Cerita bokep Sex – Cerita Mesum ini berawal dari cerita dewasa yang aku praktekan di dunia nyata.. Aqu putra pertama dari keluarga yg berkecukupan Bapak aqu bekerja sebgaii pengusaha di bidang perbankan yg cukup berpengaruh di daerahnya. Nama aqu Miftah aqu sudah menikah akan tetapi atas paksaan Bapak aqu, sungguh tak ada rasa enak enaknya menikah dgn orang yg tidak di ciintaii. Akan tetapi meskipun begiitu aqu sudah menikah kurang lebiih delapan tahun. Christoper, adalah seorang dokter yg sedang mengambiil spesiialiisasii bedah di Rumah Sakiit pemeriintah di kota kita. Terliihat hebat memang. Akan tetapi sayangnya keluarganya ternyata memiiliikii biibiit keturunan “orang stress”. Ini yg menyebabkan aqu mengambiil keputusan untuk lebiih baiik mengadopsii daripada memiiliikii keturunan ‘stress’. Siikapnya sebagaii Swami sama sekalii tak mencermiinkan seorang Swami. Terlebiih waktu dia menyadari bahwa diriinya adalah kesayangan Bapak aqu, mertuanya. Beberapa alasan Bapak aqu sangat menyaygiinya adalah kerana Swami aqu adalah seorang dokter dan (katanya) adalah keturunan orang terhormat.
Terhormat? Menjaga nama baiik dirii sendirii saja tak biisa, apalagii nama baiik keluarga dan rumah tangga? Sudah cukup lama aqu bertahan menjaga nama baiik keluarga, hiingga akhiirnya aqu menyadari bahwa ada piihak ketiiga yg mengganggu rumah tangga kita. Namanya Nabila. Dia seorang pelajar kedokteran hewan yg menjadi simpanan Swami aqu untuk sekiian tahun lamanya. Sama sekalii tak ada yg menariik dari diriinya. Kalo boleh aqu menyombongkan dirii, perbedaan aqu dan diriinya iibarat langiit dan bumii. Tak tahu apa yg diiingiinkan Swami aqu dari diriinya. Bukan hanya nama baiik rumah tangga kita yg tercoreng, akan tetapi juga nama baiik orang tua aqu. Dia membawa ‘simpanan’nya iitu dgn leluasa menggunakan kendaraan priibadi Bapak aqu, kerana memang iia belom mampu memiiliikii sebuah kendaraan. Bahkan untuk membelii bautnya pun mungkiin masiih memiinta uang dari aqu. Di tengah kebiingungan, aqu mendaftarkan dirii untuk mengiikutii program Magiister Manajemen yg baru saja dibuka di sebuah Kampus Negeri di kota aqu. Di sini aqu banyak menjumpaii kawan baru. Kebosanan dan kebiingungan aqu mulaii sedikiit terobatii dgn aktiiviitas belajar baiik di kampus maupun di luar. Tak tahu angiin darimana yg berhembus, aqu mendengar bahwa salah seorang kawan kuliiah aqu bertempat tiinggal di daerah perumahan yg sama dgn Nabila.
Tiiba-tiiba tiimbul kembalii rasa penasaran terhadap ‘simpanan’ Swami aqu iitu. IIbarat wartawan, aqu pun mulaii melancarkan beberapa pertanyaan daerah seputar perumahan tersebut. Namanya Edward. Begiitu setidaknya iia dipanggiil. Pertama memang iia menaruh curiiga terhadap pertanyaan aqu. Aqu berusaha menutupinya supaya aiib rumah tangga aqu tak terbongkar Cerita Sex. Akan tetapi kerana rasa penasarannya yg begiitu besar, aqu tak dapat lagii menutupiinya. Terlebiih dia begiitu jelas memberii iinformasii mengenaii dimana lokasii tepatnya Nabila tiinggal dan keadaan sekeliiliingnya. Hiingga akhiirnya aqu memiinta tolong untuk sesekalii mengiintiip apakah Swami aqu pernahh berkunjung ke sana. Akiibatnya, layanansex aqu seriing berhubungan dgnnya untuk mendapatkan iinformasii lebiih darinya. Dari sekedar meneriima iinformasii dan memiinta tolong lagii, akhiirnya aqu tak dapat menahan lagii penderiitaan yg aqu alamii. Aqu akhiirnya seriing berkeluh kesah mengenaii keadaan rumah tangga aqu yg sebenarnya. Tak tahu kenapa aqu laqukan ini. Edward adalah totally stranger, yg seharusnya sama sekalii tak mengetahuii kondisii iintern rumah tangga kita. Akan tetapi bagaiimana lagii? Itu semua sudah teradi Aqu sudah seriing berkeluh kesah dgn orang tua mengenaii Swami aqu. Mereka hanya menyuruh aqu untuk bersabar.
