CERITA SELINGKUH – Cerita pertama Saya tentang hubungan Saya dengan karyawan Operator warnet Saya yang bernama Nita. Dia masi kuliah di sebuah PTS, dan saat itu Ia sudah semester 7. Karena merasa kekurangan untuk mencukupi hidup sehari-hari Dia Sambil bekerja part-time di warnetku.Kami cukup dekat, dan tidak jarang kami melakukan hubungan badan. Meski begitu, Kami tidak menjalin hubungan khusus, karena Aku sudah memiliki Kekasih sendiri diluar kota. Hanya saja Nita yang sepertinya benar-benar cinta kepadaku, sedangkan Aku hanya butuh tubuhnya untuk pelampiasan nafsuku saja.Nita berdarah campuran Jawa dan Tionghoa, Kulitnya agak coklat karena Ia sering beraktifitas diluar, tetapi bagian dalam tubuhnya masih sangat putih & mulus. Memiliki paras yang bisa dibilang cantik dan menarik, menggairahkan menurutku. Nita sebelum bekerja diwarnetku, Ia mengambil jalan pintas dengan melacurkan dirinya.Demi meringankan beban orangtuanya yang kurang mampu, Ia berusaha keras membiayai hidup dan kuliahnya sendiri. Karena masih memiliki hati nurani yang baik, Ia sadar dan memutuskan untuk bekerja yang halal. Tetapi pecun tetaplah pecun, meski telah bekerja diwarnetku, Ia sering berpakaian seronok dan menggodaku untuk memenuhi kebutuhannya. Hingga kami besetubuh dan Aku menanggung sebagian biaya hidupnya.Hari itu Aku sedang mengunjugi warnetku, saat itu jam 10 malam yang jaga OP bernama Mas Abel.
Ketika Aku sibuk menghitung pendapatan hari itu tiba-tiba ada telfon masuk.“Nita?? Ngapain jam segini telfon..” pikirku.“Halo Nita, da apa?” tanyaku, sambil melangkah keluar warnet“Mas Jefri..tolongin Nita, besok hari terakhir bayar SPP kuliah. Nita masih belum dapet uang juga ampe sekarang..” Nita menjawab menyerocos.“Yee..kan minggu kemaren kamu sudah aku kasi buat bayar kost. Uda ga ada uang lagi nih Nita.” Kataku.“Ga ada yang bisa minjemin lagi Mas. Tolonglah Mas Jefri..penting nih, tar Nita balikin deh kalo uda ada uang..” Nita terus merajuk.“Huu..gak percaya Aku, Kamu kapan pernah punya uang” Tolakku dengan sedikit menyindir.“Iiih…Mas Jefri jahat lho. Ya udah Mas Jefri mau minta apa?”“Mmm..apa yah..hehe, biasa Nita..maen kuda-kudaan..” Jawabku setengah berbisik.“Huu..dasar, itu mulu yang dipikir. Makanya buruan tu Mba’ Lola suruh pindah kesini aja. Ya udah, besok malam Mas Jef ke kost Nita yah. Tapi Aku lagi dapet Mas, jadi tar Nita oral aja yah..” Nita juga menjawab setengah berbisik.“Huu..pake dapet segala. Tapi ga apa-apa Ti, Anal ja yah? Kan belom pernah” Pintaku. Nita memiliki pantat yang cukup besar dan padat, terlihat menantang jika Nita mengenakan jeans ketat apalagi hot pants. Ditambah pinggulnya yang lebar dan montok..Aku sangat beruntung bisa menikmatinya.“Ga mau! Aku kan belum pernah disodomi Mas..tar anusku rusak” Nita mengiba.“Jadi mau bayar SPP ga nih?! Lagian siapa suruh pake dapet.
