Cerita Seks Terbaru – Cerita Bokep Kali ini adalah cerita mesum yang kuy alami sendiri.. kita mulai saja ya cerita seks kali ini.. Siang ini aku kok ngantuk banget ya rasanya. Mumpung direksi pada lagi rapat, kesempatan nih aku pulang kerumah, tidur barang 1-2 jam sempatlah pikirku, langsung deh aku ngacir kerumah yang jaraknya cuma 15 menit dari kantor.Sampe dirumah aku memang punya kebiasaan masuk dengan ‘silent style’ tapi bukan ninja ya bro. Maklum daerah pinggiran mesti cek dulu, daripada keduluan rampok, apalagi kalo ada “Sejenis Ryan” bisa ngacir nih nyawa.
Perlahan kubuka garasi rumah, “lho kok ada motor bini yach” padahal kan dia tadi ngantor, turunnya aja sama-sama, cuti juga ndak. Kalo sakit pasti dia telpon aku, ndak mungkin berani pulang sendiri. Perasaan curiga mulai muncul, pengalaman selingkuhku justru mengganggu aku nih.
Garasiku memang langsung mengarah ke ruang tengah, kulihat Tas biniku, ada diatas meja kerjaku, blazer kantornya tergeletak di sofa, bau asap rokok menusuk hidungku dan kulihat diatas meja masih menyala rokoknya dan sepertinya baru saja dihisap. Kontan darahku mendidih sampe ke ubun-ubun. Gila istriku yang kusayang, dan perhatian ternyata berselingkuh. Perasaan marah bercampur sakit hati membuat aku hampir saja menendang pintu kamarku.
“Mundur 7 langkah, maju 7 langkah” aku teringat sebuah buku filsafat cina yang intinya bisa meredakan amarah. Emosiku akhirnya bisa terkendali, memang aku tidak mundur tapi mengambil nafas biar hatiku tetap dingin. Aku hanya mundur beberapa langkah, mengambil sebuah kursi bar yang cukup tinggi.
Kubawa ke depan pintu kamarku, aku mengintip lebih dulu melalui ventilasi kamar tidurku. Tempat tidurku terhalang oleh dinding kamar mandi, hanya seperempat kasur saja yang terlihat, dan disitu hanya terlihat sepasang kaki mulus istriku saja, “ah ternyata istriku sedang istirahat sendiri” aku agak sedikit lega.
Sesaat aku diam dan berniat ingin turun, namun tiba-tiba ada sebuah kaki yang merayap menaiki kaki istriku, kagetku membuat aku hampir melompat dari kursi. Untung aku bisa bertahan dan terus kuperhatikan sepasang kaki lainnya itu. “mulus” lho kok?
Aku turun dari kursiku pelan-pelan mengembalikan kursi itu ketempat semula, berjalan kearah garasi, kuamati disitu, sepatu lelaki yang ada hanya milikku. Dan beberapa sepatu wanita, yang aku sendiri tidak hafal dengan sepatu-sepatu istriku.
Aku jadi penasaran kudekati lagi kamar tidurku, beruntung sekali aku selalu merawat engsel pintuku yang ternyata tidak terkunci, karena memang tidak ada orang lain dirumah kami. Suara TV dikamarku menyamarkan bunyi handle pintu. Posisi tempat tidurku memang sedikit salah sehingga jika pintu kamar terbuka pasti tidak akan kelihatan dari arah kepala tempat tidur.
Aku berjalan perlahan seperti ninja menyusuri dinding kamar mandi, dan berhenti setelah aku bisa melihat bayangan tempat tidurku dari cermin rias. Aku kembali terkejut melihat tubuh istriku yang sudah tidak menggunakan apa-apa lagi, sementara diatasnya menindih seseorang yang sangat aku kenal, “sahabat istriku” yang juga tempat curhatku kalo lagi marahan sama istriku. Temannya sekantornya yang selama ini aku percayakan jika istriku ingin berlibur keluar kota. Seseorang yang juga aku senangi.