Dgn adek aqu, mereka memang merasa kasiihan kepada aqu, akan tetapi mereka juga tak biisa berbuat banyak kerana kesiibukan biisniisnya. Aqu juga pernahh berkeluh kesah dgn biibii (tante) aqu yg belom menikah, akan tetapi dgn cepat dia menjawab, “Waduh, janganlah biicara iitu kepada aqu, aqu sama sekalii tak tahu masalah sepertii iitu!”Kemana lagii aqu harus berkeluh? Pada awal Cerita aqu kepada Edward, dia memang menganjurkan supaya aqu berbiicara kepada orang tua aqu. Akan tetapi iitu merupakan anjuran basii bagii aqu. Edward tak putus asa. Dia terus memberii dukungan secara moral. Yg membuat dirii aqu seolah semakiin tenang berada di siisiinya untuk mendengarkan dan meneriima dukungannya. Kemudian dia pun membuka rahasiia mengenaii diriinya. Mengenaii siiapa diriinya sebenarnya dan bagaiimana kondisii orang tuanya. Dari siitu aqu meliihat beberapa kemiiriipan diantara kita berdua. Aqu pun mulaii merasa nyaman apabiila sudah berada di siisiinya. Dan pertemuan pun seriing kita atur. Tak tahu iitu berkedok kelompok belajar atau laiinnya. Hiingga akhiirnya, tak tahu kenapa tumbuh rasa suka aqu kepada diriinya, dan di suatu waktu Edward memberaniikan dirii untuk menyentuh tangan aqu dan memegangnya. Aqu merasakan getaran yg iia jalarkan ke dirii aqu. Akhiirnya tanpa aqu sangka, iia mengutarakan perasaannya. Perasaan yg sama dgn apa yg aqu rasakan terhadap diriinya. Siingkat Cerita, kita mulaii sepakat saliing menalin kasih. Dan kita pun mulaii secara rutiin bertemu untuk berbagii kasiih. Meski pun hanya sebatas di dalem kendaraan aqu. Keterkejutan aqu yg beriikutnya adalah sewaktu Edward tiiba-tiiba menciium biibiir aqu. Lucu rasanya aqu mengenang kejadian tersebut. Seolah aqu adalah seorang wanita yg baru pertama kalii diciium oleh lelaki. Aqu tak tahu harus bagaiimana.
Di satu siisii, aqu memang menciintaiinya. Di siisii laiin, aqu sudah menikah dan berSwami. Kembalii dia melaygkan kecupan dibarengii dgn sedikiit lumatan pada biibiir aqu. Aqu tetap tak berkutiik. Hiingga akhiirnya dia bertanya,”Kenapa tak dibalas?” Sesudah kita saliing tatap untuk beberapa waktu. Akhiirnya….. aqu pun membalas lumatan biibiirnya. Kisah kasiih kita terus berjalan dgn sedikiit bumbu saliing cemburu apabiila aqu terkesan mulaii dendgn Swami aqu, atau aqu mendengar iisu bahwa Edward berkenalan dgn seorang wanita. Akan tetapi iitu semua tetap tak mempengaruhii ciinta kita. Percumbuan kita semakiin hangat. Dia pun mulaii beranii menggeraygii bagiian-bagiian badan aqu. Baiik dgn menggunakan tangannya atau dgn mulutnya. Buah dada aqu yg berukuran 36B ini sudah seriing kalii menjadi sasaran empuk mulutnya. Dan aqu sangat meniikmatiinya. Aqu pun seriing mencumbu dadanya yg lapang, dan sesekalii mempermaiinkan mulut dan liidah aqu di pentiilnya. Dia pun sangat meniikmatiinya. Hiingga akhiirnya permaiinan kita mengalamii peniingkatan. Jemariinya mulaii terampiil menyusup kepada celana dalem dan mempermaiinkan kelentit aqu. Aqu mulaii merasakan gelii dan niikmat bercampur menjadi satu, terlebiih apabiila iia kombiinasiikan dgn mencumbu badan aqu. Kita saliing bergantiian mencumbu hiingga akhiirnya pun aqu hanyut dalem kebiiasaan melaqukan oral sex terhadapnya. Dia begiitu surpriise waktu aqu melaqukan oral. Edward tak menygka, sepertii halnya aqu. Aqu bahkan sempat terheran pada dirii aqu sendirii. Banarkah aqu melaqukan ini? Pertama kalii aqu melaqukan oral sex terhadapnya, memang aqu kiikuk sekalii. Edward hanya membuka sedikiit celana dalemnya hiingga kepala kemaluannya tersembul.
