memberanikan diri aku mencium putingnya, dan Tante Merry bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga aku juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Dharma, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Chandra.” Setelah puas menghisap puting buah dada tante, aku mencium pusarnya, dan akhirnya sampai di vaginanya.
Baca JUga Cerita Mesum Hot : Calon Istri Pamanku Ku Embat Juga dan Ngesex Pembantu Yang Masih Abg
“Ayo Dharma, cepat hisap punyaku..!” Aku memberanikan diri mencium kemaluannya dan menjilat-jilat dalamnya, sedangkan tante tambah mendesis. Tante berkata, “Sabar Dharma, Tante kepingin mencium punya Dharma dulu.” Lalu dia membaringkanku di tempat tidur dan mulai mencium biji kemaluanku dan menghisap penisku perlahan-lahan. Serasa dunia ini melayang, alangkah nikmatnya, baru pertama kali batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita cantik, apalagi oleh Tante Merry yang sangat cantik. Penisku semakin membesar, dan rasanya seperti mau kencing, tetapi rasanya sangat nikmat, ada yang mau keluar dari kemaluanku. Aku menjerit, “Tante, Tante.., lepas dulu, aku mau kencing dulu.” Tetapi rupanya tante sudah tahu apa yang mau keluar dari kemaluanku, malah dia semakin kuat menghisap penisku. Akhirnya meletuslah dan keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Merry menghisap air maniku dan menjilat-jilat penisku sampai bersih air maniku. Batang kemaluanku terkulai lemah, tetapi nafsuku masih terasa di kepalaku. Lalu tante berkata, “Tenang Dharma, ini baru tahap awal, istirahat dahulu.” Aku diberi minum coca-cola, setelah itu kami berciuman kembali sambil tiduran. Tanpa kusadari kemaluanku sudah membesar lagi dan kembali aku menghisap buah dadanya. “Tante.., aku sayang Tante.” Lalu tante berkata, “Ya Dharma, Tante juga sayang Dharma.” Lalu aku menjilat vagina tante sampai ke dalam-dalamnya dan tante menjerit kemanjaan. “Ayo Dharma.., kita mulai pelajaran sex-nya..!” Penisku yang sudah tegang dimasukkan ke dalam liang kemaluan Tante Merry yang sudah licin karena air vaginanya. Perlahan-lahan batang kemaluanku amblas ke dalam lubang kemaluan tante, dan tante mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. Aduh terasa nikmatnya, dan kembali kami berciuman dengan mesranya. Lalu aku berkata kepada Tante Merry, “Tante.., kalau tahu begini nikmatnya kenapa enggak dulu-dulu Tante ajak Dharma bersetubuh dengan Tante..?” Tante hanya tersenyum manis. Terasa penisku semakin mengembang di dalam vagina Tante Merry, tante semakin mendesis. Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata, “Dharma.., Tante kepengen keluar nih..!” Kujawab,
“Keluarin saja Tante, biar Tante merasa nikmat..!” Tidak lama kemudian tante menjerit histeris karena orgasme dan mengeluarkan air kemaluannya, penisku masih tegang rasanya. Dengan lembut aku mencium tante dan berkata, “Tante sabar ya, Dharma masih enak nih..,” Kemudian aku semakin memperkuat tekanan batangku ke liang tante, sehingga tidak lama setelah itu aku memuncratkan air maniku di dalam vagina Tante Merry bersamaan dengan keluarnya cairan tante untuk kedua kalinya. Terasa tubuh ini menjadi lemas, kami tetap berpelukan dan berciuman. