Cerita Sex Tante Vena Aduhai dan Ngentot Anak SD Yang Bugil, Memek Sempit

Cerita Sex Tante Vena Aduhai dan Ngentot Anak SD Yang Bugil, Memek Sempit

Cerita Bokep Terbaru – Cerita Dewasa ini adalah Kisah Panas ku dengan tante. Panggil saja namanya tante Vena, dia seorang janda yang ditinggal mati suaminya sekitar 4 tahun yang lalu, umur tante Vena sekarang 31 tahun, mempunyai seorang anak yang masi kecil.

Dia sebenarnya sering datang ke Jakarta, dan memang mempunyai sebuah rumah disini, serta mempunyai seorang anak angkat yang juga merupakan anak dari kakaknya. Namanya abdi, dia juga sedang kuliah dan tinggal di kos yang sama denganku, tapi dia lebi muda dariku 2 tahun. Kami lumayan akrab, sehingga kami sering keluar atau pergi jalan bersama.

Perkenalanku dengan tante Vena, adalah ketika kunjungannya ke Jakarta, karena sebenarnya dia berasal dari Kalimantan. Pada waktu itu, aku diajak makan siang bersama oleh abdi, dan katanya ada tantenya yang datang ke Jakarta bersama anaknya. abdi berjanji untuk bertemu tantenya di sebuah mall yang cukup terkenal di Jakarta. Setelah menunggu selama hampir setengah jam, akhirnya kami bertemu dengan tantenya. Pertama kali melihat tantenya, pandanganku seperti tidak bisa ketempat lain lagi.

Aku begitu terpesona melihat penampilannya, begitu rapi, cantik dan sexy. kulitnya yang putih dan mulus, rambutnya yang panjang terurai, membuatnya terlihat begitu merangsang, serta tubuhnya yang langsing, pinggang yang ramping, dan ukuran tubuh yang tidak terlalu tinggi, mungkin sekitar 160cm. payudaranya yang montok, besar dan kencang, mungkin sekitar 34D, ditambah lagi dengan memakai kemeja putih ketat dengan kancing bagian atas yang dibuka, sampai payudaranya yang besar itu terlihat begitu indah dan montok, tampak menyembul, seperti mau keluar dari pakaiannya.

Bokongnya yang bulat dan kecil itu, terlihat begitu padat. Adik kecilku bahkan sempat menegang , karena melihat keseksian, keindahan, kemontokan tubuhnya, bahkan cara jalannya yang terlihat seperti di catwalk. Dalam diriku tidak berhenti memuja tubuh yang sangat seksi itu, dan betapa nafsu laki-laki aku muncul, karena itu kali pertamanya aku melihat pemandangan yang begitu merangsang. Jujur saja, aku sangat pengen meremas-remas dada dan bokongnya itu, tangan ku sudah gatal rasanya. Tapi aku masi bisa menahannya.

Setelah itu kami berkenalan, tangannya yang kecil itu begitu lembut. Dan dilanjutkan dengan makan siang bersama, kami berbincang-bincang dan menjadi dekat, karena tante Vena orangnya gaul, jadi semua pembicaraan kami terasa nyambung. Selesai makan, kami diantar pulang ke kos oleh tante Vena. Sayang sekali aku tidak menanyakan no hpnya.

Setalah hari itu, kami makin sering bertemu, karena tante Vena sering mengajak kami pergi makan dan jalan-jalan. Dan aku menjadi semakin menginginkan untuk menikmati tubuhnya itu. Tante Vena sering telpon-telponan denganku, kadang hanya untuk ngobrol saja, tapi tante Vena lebih sering menelponi aku daripada anak angkatnya. Bahkan sempat dia memintaku untuk menjadi anak angkatnya, tapi aku hanya menganggapnya basa-basi saja.

Tak terasa sudah berapa kali kami bertemu, dan akhirnya aku menjadi benar-benar akrab dengan tante Vena.. dan tante Vena mengajaku untuk menginap ditempatnya. Semula aku menolak, tapi tante Vena tetap memaksa seperti anak yang manja, akhirnya aku terima ajakannya. Aku hanya pura-pura menolak, tapi sebenarnya aku mau menginap ditempatnya.

Malam itu, aku dan tante Vena duduk-duduk di lantai teras rumahnya di

Baca Juga Cerita Seks Panas : Surprise Bisa ML Bersama

lantai atas. Angin malam yang menyejukkan, dan suasana yang tenang, membuat kami merasa lebi santai. Ketika itu anak-anaknya sudah tidur.