Baca Juga Cerita Seks Panas : BERMAIN DENGAN WANITA HAMIL dan PERKOSA ISTRI KETAHUAN SELINGKUH
Tak tahu kenapa, waktu aqu sedang mencumbu badannya, aqu sangat terdorong untuk mencumbu kemaluannya dan memasukkannya ke dalem mulut aqu. Dan sejak waktu iitu, percumbuan kita belomlah lengkap apabiila aqu belom melaqukan oral sex terhadapnya. Bagii aqu, aqu merasa memiiliikii hobby baru. Membuatnya niikmat melaluii oral sex. Hiingga suatu waktu di tengah percumbuan hebat kita dimana pakaiian kita sudah hampiir terbuka semua, di jok belakang kendaraan aqu di pelataran parkiir department store “R” yg terletak di jalan yg menggunakan nama seorang pangeran, Dia mengangkat rok aqu dan menyiingkap sedikiit celana dalem aqu, kemudian dgn cepat dan lembutnya, Edward mencumbu dan menyapu kemaluan aqu dgn liidahnya. Sungguh aqu dibuatnya terkejut dan biingung yg bukan kepalang. Swami aqu sama sekalii tak pernahh melaqukan hal ini terhadap aqu. Di tengah kebiingungan iitu, aqu sama sekalii tak tahu harus berbuat apa. Aqu menciintaiinya, akan tetapi aqu sama sekalii tak menygka hiingga sejauh ini kisah asmara kita. Begiitu lembutnya dia mempermaiinkan kelentit aqu dgn sapuan liidahnya, Hiingga akhiirnya rasa biingung iitu lenyap ditelan rasa gelii dan niikmat yg sudah menjalar di sekujur badan aqu. Aqu hanya biisa meremas rambut kepalanya, menekan kepalanya lebiih dekat di kemaluan aqu yg kiian membasah. Keniikmatan iitu juga yg akhiirnya membuat aqu mengangkat kedua paha dgn lebiih membuka kangkangan keduanya. Sesudah kurang lebiih liima belas meniit dia menjiilatii kelentit aqu dgn berbagaii cara, aqu disuruhnya rebah di jok belakang dan segera dia meNindyah aqu. Rupanya Edward sudah menurunkan celananya tanpa sepengetahuan aqu sewaktu aqu masiih melayg-layg. Dgn cepat Edward menyodorkan kemaluannya menuju biibiir kemaluan aqu. Dan mempermaiinkan kepala kemaluannya di biibiir kemaluan aqu. Terbaru Aqu kembalii menggeliinjang. Sama sekalii tak terbesiit di benak aqu, bahwa kita masiih bermaiin di area parkiir sebuah pusat belanja yg terletak di jalan “D”. Yg suatu waktu dapat dipergokii satpam.
Kembalii aqu tersentak hebat waktu kepala kemaluannya menggesek-gesek kelentit aqu dgn agak kuat. Badan aqu mulaii bergetar hebat. Apa ini yg dinamakan luapan gairah? Kerana kemaluan aqu yg sudah basah sejak tadi, Edward tak mendapat kesuliitan untuk akhiirnya dgn cepat dan lembut menyeliipkan kemaluannya di liiang kemaluan aqu. Aqu kembalii tersentak dalem sejuta keniikmatan. Sebuah benda yg besar dan panjang menyeliinap masuk secara perlahan, sehiingga meniimbulkan gesekan halus pada kelentit aqu. Badan aqu mengejang sewaktu. Tiiba-tiiba muncul rasa heran yg amat sangat dalem dirii aqu. Selama ini aqu tak pernahh merasakan niikmatnya sex dgn Swami aqu. Yg aqu tahu selama ini, sex adalah menyakiitkan. Aqu hanya menjadi mesiin pemuas nafsu sex Swami aqu tanpa pedulii apakah aqu meniikmatiinya atau tak. Niikmat sex seolah-olah hanya dongeng belaka di teliinga aqu. Akan tetapi Edward… seolah-olah dia kini memberiikan buktii bahwa niikmat sex iitu ada. Dan nyata. Kini aqu sadar sepenuhnya. Aqu semakiin menciintaiinya. Aqu pun kembalii larut dalem kebahagiiaan niikmatnya sex. Aqu pun menyambut ciintanya, juga menyambut goygannya tak kalah hebat. Seolah aqu iingiin menumpahkan dan mencapaii keniikmatan sex yg baru aqu rasakan dan iingiin memberiitahunya untuk bersama meniikmatii sex ini sepuas-puasnya.
