Cerita Seks panas – cerita bokep indonesia ini adalah cerita mesum saya ceritakan kisah-kisah nyata yg terjadi di hidupku, sebelumnya saya perkenalkan dulu. Saya lahir di Jakarta, keturunan cina, umur 28 thn, kerja disalah satu perusahaan swasta sebagai auditor pembukuan dan keuangan,saya ditugasi untuk mengawasi cabang denpasar, jadi saya tinggal disana menempati rumah kontrakan. Suatu hari saya diberi kabar oleh pacar saya (Wiwi umur 26) yg di Jakarta, bahwa dia mau datang bersama adiknya (Irene umur 22). Setelah kedatangannya, mereka menginap di kontrakanku (kamar tamu). Tetapi Wiwi tidak bisa lama, karena dia hanya diberi ijin oleh kantornya 3 hari. Selama 3 hari saya dan Wiwi selalu ngumpet-ngumpet dari cicinya untuk bermesraan, dan sialnya kita hanya bisa melakukan hubungansex 1X (kami dulu telah biasa melakukannya sewaktu saya tingal di Jakarta), karena kesempatan untuk itu susah sekali. Setelah Wiwi pulang, tinggal saya dan Irine yg masih mau liburan di bali. Pada hari minggu saya ajak dia jalan ke berbagai tempat wisata, pulangnya dia langsung ingin istirahat karena kelelahan.
Karena saya belum merasa ngantuk, saya ke ruangan tamu untuk nonton TV, sedangkan dia masuk kamar tidur tamu untuk istirahat. Setelah acara yg saya sukai selesai, saya melihat jam, ternyata sudah jam 1 pagi, tiba-tiba muncul ide isengku untuk memasuki kamar tidur Irene, dengan perlahan-lahan saya berjalan mendekati pintu kamarnya, ternyata tidak dikunci, saya masuk dan melihat Irene telentang dengan kedua lengan dan paha terbuka, saya langsung mengambil tali plastik dan perlahan- lahan saya melucuti pakaiannya semua, mungkin karena dia terlalu lelah sehingga tidurnya sangat nyenyak sampai tidak tahu apa yg sedang saya lakukan, setelah semua pakaiannya kubuka, saya langsung mengikat lengan dan kakinya ke sudut-sudut ranjang. Tiba-tiba dia terbangun, dan terkejut karena tubuhnya telah telanjang polos dan terikat di ranjang. “Ko lepasin saya”, suaranya gemetaran karena shock. “Cepat lepasin Ko!” Irene mengulangi perintahnya, kali ini lebih keras suaranya. Tubuh telanjangnya telah mambiusku.
Aku segera mencopot celana dan celana dalamku dengan cepat. “Ko!” Irene memekik. “Mau ngapain kamu?” Irene terkesiap melihat batang kemaluanku yang sudah berdiri tegak. Kusentuh payudaranya dengan kedua tanganku, rasanya dingin bagai seonggok daging. “Koko gila luu yah!” Aku merasakan sensasi aneh melihat payudara dan liang kemaluan adik pacarku ini. Jelas beda dengan waktu-waktu dulu kalau mengintip dia ganti baju di kamarnya. Sekarang aku melihatnya dengan cara yang berbeda. “Koko, gua khan adik Wiwi!” Aku menyentuh liang kemaluannya dengan tanganku, lalu menjilatinya. Setelah puas segera kuletakkan batang kemaluanku di gerbang liang kemaluan Irene. “Ko jangaan!” dia memohon-mohon padaku.
“Diam.. cerewet!” aku menjawab dengan sembarangan. Sekali batang kemaluanku kudorong ke depan, tubuhku sudah menjadi satu dengannya. “Iiih.. shiit!” dia mengumpat tapi ada nada kegelian dari suaranya itu. Aku menggoyangkan pinggangku secara liar hingga batang kemaluanku mengocok-kocok liang kemaluannya. “Ahh.. shiit! ah shiit! Ko stop!” Semakin dia mamaki dan mengumpatku dengan ekspresi judesnya itu, semakin terangsang aku jadinya. Sambil memompa liang kemaluannya aku menghisap puting-puting payudaranya yang agak berwarna pink itu. “Mmmh.. udah jangan Ko!” Irene masih berteriak-teriak memintaku berhenti. “Lu diam aja jangan banyak ngomong”, ujarku cuek. “Ohh shiit!” ujarnya mengumpat. Dia menatapku dengan tatapan yang bercampur antara kemarahan dan kegelian yang ditahan. Sejenak aku menghentikan gerakanku. Kasihan juga aku melihatnya terikat seperti ini. Dengan menggunakan cutter yang tergeletak di meja samping ranjang aku memotong tali yang mengikat kedua kakinya.