Baca Juga Cerita Dewasa : Tante Mila Bahenol Tercantik, Terimakasih Atas Kesepiannya
Kalo belum pernah makanya dicoba. Lagian masak Kamu ngelacur ga pake pantat..” Aku jawab dengan sedikit tegas.“Gak kok Mas, Nita ga pernah maen anal sebelumnya. Cuman Mulut dan memek Aku aja kok yang dipake.” Nita membantah dengan lirih karena sedikit Aku bentak.“Dasar pecun, makanya lain kali dipake lah itu pantat Kamu punya lobang!! Memek doank yang disodok, pantesan udah longgar gitu..huhh” Makiku.“Mas, jangan ngomong gitu! Aku udah gak kek gitu lagi kok sekarang” Ujar Nita“Ya udah, jadi gak nih?!” Aku mulai kesal.“Iya..jangan marah dong Mas. Ya udah..besok malam yah maennya” Kata Nita dengan lirih.“Jangan malam Nita, Aku ada acara ma temen-temen. Besok aja, abis Kamu dari kampus, Kita maen di toilet warnet.” Aku jawab dengan antusias sekali.“Eh..macem-macem aja Mas Jefri ini, Tar ketauan gimana? ” Jawab Nita dengan sedikit cemas.“Gak lah Nita, tenang aja. Kita maen cepet kok. Yang penting Kamu Jangan ampe bersuara, oke?!”“Tapi ngocoknya pelan-pelan aja ya Mas, Nita denger disodomi tu sakit Mas”“Ngocok apaan?! Ngocok arisan..hehe” Jawabku sambil bercanda“Ya ngocok batangnya Mas Jefri lah di dubur Nita besok, jangan kasar-kasar biar ga lecet Mas” ujar Nita sedikit cemas.“Iya beres, tapi tar sebelum maen Aku foto Kamu bugil Dulu ya Nita?” Pintaku.“Tuu..kan nambah lagi! Aku ga mau foto telanjang Mas, kalo ampe kesebar bisa mati Aku dibunuh bapakku. Mas Jefri kan uda pernah liat Nita telanjang, Mas Jefri juga tau setiap bagian tubuhku, Ngapain lah pake difoto segala..” Tolak“Ga bakal kemana-mana fotonya Nita. Lagi pula aku ga pernah sembarangan biarin orang laen pake komputerku. Buat koleksi pribadi aja Nita,janji deh! Kamu sayang kan ma Aku Nita..” Ujarku dengan sedikit nada manja.“Iya, Aku sayang ma Kamu Mas. Kalo gak, masak Nita mau nyerahin tubuh Nita buat muasin Mas Jefri. Janji yah, foto-foto bugil Nita jangan ampe kesebar.” Akhirnya Nita setuju juga, meski pada awalnya juga Aku yakin Ia pasti mau.“Janji!!” jawabku tegas. “Hehe..Ga tau Dia, padahal Aku berencana menggunakan foto-foto bugilnya untuk menjadikan Dia budak Seks Aku. Sayang tubuhmu sudah ternoda Nita, kalo gak udah Aku jadikan pacar..hehe. Tapi tubuhnya yang montok luFannyn lah buat tempat pembuangan spermaku.” Aku berbicara sendiri didalam hati.“Heh..malah diem sih Mas “Haha..sorry terpana liat bintang di luar ni. Oiya besok pake pakaian sexy yah..biar Aku horny duluan, jadi tar ga kelamaan foreplaynya” Aku terkadang meminta Nita tuk berpakaian Sexy jika sedang jaga di warnet atau jika sedang jalan dengaku. Aku perlahan mengajari dia agar menajadi seorang eksibisionis.
Aku sangat terangsang jika melihat Dia memamerkan lekuk tubuhnya yang montok.Aku masuk kembali ke dalam warnet, dan mencuci mukaku. kulihat Mas Abel sedang asik chatting di mIRC. “Siapa Mas, lama bener” Tanya Mas Abel.“Temen lama Win. Oke, Aku pulang duluan yah..” Ujarku sambil mengambil kunci mobil. Memang tadi Kami berbicara ditelfon cukup lama, ga terasa ada setengah jam lebih. Aku bergegas ke ATM dan mentransfer sejumlah uang ke rekening Nita.Jam menunjukkan pukul 11.25 siang. Tapi Nita belom datang juga, mana udah ngantuk banget. Disebelahku ada Fanny, yang jadi partner jaga Nita. Dia sedang asik maen game dari pagi tadi, jadi Aku pikir ga akan ganggu rencanaku. Beberapa menit kemudian akhirnya Nita datang dengan tergopoh-gopoh membawa stop map yang berisi kertas-kertas. Keringatnya bercucuran di dahinya.“Sori lama Mas, dosenku rapat. Ni Aku bawakan gorengan.” Nita menaruh sebungkus gorengan di meja, lalu Ia melepas jaketnya.“Asik..pas banged laper,hehe” Kata Fanny yang langsung menyerobot bungkusan gorengan.Dibalik jaketnya, Nita mengenakan kemeja putih lengan pendek dengan bagian kerah yang terbuka cukup lebar. Nita tidak mengancingkan bagian atasnya, sehingga buah dada bagian atasnya terlihat menyembul walau tidak terlalu terbuka sekali. Rupanya Nita sengaja memakai push-up Bra untuk mengangkat payudaranya. Rok hitam selutut yang Dia kenakan juga memiliki belahan samping kanan yang cukup tinggi, jika Nita duduk sambil menyilang kaki, pasti Paha Kanan Nita terekspos jelas.