Dia selalu membayangi pikiranku yang kadang ngeres namun sedang bosan dengan wajah istriku. Keturunan cina yang kulitnya sedikit lebih putih dari istriku. Pernah sekali pas istriku sedang keluar kota dengannya aku minta difotoin dia kalo lagi tidur sama istriku, sayangnya sampat saat ini ndak pernah dituruti sama istriku.
Oke bro, Jeni memang seorang wanita keturunan cina, dengan wajah yang cantik. Tingginya juga seukuran biniku, hanya saja bokongnya yang padat sudah agak turun karena sudah punya 2 anak. Kok bisa punya anak ya padahal kehidupannya dengan suami yang aku dengar dari cerita istriku sih biasa saja, malahan cukup dingin, Jeni sering iri dengan gaya kami yang masih seperti orang pacaran. Tapi hari ini aku ndak percaya kalo ternyata istriku dan Jeni bukan hanya bersahabat tapi menjadi sepasang kekasih.
Baca Juga Cerita Bokep Dewasa : Cerita Tukar Istri Semalam Suntuk
Lamunanku buyar karena kudengar suara desahan istriku, istriku dan Jeni masih melakukan French kiss, aku sedikit cemburu karena kulihat begitu semangatnya istriku membalas setiap ciuman yang diberikan Jeni, mereka terlihat sangat mahir memainkan lidahnya, posisi Jeni yang diatas biniku, selalu menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama tangan kanan istriku yang memegang bokongnya, sementara tangan kiri istriku mengelus leher dan punggungnya, desahan istriku terdengar lagi saat Jeni memegang puting istriku.
Ampun dah sekarang bukannya aku marah sama istriku, malahan aku jadi ikutan horny, aku justru menikmati show itu. Jeni mulai melepas gaya frenchkissnya dan mulai menjilati leher biniku, ketelinga istriku, mengulumnya, membuat istriku mendesah dan memperkuat pelukannya pada Jeni, aku tau rasanya saat itu, karena itu juga yang aku lakukan ke bini saat foreplay. Jeni mencium istriku dan menjilati leher istriku seperti menikmati eskrim. Jeni mulai turun ke arah payudara biniku yang sekel itu.
Diremasnya kedua bukit dengan begitu halusnya, sambil menjilati dan mengulum putingnya, istri menggelinjang dan begitu menikmatinya, aku merasa bersalah pada istriku karena sering melewati bagian ini, “ah yank” desahan itu keluar dari mulut istriku, bukannya “ah mas”. Kumajukan badanku karena kau semakin horny dan supaya bisa melihat jelas tanpa lewat cermin lagi, wajah istriku begitu menikmati gigitan-gigitan yang diberikan Jeni. Kedua tangan istriku mencengkram bantal tanda ia begitu menikmati, kaki istriku melingkari badan Jeni yang terus bergoyang menekan daerah selangkangan istriku.
Jeni kembali memberikan kenikmatan pada istriku dengan menciumi daerah pusar dan terus turun ke daerah miss V istriku. Jeni menjilati seluruh daerah itu membuat badan istriku terkadang sontak kejang, memang wanita bisa saling mengerti bagian itu.
aku benar-benar menikmati tubuh Jeni yang selama ini hanya bisa aku bayangkan, posisi Jeni yang meninggung dengan wajahnya yang mengarah ke tubuh istriku membuatnya tubuhnya semakin sexy, bokongnya yang putih.
Duh kepingin rasanya aku melompat dan menjilati bokong itu. payudara Jeni memang sudah tidak terik lagi, maklum sudah punya anak, namun dengan putingnya yang kecil itu begitu berbeda dengan milik istriku yang sedikit besar.