Begitu kedua kakinya terlepas dia sempat berontak. Tapi apa dayanya dengan posisi telentang dengan tangan masih terikat. Belum lagi posisiku yang sudah mantap di antara kedua kakinya membuat dia hanya bisa meronta-ronta dan kakinya menendang-nendang tanpa hasil. “Aaahh Ko stop dong.. udah Ko.. gue khan adik Wiwi”, dia memohon lagi tapi kali ini suaranya tidak kasar lagi dan terdengar mulai berdesah karena geli. Nafasnya pun mulai memburu. Aku menjilati lehernya dia melengos ke kiri dan ke kanan tapi wajahnya mulai tidak mampu menutupi rasa geli dan nikmat yang kuciptakan. ” Aduhh sshh Ko udah doong.. hh.. ssh!” suaranya memohon tapi makin terdengar mendesah lirih. Kedua kakinya masih meronta menendang- nendang tapi kian lemah dan tendangannya bukan karena berontak melainkan menahan rasa geli dan nikmat.
Baca Juga Cerita Seks Indonesia : ADIK IPARKU YANG MASIH PERAWAN
Aku menaikkan tempo dalam memompa sehingga tubuhnya semakin bergetar setiap kali batang kemaluanku menusuk ke dalam liang kemaluannya yang hangat berulir serta kian basah oleh cairan kenikmatannya yang makin membanjir itu. Kali ini suara nafas Irene kian berat dan memburu, “Uh.. uh.. uhhffssh.. shiit Koo.. agh uuffsshh u.. uhh!” Wajahnya semakin memerah, sesekali dia memejamkan matanya sehingga kedua alisnya seperti bertemu. Tapi tiap kali dia begitu atau saat dia merintih nikmat, selalu wajahnya dipalingkan dariku. Pasti dia malu padaku. Liang kemaluannya mulai mengeras seperti memijit batang kemaluanku.
Pantatnya mulai bergerak naik turun mengimbangi gerakan batang kemaluanku keluar masuk liang kenikmatannya yang sudah basah total. Saat itu aku berbisik “Gimana, lu mau udahan?” Aku menggodanya. Sambil mengatur pernafasan dan dengan ekspresi yang sengaja dibuat serius, dia berkata, “I.. iiya.. udah.. han yah Ko”, suaranya dibuat setegas mungkin tapi matanya yang sudah sangat sayu itu tidak dapat berbohong kalau dia sudah sangat menikmati permainanku ini. “Masa?” godaku lagi sambil tetap batang kemaluanku memompa liang kemaluannya yang semakin basah sampai mengeluarkan suara agak berdecak-decak. “Bener nih lu mau udahan?” godaku lagi. Tampak wajahnya yang merah padam penuh dengan peluh, nafasnya berat terasa menerpa wajahku. “Jawab dong, mau udahan gak?” aku menggodanya lagi sambil tetap menghujamkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya.
Sadar aku sudah berkali-kali bertanya itu, dia dengan gugup berusaha menarik nafas panjang dan menggigit bibir bagian bawahnya berusaha mengendalikan nafasnya yang sudah ngos-ngosan dan menjawab, “Mmm.. iya.. hmm.” Aku tiba-tiba menghentikan gerakan naik turunku yang semakin cepat tadi. Ternyata gerakan pantatnya tetap naik turun, tak sanggup dihentikannya. Soalnya liang kemaluannya sudah semakin berdenyut dan menggigit batang kemaluanku. “Ehmm!” Irene terkejut hingga mengerang singkat tapi tubuhnya secara otomatis tetap menagih dengan gerakan pantatnya naik turun. Ketika aku bergerak seperti menarik batang kemaluanku keluar dari liang kemaluannya, secara refleks tanpa disadari olehnya, kedua kakinya yang tadinya menendang- nendang pelan, tiba-tiba disilangkan sehingga melingkar di pinggangku seperti tidak ingin batang kemaluanku lepas dari lubang kemaluannya. “Lho katanya udahan”, kata-kataku membuat Irene tidak mampu berpura- pura lagi.
Mukanya mendadak merah padam dan setengah tersipu dia berbisik, “Ah shiit Koo.. uhh.. uhh.. swear enak banget.. pleasee dong terusiin yeeass!” belum selesai ia berkata aku langsung kembali menggenjotnya sehingga ia langsung melenguh panjang. Rupanya perasaan malunya telah ditelan kenikmatan yang sengaja kuberikan kepadanya. “Ah iya.. iiya.. di situ mmhh aah!” tanpa sungkan-sungkan lagi dia mengekspresikan kenikmatannya. Selama 15 menit berikutnya aku dan dia masih bertempur sengit. Tiga kali dia orgasme danyang terakhir betul- betul dahsyat kerena bersamaan dengan saat aku ejakulasi. Spermaku menyemprot kencang sekali bertemu dengansemburan-semburan cairan kenikmatannya yang membanjir. Irine pasti melihat wajahku yang menyeringai sambil tersenyum puas. Senyum kemenangan.