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama saling menyabuni tubuh kami masing-masing, dan kami berjani untuk melakukannya lagi dilain waktu. Setelah peristiwa itu, setiap malam aku selalu terkenang akan vagina Tante Merry, sehingga rasanya aku ingin tidur bersama Tante Merry, tetapi bagaimana dengan Om Chandra. Rupanya nasib baik masih menemaniku, tiba-tiba saja Om Chandra dipindahkan tugasnya ke Bandung, dan untuk sementara Tante Merry tidak dapat ikut karena Om Chandra tidurnya di mess. Sambil mencari kontrakan rumah, Tante Merry tinggal di Jakarta, tetapi setiap Sabtu malam Om Chandra pulang ke Jakarta. Atas permintaan Tante Merry, setiap malam aku menemaninya, aku harus sudah ada di rumah Tante Merry jam 8 malam. Untuk tidur malam, aku disiapkan sebuah kamar kosong, tapi untuk kamuflase saja, sebab setelah pembantunya tidur aku pindah ke kamar Tante Merry. Tentunya Tante Merry sudah siap menyambutku dengan pelukan mesranya, dan kami bercumbu sepanjang malam dengan nikmatnya dan mesranya. Kalau waktu pertama kali aku hanya menghisap kemaluannya, sekarang kami sudah saling menghisap atau gaya 69. Lubang kemaluan Tante Merry sudah puas kuciumi, bahkan sekarang bukan saja lubang vagina, tetapi juga lubang anus, rasanya nikmat menghisapi lubang-lubang tante. Penisku juga dihisap tante dengan ketatnya dan terasa ngilu ketika lubang kencingku dihisap Tante Merry, tapi nikmat. Setelah kami saling menghisap, akhirnya barulah kami saling memasukkan kemaluan kami, dan kali ini tante berada di atasku. Batang kemaluanku yang sudah tegang dan berdiri tegak dimasukkan ke kemaluan tante, aduh nikmatnya. Lalu aku menghisap buah dada tante sambil menggoyang-goyangkan pantatku.
Kira-kira sepuluh menit, tante mengeluarkan air maninya sambil menjerit nikmat, namun aku belum mengeluarkan air maniku. Lalu aku bertukar posisi, sekarang tante di bawah, aku yang di atas. Karena tante sudah keluar, terasa mudah memasukkan kemaluanku ke dalam vagina tante, dan kembali kami berpacu dalam nafsu. Sambil mencium bibir Tante Merry, aku berkata, “Tante… Tante.., kenapa sih lubang Tante enak banget, punyaku terasa dijepit-jepit lubang Tante yang lembut.” Sambil tersenyum tante menjawab, “Dharma.., batang kamu juga enak, kalau dengan Om Chandra Tante hanya bisa orgasme sekali, tetapi dengan kamu bisa berkali-kali.” Kembali aku menekan batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sambil mengoyang-goyangkan pantatku, dan akhirnya aku menjerit, “Tante.., Tante.., aku keluar..!” Alangkah nikmat rasanya. Perlahan-lahan aku mengeluarkan batang kemaluanku dari liang senggama tante. Setelah itu kembali kami berciuman dan tidur sambil berpelukan sampai pagi. Ketika bagun pagi-pagi aku kaget, karena aku tahu di sampingku ada Tante Merry yang tidak memakai apa-apa, nafsuku timbul kembali. Kubangunkan Tante Merry dan kembali kami bersetubuh dengan nikmatnya, dan akhirnya kami mandi bersama-sama. Selama hampir 1 bulan lamanya kami seperti sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, kecuali hari Sabtu dan Minggu dimana Om Chandra pulang. Pengalaman ini tidak akan terlupakan seumur hidupku, walaupun sekarang aku sudah beristri dan mempunyai 2 orang anak. Kadang-kadang Tante Merry masih mengajak aku bersetubuh di hotel. Tetapi sejak aku beristri, perhatianku kepadanya agak berkurang, lagipula usia Tante Merry sudah bertambah tua.