Karena aku dan tante Vena sudah akrab, maka aku memberanikan diri bertanya-tanya sesuatu yang “nakal”.

“tante ngga ngerasa kesepian, kalau malem-malem ga ada yang temenin tidur.. hehe..”, candaku pada tante Vena..

sebelumnya tante Vena tampak terdiam tidak mau menjawab, hanya tertawa kecil, tapi akhirnya,

“Nakal juga kamu ya..”

Cerita Sex Tante Vena Aduhai dan Ngentot Anak SD Yang Bugil, Memek Sempit

“emang sih kesepian.. tapi mau gimana.. ga ada yang menghibur.. “, lanjutnya dengan sedikit mengeluh.

“hahaha.. kalau tante bole.. aku mau menghibur tante..”, candaku lagi.

“haha.. emangnya kamu bisa apa.. belum ada pengalaman, trus ntar malah tante yang kecewa..”, tanyanya, sambil memancingku.

“iya.. tapi setidaknya aku pernah liat dan tau cara-cara ama

posisi-posisi nya..”, candaku dengan sedikit menantang.

“yuk masuk aja.. tambah dingin aja nih di sini..”, ajaknya dan mengubah topik. Dan kami pun masuk kedalam.

Tante Vena memintaku mengunci pintu, setelah selesai menguncinya, ternyata tante Vena masih berdiri di sana. Kami bertatapan, cukup lama, tapi tidak berbicara satu katapun. Pikiran ku mulai kacau, dan berpikir yang tidak-tidak. Benar saja, tiba-tiba tante Vena memegang kedua tanganku, dan dengan senyuman nakal menarikku ke sebuah kamar, kamar yang disediakannya buatku selama aku menginap di tempatnya.

Aku didorong ke ranjang, dan terduduk diatas ranjang yang lebar itu.

Tante Vena langsung saja mendatangiku, meloncat dan duduk diatas pahaku, kedua tangannya memegang erat rambut belakangku. Dan dengan tiba-tiba tatapan matanya berubah menjadi tatapan nafsu yang sangat besar.

“Tunjukin ke tante kalau kamu emang tau cara-caranya..”, setelah itu langsung saja dia mencium bibirku dengan buasnya, tangannya yang memegang kepalaku bergerak-gerak memegangi dan menjambaki dengan kuat seluruh rambutku.

Tubuh kami bergerak maju mundur mengikuti gerakan kepala kami. Lidahnya bergerak-gerak dengan cepat di dalam mulutku, aku membalasnya dengan menggerak-gerakan lidahku juga. Ternyata saat itu aku baru sadar bahwa nafsu seks tante Vena ternyata besar sekali, dapat kulihat dari caranya, bagaimana tante Vena ingin melumat lidahku. Ketika lidahku masuk dan meraba-raba rongga mulutnya, giginya mengigit-gigit dan mengisap-isap lidahku seperti mau menelannya bulat-bulat, kami seperti sedang bermain pedang-pedangan dengan lidah didalam mulut kami.

Aku sudah tidak berpikir apa-apa lagi, kecuali malam ini aku harus menikmati tubuh tante Vena sampai puas, akan kulampiaskan semua nafsuku yang tertahan selama ini pada tante Vena.

“emmm.. emmmm.. ssshhh..aaahh.. ssshh.. aaahh..”, suaranya mendesah.

Ketika sekali-sekali tante Vena mengigit bibir bawahku, aku gigit pula bibir atasnya. Begitu juga ketika tante Vena mengigit bibir atasku, maka aku menggigi bibir bawahnya.

Kupegang kedua pahanya, kuleus-elus bagian dalam serta luarnya, sampai akhirnya aku menaikan kedua tanganku dan mencengkram sekuat-kuatnya kedua pantatnya yang bulat itu.

“ahhh….”, teriakannya kecil.

Tangan kananku memeluk erat-erat pada pinggangnya yang ramping itu, sampai buah dadanya itu terjepit diantara tubuh kami. Karena aku ingin merasakan kedua buah dadanya menempel didadaku, Begitu besar, begitu empuk, dan betapa dapat kurasakan kedua putingnya mengeras di dadaku.

Tangan kiriku tetap memegang kedua pantatnya itu, kumasukkan tanganku kedalam celana karetnya, berulang kali aku meremas-remas pantatnya itu dengan kuat-kuat, lalu kuelus-elus dan kuraba-raba, “aaahh..”, suara itu yang sangat ingin aku dengar dari mulutnya.