Aku melepaskan ikatannya. Dia kemudian duduk di atas kasur. Sesaat dia seperti berusaha menyatukan pikirannya. “Huuhh, kamu hebat banget sih Ko, sering yach melakukan dengan Wiwi” “Enggak juga koq!” “Alah, sama setiap cewek yang kamu tidurin juga jawabannya pasti sama” “Keperawanan lu kapan diambil?” tanyaku “Sewaktu pacarku ingin pergi ke Amerika untuk kuliah, saya hadiahkan sebagai hadiah perpisahan” Kemudian dia bangkit dengan tubuh yg lemah ngeloyor ke kamar mandi, setelah selesai bersih-bersih Irene kembali lagi ke kamar. Di depan pintu kamar mandi kusergap dia, kuangkat satu pahanya dan kutusuk sambil berdiri. “Aduh kok ganas banget sih Lu!” katanya setengah membentak.
Aku tidak mau tahu, kudorong dia ke dinding kuhajar terus vaginanya dengan rudalku. Mulutnya kusumbat, kulumat dalam- dalam. Setelah Irene mulai terdengar lenguhannya, kugendong dia sambil pautan penisku tetap dipertahankan. Kubawa dia ke meja, kuletakkan pantatnya di atas meja itu. Sekarang aku bisa lebih bebas bersenggama dengan dia sambil menikmati payudaranya. Sambil kuayun, mulutku dengan sistematis menjelajah bukit di dadanya, dan seperti biasanya, dia tekan belakang kepalaku ke dadanya, dan aku turuti, habis emang nikmat dan nikmat banget. “aahh.. sshh.. oohh.. uugghh.. mmhh”, Irene terus meracau. Bosen dengan posisi begitu kucabut penisku dan kusuruh Irene menungging. Sambil kedua tangannya memegang bibir meja.
Baca Juga Cerita Bokep Seks : Selingkuh Dengan Perawat
Dalam keadaan menungging begitu Irene kelihatan lebih aduhai! Bongkahan pantatnya yang kuning dan mulus itu yang bikin aku tidak tahan. Kupegang penisku dan langsung kuarahkan ke vaginanya. Kugesekkan ke clitorisnya, dan dia mulai mengerang nikmat. Tidak sabar kutusukkan sekaligus. Langsung kukayuh, dan dalam posisi ini Irene bisa lebih aktif memberikan perlawanan, bahkan sangat sengit. “AahhKoo Akuu mmoo.. kkeelluuarr laggi..” racaunya. Irene goyangannya menggila dan tidak lama tangan kanannya menggapai ke belakang,dia tarik pantatku supaya menusuk lebih keras lagi. Kulayani dia, sementara aku sendiri memang terasa sudah dekat. Irene mengerang dengan sangat keras sambil menjepit penisku dengan kedua pahanya.
Saya tetap dengan aksiku. Kuraih badannya yang kelihatan sudah mulai mengendur. Kupeluk dari belakang, kutaruh tanganku di bawah payudaranya, dengan agak kasar kuurut payudaranya dari bawah ke atas dan kuremas dengan keras. “Eengghh.. oohh.. ohh.. aahh”, tidak lama setelah itu bendunganku jebol, kutusuk keras banget, dan spermaku menyemprot lima kali di dalam. Dengan gontai kuiring Irene kembali ke ranjang, sambil kukasih cumbuan- cumbuan kecil sambil kami tiduran. Dan ketika kulihat jamdi dinding menunjukan jam 02.07. Wah lumayan, masih ada waktu buat satu babak lagi, kupikir. “rine, vagina dan permainan kamu ok banget!” pujiku. “Makasih juga ya Ko, kamu juga hebat”, suatu pujian yang biasa kuterima! Setelah itu kami saling berjanji untuk tidak memberi tahu cici dan pacarnya yg sedang kuliah di Amerika.
AKU ANI
Aku saperti perempuan lain, tapi aku tak tahu kenapa aku GEMAR SEX ! Maksud aku, setiap masa aku selalu dibayangi SEX. Bila aku keseorangan fikiran aku selalu melayang dan memikirkan KEGILAAN SEX. Puas sudah aku cuba melupakan segala itu, namun gambaran sex selalu tergambar dilayar fikiranku.
Aku selalu terbayangkan segala macam bentuk Sex, terutama bila aku ternampak lelaki yang mudah menaikkan berahi aku. Selalunya permulaan nafsu aku, dimulai dengan puting tetek ku tegang dan geli bila tergesel dengan braku, selepas itu ia diturut dengan biji kelentit ku rasa gatal dan menegang dan seterusnya pantatku mulai basah. Bila keadaan ini berlarutan aku terpaksa melepaskannya. Cara aku melepaskannya banyak, dan yang paling mudah dan cepat ialah MELANCAP. Aku akan ceritakan bagaimana aku melancap selepas ini.
Lelaki yang selalu menaikkan nafsu aku ialah bila aku nampak seluarnya kembong dibahagian tempat sulitnya – butuh.
Perkara ini kerap berlaku, terutama ditempat aku berkerja. Semasa mesyuarat selalunya kami duduk dimeja bujor besar dan agak rapat. Jika lelaki duduk disebelah aku, aku akan selalu perhatikan seluarnya, saperti aku memerhatikan tetek ku bila berjalan atau masa yang diperlukan.