Desahan istriku semakin sering, tanda istriku hampir mencapai klimaksnya mengeluarkan lendir, Jeni sekarang mengambil posisi 69. Dasar aku masih sayank ama biniku, aku ndak tega kalo istriku juga harus menjilati MissVnya Jeni. Nekat aku berdiri di depan Jeni yang masih asyik memainkan miss-V istriku.
Sontak Jeni terhenyak, aku tau pasti dia kaget bener, tubuhnya gemetar ketakutan, aku sengaja memasang wajah angker dulu, padahal aku juga lagi horny banget. “Mas” suara istriku juga bergetar, keduanya terduduk, istriku benar-benar salah tingkah, sedangkan Jeni menutupi payudara dan miss-Vnya, tapi ndak mungkin bisa kan,
Aku masih bisa melihat bentuk tubuhnya yang putih mulus itu, sedikit lebih putih dari istriku, udah dari sononya emang putih sih Jeni, aku berpura-pura mengambil nafas panjang. Kudekati mereka berdua. Wajah istriku menunduk, pasti ia takut aku gampar. “Mas maaf, ampun mas”.
Kini aku duduk mendekati istriku, duduknya semakin meringkuk, sedangkan Jeni semakin gemetaran. Kupandangi wajah mereka berdua, keduanya ndak berani menatapku, he..he sandiwaraku berhasil, padahal aku sedang menikmati dua wajah cantik dihadapanku, seseorang yang aku cintai dan seseorang yang aku senangi dan selalu mengganggu hayalanku. Kuambil selimut dan kututupi kedua tubuh wanita ini. Jeni ingin berdiri, pasti dia akan mengenakan bajunya.
“Jeni, kamu duduk dulu, aku mau ngomong” cegahku. Suaraku sengaja kutinggikan biar lebih gimana gitu.
“sudah berapa lama, ma begini?”
“B..baru kali ini mas” jawabnya.
“Tapi kalian kan sering pergi liburan sama-sama, malahan seringnya satu kamar, biarpun perginya rame-rame”
“benar mas, baru kali ini kita keterusan sampe gini” istriku diam “dulu pernah pegangan tangan aja waktu tidur bang” sambut Jeni.
“Ma, aku lebih suka kamu jujur”
“Iya mas, dulu waktu liburan ke Bali yang berlima, kami cuma ciuman mas, ndak lebih” yah aku ingat istriku pernah cerita kalo suami Jeni saat itu sedang selingkuh, dan dia curhat ke biniku sampe nangis, mungkin itu yang buat Jeni jadi ndak mesra lagi ama suaminya. Dan berita terakhir Jeni pingin cerai dari suaminya.
“ya udahlah, mau diapain lagi, aku tau kalian juga saling menyayangi” “Jeni.. kamu tega benar ama aku, padahal aku percaya sama kamu, dan aku suka kok sama kamu”
“Maaf ya bang” he..he.. pasti Jeni ndak ngerti arah omonganku tadi.
Wajahku tida lagi angker, aku sebenarnya dari tadi sudah mau tersenyum, dan saat kupandangi wajah istriku dan aku tersenyum padanya, istriku meraih tanganku dan mencium tanganku tanda menyesal. Kupegangi wajahnya dan aku mencium kening istriku.
Dasar akunya dari tadi emang udah horny, langsung kucium istriku, kulumat bibirnya dengan gaya French kiss yang tadi aku saksikan. Ciuman kali ini benar-benar beda banget, istriku membalasnya seakan ia benar-benar mau menyenangi aku.
Ia menarikku dan meluruskan tubuhnya keranjang, sedangkan Jeni masih terduduk disamping kami, kupegang payudara istriku, dia membalasnya dengan menggenggam Mr.Pku, istriku mulai melucuti baju kemejaku dan melemparnya ke lantai, aku bergerak menciumi leher istriku,
Baca Juga Cerita Bokep Indonesia : Torpedoku Langsung Tegang Jika Lihat Meki dan Menikmati Tubuh Wanita China
wangi tubuh Jeni, masih melekat di tubuh istriku membuat aku semakin semangat mengulum telinganya. Istriku mendesah, “oh mas, aku sayang mas” sambil tanganya mulai membuka celanaku, sekilas kulihat Jeni mulai bergerak menyingkir, dia pasti ingin memberi kesempatan kepada kami berdua.