Akhirnya kumasukkan jari-jariku kedalam belahan kedua pantatnya. Dengan jari-jariku dapat kurasakan hangat disekitar lubang pantatnya itu. Aku bermain-main dengan jari-jariku dan aku gelitik-gelitik luang duburnya itu, dan terasa tubuhnya berkejut-kejut kegelian, tangan kanannya memegang kuat-kuat pergelangan tangan kiriku untuk menahan rasa geli jari-jariku di duburnya. Jariku dapat merasaka bagaimana duburnya mengejang kegelian.

Setelah cukup lama kami berciuman, tante Vena melepaskan bibirku, lalu dia berdiri dan membuka baju, celana dan CDnya. Dan kulihat pemandangan yang begitu menakjubkan ketika tante Vena mengangkat kedua tangannya, dadanya yang besar itu ikut terangkat, lalu turun dan begoyang-goyang, ahh… betapa beruntungnya aku dapat melihatnya dengan begitu dekat.

Baca Juga Cerita Sex Sedarah : Cerita Sex Sumi Adikku dan Satu Keluarga Ngentot Bebas

Aku tidak malu-malu lagi, maka kulepas juga semua pakaianku, sampai kami benar-benar telanjang bulat. Aku tak sempat melihat semua bagian tubuhnya, tapi yang pasti bulu-bulu di sekitar mem*k tante Vena itu telah dicukur habis, membuat mem*knya terlihat lebih bersih dan lebih segar. Adikku sudah mencapai 80%.

“dicukur tante..?”, tanyaku, tante Vena hanya membalas dengan senyuman dan tidak berkata apa-apa.

Setelah itu kami lanjutkan lagi ciuman kami, semakin lama mulut kami semakin penuh dengan ludah kami yang telah bercampur, begitu kental, begitu nikmat, dan begitu banyak sampai menetes keluar dari sela-sela mulut kami, dan sampai aku merasa seperti sedang meminum segelas air

ludah kenikmatan bersama-sama tante Vena. Tiba-tiba tante Vena menyedot semua ludah-ludah itu kemulutnya dan melepas mulutku. Dengan tatapan mata dan senyuman yang nakal, tante Vena mengeluarkan air ludah itu, membiarkannya mengalir seperti air terjun, dari mulutnya ke dagunya, lehernya, membasahi dadaku dan dadanya, dan akhirnya turun sampai ke pangkal paha kami, membuat gesekan tubuh kami terasa menjadi lebih licin. Melihat itu, mulai kuarahkan kepalaku untuk menjilati air ludah, tapi tidak kutelan, mulai dari sudut-sudut bibirnya, lalu dagunya, lehernya, betapa air ludah itu terasa lebih nikmat, karena telah bercampur dengan keringat tante Vena.

Kubungkukkan badanku sedikit, sehingga mendorong tubuh tante Vena sedikit kebelakang, dan akhirnya mukaku sampai tepat didepan dadanya,

“besar banget tante..”, kataku spontan, aku tidak melihat matanya, tapi aku tahu kalau dia tertawa gembira.

Kubaringkan badanya ke ranjang, tante Vena dibawah dan aku diatas menindihnya. Lalu kuciumi, kusedot-sedot dan kugigit-gigit kecil puting susunya, tanganku meremas dadanya yang lain, jariku secara refleks mulai memutar-mutar dan mencubit-cubit kecil puting susunya.

“aaahh..”, desahnya.. Kubuka mulutku selebar-lebarnya dan dengan sedikit memaksa aku mencoba “memakan” dadanya sebanyak mungkin.

Aku ingin “menelan” semua dadanya. Kuremas, Kugigit, kujilat dan kusedot, semua itu kulakukan berulang-ulang kali sampai aku puas.

“ssshhh..aahhh..aah..aah..”, desahannya semakin membuat nafsuku menggebu-gebu.

Setelah puas dengan dadanya, aku mulai turun menciumi perutnya, menjilat-jilat pusarnya, kedua tanganku tetap memegangi dadanya, tangan tante Vena tetap memegang kepalaku, mengikuti kemana kepalaku bergerak.

Akhirnya aku sampai di depan mem*knya, yang ternyata sudah basah, aku mencium bau harum dan lembut dari mem*k dan disekitar pangkal pahanya.