Baca Juga Cerita Hot : Wanita Berjilbab Jadi Goyang Keenakan
Aku memperhatikan belahan buah dadanya yang ranum menyembul, sambil sekali melihat wajahnya dan tersenyum puas. Nita pun melirikku sambil tersenyum.“Nita, seksi amat..” Kata Fanny sambil melotot.“Haha..tinggal ini pakaianku nih” Nita menjawab sekenanya.“Ehemm…” Aku pura-pura batuk sambil melirik Nita.Nita yang tau maksudku akhirnya bergegas menuju ke toilet warnet yang letaknya di Ujung belakang warnet. Kebetulan ada 2 toilet di warnet ini, jadi Aku juga bisa kebelakang setelah Nita.“Wen Aku ke toilet dulu ya, mules nih..” Kata Nita sambil berlalu.“Ya, jangan lupa disiram loh..” Fanny menjawab dengan diselingi canda.20 detik kemudian Aku juga berpamitan ke belakang“Duh..Aku juga mules nih..” Kataku sambil berlari kecil ke Toilet.“Loh..koq pada mules smua sih!!” Ujar Fanny sambil terus asik bermain game disambil melahap gorengannya.Sampai di toilet Aku mengetuk sekali pintu toilet wanita. Begitu terbuka, Aku langsung masuk. Di dalam, Nita sedang mencuci muka. Aku buru-buru melepas resleting celanaku juga celana dalamku dan memelorotkannya sampai kemata kaki.Nita juga mengangkat rok hitamnya ke atas sampai ke pinggangnya, dan memelorotkan celana dalamnya hingga turun ke mata kaki. Nita juga membuka kancing kemeja bagian atas hingga perut, kemudian mengeluarkan dua bongkahan buah dadanya dari Branya hingga kedua payudara Nita terangkat karena terjepit Branya dari bagian bawah.Puting susunya yang berwarna coklat kemerahan terlihat jelas, bentuknya cukup besar dan melebar karena Nita pernah hamil sebelumnya oleh Pak Edo penjaga kostnya.Hal itu terjadi sewaktu Pak Edo meminta Nita melayaninya, padahal Nita saat itu dalam kondisi kelelahan karena seharian dikampus kemudian bekerja.
Tapi mau gak mau Nita tetap melayani nafsu Mang Edo karna terus dipaksa, hingga akhirnya Nita pingsan dan Mang Edo mengeluarkan benih-benihnya didalam rahimnya tanpa sepengetahuan Nita.Nita baru sadar jika mengandung benih haram Mang Edo saat usia kandungan menginjak 3bulan, dan akhirnya Nita menggugurkan kandungannya. Sejak saat itu Nita nggak pernah mau lagi melayani nafsu penjaga kostnya itu. Kemudian Aku mengeluarkan HPku yang berkamera dan mulai mengabadikan bagian-bagian pribadi tubuh Nita. Raut muka Nita terlihat muram ketika aku memoto bagian wajahnya hingga dadanya yang terekspos jelas di depan kamera HP ku, seakan tidak rela bagian tubuhnya yang paling pribadi di abadikan olehku.“Mas jangan memek Aku..lagi dapet nih, jijk ah…” Nita mengiba sambil berusaha menutupi daerah kewanitaannya dengan tangan kanannya sedang tangan kirinya berusaha menjauhkan HPku ketika aku akan mengambil foto kemaluannya.“Gapapa Nita, Aku malah pengen punya foto memek Kamu yang lagi ngeluarin darah gitu..hehe” Aku terus berusaha memotretnya.“Mas Antoni..gak mau Nita, pliss..besok kalo uda bersih baru Kamu foto. Ntar janji deh Aku buka memekku selebar-lebarnya tuk Kamu ambil fotonya..sebanyak yang Kamu mau Mas..” Nita terus memohon.“Ya deh..oke Nita. Sekarang Kamu balik badan, buka kaki lebar-lebar terus buka belahan pantat Kamu Nita pake kedua tangan mu, Aku mau ambil foto pantat ma anus Kamu yang masi rapet ini Nita sebelum Aku jebol..Hihihihi” Tawaku pelan.“Yee..apaan sih Mas, ya udah nih..” Nita kemudian melakukan seperti yang aku minta, kedua tangannya kebelakang meremas kedua bogkahan pantatnya dan menariknya ke arah berlawanan hingga terlihat anusnya dengan sangat jelas.