Bau lelaki pun akan menaikkan nafsu aku, terutama bila mesyuarat itu berlarutan lebih dari dua jam. Dalam keadaan itu aku tidak dapat concenterate, mata ku selalu aja memandang kebawah – melihat butuh. Pernah dalam satu mesyuarat aku sungguh tidak tahan, masa itu Din disebelah aku. Pada kali itu ia memakai seluar yang agak longgar. Pada mulanya bahagian butuhnya tidak begitu besar, tapi setelah beberapa seketika keadaannya bertambah besar. Fikiran aku mula membayangkan bagaimanakah rupa butuhnya itu dan seterusnya fikiran aku melayang membayangkan kalau aku dapat menghisap butuhnya dan juga jika butuhnya memasoki lubang burit dan pantatku. Selalunya fikiran aku membayangkan bagaimana jika butuh itu masok dalam burit ku, ini kerana ku seronok dan aku cepat climax jika butuh masok dalam burit ku. Aku akan lama climax jika butoh masok dalam pantatku.Aku tidak tahan dan aku selalu pergi bilik air kerana nak melihat pantat ku yang sudah basah. Air maziku keluar dengan banyaknya dan aku sunggoh tidak tahan. Nafsuku memuncak. Ku cuba tahan tapi kelentit ku menegang dan pantatku mula mengembang dan meminta sesuatu untuk melepas kan nafsu itu.
Baca Juga Cerita Seks Indonesia : Petaka Akibat Mengintip
Pada kali kedua aku masok bilik air aku sunggoh tak tahan. Selalunya aku bawa vibrator kemana juga aku pergi. Jadi mulanya aku ambil vibrator dan switch it ON. Bunyi getaran nya membuatkan aku lagi dahaga. Ku buka seluar dalamku supaya mudah untuk aku memasokkan vibrator didalam buritku. Aku mula mengentel biji kelentit ku, ku gosokkan dengan jari telunjukku, dan sesekali aku masokkan jariku kedalam rongga pantatku. Ini membuatkan seluroh pantatku basah. Bila biji kelentit aku dah basah aku lajukan gosokkan aku kepadanya. Dalam masa yang sama aku masokkan dengan perlahan vibrator tadi kedalam buritku. Pada mulanya aku masokkan sedikit aja ini kerana memberikan lubang burit supaya bersedia untuk menerima keselurohan 6 inchi vibrator itu. Ku kolom vibrator itu untuk mendapatkan air lior supaya mudah masok kedalam buritku. Lepas itu aku masokkan vibrator tadi kedalam pantatku, dan ini sunggoh seronok. Ku keluarkan dan terus masok pula dalam buritku. Ini yang ku tunggu-tunggu. Saat ini memang seronok. Aku tidak sedar vibrator tadi telah masok habis 6 inchi. Keadaan vibrator yang menyerupai butuh itu lagi menambahkan berahi aku, terutama bila TAKOK butuh itu dirasai didalam buritku. Selang beberapa lama aku keluar masok vibrator itu dikedua-dua lubang itu, maka kini nak climax. Selalunya bila nak climax aku akan berpeloh dan juga lubang pantatku menjadi bertambah sempit serta air mazi bertambah banyak keluar. Badanku mengigil bila climax pertama. Biji kelentit ku teramat geli bila tergesel dan puting tetekku keras dan semasa ini kalau biji kelentitku dihisap lagi menambahkan keberahianku.
Selalunya aku tidak akan puas climax hanya sekali, untuk kali kedua aku hanya concenterate dengan biji kelentit ku sahaja. Aku mengentelnya sehingga aku climax. Setelah kali kedua ini barulah aku reda dan aku akhiri dengan menjilat jari aku yang basah itu. Aku seronok bau pantatku setelah climax dan akan aku hisap hingga puas, jika belum lagi puas akan aku masokkan berulang kali kedalam pantatku untuk mendapatkan lendiran pantatku itu. Ku hisap jari ku saperti aku menghisap butuh. setelah siap, aku akan basoh pantatku sehingga kering dan aku akan terbalikkan seluar dalam ku kerana aku tak tahan dengan basah, aku khuatir ia akan membangkitkan shawatku lagi. LEGA…… setelah itu aku rasai dunia ia aman dan badanku rasa ringan saperti selepas jogging TAPI keadaan selepas climax lagi RELAX.
Aku percaya perkara ini terjadi kepada aku, I mean aku suka SEX kerana pengalaman aku semasa kecil lagi.
Pada usia aku dalam 16 tahun ( Ditingkatan 4 ) aku telah bersetubohi olih guruku. Pengalaman itu sehingga kini terbayang. Tak kira masa, selalu sahaja terbayang terutama bila aku nak tidor. Saat yang BEST sekali ialah bila dia memancutkan air maninya kedalam rongga mulutku. Suam suam panas rasanya dan kemasin-masinan. Tapi MEMANG SERONOK dan MEMBERAHIKAN ……ah………oh…….relax…..