Aku sudah tidak tahan lagi, langsung saja kujilat dan kugigit-gigit kecil klit nya, aku memainkan lidahku dengan cepat di duburnya, naik-turun dari pantat ke klitnya, berulang-ulang sampai daerah itu basah oleh ludahku.

“aaaaaaaaahhhh………..”, suara desahannya yang rendah, dan semakin kuat tante Vena menjambak rambutku.

Kujilati mem*k nya seperti sedang menjilat es krim, es krim yang tidak akan pernah habis. Setelah itu aku belutut di ranjang dan mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, sehingga kedua lututnya berada di dekat dengan kepalanya, selama dalam posisi kepala dan kaki dibawah tapi pantatnya terangkat seperti itu, kedua tangannya hanya bisa memegang pantatnya, menarik kekanan dan kekiri, sehingga lubang vagina dan lubang pantatnya dapat kulihat dengan jelas.

Tangan kiriku memegang perutnya, dengan badan kutahan punggungnya supaya posisinya tidak berubah. Dan dengan jari tengah serta telunjuk tangan kanan, kumasukkan kedalam vaginanya, kedua jariku bermain-main, berputar kiri-kanan, dan keluar masuk di lobang vaginanya.

“aaaahh… aaaahh..aaaahhh.. eennaaaakkk…”, kata tante Vena sambil memejamkan mata, membuatku semakin bersemangat memainkan vaginanya.

“jangan berhentii…. trussss…. aaaahh…”

Setelah cukup lama aku bermain-main dengan mem*knya, akhirnya tubuh tante Vena seperti kejang-kejang, dan bergerak-gerak dengan cepat serta kuat, sampai aku sedikit kewalahan menahan posisinya.

“aaaah.. aaaa..aaaaaaaaaaaaahh..”, kata tante Vena, sembari tubuhnya mengejang-ngejang, lalu keluar cairan putih kental yang cukup banyak dari dalam vaginanya, membasahi tanganku dan daguku, dan menyebar ke dadaku dan perutnya, aku tidak tahu cairan apa itu, baunya pun tidak begitu sedap.

“haah.. hah.. hah..hah..”, suaranya kecapekan, disertai keringat yang bercucuran dan tubuhnya mulai melemas.

Tangannya pun jatuh terkulai keranjang, tante Vena terlihat seperti orang yang sudah KO.

“Jilatin franss… jilatin yaa.. sampe bersih…”, kata tante Vena dengan manja.. Semula aku tidak mau, tapi setelah mendengar permintaan manja tante Vena, akhirnya kulakukan juga.

Padahal penisku saja belum kumasukan kedalam vaginanya, tapi tante Vena sudah kecapekan. Tapi aku juga sebenernya sudah kecapekan berada di posisi seperti itu, tanganku sudah pegal-pegal, tapi nafsu dan semangatku masih besar, karena aku belom puas, jadi tidak boleh putus di tengah jalan.

“hahh.. franss.. jari kamu bener-bener nakal..”, katanya

terengah-engah.

Baca Juga Cerita Hot Terbaru : Cerita Sex Sedarah Ibu Nakal

“sini frans..”, panggilnya sambil menarik kepalaku mendekat ke mukanya.

Dengan begitu aku menindih badannya, dadanya yang besar itu mengganjal tubuhku, dan kubiarkan juga penisku terjepit diantara tubuh kami. Aku dapat merasakan detak jantungnnya, desahan nafasnya yang telah kecapekan. Kedua tangannya melingkar memeluk leherku, kakinya juga mengangkat dan melipat di punggungku.

Tanganku memegang pinggangnya, meraba-raba dari atas ke bawah, dan satunya lagi mengelu-elus rambutnya yang panjang dan terurai itu. Tubuhnya benar-benar dibasahi oleh keringat. Aku sengaja menggerakkan tubuhku maju-mundur, sengaja membuat penisku yang masih tegang itu mengosok-gosok mem*knya, sengaja kuraba-raba pinggiran dadanya yang ikut berbergerak maju mundur, kulakukan supaya dapat membuatnya bernafsu lagi.

“frans, tante suka banget cara lu ngobokin vagina tante..”, kata tante Vena memjuaku.

“jadi gimana.. tante puas ga..”, tanyaku.

“puas banget.. baru begitu aja tante uda kecapekan..”, katanya sambil memegang pipiku dan menatap mataku dalam-dalam.

“tapi tenang aja.. tante masi kuat kok..”, lanjutnya menggoda.