Lalu Aku mulai mengabadikan bagian lubang pengeluaran Nita yang coklat kemerahan itu sampai puas.“Mas, Aku lupa bawa pelumas..” Kata Nita, yang harusnya Dia membawa body lotion untuk pelumas anal.“Isep dulu Nita..pake liur Kamu aja” Kataku sambil menarik kepala Nita ke penisku, hingga Nita terpaksa jongkok.“Hmhh..umm..eehhmm…” Hanya suara itu yang keluar dari mulut Nita ketika penisku yang sudah tegang dari tadi memenuhi rongga mulutnya. Tak lupa Aku segera merekam adegan Nita mengoral penisku dengan kamera HPku. Bibir merahnya yang tebal terasa sangat nikmat sekali menyelimuti penisku.Aku merasakan sensasi yang luar biasa. Penisku rasanya basah sekali..terasa hangat didalam mulut Nita. Air liur Nita menetes-netes disela-sela bibir dan batang penisku, rupanya Nita ingin penisku sebasah mungkin agar mudah memasuki liang anusnya. Kepala Nita maju mundur mengocok batang kejantananku dengan bibirnya yang tebal, tangan kirinya memegangi batangku sedang tangan kanannya menelusup di balik kaosku memainkan puting susuku.“Ooh…enak Nita” Aku melenguh pelan.2 menit kemudian, Aku angkat kepala Tin dan kulumat sebentar bibirnya yang penuh liur itu, lalu kubalik tubuhnya hingga Ia menunduk berpegangan pada pinggir bak mandi. Aku elus-elus bongkahan pantat Nita yang putih montok itu, terasa mulus sekali.Sambil Aku keluar masukkan jari-jariku membukai anusnya yang sempit dan Aku ludahi beberapa kali. Aku remas-remas juga paha gempalnya yang tak kalah mulus terlihat putih menggairahkan. Kulit Nita memang agak coklat, tapi bagian dalam tubuhnya terlihat lebih putih.“Uuh..”Nita melenguh pelan saat Aku tempelkan ujung penisku di anusnya, sambil Aku gesek-gesek dan kudorong perlahan hingga memasuki pantatnya.“Egghhh..hmmphh..pelan Mas..” Kata Nita lirih sambil menahan sakit pada lobang pengeluarannya.“uugghhh…sempit banged Nita!” Bisikku ketika seluruh batang penisku tenggelam di dalam lobang pantat Nita.“Oo..oo..ohh…” Nita megap-megap seperti orang yang kesulitan bernafas. Bibirnya membentuk huruf ‘O’ dengan kepala menengadah ke atas.“Nita..duburmu enak banget…ooh..hangat Nita” Aku meracau sambil mulai mengeluar-masukkan penisku, kedua tanganku mantab mencengkeram pinggul Nita yang empuk. Gerakan pinggulku semakin cepat namun teratur, penisku dengan cepat keluar-masuk menjelajahi lorong anus Nita.“Shhh..ooh..sakitt Mas..udah ajaah..eghh..keluarin pliss..” Erang Nita“Bentar Tin, baru enak nih..” Ujarku sambil mempercepat kocokan penisku di duburnya.“Aaahhh…aaahhh…aaooww…aa hhh…” desahan Nita seirama bersamaan hentakan-hentakan liar pinggulku yang menghimpit tubuh Nita yang mengejang kesakitan. Tubuh Nita terguncang-guncang, naik turun, kepalanya mengeleng ke kiri-kanan sambil terus mengerang kesakitan menahan gempuran penisku terhadap saluran pengeluarannya.Rambutnya yang panjang itu kemudian kujambak sehingga ia mendongak ke atas sambil terus mengerang tertahan. Bunyi buah pantatnya yang beradu dengan pahaku semakin keras.