Nikmatnya Goyangan Tante Femy Istri Tetanggaku
Namanya Mbak Femi, Mbak Femi sebenarnya sudah menikah dan memiliki anak 1, tapi sayang suami mbak Femi, mas Anto adalah seorang pelaut di kapal pesiar eropa, jadi mbak Femi sering ditinggal 6 sampai 8 bulan. Oh iya, aku kenal baik dengan mas Anto, suaminya, karena beberapa kali saat mas Anto kembali ke indonesia mbak Femi dan mas Anto mengajak aku jalan-jalan. Kemudian aku menggoda mbak Femi dengan mengirim pesan YM ke dia : “Hayo lagi baca apa ? Nakal Ya…” isi pesanku ke dia Mbak Femi langsung membalikkan badannya dan memandang tajam kearahku, aku cuma tersenyum melihat wajah marah bercampur paniknya. “Gak baca apa-apa. Mau tau aja nih !” jawab dia masih melalui YM “Gak usah malu mbak, aku juga sering baca kok ” jawabku lagi Dia kembali memandangku dari jauh dengan wajah cemberutnya. “Mas Anto masih lama pulangnya ya ?” tanyaku lewat YM “He-eh, aduh jadi malu gara-gara ketahuan” jawab Mbak Femi “Mau dibantu gak ?” tanyaku menggoda “Maksudnya ?” jawab dia “Ya kan mbak kangen sama mas Anto, siapa tau saya bisa gantiin sementara ” jawabku nakal “Maksudnya ?” tanya dia lagi, aku gak tau dia pura-pura ato bener-bener gak ngerti. ” kan saya laki-laki juga, mungkin bisa bantu mbak kayak yg di website” jawabku tambah nakal Mbak Femi menatapku dengan pandangan marah kemudian menjawab “Awas ya, nanti aku aduin ke mas Anto, nanti tau rasa kamu” Aku cuma tertawa sambil menjawab “He..he..he.. cuma becanda mbak”. Aku memang sebenernya cuma mau menggoda dia.
Setelah chat itu, aku gak begitu memperhatikan mbak Femi karena pekerjaan ku sangat bertumpuk waktu itu. Hingga seminggu kemudian mbak Femi mengirim pesan YM ke komputerku. “Yan, lagi sibuk banget ya ?” tanyanya melalui YM “Iya nih mbak, kan deadline bulan depan” jawabku sekenanya, karena aku memang sedang sibuk mengerjakan tugasku yg bertumpuk. “mmmmm…” jawabnya gak jelas. Karena aneh atas jawabannya aku mengirim pesan “Ada apa mbak, apa ada masalah ?” Agak lama dia mengirim jawaban “Rian, masih inget tawaran kamu waktu itu nggak ?” Jujur aku lupa sekali apa yg aku tawarkan, karena pikiranku penuh dengan pekerjaanku. “Tawaran yg mana ya mbak, maaf aku lupa” jawabku “Yg minggu lalu itu loh, katanya mau bantuin aku” jawabnya lagi. Tapi karena aku bener-bener lupa, dengan polosnya aku jawab “Bantuin apa ya ?” “Ya udah kalo udah lupa ” jawabnya singkat Aku berfikir keras, aku udah janji apa ya sama dia minggu lalu. Setelah beberapa saat mengingat-ingat, aku terperangah sebentar, karena aku gak duga becandaan aku minggu lalu jadi ditanggepin serius sama dia. “Wah maaf mbak, yg web site waktu itu ya, beneran nih ?” tanyaku penuh selidik. Agak lama aku menunggu jawaban sampai dia menjawab “Iya yg itu, mau nggak bantuin aku ?” tanyanya lagi. Aku tersenyum kecil, mana ada sih cowok yg nolak tawaran kayak gini, apalagi dari mbak Femi yg cantik itu. Aku menjawab “Wah gak usah ditanya mbak, trus gimana ?” “Sabtu besok dateng ke rumahku ya, agak sore aja. Tapi awas, rahasia ya” jawabnya. “OK” jawabku yg mengakhiri chat. Hari sabtu sekitar jam 4 aku sampai ke rumah Mbak Femi. Rumahnya sepi, aku tdk melihat Ria anak mbak Femi yg baru berumur 4 tahun. “Ria kemana mbak ?” tanyaku saat aku sudah duduk disofa ruang tengah rumahnya. “Aku titipin kerumah neneknya” jawab dia sambil membawa minuman dari dapur. Kemudian dia tersenyum nakal. Aku cuma tertawa kecil melihat tingkahnya.