Tanganku langsung menangkap tangannya, tanda ia tidak boleh pergi dari situ. “Bentar bang, aku ke WC dulu ya” pasti karena ketakutan tadi Jeni jadi pengin pipis. Kuteruskan melumat bibir istriku dan mengulum payudara istriku, sementara istriku telah melepaskan seluruh pakaianku.
Kudengar dari kamar mandi ada suara air tanda Jeni telah selesai, “Ma panggil Jeni” kataku. Saat Jeni keluar dari kamar mandi istriku memberinya kode untuk duduk kembali ketempat semula. Jeni menurutinya. Kutangkap tangan Jeni, namun aku masih asyik mencumbu istriku, kuremas tangan Jeni layaknya orang berpacaran, Jeni menanggapinya dia juga meremas tanganku dengan kedua tangannya, dan mencium tanganku seperti mengucapkan terima kasih karena tidak seperti yang dia takutkan tadi.
Istriku juga melihat kejadian itu, lau ia bergeser menaikkan kepalanya ke atas paha Jeni sambil menarikku untuk mengikutinya. Posisi ku sungguh diuntungkan aku berciuman dengan istriku dengan tangan kananku memegang tangan Jeni sementara tangan kiriku mengelus payudara istriku, sementara wajahku menempel ke payudara Jeni.
Sesaat kemudian istriku melepaskan ciumanku, lalu memandangku kemudian ke arah Jeni, aku menatap wajahnya dan wajah Jeni, Jeni membalas kami berdua sambil tersenyum. Coba kukecup pipi Jeni. Dia agak menghindar, aku tau ia pasti merasa tidak enak dengan istriku.
“Jadi gimana kita ma?” tanyaku. “Ya mas kan sayang ama aku, senang ama Jeni juga dari dulu sampe minta fotonya yang habis mandi kan? Hi..hi..” “Terus?” tanyaku lagi
“Aku sayang ama mas dan Jeni, Jeni sayang juga ama aku, Cuma ndak tau dianya dengan mas”.
“Kalo mama selingkuhnya ama laki-laki sih aku pasti bisa marah besar, tapi kalo ama Jeni, sih aku ndak masalah ma, rasa senangku bisa berubah jadi sayang juga kan”
“Makasih ya mas, aku beruntung punya suami kayak kamu mas, kamu gimana Jeni?”
“Entah kenapa kok aku jadi sayang ya ama kalian berdua, aku ijin ya selingkuh ama suami kamu?” jawabnya. Istriku tersenyum.
Lalu kucium lagi istriku sambil merangkul Jeni, tak lama istriku mendorongku keatas aku pun mencium Jeni yang membalasku, kali ini aku merasakan double French kiss yang luar biasa. Ciumannya lebih liar saat istriku mulai meremas dan mencium payudara Jeni, sementara satu tangannya membelai torpedoku.
Lidah kami seperti dua orang satria yang berperang memainkan pedang dengan liukan-liukan jurus mematikan, jurus kami yang selalu saja seri membuat aku melakukan manuver untuk melakukan jurus lainnya, kini kuarahkan lidahku ke arah leher Jeni.
“hhhhh” desahannya yang tertahan mengisyaratkan manuverku cukup berhasil, pingin rasanya kubuat tanda disitu, tapi ah, ntar jadi berabe, jadi kelanjutkan dengan arah telinga, kujilati dan kukulum bagian bawah telinganya, Jeni menyerah tak berkutik, gigitan kecil dan remasan istriku ke payudaranya tentu membuatnya semakin tak berdaya.
