CERITA SKANDAL – Felin adalah salah seorang manager pada bagian Treasury di sebuah bank asing. Felin berumur 28 tahun, dia adalah seorang Sunda yang berasal dari daerah Bogor. Felin telah bersuami dan mempunyai seorang anak yang baru berumur 7 tahun. Tubuh Felin apat dikatakan kurus dengan tinggi badan kurang lebih 163 cm, dengan berat badannya kurang lebih 49 kg. Buah dadanya berukuran kecil tetapi padat, pinggangnya sangat ramping dengan bagian perut yang datar. Kulitnya kuning langsat dengan raut muka yang manis.
Setibanya di Semarang, setelah check in di hotel mereka langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah, yang dilakukan sampai dengan setelah makan malam. Setelah selesai berurusan dengan nasabah, mereka kembali ke hotel, dimana Rommy dan Yunita melanjutkan acara mereka dengan duduk-duduk di bar hotel sambil mengobrol dan minum-minum. Felin pada awalnya diajak juga, tapi karena merasa sangat lelah, dan di samping itu ia juga merasa tidak enak mengganggu mereka, maka ia lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk tidur.
Baca Juga Cerita Hot Terbaru : Ngorbanin Kemaluannya Sang Artis Figuran Sinetron
Menjelang tengah malam, Felin tiba-tiba terbangun dari tidurnya, hal ini disebabkan karena ia merasa tempat tidurnya bergerak-gerak dan terdengar suara-suara aneh. Dengan perlahan-lahan Felin membuka matanya untuk mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap melihat Rommy dan Yunita sedang bergumul. Keduanya berada dalam keadaan polos sama sekali.
Yunita yang bertubuh kecil itu, sedang berada di atas Rommy seperti layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya terdengar suara mendesis yang tertahan,
“Ssshhh…, sshhh…”, karena mungkin takut membangunkan Felin.
Kedua tangan Rommy sedang meremas-remas kedua buah dada Yunita yang kecil tetapi padat berisi itu. Felin sangat panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya bisa terus berlagak seperti sedang tidur. Felin mengharapkan mereka cepat selesai dan Rommy segera kembali ke kamarnya. Besok dia akan menegur Yunita agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar mereka. Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Rommy sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Felin berusaha keras untuk dapat tidur kembali, walaupun sebenarnya ia merasa sangat terganggu dengan gerakan dan suara-suara yang ditimbulkan oleh mereka.
Pada saat Felin mulai terlelap, tiba-tiba ia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya. Felin sangat terkejut dan tubuhnya mengejang, karena pada saat dia perhatikan, ternyata tangan kanan Rommy sedang mencoba untuk mengusap-ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut. Felin berpura-pura masih terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi. Rupanya permainan Rommy dan Yunita sudah selesai dan Yunita dalam keadaan kelelahan serta mengalami kepuasan yang baru dinikmatinya, sudah tergolek tidur.
Rommy yang masih berada dalam keadaan polos dengan posisi badan setengah tidur disamping Felin, sambil bertumpu pada siku-siku tangan kiri, tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Felin. Felin menjadi sangat panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Rommy untuk menghentikan perbuatannya, akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Rommy malu, karena dipikirnya Rommy melakukan hal itu lebih disebabkan karena Rommy masih berada dalam keadaan mabuk. Akhirnya Felin memutuskan untuk tetap berpura-pura tidur dengan harapan Rommy akan menghentikan kegiatannya itu.
Akan tetapi harapannya itu ternyata sia-sia belaka, bahkan secara perlahan-lahan Rommy bangkit dan duduk di samping Felin. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Felin dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan,
“Psssttt sayang, mari kubantu menikmati sesuatu yang baru…, nih.., kubantu melepaskan celana dalammu…, nggak baik kalau tidur pakai celana dalam”, sambil tangannya yang tadinya mengelus-elus bagian atas paha Felin bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Felin, kemudian menariknya dengan perlahan-lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Felin.
Badan Felin menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Felin seakan-akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang-kunang. Rommy melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Felin. Jari-jari Rommy membuka satu persatu kancing daster Felin, sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang ia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Felin, sehingga terlihatlah payudara Felin yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua.
Sekarang Felin tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana, tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi, serta buah dada yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat merangsang nafsu birahi Rommy. Rommy sudah tidak sanggup menahan nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Yunita, sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur.
Sejak saat itu Rommy bertekad untuk tidak akan membebaskan Felin. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Rommy akan menikmati tubuh Felin berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Felin terlalu sayang untuk disimpan oleh Felin sendiri pikir Rommy. Rommy mendorong tubuh Felin dan mulai meremas-remas payudara Felin yang telah terbuka itu,
“Dengerin sayang, you akan saya ajarin menikmati sesuatu yang nikmat, asal you baik-baik nurutin apa yang akan saya tunjukkan”.
Kesadaran Felin mulai kembali secara perlahan-lahan dan dengan tubuh gemetar Felin perlahan-lahan membuka matanya dan memperhatikan Rommy yang sedang merangkak di atasnya. Felin mencoba mendorong badan Rommy sambil berkata,
“Rommy, apa yang sedang kau lakukan ini?”, “Sadarlah Rommy, aku khan sudah bersuami, jangan kau teruskan perbuatanmu ini!”. Karena menganggap Rommy berada dalam keadaan mabuk, Felin mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Rommy.
Akan tetapi Rommy yang telah sangat terangsang melihat tubuh Felin yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi penisnya telah dalam keadaan sangat tegang.
“Gila! Cakep banget! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter menjaga tubuhmu, sayang!”, kata Rommy sambil menekan tubuhnya ke tubuh Felin.