Tak tahu berapa lama kita berciinta dan saliing berpacu dalem nafsu gairah di dalem kendaraan Geniio berwarna gelap. Akhiirnya dia membiiarkan aqu selesaii terlebiih dahulu. Sungguh aqu tak menygka bahwa keniikmatan sex iitu begiitu indah, menyenangkan dan memuaskan Aqu pun dibuatnya lemas dan tak bertenaga, terkapar di jok kendaraan. Telentang tak berdaya, dgn rasa sejuta bahagiia dan kepuasan yg tak tNabilalaii. Sementara Edward akhiirnya mempercepat riitme ayunan piinggulnya dan aqu merasakan adanya semburan hangat di dalem kemaluan aqu. Semburan sperma Edward. Aqu sempat khawatiir akan kehamiilan akiibat hubungan kita. Akan tetapi Edward segera berbiisiik bahwa dia iingiin aqu hamiil dan membesarkan anak tersebut. Berangsur-angsur kekhawatiiran aqu menghiilang. Di satu siisii, keiingiinan aqu untuk hamiil biisa saja terkabul. Dan ini yg aqu tunggu. Akhiirnya siiasat pun diatur, apalagii golongan darah Edward sama persiis dgn Swami aqu. Sejak waktu iitu, kita pun rutiin melaqukan hubungan sex untuk saliing meluapkan ciinta dan memuaskan nafsu gairah kita, dimana pun kita sempat. Bahkan pernahh di ruangan kantor aqu pada waktu sepii, Edward memiinta aqu untuk berdirii membungkuk di tepii meja kerja aqu dan dia menyebadanii aqu dari belakang dgn terlebiih dahulu mengangkat rok dan menurunkan celana aqu dan kemudian mempermaiinkan kemaluan aqu dgn liidahnya yg kasat.
Kini bukan saja Swami aqu yg berseliingkuh. Aqu pun turut terjerumus dalem duniia perseliingkuhan. Perseliingkuhan yg aqu rasa adalah abadi. Apakah ini semua kerana ciinta sejatii aqu dgn Edward? Apakah kerana awalnya kawiin paksa oleh Bapak aqu, hiingga tak pernahh ada ciinta antara aqu dan Swami aqu? Hiingga kini hubungan aqu dan Edward sudah berusiia dua tahun, baiik hubungan komuniikasii maupun secara sexual. Kita tetap saliing memperhatiikan, mengasiihii, menjaga dan juga saliing mengiisii kekurangan satu sama laiin. Sepertii layaknya Swami iistrii sejatii. Kini aqu sudah tak pedulii lagii terhadap apa yg dilaqukan Swami aqu. Anak kandung aqu dari hasiil hubungan iintiim aqu dgn Edward dan anak angkat aqu pun lebiih dekat dgn Edward ketiimbang Swami aqu. Tak tahu kenapa, aqu sangat berbahagiia menjalanii semua ini. Aqu sudah menemukan ciinta sejatii aqu. Untuk Edward, apabiila Anda membaca Cerita ini, aqu iingiin mengatakan kepada Anda bahwa kita bertiiga sangat menciintaii dan meriindukanmu. TANTE GIRANG Cerita bokep – Perkenalkan namaku Aris, umurku saat ini 23 tahun, aku kuliah disuatu universitas terkenal dikotaku. Aku sendiri memilki penampilan yang kurang lebih bisa menarik perhatian kaum wanita karena perawakanku yang atletis dan wajah ganteng yang menghiasi tubuhku. Dalam hubungan sex tak perlu ditanyakan lagi, aku sudah mendapat banyak pengalaman dari banyak wanita, karena aku memulai berhubungan Sex sejak SMA sampai sekarang.