Posisi Jeni yang tadi duduk kini berganti menjadi terlentang, sementara istriku mendapatkan daerah bawah aku mendapatkan tubuh bagian atas Jeni, bentuk payudaranya yang masih agak kencang berarti punya Jeni jarang disentuh sama suaminya, putingnya mengeras, nafsu Jeni mulai naik.
Istriku mulai meraba paha dan daerah selangkangan Jeni, akupun mulai memijat susu Jeni, meremasnya dengan lembut, Jeni membalasnya dengan menyentuh mr-P, masih agak kaku, pasti karena bukan punya suaminya, walau begitu dengan sentuhan jari-jarinya membuat mr-P ku mengeras dengan sangat-sangat.
Dengan ujung jari telunjuknya ia memainkan milikku dari atas ke arah pangkal, menyentuh buah Z-ku hingga menggenggamnya, dan kali ini kekakuannya telah hilang. Kuarahkan milikku mendekati wajahnya, Jeni ngerti maksudnya, dia mulai mendekatkan bibirnya ke milikku. Dimasukkan milikku mulutnya, hangat,
rasanya ingin kudorong penuh ke mulut kecilnya itu, tapi kubiarkan saja Jeni yang mengontrol permainan itu, saat itu aku sudah berganti arah memegang payudara istriku, Jeni ternyata lebih mahir dalam jurus ini dibandingkan biniku. Sedotannya serasa ingin mengeluarkan cairanku.
aku jadi semangat meremas bokong istriku. Dengan jariku kusentuh bagian clitorisnya, mengusapnya, istriku menggelinjang dan membuka selangkangannya, sesekali kumasukkan jariku ke dalam lubang v-nya, cairan pelumas dari lubang itu kumanfaatkan untuk mengusap clit-nya.
Baca Juga Cerita Sex Panas : Terjebak Dalam Jurang Kenikmatan
Istriku juga mulai high, sesaat dia mau mencium miss-V Jeni, tapi kucegah dengan merubah posisinya, aku masih ndak tega, kalo istriku yang harus melakukan itu dengan orang lain, sekalipun itu Jeni. Kurelakan melepas jurus Jeni ke Mr-Pku dan kuarahkan ke bibir istriku, dan sebenarnya aku kepingin sekali mengenal Jeni lebih jauh, apalagi Miss-Vnya Jeni yang selama ini aku idam-idamkan.
Jeni berbalik ke arah selangkangan istriku, aku langsung berbaring dan mulai mencium Miss-Vnya. Kukeluarkan jurus pembangkit selera, bentuk Jeni ternyata lebih tembem dari punya istriku, dengan jariku kubuka daerah clitorisnya, kuhujamkan lidahku disitu, gerakan naik turun lidahku membuat pinggul Jeni bergerak naik turun melawan arus lidahku,
sementara Jeni juga melakukan hal yang sama ke istriku, apa yang dilakukan Jeni ke istriku sekarang juga kulakukan kepadanya, saat ia memasukkan lidahnya ke lubang istriku, kulakukan hal yang sama kepadanya, wajahnya menunjukkan ekspresi senang, istriku yang tengah mendapatkan kenikmatan itu pun memasukkan hampir seluruh Mr-P ku kemulutnya, Luar biasa memang segitiga yang kami lakukan ini, pantaslah ‘segitiga bermuda’ bisa menelan banyak korban.
Aku benar-benar hampir mencapai klimaks mengeluarkan lendir dan sebelum itu terjadi kulepaskan sedotan istriku, kali ini kubiarkan Jeni, merayap menaiki tubuh istriku. Jeni menjilati tubuh istriku, menggigit payudaranya, dan mencium bibir istriku.