Hari itu mbak Femi seksi sekali, dia memakai kaos ketat warna putih dan celana pendek warna krem. Aku gak pernah lihat dia berpakian seperti ini sebelumnya, tapi aku pikir mungkin dia berpakaian begitu karena tau tujuan aku datang kerumahnya sediki berbeda kali ini. Setelah menaruh minuman di meja, mbak Femi duduk di sofa kecil yg bersebrangan dengan sofa panjang yg aku duduki. Sebenernya aku sedikit kecewa dia pilih duduk disitu, tapi pikiran itu segera sirna karena aku sibuk memperhatikan paha putihnya yg terpampang lebar karena celananya tertarik keatas saat dia duduk. Ditambah dari kaus tipisnya, aku dapat melihat bayangan bra kembang-kembang yg dikenakannya. K0ntolku terasa mulai menegang karena memandang wanita minim pakaian ini. Tapi sayang mbak Femi sepertinya canggung. Setiap aku mulai berbicara yg agak menyerempet, dia langsung membelokkan arah pembicaraan ke hal yg lain. Wah gawat nih, pikirku, bisa gagal rencana karena mbak Femi takut duluan. Hingga satu saat mbak Femi terdiam, sepertinya dia kehabisan kata-kata untuk membicarakan yg lain. Kesempatan itu aku gunakan untuk duduk mendekatinya. Dari sofa yg masih terpisah, aku pegang kedua tangannya sambil aku elus perlahan. “Mbak..” kataku perlahan. Mbak Femi cuma memandangku sambil tertunduk, ada sedikit rasa takut terpancar dari wajahnya. “Mbak…” kataku lagi sambil menariknya untuk duduk disofa panjang bersamaku. Mbak Femi mengikuti tarikan tanganku, masih sambil tertunduk antara takut dan malu. Mbak Femi duduk di pojok sofa, sedang aku duduk disebelahnya. Perlahan aku cium kedua tangan, mbak Femi masih memandangku sambil menunduk. Aku tahu sebenarnya mbak Femi mau, cuma takut karena ini pertama kali ada laki-laki selain suaminya yg menyentuhnya. Aku pegang kedua pipinya dan aku angkat agar aku melihat wajahnya. Saat wajah kami saling berhadapan aku melihat wajahnya seperti anak kecil yg sedang ketakutan. Aku cium keningnya untuk menenangkannya. Sepertinya cukup berhasil, wajahnya sedikit menurun ketegangannya. Aku cium keningnya sekali lagi kemudian aku kecup kedua pipinya. Mbak Femi cuma diam sambil menutup mata. Aku kecup bibirnya sekali, tdk ada reaksi.
Baca Juga Cerita Mesum Hot : Menginap Dirumah Tetangga Cantik Bohay dan Ngentot Dengan Ibu Kandung
Aku kecup sekali lagi. Kali ini ada sedikit balasan. Yg ketiga kalinya aku cium bibirnya agak lama. Mbak Femi sudah mulai berani, dia membalas ciumanku yg berangsur liar. Saat aku beranikan memasukkan lidahku kemulutnya, dia menyambut dengan liar, bahkan membalas memasukkan lidahnya bergantian. Saat ciumanku semakin liar, tak lupa tanganku mulai berkerja. Pertama-tama tanganku memegang pinggangnya yg masih kecang, kemudian dari situ aku elus punggungnya. Setelah itu aku mengelus perutnya, terasa perutnya rata tanpa lemak walaupun dia pernah melahirkan 1 kali. Elusanku aku turunkan ke pinggulnya. Kemudian mengikuti garis celana dalamnya, aku sampai mengelus pantatnya, kemudian aku meremas-remas pantatnya. Mbak Femi cuma melenguh kecil saat aku meremas pantatnya. Kemudian aku beranikan diri untuk meremas payudaranya, walaupun masih dari luar kaos. Tapi karena kaosnya tipis dan Branya adalah model bra yg tipis tanpa kawat, aku dengan mudah meremas-remas kedua payudara yg sering aku nikmati dari jauh tersebut. Kali ini mbak Femi melenguh agak keras walaupun tdk melepas ciumannku. Aku loloskan tanganku kedalam kaosnya mencoba melepas kait branya dari belakang. Tapi mbak Femi bertindak lebih, dia membuka kaos sekaligus branya. Melihat dia membuka kaos, aku ikut membuka kaosku. Aku menjaga kondisiku selalu sama dengan dia agar dia percaya. Sambil aku membuka kaos, mbak Femi menata bantal sofa yg ukurannya besar diujung sofa kemudian dia bersandar disitu dengan pasrah. Selesai membuka kaos, aku posisikan tubuhku diantara selangkangannya, dia membuka selangkangannya agak lebar untuk memudahkanku menindihnya. Aku kembali menciumnya, kali ini sambil meremas-remas payudaranya yg memang masih sangat kenyal itu. Sekali-sekali aku cium pipi dan lehernya. Aku juga kadang-kadang menjilat lehernya hingga membuat dia bergetar beberapa saat. Ciuman aku turunkan kearah payudara kanannya. Perlahan-lahan aku kecup sekitar payudaranya tapi aku hindarkan pentilnya. Kemudian aku jilat memutar mengecil hingga akhirnya sampai ke pentil. Aku hisap sesaat kemudian aku pindah ke payudara kiri untuk memperlakukan hal yg sama.