Ceritanya begini.
Disekolah aku memang aktif, aku selalu dipuji olih guru ku kerana aku sedia menolong orang dan aku juga selalu ditolongi. Dalam mesyuarat palang merah aku sebagai ketua pasokkan telah dimaklumi bahawa sekolah akan mengadakan camping diPulau besar Melaka. Aku sebagai ketua palang merah saperti biasa akan menguruskan halhal kebajikan para peserta. Aku kena turut pergi, tetapi percuma kerana ini adalah procedurenya. Pagi sabtu aku telah berada disekolah menyiapkan segala kelengkapan bantuan kecemasan. Khemah aku telah sedia untuk memuatkan tiga orang ahliku termasok aku sendiri. Jam 9.00 pagi kami bertolak ke Melaka dan menaiki perahu yang agak besar ke Pulau Besar.
Aku duduk diburitan perahu dan disebelah aku chegu Din. Dia berbadan KERAS. Chegu senaman. Tingginya tidak begitu, ku anggarkan dalam 5 kaki 3 inchi saja. Aku pun saperti itu juga cuma dewasa itu tetek aku telah besar dan bulu pantat ku telah agak lebat tumbuh. Aku baru 3 hari kering dari periodku. Ini menyebabkan aku senang kerana aku tak suka pakai pad, ini menyusahkan bila aku nak kencing.
Setibanya diPulau besar aku ditolongi chegu Din untuk mendirikan khemah. Khemah ku bersebelahan dengan khemah guru – Din.
Kini semuanya telah siap dan pada hari itu semua peserta ambil bahagian dan aku hanya duduk dikhemah sahaja. Pada pukul 6.00 petang acara akhir untuk hari itu ialah permainan merebut kerusi. Ku hanya melihat. Setibanya gilira chegu Din merebut kerusi kerana tinggal tiga orang sahaja yang tinggal. Dalam perebutan itu chegu Din jatuh dan pehanya terkena kayu dan berdarah. Aku pun berlari membawanya kekhemah aku. Permainan diberhentikan. Semuanya pergi mandi dan membuat persiapan untuk mandi dan makan malam.
Aku sedang membersihkan tempat lukanya, kini aku ternampak seluar dalamnya yang berwarna putih. Jelas terbayang butuh dan kontolnya. Menyirap darahku bila ternampak. Ahli yang lain membuat persiapan untuk membersihkan tempat luka. Mereka tidak berani nak membuatnya. Jadi aku saperti biasa suka menolong secara suka rela terus membuatnya. Ku suruh semua ahli aku menyiapkan makanan malam dan juga persiapan lain. Bila aku menyentoh pehanya, mulai nafsuku membara. Ku bersihkan perlahan dan setelah terkena IODINE chegu Din pejamkan mata dan tangannya mencari sesuatu untuk memegang, ku pasti dia kesakitan. Aku mengambil tangannya agar dia confort dan dapat menahan sakitnya. Tanganku di pegang dengan kemas dan perlahan. Sentohan bulu tangannya lagi sekali membuatkan nafas ku mula sesak. Denyutan jantongku menjadi cepat dan saperti biasa nafsu ku mulai bergelora. Puting tetekku mulai tegang dan biji kelentit ku mulai membesar dan dituruti air pantatku membasahi seluar dalamku. Dalam masa yang sama aku membalut lukanya. Ku terpakasa menyingkap seluar pendeknya dan ku secara sengaja menyentoh butuhnya. Dia mendiamkan diri. Setiap kali aku membalut aku menyentohinya. Nafsuku terus membara. Ku lihat Chegu Din memandang ku, dan aku dapat rasakan apakah didalam benak kepalanya. Ku teruskan juga membalutinya sambil menyingol butuhnya. Kini ku rasai butuhnya mulai membesar. Ku bisik kepadanya, sabarlah….. Dia memejamkan matanya mungkin untuk menurunkan semula butuhnya. Tapi ternyata chegu Din tidak berjaya. Butuhnya kian membesar dan kini aku meletakkan lenganku menindih butuhnya. Ku rasai panas dan TAKOK kepala butuhnya memang keras.
Fikiranku mulai melayang untuk mengambarkan rupa butuhnya. Sedang fikiran aku melayang terdengar chegu Ali memanggil Din….Din…, bagaimana kamu ? Chegu Din menjawab.. Aku OK lah. Nanti sekejap lagi aku datang ! Aku tersentak dan mengatakan pada chegu Din , dah siap chegu. Dia bangun, namun aku nampak butuhnya masih keras lagi tapi sudah mula menurun. Dia mengucapkan terima kasih dan matanya meluru mencuri melihat tetek ku yang berpeloh itu.