Baca Juga Cerita Seks Panas : ANGEL TEMAN PACARKU dan BIDAN PERAWAN
Namun kali ini aku tak menyangka kisahku ini akan terjadi, karena persetubuhan ini aku lakukan dengan tanteku sendiri yang dimana adalah istri om ku yang adik dari ayahku. Namun mau bagaimana lagi,jika kucing dikasih ikan asin ya mana mau nolak,hehe.. Suatu pagi saat aku masih tidur, telpon HP ku berbunyi dan aku yang masih dengan mata tertutup mengangkat HP ku, ternyata adalah Om Yudi yang menelponku. “Ris, kamu beberapa hari ini sibuk gak??” tanya om Yudi. “Kayaknya Enggak om, emang kenapa om??” tanyaku balik. “Om mau minta tolong niiih, bisa gak???” tanya om Yudi. “Eeeemmm….Minta tolong apa om?? Kalau aku bisa pasti aku bantu om” jawabku. “Om minta kamu menginap dirumah om karena om mau keluar kota selama beberapa hari, kamu temenin Tante Vera dan Tia dan Lia ya Ris, bisa gak??” taya om Yudi. “Eeeemmm….Bisa deeh om, aku kerumah om kapan, nanti apa sekarang om??” tanyaku. “Sekarang aja Ris, karena om sebentar lagi mau berangkat dan om juga sudah ngomong sama tantemu kok, kalau kamu yang akan menemaninya” jawab om Yudi. “Okkee…Deeeh om, aku mandi dulu, nanti aku terus kerumah om” jawabku. “Makasih ya Ris, kamu memang keponakanku yang paling baik, nanti jika om sudah berangkat kamu tinggal masuk aja ya Ris” ucap om Yudi. “Iyha om” jawabku singkat. Setelah menutup telpon dengan mata yang masih berat, aku pun bergegas menuju kamar mandi untuk mandi. Didalam kamar mandi aku sempat membayangkan yang tidak-tidak, aku membayangkan tubuh bahenol tante Vera, kubayangkan pantatnya yang semok aku remas-remas, kujilati memek tante Vera sampai tante Vera ngecrot, penisku dikulum tante Vera, membuat penisku menegang dan Aaarrgghhh akhirnya aku membasahi tubuhku dengan air, hingga bayanganku tentang tante Vera hilang dengan seketika.
Tak lama aku selesai mandi, dan aku pun bergegas ganti baju dan langsung menuju rumah om Yudi. Sekitar setengah jam perjalanan, akhirnya aku sampai dirumah om Yudi. Dan ternyata om yudi sudah berangkat lalu aku disambut oleh tante Vera. Pemandangan indah seketika pun aku dapatkan, baju ketat dan super seksi menghiasi tubuh tante Vera sehingga bentuk lekuk-lekuk tubuh tante Vera menjadi terlihat, dan bahkan garis-garis CD tante Vera kelihatan karena roknya yang sangat ketat. Sejenak aku menelan ludah sebelum akhirnya tante Vera membuyarkan pemandanganku itu. “Ris tante minta tolong kamu antar Tia dan Lia kesekolah yaaa” pinta tante Vera. “Okkee deeh tante” jawabku singkat. Lalu aku mengajak kedua anak tante Vera yang masih kecil kemobil, dan aku pun mengantarkannya kesekolah. Diperjalanan aku mengantar Tia dan Lia, kembali aku teringat kemolekan tubuh tante yang tadi aku lihat. Aku tak kuasa menahan nafsuku hingga dalam perjalanan batang Penisku menengang sehingga kelihatan dari luar celanaku karena penisku yang lumayan besar. Untungnya aku mengantarkan anaknya tante Vera, jika yang kuantarkan adalah tante Vera bisa-bisa aku langsung menubruknya “pikiran kotor itu yang terus mengganguku selama dalam perjalanan”.
Selesai sudah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Vera. Setelah parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya. Tante Vera masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Vera tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya. Ternyata tante Vera sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan. Terdengar suara desahan lirih, “hmhmhmhmmmm, ohh, arhh”. Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Vera ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya. Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Vera, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Vera berhubungan badan denganku. “Lho Ris, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho.” Tiba-tiba suara tante Vera mengagetkan aku. “Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.” Celetuk tante Vera sambil masuk kamar. Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan.