Rambutnya semakin keras kutarik sehingga ia semakin mendongak dengan mulut menganga. Pantatnya melengkung ke atas dan buah dadanya yang besar itu berguncang-guncang, seirama dengan gerakan pantatku.“Ah..ahh..eeghh…sumpah Mas Aku ga kuat..perih banget!!!” Tubuh Nita mulai limbung, kakinya lemas seperti tidak bertenaga lagi. Kedua tanganku yang sebelumnya berpegangan pada pinggul Nita, kini menelusup masuk ke balik kemeja dan Branya mencengkeram erat kedua buah payudaranya untuk menahan tubuh Nita dan mulai meremas-remasnya.“Uhuu..hu..hu..sakiit Mas..hik..hiks..udaah..ampuun Mas” Nita mulai menangis, wajahnya memerah, matanya memandangku penuh iba, air matanya mengalir deras, air liurnya pun ikut menetes. Aku berpikir pasti Nita merasakan sakit yang belum pernah Ia rasakan sebelumnya selama hidupnya.“Tahan ya Nita, bentar lagi keluar kok. Kamu sayang kan ma Aku..?” Aku berbisik di telinganya sambil mengecup punggungnya. Tanganku yang masih di buah dadanya mulai memilin-milin puting susu Nita.“Eeeghh..ii..iya..sayang lah…sshh..Mas Jefri sayang juga kan ma Nita kan?” Nita berkata dengan terisak lirih, dengan tubuh yang tergoncang-goncang akibat gempuran Penisku pada duburnya.“Uhh…ooh…” Aku mempercepat kocokan penisku tanpa menjawab pertanyaan Nita. Aku genjot pantatnya dengan kasar dan brutal. Rasanya nikmat sekali. Payudara Nita juga Aku remas dengan sekuat tenaga.“Arrrggh…arggghhhh….” Nita menjerit tertahan, Ia kembali menangis histeris. Penderitaan yang sangat hebat dirasakannya, Ia menahan rasa sakit yang luar biasa di bagian pantat dan payudaranya Juga berusaha menahan suaranya agar tidak keluar.Tapi suara erangan dan tangisan kesakitan Nita keluar juga, untung Nita masi bisa menjaga agar tidak terlalu keras. Lagipula Fanny menyetel musik dengan volume yang kencang.
Baca Juga Cerita Porno : Penyanyi Semok Novina di Cafe
Setelah kurang lebih 10menit, Aku tak bisa menahan lagi. Kenikmatan yang kuperoleh dari pantat juga sudah sangat luar biasa hebatnya. Rongga dubur Nita makin lama makin terasa panas, jepitannya tetap erat mencengkeram batang penisku. Hingga akhirnya Aku mencapai orgasmeku…” Aku keluar Nita..ohh..ooh..oooohhh….uuuuu ggghhh….uuuuggghh!!” Aku mengerang tertahan sambil kedua tanganku mencengkram erat buah dada Nita, kuhujamkan penisku sedalam mungkin di anusnya dan ku*kan air maniku sebanyak-banyaknya hingga memenuhi rongga duburnya Nita.“Eeeeghhh…hmppphh” Nita menjerit tertahan dengan mengigit bibir bawahnya.Ketika kucabut penisku lelehan sperma bercampur darah keluar dari lobang pengeluaran Nita, sepertinya dubur Nita menderita lecet-lecet. Kubasuh penisku yang juga belumuran darah dan sedikit kotoran dari dalam pantat Nita. Buru-buru Kukenakan celanaku.Sedang Nita masi menangis terisak menahan rasa sakit dan perih yang masih mendera pantatnya. Seluruh tubuhnya menggigil, kakinya gemetaran seakan tidak kuat berdiri lagi.“Nita..thanks ya. Ayo buruan beresin,tar Fanny curiga” Sambil Kukecup bibirnya yang masi meneteskan liur, lalu Aku keluar mengendap dengan hati-hati agar tidak diketahui orang. Demikian lah Cerita Porno Kisa Hubungan Seks Dengan Operator Warnet oleh Cerita sex hot