Sepertinya mbak Femi tdk sabar, kemudian dia menarik tanganku dan menekan telapakku kearah payudaranya yg bebas. Aku mengerti, kemudian aku remas-remas perlahan payudaranya sambil kadang-kadang memutar-mutar pentilnya. Serangan aku tingkatkan. Perlahan aku elus-elus paha dalamnya. Mbak Femi kelojotan menerima seranganku. Aku menyusupkan tanganku kedalam celana dalamnya. Langsung terasa olehku lipatan memek yg diselimuti bulu-bulu halus, sudah sangat basah disana. Tiba-tiba mbak Femi menarik celananya untuk membuka. Wah buru-buru sekali mbak ini Aku membantu meloloskan celana pendek tersebut. Kemudian aku sendiri membuka celana panjangku. Sekarang kami sudah sama-sama telanjang. Aku tindih mbak Femi sekali lagi. Rencanaku sih aku ingin mencium bibirnya, kemudian turun ke payudaranya baru kemudian mencium memeknya. Tapi mbak Femi sudah tdk sabaran. Dia menarik-narik k0ntolku untuk diarahkan ke memeknya. Hmm.. sepertinya mbak Femi sudah begitu lama menahan birahinya sehingga ingin langsung tusuk saja. Aku turuti kemauannya, aku arahkan k0ntolku ke memeknya, tapi mbak Femi masih menggenggam k0ntolku seakan tdk sabar agar k0ntolku dimasukkan kememeknya. Aku dorong perlahan k0ntolku hingga amblas semua, mbak Femi melenguh agak keras, badannya terasa begitu rileks seakan merasa lega akhirnya yg diidam-idamkannya tercapai juga. Mbak Femi terdiam sesaat hanya menerima kocokanku yg baru perlahan. Tapi tiba-tiba mbak Femi menjadi sangat liar, tangannya menekan erat pantatku sambil menggoyangkan pinggulnya kekanan-kekiri dengan liar, seakan kocokanku tdk cukup Wah begini deh kalo cewek dianggurin sama suaminya, jadi super liar Mbak Femi berteriak-teriak keenakan, sambil terus memutar-mutar pinggulnya mengikuti irama kocokan k0ntolku.