Tanpa banyak bicara lagi, langsung saja aku mencium bibirnya.. Petandan mulainya ronde kedua.

“hhmmppp… hmmppp.. hemmmpp…”, desahannya menjukkan bahwa tante Vena masih bernafsu. Perlahan-lahan aku mulai merasakan putingnya mengeras kembali didadaku, tangan dan kakinya memeluk tubuhku dengan lebih erat.

Tampaknya memang benar, nasfu dan stamina tante Vena sudah kembali.

Cukup berapa menit saja, dan air ludah mulai memenuhi mulut kami.

Tante Vena mendorong tubuhku kesamping, dan kamipun berganti posisi, aku dibawah dan tante Vena diatas. Disedotnya kembali semua air ludah itu, perlahan-lahan tante Vena menegakkan badannya. Tante Vena pun melakukan hal tadi, mengeluarkan air ludah itu sedikit demi sedikit ke dadaku, perutku, lalu akhirnya membanjiri tubuhnya sendiri, air ludah itu terus turun dengan cepat sampai membasahi penisku yang berada terjepit diantara bagian dalam pangkal pahanya dan tubuhku.

Dengan senyuman dan tatapan mata nakal, tante Vena memundurkan tubuhnya, lalu membungkuk, sambil memegang penisku, tante Vena menumpahkan sisa air ludah itu ke penisku.

“wow.. lumayan juga punya kamu yaa…”, katanya dengan bernafsu, sambil memegang erat penisku.

“tadi sudah giliran kamu.. sekarang giliran tante buat kamu

kecapekan..”, setelah itu, tante Vena mulai mengecup kepala penisku.

Tangan yang satunya memegang, memainkan dan menekan-nekan, bahkan kadang digenggamnya dengan kuat buah pelirku.

“Aaah…”, kataku karena rasa nyeri di buah pelirku.

Dengan posisi kakiku yang terbuka lebar, tanpa banyak bicara lagi, tante Vena dengan tatapan nakalnya mulai menjilati dari pangkal batang sampai keujung penisku. Tanganku memegangi rambutnya, karena aku ingin melihat pemandangan yang tak ingin aku lewati, bagaimana tante Vena menjilati penisku dengan nafsunya. Digititnya kecil ujung penisku, rasanya geli sekali. Dikulum-kulumnya penisku, dijilatnya seperti sedang menjilat batang eskrim kenikmatan yang tidak akan pernah habis.

Sekarang giliran buah pelirku ikut di”makan”nya, dimasukkan kedalam mulutnya bersama dengan bulu-buluku. Lidahnya bermain dengan cepat didalam mulutnya, sesekali pelirku seperti sedang dikunyah oleh tante Vena. “aaahh..”, teriakku kecil, menahan sakit.

Penisku sudah basah sekali oleh air ludah tante Vena, nafsunya seperti sudah tidak tertahan lagi. Penisku teraa panas gara-gara bergesekan dengan mulut dan tangannya. Kepalanya naik turun dengan cepat diikuti dengan tangannya. Sesekali kepala penisku ditarik dengan kuat oleh giginya. Geli sekali.

Cukup lama tante Vena bermain-main dengan penisku, kira-kira hampir setengah jam, akhirnya aku sudah tidak tahan lagi.

“aaaaa.. tanteeeee…”, teriakku panjang.

Mendengar seperti itu, tante Vena makin mempercepat gerakan mulut dan tangannya. Otot kakiku sudah mengejang menahannya, akhirnya.. crrttt.. crrttt.. keluar juga spermaku. Tante Vena tidak mengeluarkan penisku dari mulutnya, dengan nafsu tante Vena menjilati semua spermaku, tidak dibiarkannya setetespun mengalir keluar. Semuanya ditelan tanpa sisa, bahkan penisku masi disedot-sedotnya. Begitu bernafsunya sampai tante Vena terlihat seperti wanita yang benar-benar kehausan akan spermaku.

“aaahh.. punya kamu hangat sekali rasanya.. nikmat banget..”, kata tante Vena.

“ha ha.. sekarang kita satu sama..”, lanjutnya dengan gembira, sambil menindih badanku.

Kami berpelukan diranjang, meraba-raba tubuh. Kuelus pahanya yang mulus, sedangkan tante Vena mengelus-elus perut dan dadaku. Kami bertatapan dan memuji.

“enak sekali tante.. tante jago banget..”, kataku, menikmati bagaimana enaknya pengalaman dioral oleh seorang wanita cantik.