Malam itu semasa maka aku ashik menjeling chegu Din. Sesekali aku liha chegu Din pun begitu mencuri melihat aku.Didalam fikiran aku bermacam-macam pertanyaan dan juga persoalan timbul, tetapi yang membuat aku selesa ialah dia COOL dan juga aku dapat gambarkan bahawa dia juga terpikat dengan aku. Aku tidak salah kan dia kerana mungkin diri aku memang ada daya menarik. Tetekku besar jika dibandingkan dengan budak-budak lain, juga badan ku birisi dan banyak budak lelaki lain yang GERAM dengan ku. Tapi aku tidak begitu gairah dengan budak lain kerana aku anggap dia itu masih GREEN lagi. Semasa aku mengambil ayam bakar di tempat membakar tanpa ku sedari chegu Din sudah ada dibelakang ku. Dia mengambil peha ayam dan memberikan pada ku sambil berkata, kesihan ayam ni kena makan. Nasib baik peha saya Ani tak bakar , kalau tidak kena juga makan. Lalu Ani menjawab, kalau saya nak makan bukannya peha tapi……, saya terus berlalu dari situ. Selepas itu chegu Din ashik memandng aku.
Malam sudah tua, aku mula mengemaskan tempat tidorku dan juga peserta yang lain. Tiba-tiba chegu Din datang menjengolkan kepalanya dipintu khemahku. Dia mohon maaf kerana menganggu dan menanyakan kepada saya, perlukah saya menukar balutannya. Ani beritahu dia bahawa kalau rasa sakit beritahu, nanti bolih buat balutan yang baru. Ani beritahu dia supaya jangan kena air takut menjangkit kuman. Chegu Din memberitahu bahawa dia akan beritahu Ani kalau dia perlukan apa-apa sambil memberikan senyuman padaku.
Malam itu aku tidak dapat tidor kerana memikirkan peristiwa petang tadi. Kini khayalan ku bermula. Dalam selimut ku buka seluar dalam ku. Begitu juga braku. Tangan ku mula merayap mencari biji kelentit ku. Kini pantatku dah basah . Ku terbau cairan pantatku, ini membuatkan aku lagi gairah. Lamunanku bermula. Ku terbayang chegu Din sedang menghisap tetekku. Aku juga sedang menghisap butuhnya. Kini kami dalam aksi 69. Aksi yang selalu menjadi impianku. Aku terlena, mungkin aku terlalu penat semasa perjalanan ke Pulau Besar.
Aku tersedar dari tidor dan ku dapati semua orang telah tidor dengan nenyaknya. Kedua assistant ku berdengkor dan menyebabkan aku tidak dapat melelapkan mataku semula. Sedang aku berkhayal aku terasa hujung kakiku dipicit. Ku lihat chegu Din didepan katil ku. Aku menjadi kaku sebentar. Dengan senyum dia merapatiku sambil meletakkan jari relunjuknya dibibir memberi isharat supaya aku tidak membuat bising.
Dia membisikkan kepada ku… tadi Ani kata nak makan APA ? Aku teringat apa yang aku katakan padanya. Aku diam dan mataku terus memandang seluar nya. Tanpa membuang masa chegu din merapatiku aku dan aku terus memandang kepada seluarnya. Kini seluarnya sudah dekat dengan kepalaku. Aku jadi gementar, ini kerana takut kalau ada orang nampak atau assistant ku jaga. Tetapi malam itu senyap sahaja. Fikiranku mulai bermain semula khayalan SEX. Sambil ku merenong mukanya aku mengeluarkan tanganku dan menyuruhnya duduk dikatilku. Dia diam dan makin rapat. Kini hanya kira-kira setengah kaki dari muka ku. Ku lihat seluarnya mula membesar dan TAKOKnya telah berbayang. Dia tidak memakai seluar dalam. Ku tak tahan, berahiku memuncak dan tanpa banyak berfikir aku merapatkan mulutku ke seluarnya dan menjilat seluarnya. Ku dapat rasakan kepanasan butuhnya. Kini butuhnya telah keras dan aku menyelak seluarnya dan terus menjilat kepala butuhnya. Chegu Din diam sambil matanya memerhatikan pintu khemahku.Ku teruskan jilatanku dan sesekali gigiku mengigit manja dikepala butuhnya. Ku terasa dia tersentak bila aku mengigit. Setelah kian lama aku mengigit dan menjilat aku mula mengolom krpala butuhnya.
Disaat itu ku rasai tangannya mula masok menyelinap didalam gebarku. Kehangatan jarinya dalam mencari puting tetekku, terasa air maziku mengalir keluar dari pantatku. Aku mula mengeliat kerana tak sabar menunggu jarinya menyentoh biji kelentitku. Ku tak tahan lalu aku tarik tangannya kepantatku. Dia menurut. Mulai dari saat itu aku teruskan menghisap kepala butuhnya dengan rakus. Sesekali aku hisap hingga ke pangkal. Butuhnya tidak begitu panjang tetapi BESAR. Bulu nya agak lebat , setibanya bibir aku dipangkal butuhnya ku rasai bulu butuhnya masok kedalam lubang hidongku. Bau butuhnya memang menaikkan shawat aku. Chegu Din masih berdiri dan kini membongkok badannya untuk menyampaikan tangannya kepantatku.