Tapi tiba-tiba tubuh mbak Femi menegang sambil berteriak kencang. Terasa cairan menyemprot dari dalam memeknya, dia orgasme hebat. Kemudian badannya terasa sangat lemas, dia memandangku dengan senyum kecil. Dimemeknya terasa sangat basah, aku merasa cairan memeknya sampai menetes keluar. Aku kocok perlahan karena aku belum apa-apa, tapi sepertinya orgasme mbak Femi begitu hebat sehingga dia tetap tergolek lemas sambil tersenyum kecil seperti diawang-awang. Akhirnya aku hentikan kosokanku dan aku cabut k0ntolku dari memeknya, karena mbak Femi terlihat semakin lemas dan terlihat menjadi mengantuk. Akhirnya aku angkat mbak Femi dan aku tidurkan di kamarnya. Aku tdk memakaikan pakaiannya, hanya menyelimutinya, kemudian dia tertidur. Aku memakai pakaianku kembali dan duduk ditempat tidur menemani mbak Femi yg tertidur sambil menonton televisi yg memang ada di dalam kamarnya tersebut. Sekitar jam 7 malam tiba-tiba mbak Femi memelukku dari belakang, kemudian menggelayut di punggungku. “eh udah bangun mbak ?” tanyaku Dia cuma mengangguk sambil tetap memelukku erat. “Maaf ya Yan..” katanya manja. “Maaf kenapa ?” tanyaku, sambil mengelus tangannya yg melingkar ke dadaku. “Maaf tadi aku langsung tidur, padahal kamu belum apa-apa” kata mbak Femi “Trus kamu gimana ?” tanyanya sambil meraba k0ntolku dari luar celana. “Enggak apa-apa kok mbak” jawabku sambil memutar badanku. Kemudian aku memeluk tubuhnya erat. Entah kenapa aku jadi sayang sekali dengan wanita itu. Aku kecup keningnya sekali kemudian aku peluk erat lagi. “Mau diterusin sekarang ?” bisik mbak Femi yg masih dalam pelukanku. “Nanti aja mbak” jawabku. “Kita makan malam aja dulu yuk” ajakku. Kemudian mbak Femi berdiri dan memakai bathrobe. “Ayo, aku dah masak tadi siang khusus buat kamu” ajak mbak Femi kearah meja makan. Selama makan malam kami bercerita panjang. Dari pembicaraan itu aku tahu kalau mbak Femi memang memiliki nafsu seks yg sangat tinggi tapi sayang mas Anto jarang pulang. Dia sebenarnya sering tdk tahan, tapi tdk mau menghianati mas Anto, tapi saat bertemu aku, mbak Femi menaruh perhatian ke aku, makanya saat aku menawarkan bantuan waktu itu, mbak Femi langsung menanggapinya dengan serius. Sehabis makan kami menonton televisi. Kami duduk di lantai yg dialasi permadani. Mbak Femi duduk diantara selangkanganku yg kubuka lebar, dia menyandarkan tubuhnya ke dadaku, sambil aku memeluknya dari belakang.
Baca Juga Cerita Seks Panas : Di Genjot Paman Saat Aku Horny Nih
Selama nonton tv, kami seperti pasangan yg sedang dimabuk kasmaran. Mbak Femi bersikap sangat manja kepadaku sedang akupun memanjakannya dengan senang hati. Sambil memeluknya dari belakang, sesekali aku membelai rambutnya dan mencium tengkuknya yg putih bersih. Mbak Femi cuma melenguh pelan sambil sekali-sekali mencium tanganku yg memeluknya. perlahan aku mulai mengelus-elus payudaranya, mbak Femi mulai duduk dengan gelisah. Apalagi saat aku meremas payudaranya, tubuhnya menegang dan melemas seirama dengan remasanku. Tangan kananku aku selipkan masuk kedalam celana dalamnya. Perlahan aku elus garis memeknya, terasa perlahan cairan memeknya mulai membanjir. Tangan kiriku masuk kedalam bathrobenya langsung meremas payudaranya yg tdk dibaluti bra lagi. Sementara jari tengah tangan kananku mulai menusuk memeknya, terasa memeknya berdenyut-denyut hebat. Mbak Femi tdk sabar kemudian membalikkan badannya, kemudian dia menciumku dengan ganas, sedangkan tangannya menyerbu celanaku berusaha untuk mengeluarkan k0ntolku, Aku buka ikat pinggang dan resletingku sehingga mbak Femi bisa menarik k0ntolku keluar dan mulai mengelus-elusnya. “Mbak dikamar aja yuk” ajakku. Mbak Femi cuma mengangguk. Kemudian aku menuntun dia menuju kamar tidurnya. Sampai dikamar tidur aku menelentangkannya ditengah tempat tidur, kemudian aku melepaskan bathrobe dan celana dalamnya sehingga dia telanjang bulat. Kemudian aku melepaskan baju dan celanaku sehingga akupun telanjang bulat. Perlahan aku merangkak diatas tubuhnya untuk memposisikan tubuhku diantara selangkangannya. Kemudian aku mencium bibirnya perlahan. Ciuman aku turunkan kelehernya, sesekali aku jilat lehernya. Ciuman kemudian aku turunkan kembali ke payudaranya. Disitu aku menyedot pentil dan meremas-remas payudaranya. Sesekali pentilnya aku gigit kecil untuk memberinya sensasi. Ciuman aku turunkan lagi ke perutnya yg rata tersebut. Disitu aku baru sadar ternyata pinggul mbak Femi sangat bagus. Aku cium pinggulnya kemudian paha dalamnya. Aku sengaja melewatkan memeknya untuk sasaran akhir. Dari pahanya aku cium betisnya sampai aku cium ujung kakinya.