“kamu juga hebat.. tante suka de sama kamu.. bisa tahan selama itu…”, balasnya nakal.

Aku begitu lelah, rasanya sudah tidak ada tenaga lagi. Aku melihat tante Vena, tampaknya ia juga dalam keadaan yang sama denganku.

Tak banyak bicara, tante Vena mengecup dahiku.

“kita bobo dulu aja ya sekarang.. tante pengen lanjut tapi lemes banget rasanya..”, katanya.

“iya tante.. aku juga capek banget.. tante emang top..”, balasku.

Tampak tante Vena tersipu malu dan tertawa kecil. Sebenernya nafsuku masih besar, tapi keadaan tubuhku tidak memungkinkan. Aku juga tidak mau memaksa tante Vena yang sudah sangat kecapekan.

Begitu lemas, akhirnya kami tidur berpelukan, menghangatkan. Kupeluk erat-erat tubuh tante Vena seperti sedang memeluk bantal, aku masih ingin merasakan dadanya yang besar itu. Dengan pahanya tante Vena mengelus-elus pahaku.

Aku merasa senang sekali mesikpun aku tidak puas malam itu.

Ngentot Anak SD Yang Bugil dan Memek Sempit

Ini pengalamanku dengan anak kelas ENAM SD.. aqu tuh paling suka sama anak sekitar kelas ENAM SD sampai 3 SMP. Kalau aqu sendiri adalah mahasiswa tingkat satu di Buleleng.. Kisahny pada waktu itu aqu sedang naik motorke toko buku.. aqu sedang ingin cari buku komik.. Pas sedang cari itu,, aqu melihat anak yang manis,, yah…. pokokny manis banget deh! putih,, dan karena baju yang dipakainy agak ketat,, gunungny yang agak baru tumbuh itu sedikit menjiplak di bajuny,, jadi kelihatan runcing begitu..Celana Dalam aqu ajak kenalan saja dya,, siapa tahu bisa dapat.. Tidak usah aqu kasih tahu proses kenalanny yaa,, soalny…. ya gitu deeeh…. pokokny akhirny aqu tahu itu anak kelas ENAM SD dan aqu tahu nomor HPny.. Oooh iyaa,, namany adalah Linda,, aqu jadi lumayan sering menelepon dya.. Habis ternyta anakny asyik juga.. Kita sering ngobrol tentang Boyband yang dya suka,, (enggak berarti aqu suka Boyband,, kebetulan adikku banyk tahu,, jadi aqu ikut-ikutan tahu)..aqu sudah beberapa kali ajak dya jalan-jalan ke Moll,, tapi jarang mau.. Sepertiny tidak dibolehi sama ibuny.. Tapi akhirny bisa juga.. Sepertiny aqu memang sedang falling in lovee sama si Linda.. Setiap pulang sekolah,, dya sering aqu jemput,, lucu deh,, jadi seperti jemput adik sendiri,, nanti aqu dikira pembantu pribadiny sama temenny.. Biarin deh,, yang penting aqu sayang sama Linda.. Cerita Melakukan – Nah,, pada suatu hari waktu dya pulang sekolah,, aqu ajak saja ke rumahku.. Ternyta dyany mau.. Asyik,, pikirku.. Habis dya tidak pernah mau aqu ajak ke rumahku..

Kumpulan Video Semi KKILIK DI SINI UNT FULL MOVIE Dan pas ketika kuajak ke kamarku,, dyany mau saja dan untung tidak ada yang melihatku bawa-bawa anak SD,, kan malu juga kalau ketahuan puny cewek anak SD.. Setelah beberapa kali aqu ajak ke rumah,, baru kali ini dya mau dan mau lagi ke kamar.. Kan kalau di kamar suasanany jadi lebih romance dan tenang karena berdua saja.. Di kamar kustel kaset West Life,, khan lumayan lembut tuh musikny.. dya suka banget sama itu Boyband.. Pertama-tama Kita ngobrol biasa tentang sekolahny,, guru-guruny,, temen-temenny,, biasalah anak SD.. Eh,, Kita akhirny ngobrol tentang pacaran,, aqu tany saja..

‘Pacar kamu siapa sih….???’ sambil senyum..

‘Bukanny kamu….’ jawabny..

Waduh,, nih anak SD polos amat…. tapi aqu seneng sih,, dya ngaquin aqu..