Felin berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Rommy akan membalas berlaku kasar padanya.
Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari.
Sambil menjilat bibirnya Rommy berbaring di sisi Felin.
“Lin, lebih baik you mengikuti kemauanku dengan manis, kalau tidak saya akan maksa you dan saya perkosa you habis-habisan. Kalau you nurutin, you akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit”. Lalu tangannya ditangkupkan di buah dada Felin, sambil meremas-remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan buah dada Felin. “Bodi you oke banget!”, kata Rommy. “Coba you berputar Felin!”. Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus asa Felin berputar membelakangi Rommy. Dan dirasakanya tangan Rommy sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba-raba.
Kemudian Rommy menyibakkan rambut Felin, dan dihirupnya leher Felin dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Felin. Sambil melakukan hal itu tangan Rommy berpindah menuju kemaluan Felin. Pada bagian yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, sambil berkata,
“Kasihan you, Felin, pasti suami you tidak tahu cara membahagiakan you?”,
“Tapi tenang aja sayang, dengan saya, you nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, you bakalan merasakan bagaimana menjadi wYunita sejati!”. Sambil memutar kembali tubuh Felin.
Setelah itu Rommy mengambil tangan Felin dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu.
Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Felin tersentak, belum sempat Felin dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Rommy dan dengan cepat Rommy telah berjongkok di antara kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang akibat tekanan lutut Rommy. Dengan sebelah tangannya menuntun penisnya yang besar, Rommy lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Felin,
“Apa you mau saya masukin itu?”,
“Aaahhh…, jangaaann…, jaaangaaann…, Toomm…”, Felin dengan suara mengiba-iba masih berusaha mencoba menghalangi niat Rommy.
Felin mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari penis Rommy agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewYunitaannya.
Sambil tersenyum Rommy berkata lagi,
“You tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik you diam-diam saja dan menikmati permainan saya ini..!”. Rommy lalu memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga penis besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Felin dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Felin dengan tanpa dapat dihalangi lagi.
Testis Rommy mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Felin, sementara Felin megap-megap karena dorongan keras Rommy.
Felin belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Rommy. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Rommy yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Felin mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Rommy, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Felin hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.
Baca Juga Cerita Panas Indonesia : Kenikmatan Janda Paling Enak Dientot
Felin hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Felin mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Rommy di atasnya. Rommy melihat Felin mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak. Dan Felin sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Rommy merasakan tangan Felin merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Felin. Rommy terus menggosok-gosokkan penisnya pada klitoris Felin.
Rommy sekarang ingin membuat Felin orgasme terlebih dahulu. Felin semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Rommy, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Rommy, mulutnya megap-megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan-lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Rommy.
Sekarang Felin secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Rommy, sehingga badan Rommy mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Rommy terasa semakin keras, sehingga Rommy semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Felin dalam-dalam. Felin merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.
Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Felin tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta-ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil,
“Ooohhhh…., aagghh…, adduhhh..!”.
Kedua pahanya mFelingkari pantat Rommy dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Felin. Rommy merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Felin yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Felin dan di ujung sana terasa ada “tembok” yang mengelus kepala penisnya.
Setelah beristirahat sejenak dan melihat Felin sudah agak tenang, Rommy mulai memompa lagi. Pompaan Rommy kali ini segera dibalas oleh Felin, pinggulnya bergerak-gerak “aneh” tapi efeknya luar biasa. Penis Rommy serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Felin berhenti dari gerakan aneh itu, tiba-tiba Rommy merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding-dinding kemaluan Felin berdenyut-denyut secara teratur, sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi.
Wah, suatu sensasi melanda perasaan Rommy, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wYunita manapun juga selama ini. Menyesal Rommy karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Felin makin bervariasi. Terkadang Rommy malah meminta Felin berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Felin pada penis Rommy membuatnya geli-geli dan serasa akan ‘meledak’.
Rommy tidak ingin cepat-cepat sampai, karena masih ingin menikmati
“elusan” vagina Felin. Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewYunitaan Felin semakin menggila dan semakin liar.
Hingga akhirnya Rommy harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya, semakin cepat Rommy bergerak mengimbangi goyangan pinggul Felin, semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat. Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Rommy menyemprotkan maninya kuat-kuat di dalam liang kewYunitaan Felin, sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik-detik saat Rommy melayang tadi, tiba-tiba kaki Felin yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Rommy kuat-kuat. Amat sangat kuat.
Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi…, Felin pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak-beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Felin.
“Toommm, aduuuh, Toomm, aahhhhh…, aaduuhh…, nikmaaatt.., Toomm….!”.
Rommy tersenyum puas melihat tubuh Felin terguncang-guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Felin dengan eratnya menekan pantat Rommy ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Rommy pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Felin. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Felin langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Felin merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali.
Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Felin kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Felin mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Felin, Rommy mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.
Baca Juga Cerita Bokep : Cerita Pertama Ngewe Sama Bos Baru di Kantor
Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Felin dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar masuk ke dalam kewYunitaan Felin. Pada saat merasakan penis Rommy mulai menerobos masuk ke dalam kewYunitaannya, Felin bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewYunitaannya.
Dengan perlahan-lahan Rommy menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Felin mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.
Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Yunita telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum rahasia. Pada mulanya Felin merasa sangat malu terhadap Yunita, tapi melihat reaksi Yunita yang seperti itu, seakan-akan mengajak bersekutu, akhirnya Felin menjadi terbiasa. Demikian lah Cerita Sex Panas Cerita Sex Skandal WANITA PNS oleh Cerita sex hot