Gerakan pinggul mereka pasti membuat clitorisnya saling bergesekan, aku bergerak ke arah mereka, kuangkat kaki istriku, aku benar-benar kepingin melakukan penetrasi kepada mereka berdua, posisi Jeni yang menungging bisa membuat aku lebih cepat keluar,
makanya kupilih istriku, Jeni memberi ruang dan memajukan badannya kedepan sehingga payudaranya tepat diatas wajah istriku, aku langsung menancapkan milikku ke lubang istriku, desahan istriku mulai terdengar ngos-ngosan, sambil ia mengulum payudara Jeni dan memainkan Clit Jeni dengan jarinya,
hingga akhirnya kurasakan hawa hangat pada mr-Pku, istriku sudah mencapai titik puasnya dan mengeluarkan lendir. Kucabut penetrasiku pada istriku setelah rasanya pijatan dari dalam lubang istriku mengendor, kali ini kuarahkan mr-P ke lubang milik Jeni. Mulai kumasukkan milikku ke arahnya.
“Ahhh” kudengar desahan Jeni, lubang itu agak lebih sempit dari milik istriku, “Yank, punya suamimu lebih gede” kudengar bisikan mesra Jeni ke istriku. Istriku tersenyum ke arahku dan mengangguk pertanda aku bisa melanjutkan lagi. Kali ini aku mencoba memasukkan hampir seluruh Mr-P ku, tubuh Jeni kejang, antara menahan sakit atau keenakan,
entah karena ia jarang disentuh sama suaminya atau memang punya suaminya lebih kecil aku ndak mau mikir, karena aku kembali menikmati bokong indah Jeni, sekaligus rapatnya lubang miliknya membuatku harus bisa bertahan lebih lama, manalgi posisinya yang menungging itu. istriku membantu dengan mencumbu Jeni.
Hisapan pada payudara Jeni dan gerakanku membuat Jeni mulai mendesah, nafasnya mulai memburu, untung saja mereka sudah melakukan lebih awal sehingga aku bisa bertahan, hingga akhirnya Jeni mendesah, “bang terus, lebih kencang lagi bang” aku tau Jeni sudah hampir mencapai klimaks dan mengeluarkan lendir, aku juga hampir mencapai klimaks dan mengeluarkan lendir, maka gerakan maju mundurku kali ini lebih kencang, memang benar filsafat cina, bahwa kegiatan maju mundur dalam kondisi perasaan seperti apapun pasti membawa nikmat.
Sampai akhirnya, dari torpedoku keluarlah semburan lendir, yang memuntahkan hampir berjuta pasukan kecil ke sarang musuh yang bisa mematikan semua benda milik lelaki setelah lendir keluar dari lubang itu. kurasakan pijatan otot dari arah dalam lubang ke milikku, benar-benar kenikmatan lendir yang luar biasa.
Jeni perlahan melepaskan milikku yang hampir mati layu, dan merebahkan dirinya disamping istriku setelah mengecup bibir istriku, aku yang kecapean juga ikut merebahkan diriku, kuambil posisi ditengah-tengah mereka.
Istriku langsung memelukku dan menciumku, “Makasih mas, kamu suami terbaik di dunia, aku ndak rela orang lain merebut mas”, “Tapi kalo buat Jeni aku rela kok, kalo nanti Jeni cerai sama suaminya, mas kawini aja dia, kan enak kita bertiga bisa serumah, aku sayang ama mas”
Jeni pun langsung memelukku juga, dia mencium bibirku “Bang, aku juga mau jadi istri kedua kamu, pasti kamu bisa adil ke kita berdua, makasih ya bang, Love u honey”.
Aku hanya tersenyum toh kalo aku kawini mereka berdua kan ndak masalah, kita masing-masing sudah punya gaji, Cuma saja apa kata orang-orang kalo aku punya 2 istri yang serumah dan sekantor lagi mereka. Bodoh ah, yang aku tau aku capek sekali setelah mengeluarkan lendir, dan mataku langsung terpejam lagi, ketiduran.
Kemudian aku terbangun, kulihat ke arah jendela sudah tertutup dan terdengar suara azan, kulihat disebelahku istriku sedang tertidur pulas, kuarahkan tanganku ke Mr-P, ternyata masih ada lendir disitu.