‘iyaa nih Ma,, aqu sayang banget ama kamu,,’ rayuku..

dyany dyam sambil menatapku malu.. Waduh wajahny itu lho,, masih Fresh dan dya manis sekali.. Tiba-tiba,, gara-gara meliat parasny yang cute itu,, aqu jadi ingin mencium bibirny,, tapi dya mau tidak ya???

‘Sayang,, kamu pernah ciuman belum???’ tanyqu..

‘Belum,, tapi suka deh ngeliat orang ciuman di film-film,,’ katany..

‘Mau nyobain tidak???’ tanyqu,, to the point saja..

dya dyam saja..

‘Sama kamu??? nggak ah,, taqut…. malu….’ kata Linda..

‘Nggak apa-apa lagi….’ jawabku..

‘Coba ya…. enak kok,,’ kataqu lagi..

‘Coba deh merem!’ kataqu..

dya mencoba merem,, tapi melek lagi,, taqut katany.. Jantungny terasa deg-degan,, katany..

‘Santai saja,, tidak usah tegang,,’ kataqu..

dya mulai merem,, perlahan aqu dekati wajahny,, mulai terasa hembusan nafasny.. Lalu perlahan kusentuh bibirku dengan bibirny.. Ketika bibir Kita mulai bersentuhan,, bibirku mulai bermain di bibirny,, dya belum merespon.. dya hany membiarkan bibirku memainkan bibirny,, terasa sekali hembusan nafasny,, bibirny yang begitu lembut tapi akhirny dya juga mulai memainkan bibirny.. Sekitar lLinda menit Kita berciuman.. Nafas dya terengah-engah ketika selesai berciuman.. ‘GLindana enak tidak???’ tanyqu.. dya cuma tersenyum malu-malu,, ‘Mau lagi tidak??? tapi sekarang lebih seru lagi,, kumasukkan lidah ke mulut kamu,, terus kamu nanti isep lidahku di dalem mulut kamu ya…. dan nanti gantian kamu yang masukin lidah ke mulutku,, nanti kuisep,,’ kata aqu..

dya merem lagi,, aqu dekati bibirku.. Begitu kena bibirny,, langsung aqu masukkan lidahku,, dya langsung menghisap,, ah enak,, geli dan nikmat,, terasa di mulut.. Setelah itu dya masukkan lidahny ke mulutku,, kuhisap lidahny lengkap beserta ludah yang ada di mulutny.. Ketika sedang asyik berciuman itu,, timbul ide nakal,, aqu mencoba meraba dadany yang masih baru tumbuh.. Ternyta dya tidak menolak,, dya masih terus menikmati berciuman dengan aqu.. aqu masih terus meraba-meraba dadany yang kalau dibilang sih masih kecil untuk ukurangunungnya,, tapi aqu suka sekali samagunungnya yang semacam itu,, runcing dengan puting yang baru tumbuh.. aqu mulai nekat,, kucoba masukkan ke dalam balik bajuny,, di balik kaus singletny (dya belum pakai BH,, tapi karena tidak pakai BH,, putingny yang baru tumbuh itu jadi menonjol keluar,, jadi kelihatan agak runcing dadany) terdapat gundukan kecil imut nan segar.. Eh,, ternyta dya mulai sadar dan menghentikan ciumanny..

‘Jangan dLindasukkin dong tanganny,,’ kata dya..

Wah,, tampakny dya belum berani..

‘Maaf deh…. aqu terlalu nafsu,,’ kataqu..

‘Eh,, udah sore nih,, kamu aqu anter pulang dulu ya,,’ kataqu..

Anak SD,, kalau belum pulang sampai sore nanti dicariin,, kan gawat kalau ibuny sampai tahu dya di kamarku.. Akhirny hari pertama dya di rumahku dyakhiri dengan belajar ciuman..

Besok-besokny dya tidak pernah bisa main ke rumahku.. Soalny ibuny menjemput terus.. Nah,, seminggu setelah dya main ke rumahku,, akhirny dya mau lagi dyajak ke rumahku.. Pas pulang sekolah aqu ajak masuk lagi ke kamarku..

‘GLindana sayang??? masih mau terusin pelajaran ciuman kita minggu kemaren???’ tanyqu..

dya tersenyum..

‘Mau dong…. yang pakai masukin lidah ya….’ kata Linda..

‘OK deh….’ jawabku..