Selanjutnya gerakan aku balik, aku cium betisnya, kemudian aku cium pahanya, selanjutnya, perlahan aku kecup memeknya. Aku tatap wajah mbak Femi dari antara selangkangannya, wajahnya terlihat tegang menunggu hal selanjutnya yg aku kerjakan. Kemudian aku kecup memek itu sekali lagi. Dengan menggunakan jariku, aku sibak bulu jembutnya sehingga memeknnya terlihat jelas, perlahan aku jilat bibir memek kiri dan kanannya perlahan. Selanjutnya dengan gerakan pasti jilatan aku arahkan ke klitorisnya. Klitorisnya tdk terlalu besar tapi cukup mudah untuk dijilat kemudian aku hisap perlahan. Pinggul mbak Femi semakin tdk tenang, dia seakan menghindari jilatannku tapi tangganya menekan kepalaku untuk terus menjilati klitorisnya. Cairan memeknya keluar sangat banyak. Kemudian aku sejajarkan tubuhku dengan tubuhnya, dia mengerti kalu kau ingin penetrasi ke memeknya. Tapi aku tunda sebentar, aku cuma menggosok-gosokkan kepala k0ntolku ke bibir memeknya. Dia meringis seperti protes karena aku berlama-lama, aku cuma membalasnya dengan seyum kecil. Dia mencoba menekan pantatku, tapi aku tahan. Dia menatapku dengan wajah protes, dia terlihat frustasi. Dia mencoba menekannya sekali lagi, tapi tetap aku tahan, dia semakin frustasi. Kemudian aku kecup bibirnya sekali dan aku masukkan k0ntolku sampai mentok. “Kamu jahat sayang.. kamu jahat..” bisik mbak Femi saat aku memeluknya erat setelah memasukkan k0ntolku. Aku pompa k0ntolku ke memeknya perlahan, dan mbak Femi meresponnya dengan mengikuti gerakanku. Walaupun sebenarnya ini posisi yg konvensional, tapi entah kenapa terasa begitu nikmat. Mungkin karena aku sudah merasakan benih-benih cinta dan mbak Femi pun begitu sehingga terasa setiap gesekan k0ntolku dan memeknya seperti menyalurkan energi cinta diantara tubuh kami. Aku bangkit dan berlutut diantara selangkangannya dengan k0ntolku masih didalam memeknya. Aku taruh jari tengahku ke mulutnya, dan aku hentikan gerakan k0ntolku. Pertama-tama dia bingung, tapi kemudian dia menghisap perlahan jariku. Saat dia menghisap jariku, gerakan k0ntolku aku selaraskan dengan gerakan hisapannya. Dia tersenyum lebar, mbak Femi mengerti permainan ini, kemudian dia mulai menghisap mengikuti bagian mana dari memeknya yg ingin ditusuk oleh k0ntolku.
Lama-lama gerakan hisapnya makin cepat sehingga aku makin susah menyelaraskan gerakannya dengan k0ntolku, sepertinya dia sedikit lagi orgasme. Aku tarik jariku dan aku menindihnya dengan gaya konvensional. Perlahan aku pompa memeknya kadang pelan, kadang cepat. Mbak Femi terlihat makin dekat dengan orgasmenya, badannya makin tegang. Tak lama tubuh mbak Femi melengkung sambil dia terpekik kecil, memeknya terasa licin sekali. Aku percepat pompaanku dan akupun menekan k0ntolku dalam-dalam sambil menyemprotkan spermaku ke rahimnya. Kemudian aku memeluknya sambil membisikkan “Aku cinta kamu mbak”. Mbak Femi tersenyum kemudian memelukku erat seperti tdk mau dilepaskan. Demikianlah cerita bokep hot Tante Merry Yang Semok dan Nikmatnya Goyangan Tante Femy Istri Tetanggaku oleh cerita sex hot.