Mama Kandung Sebagai Pelampiasan Birahiku
Perkenalkan namaku Dendi umur 19 tahun, mahasiswa di sebuah PTS di Kota Surabaya. Kedua orang tuaku bercerai sejak aku masih berumur 6 tahun. Aku tinggal bersama ayahku sampai suatu hari dia terlibat masalah di luar negeri dan aku tinggal bersama Mama dan adikku.
Mamaku masih terlihat seksi dan cantik meski usianya sudah 36 tahun, sedangkan adikku sangat manis dan merangsang meski baru berumur 14 tahun, mungkin ini dikarenakan tubuhnya yg tumbuh dgn pesat sehingga tonjolan di tubuhnya terlihat menggairahkan. Perlu diketahui, nafsuku sangat tinggi. Hampir setiap hari aku melakukan onani, sampai akhirnya timbul suatu tragedi dalam keluargaku dikarenakan nafsuku ini.
Setelah tiga minggu aku tinggal bersama mereka timbul nafsu birahiku dan timbul pikiran utk menyetubuhi Mamaku. Bagaimana tdk terangsang melihat wajah cantik dan menggairahkan serta tubuh yg seksi luar biasa. Setiap Mamaku mandi, aku selalu menyempatkan diri utk mengintipnya. Sambil mengintip aku pun melakukan onani sampai-sampai spermaku berceceran di lantai tempatku mengintip.
Di situlah setiap hari aku melakukan aktifitas ini tanpa takut ketahuan oleh Mama maupun adik dan pembantuku. Terkadang kalau tdk sempat, aku tdk membersihkan bekas spermaku karena takut Mamaku keburu datang. Aku tdk tahu dia sadar akan hal ini atau tdk, tp yg pasti sampai tiga minggu ini masih aman.
Pada pagi hari Mama selalu menyiapkan sarapan utkku, aku duduk di meja makan menunggu sarapan tiba. Waktu itu adikku sudah berangkat sekolah sedangkan pembantuku sedang belanja ke pasar. Kulihat Mamaku hanya memakai celana dalam sedangkan bagian atasnya dia hanya memakai kaos sehingga tonjolan dadanya terlihat sekali.
Mungkin dia tdk risih berpakaian demikian karena seisi rumah biasanya hanya wanita, tetapi aku yg melihatnya membuat jantungku berdegup kencang dan darah mudaku pun mendesir. Apalagi sarapan yg kumakan kebanyakan menambah libido sehingga birahiku pun semakin memuncak.
“Say celanamu kenapa?” tanyanya.
Memang pada saat itu penisku tegang sekali sampai terlihat dari luar celana. Saking kagetnya ditanya demikian, gelas yg sedang kuminum pun tumpah, untung tdk pecah.
“Kalau minum pelan-pelan dong, Sayang..”-cerita mesum- sahutnya sambil mendekatiku dan mengelap tumpahan air di bajuku.
Begitu dia mendekat aku merasa tdk kuat lagi. Aku segera berdiri dan memeluknya serta mencium lehernya. Waktu itu otakku sudah keruh dan tak peduli apa-apa lagi.
“Say, hentikan… aku ini Mamamu”, hanya itu yg dia katakan tetapi dia sedikit pun tdk melawan, malah kemudian membiarkan aku membuka kaosnya sehingga tubuh indahnya pun terlihat.
Aku pun mulai menggeraygi seluruh tubuhnya, buah dadanya yg besar kuhisap seperti pada waktu aku bayi dan tanganku kupakai utk meremas buah dada sebelahnya serta utk memeluknya.