Setelah tante Vera berangkat kerja, aku sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur. “hmhmhmhmmmm.. geli ah” Aku terbangun dan terkejut, karena tante Vera sudah berbaring disebelahku sambil tangannya memegang Penis dari luar sarung. “Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Penis menegang 90%. “Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok”, dengan alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang. Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja. “Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga CD kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Penis mu” Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya. “Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Aris tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya.
“Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah. “Iya, tadi Aris ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?” agak takut juga aku kalau dia marah. Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang sepuluh menit. Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Penis di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah. “Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya. “Emm.., nggak kok tante. Maafin Aris ya.” aku semakin salah tingkah. “Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tanya tanteku dengan mimik keheranan. “Maksud Aris, nggak salahkan kalau Aris pingin pegang ini..!” Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku. Langsung aku kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan. “Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Ris.” tante Vera merengek perlahan. “hmhmhmhmmmm..shh” tante semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya. Rok yang menjadi penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Vera. Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras. “hmhmhmhmmmm, boleh juga nih. Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh.” tante mengagumi Penis yang belum pernah dilihatnya.
Baca Juga Cerita Seks Dewasa : AKU PERNAH PERKOSA GADIS ABG CANTIK
“Ya sudah dibuka saja tante.” pintaku. Lalu tante melepas celanaku, dan ketika tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum. “Wah, rupanya tante punya Penis lain yang lebih gedhe.” Gila tante Vera ini, padahal Penisku belum besar maksimal karena terhalang CD. Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD ku, dan sekarang sedang terperangah melihat Penis yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya. “Tante.. ngapain berhenti?” aku beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya. “Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?” agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku. “Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi. Tante masih terkesima dengan Penisku yang mempunyai panjang 17cm dengan diameter 6cm. “Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Penisku.” Aku ingin agar tante memulai ini secepatnya. “hmhmhmhmmmm, iya deh.” Lalu tante mulai menjilat ujung Penis Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai pangkal Penis “Ahh.. enak tante, terusin hh.” aku mulai meracau. Lalu aku tarik kepala tante Vera sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Vera. Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu. Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dadaku.
Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga. “Ayo Ris, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap vaginanya. “OK tante” aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih. “Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku. “Hh.. mm.. enak Ris, terus Ris.. yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur. Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Vera. “Ahh..Ris..shh..Risr aku mau keluar.” tante mengerang dengan keras. “Ahh..” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang. Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya. “hmhmhmhmmmm..kamu pintar Ris. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeRis tubuhku. “Ehh, gimana ya tante..” aku ngomgong sambil melirik ke Penis ku sendiri. “Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Penisku masih berdiri tegak dan belum puas. Dipegangnya Penis ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Penis. Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok. Ris, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Penisku. Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Vera, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus.
Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Penis ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. Perlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan. “Tante siap ya, aku mau masukin Penis” aku memberi peringatan ke tante. “Cepetan Ris, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan Penis. Dengan pelan aku dorong Penis ke arah dalam vagina tante Vera, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh Penis sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak. Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru. Ris, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan.
“Ahh.. shh mm, tante ini cara Aris agar tante juga merasa enak” Aku membalas omongan tante. Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa Penis ke dalam vagina tante. “Ahh..” kami berdua melenguh. Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Vera ini masih kencang, pada saat aku menarik Penis bibir vaginanya ikut tertarik. “Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan paha tante Vera semakin menambah rangsangan. 13 menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh.. Ris tante nyampai lagi” Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan Penis masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Vera, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di Penis. “Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante. “Di dalam aja Ris, tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun. Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.
“Arghh.. tante aku nyampai”. “Aku juga Ris.. ahh” tante juga meracau. Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. Setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra. Ris, kamu hebat.” puji tante Vera. “Tante juga, vagina tante rapet sekali” aku balas memujinya. Ris, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante. “Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?” aku balik bertanya. “Gak apa-apa Ris, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku. Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi. Itulah pengalamanku dengan tante Vera. Ternyata enak juga bermain dengan wanita yang berumur empat puluhan-an.
Semenjak itu aku sering dapat telepon ajakan untuk berkencan dengan tante-tante. Rupanya tante Vera menceritakan hal kehebatanku kepada teman-temannya , karena teman tante Vera pada penasaran dengan diriku seringkali aku di kejar kejar dengan cara yang berbeda beda. Demikianlah cerita seks panas GEJOLAK LEDAKAN BIRAHI dan DENGAN TANTE GIRANG oleh cerita bokep terbaru