Jari telunjuknya telah menjumpai biji kelentit ku Oh…. oh……aku mengeloh. Mata ku pejam kerana tersangat seronok dan berahi. Aku membuka kangkangku luas sedikit untuk memberi laluan jarinya masok kedalam pantatku. Apabila jarinya masok kedalam pantatku, ku tidak dapat tahan lagi dan aku terlepas hisapan butuhnya. Kini dia mencangkong untuk meneruskan jolokan jarinya masok hingga kedasar pantatku.Jarinya yang kasar itu keluar masok dan seketika aku menyuruhnya melakukannya dengan laju sedikit. Oh……oh….ohhhhhhhhhhhhhhhhhh aku mengerang. Kini mulut ku terasa kepala butuhnya mencari rongga mulut minta dihisap. Ku sambut dan ku hisap, kali ini ku hisap agak kasar sedikit kearan aku dalam keadaam nak climax. Ke dengari suara nya mengerang. Suaranya itu menambahkan berahiku lagi, memuncak. Aku menarik tangan sebelah kirinya untuk meramas tetekku, ku terasa tetekku keras dan putingku terasa tegang. Kini mulut nya pula mencari puting tetekku. Ku memang minta diperlakukan begitu, hujung lidahnya menyentoh hujung puting tetekku, alangkan seronoknya , tak pernah ku rasakan seronok begitu.
Sedang kami bertungkus lumus menghilangkan dahaga, terdengar aku suara assistantku….ah …ah…., rupanya dia mengigau. Perbuatan kami berdua berhenti sebentar dan kami saling memandang satu sama lain. Setelah itu chegu Din menyuruh aku tidor semula kerana dia takut orang nampak. Aku rasa sedih kerana dahaga ku belum pulih. Pantat ku menjerit meminta sesuatu untuk melepaskan nafsu. Kini chegu Din telah balik semula kekhemahnya. Aku tinggal sendirian. Aku perlu buat sesuatu untuk melepaskan berahiku.
Ku mengambil sesuatu yang bolih ku buat saperti butuh, kini ku telah dapat sikat yang pemegangnya agak sebesar butuhnya . Ku mulakan LANCAPAN ku. Ku ambil minyak lalu ku sapukan kepada buritku dan juga pemegang sikat. Lalu ku benamkan kedalam buritku. Sambil tangan kiri ku mengentel biji kelentitku sendirian. Lancapan ku itu tidak lama kerana sudah diwarmup olih chegu Din tadi. Sebentar kenudian aku terasa macam satu ledakan didalam pantatku, biji kelentit ku terasa ngilu dan tetekku serta puting tetekku terasa saperti nak tercabut dari badanku. Ku tak sedari pemegang sikat tu telah masok habis kedalam buritku. Ohhhh…ohhhhhhh ah………..ah………oh…..aku rasa nak meraung kesedapan. Akhirnya aku climax bersama sikat yang masih didalam buritku.Ku tidak sedar bila aku terlena….
Esoknya, semua orang dengan tugas masing-masing dan hari ini sebahagian dari peserta akan bermalam ditempat lain. Jadi pasokan palang merahku terpaksa mengatorkan untuk tujuan tersebut. Aku menyuroh kedua assistant ku mengikut chegu Ali . Kini aku tinggal seorang, semasa aku menyuruh mereka mengikut chegu Ali, chegu Din senyum sambil matanya menjeling aku. Sambil aku memerhatikan nya hati aku berkata, malam ini dapatlah butuh chegu Din !
Malam yang ditunggutunggu telah tiba. Jam pukul 11.00 malam, chegu Din datang membawa air kopi dan beredar dari situ. Aku sibok mengemas barangan Palang merah. Peserta yang tinggal kini sedang mendengar ceramah dari chegu Din. Sesekali ku dengari gemuruh ketawa. Hati ku pun turut tertawa kerana malam ini MALAM AKU!
Ku merebahkan badanku setelah barangan kemasan ku telah sempurna. Semasa baring tu saperti biasa aku menanggalkan semua bajuku. Kini aku berbogel didalam gebar.Aku menunggu butuh chegu Din dengan sabar. Sebelum itu telah aku bersihkan pantat dan juga buritku dengan bersihnya. Ku bubuh sedikit air wabgi dibulu pantatku.POISON! Seketika aku dilawati olih peserta memberitahuku bahawa chegu Din nak menukar balutan dipehanya. Aku menyuroh peserta itu supaya chegu Din datang ke khemah aku untuk menukarnya. Selang beberapa minit Chegu din datang hanya memakai seluar pendek semalam dan juga baju T.