Setelah itu daerah erotis lainnya pun segera kunikmati seperti dadanya, ketiak, sampai akhirnya aku terduduk mengarah persis di CDya. Kulihat waktu itu celana dalamnya sudah basah sekali lalu ku plorotkan celana dalamnya-nya ke bawah dan langsung kujilati memek Mamaku. Waktu itu terciumlah bau khas wanita yg sebenarnya kurang sedap, tp bau itu merupakan bau terindah yg pernah kucium dikarenakan nafsuku sudah memuncak.
Aku pun menciumi permukaan memeknya sambil lidahku menjilati di daerah paling sensitifnya, perbuatanku ini bikin Mamaku menggelinjang-gelinjang kenikmatan.
“Sudahhh Den, hentikanlaah.. Ouuuhhhhh…” katanya tetapi tangannya terus memegangi kepalaku yg tenggelam di selangkangannya, bahkan menahanku utk tetap menjilati memeknya.
Saat lidahku menjilati itilnya dgn lembut, tak lama kemudian tubuh Mamaku mengelinjang dgn hebat dan desahannya semakin keras.-ngentot Mama kndung- Aku tak peduli lagi dan terus menjilati memek Mamaku yg memuncratkan cairan-cairan kental saat dia mencapai orgasme tadi. Kuhisap semua cairan yg keluar meskipun rasanya aneh di lidah tetapi terasa nikmat sekali.
Kemudian Mamaku yg terlihat lelah melepaskan kepalaku dan duduk di kursi makan. Aku pun segera berdiri dan melucuti pakaianku. Dia tampak terkesan melihat batang kemaluanku yg besar dgn panjang kira-kira 15 cm dan berdiameter 4 cm. Ketika aku mendekat, Mamaku mendorongku hingga aku terduduk di kursi makan dgn sisa tenaganya yg lemas. Kupikir Mamaku menolak dan akan marah tetapi dia segera berlutuk mengarah ke batang kejantananku.
Mulutnya begitu dekat ke kemaluanku tetapi dia diam saja. Aku yg sudah tdk tahan segera mendorong kepalanya menuju batang kejantananku. Mamaku langsung mengulum senjataku dgn penuh nafsu. Hal itu terlihat dari kulumannya yg liar dan berirama cepat serta tangannya menggosok pangkal kemaluanku. Sambil dia melakukannya kubelai rambutnya dan merasakan kenikmatan yg luar biasa, tak terkira dan tak dapat kulukiskan dgn kata-kata. Sampai akhirnya aku merasa tdk tahan lagi, air maniku menyembur di dalam mulut Mamaku.
Dia segera memuntahkannya dan kemudian membersihkan sisa-sisa sperma yg menetes di penisku dgn mulutnya. Melihat penisku masih tegang, dia segera naik ke pangkuanku dan membimbing burungku memasuki sarangnya. Akhirnya tenggelamlah seluruh penisku ini ke memeknya. Gila.., rasanya nikmat sekali. Meski aku sering jajan, tp kuakui memek Mamaku ini terasa nikmat luar biasa dibanding lainnya. Dia mulai naik turun menggosok penisku sambil memeluk kepalaku sehingga aku berada persis di belahan buah dadanya. Hal itu kumanfaatkan utk menikmati sekitar wilayah dadanya.
Akhirnya dia berada di puncak orgasmenya dan langsung mengerang kenikmatan. Aku pun mulai kewalahan menghadapi goyangannya yg semakin liar dan akhirnya muncratlah spermaku utk kedua kalinya di dalam memeknya. Kami pun lalu saling berciuman dgn mesra. Kemudian tanpa berkata apa-apa, dia langsung menuju kamar mandi dan membersihkan badannya.
Waktu itu aku sadar bahwa aku telah menyetubuhi Mamaku sendiri, karena merasa bersalah aku segera meninggalkannya utk berangkat kuliah setelah berbenah sementara dia masih di kamar mandi. Aku tak tahu apa nantinya yg kulakukan dan bingung menghadapi ini semua. Demikianlah cerita seks panas Kenikmatan Mandi Dari Istriku Dan Si Jeni oleh cerita sex hot