Aku menyuruhnya baring. Pintu khemah ku rapatkan zipnya dan ku pastikan tiada lobang yang dapat dilihat olih mata. Ku mengambil balutan dan juga IODINE. Setiba dekatnya, dia menunjukkan balutan tu sambil mengelengkan kepalanya. Aku faham bahawa dia tidak mahu menukarnya. Sebaliknya aku tahu kedatangannya hanyalah untuk MENIKMATI tubuhku. Begitu juga aku inilah masanya akan aku gunakan untuk memuaskan NAFSUku…….. Aku membuka baju tidorku,dalam keadaan bogil aku merapatinya, tetekku sudah mula keras dan biji kelentit ku mulai tegang. Ku merapatinya dan terus ku buka seluarnya, wow rupanya butuhnya sudah tegang. Ku tidak sabar, terus ku jilat Takok kepala butuhnya dan menghisap perlahanlahan. Ku meletakkan pantatku kemukanya , kini aku diatas badannya. Aksi 69 ini memang jadi FAVOUR kepada ku. Ku rapati pantatku kemukanya dan membetulkan position supaya mulutnya terus mencecah lubang pantatku. Ku teruskan hisapan butuhnya. Ku hisap dari kepala butuhnya kepangkal dan sekali aku mengolom buah pelirnya. Aku seronok kerana dalammasa yang sama biji kelentit ku dihisap dan juga pantatku dijilat. Kini jari nya mencari lubang buritku, aku membetulkan kedudukan supaya mulutnya betul-betul menghadap buritku. Oh…. ohhhhh kini lidahnya sudah mula menunjul lubang buritku. Aku kesedapan. Aku lagi rakus menghisap butuhnya. Kini aku hisap kuat-kuat terutama bila bibirku tersentoh TAKOK butuhnya. Aku meramas buah pelirnya. Tapi belum puas aku menghisapnya, chegu Din telah memancutkan air maninya ke dalam mulutku. Ku teruskan juga hisapan. Kesemua air maninya aku telan . terasa aku kakinya mengigil bila aku teruskan hisapan. Kini baruku tahu apabila sudah keluar air maninya butuh akan jadi besar dan kulit kepala butuhnya kini sensitif. Chegu Din meraung perlahan dan dia terlepas dari hisapan buritku.
Ku bangun dan mencium pipinya, dia senyum sambil matanya pejam. Aku bisik padanya, …Ani belum dapat lagi…. Tolonglah Ani. Chegu din bangun dan butuhnya masih tegang lagi. Dia menyuruh aku beraksi saperti anjing. Aku turuti dan dia terus membawa kepala butuhnya kelubang pantatku. Mulanya dia gesel-geselkan kepala butuhnya dimulut pantatku, sesekali dia menjamah biji kelentitku. Ku dapat rasakan dahawa chegu Din ni memang bagus memainkan peranannya. Kini sambil memasokkan butuhnya kedalam pantatku, jari telunjuknya terus membenamkannya kedalam buritku. Wooooo…..seronoknya. Ku dapat rasa dua nekmat. Lubang pantatku berisi butuhnya dan buritku dengan jarinya. Gerakan keluar masok butuhnya amat memerangsangkan aku. Kini aku suruh dia melajukan hayunannya. Dia faham kehendak aku. Aku menarik jarinya dari lubang buritku. Ku keluarkan butuhnya dari lubang pantatku, kumahu butuhnya didalam buritku. Kini dia meraba pantatku yang berair tu lalu menyapukannya kelubang buritku. IT GOOD IDEA!
Sebentar kemudian aku dapat rasakan kehangatan kepala butuhnya dimulut buritku. Ku tak sabar lalu ku sendiri masokkan butuhnya kedalam buritku. Kini separoh butuhnya didalam buritku. Ku rasa pedih juga kerana butuhnya yang besar itu telah mengoyakkan lubang buritku. Tapi olih kerana nekmatnya aku meneruskan dan menyuruhnya memasokkan butuhnya hingga kepangkal. Oh……Oh…..ah……..kini semua butuhnya sudah didalam buritku. Alangkan nekmatnya, Aku rasa aku nak keadaan ini sentiasa berlaku pada ku. Chegu Din menghayunkannya masok keluar. Telah beberapa lama aku tak tahan dan aku rasai macam nak meletop pantatku, aku sudah nak climax. Aku suka kalau nak climax biji aku dihisap. Aku mencabut butuhnya lalu mambaringkan badanku. Ku tarik mukanya lalu menyuruhnya menghisap biji kelentit ku. Oh……..Woooooooooo ah……. aku mengerang kesedapan dan aku CLIMAXXXXXXXXX. Ah……..oh….oh…….er……… Aku rasa aku tidak pernah rasakan persetubuhan yang seLAZAT itu. Aku mengucapkan TERIMA KASIH padanya dan ia mengatakan TERIMA KASIH DAUN KELADI, aku menjawab KALAU NAK MINTA LAGIIIIII……
Begitulah peristiwa pertama aku memantat dengan Chegu Din. Perbuatan aku itu aku teruskah sehingga aku di Tingkatan 5. Ku tidak dapat kahwininya, tapi sekarang aku bolih MINTA saperti yang aku katakan KALAU NAK MINTA LAGiiiiiiii. Demikianlah cerita mesum ADIK PACARKU dan AKU ANI oleh cerita sex hot