Dan mulailah Kita ber-French kissing.. Kita berciuman sampai beberapa menit.. Tapi aqu kepikiran lagi sama dada dya.. Karena saking nafsuny aqu ingin sekali merasakan dada cewekku ini.. aqu mencoba minta ke Linda.. ‘Ma…. aqu pengen liat…. liat dada kamu boleh nggak….??? Entar enak deh,, bisa lebih enak dari pada ciuman,,’ kataqu.. dya dyam saja sambil menatap ke arahku.. Akhirny dya mau juga setelah kubujuk.. dya aqu suruh duduk di tempat tidurku.. ‘Kamu tenang aja ya….’ dya mengangguk.. aqu perlahan-lahan membuka baju kemeja sekolahny,, satu per satu kancingny kubuka.. dya menatapku dengan perasaan yang tegang.. ‘Rilex aja lagi…. jangan tegang gitu…. tidak sakit kok,,’ kataqu.. Akhirny dya agak tenang..

Begitu kebuka semua,, wah,, ternyta masih ada kaus singletny yang menghalangigunungnya mininy itu.. ‘aqu buka semua ya….’ kataqu.. dya mengangkat tanganny ke atas,, lalu kubuka singletny..Wow…. ternyta indah sekali man….! Kulitny yang putih mulus,, masih halus sekali,,gunungnyany yang baru muncul itu menampakkan suatu kesan yang amat indah,, putingny berwarna merah itu,, membuat lidahku ingin melumatny.. Dengan perlahan kusentuhkan lidahku ke susuny yang masih kecil itu.. (Pas: Kalau mau mencoba sama bocah yang baru tumbuh gunungny,,pelan-pelan,, soalny daerah itu masih sensitif bener.. Kalau kesentuh keras sedikit aja,, rasany sakit sekali sama dya.. Bener tidak???)..

Lalu mulai kujilati dan tanganku mencoba menyentuh puting yang satu laginy.. dya merem ketika aqu menjilati putingny,, dya tinggal memakai rok merah,, seragamny.. dya merem ketika aqu menjilat,, menghisap,, menyentuh,, merabagunungnya imutny itu,, dan dya mulai mendesah kenikmatan,, ‘Ssshhssh…. mm….’ desahny,, aqu makin horny saja mendengarny dan aqu makin lancar mengerjai dadany itu.. aqu jilati bergantian kanan dan kiri,, dan aqu juga menjilati pusarny dan perutny.. Sedang menjilati tubuhny itu,, eeeh,, timbul lagi benak nakal.. Bentuk memekny gLindana ya??? aqu jadi penasaran gitu.. aqu masukkan tanganku ke dalam rokny.. Kuusap-usap Celana Dalam-ny yang melapisi memek imut-imut milik seorang anak kelas ENAM SD yang manis itu..

‘Linda…. kamu mau tidak membuka rok kamu….???’ tanyqu..

‘Mau kan sayang….???’ tanyqu lagi..

‘Tapi tidak apa-apa kan???’ tany Linda..

‘Nggak kok….’ kataqu..

dya kusuruh tiduran.. aqu membuka rokny,, aqu peloroti rokny,, dya tinggal memakai celana dalamny yang berwarna merah (lucuuu deeeh,, ada gambar Heello Kiitty-ny),, dan akhirny aqu peloroti Celana Dalam-ny.. Terlihatlah sekujur tubuh telanjang seorang anak SD yang membuatku ingin melakukany.. Terlihat memek yang masih alus,, belum ada rambutny dan bibir memekny yang mulus juga,, dan aqu nafsu sekali.. aqu jilati memekny,, dyany kegelian,, sehingga badanny bergoyang ketika aqu jilati bagian dalam memekny..

Tapi lama-lama kupikir,, aqu jahat sekali,, nih anak kan cewekku,, masa aqu tega sih.. Ya sudah,, aqu selesai saja.. Kalau aqu sampai Melakukan,, berarti aqu menghancurkan masa depan seorang anak.. aqu terus menjilati memekny,, dan aqu terus menjilati bagian klitorisny sampai dya bergoyang-goyang.. Akhirny dya mengalami orgasme,, ‘Aahh…. aqu lemes….’ Akhirny aqu sudahi jilati memekny dan kucium pipiny..

‘GLindana enak kan….???’ tanyqu..

‘iyaa….’

‘Tidak apa-apa khan???’ kataqu..

‘Udah sore tuh kamu mau pulang….???’ tany aqu..

‘iyaa deh,, tapi besok lagi ya….’ katany..

‘iyaa deh sayangku,,’ kataqu sambil kucium keningny..

Yah begitulah ceritany,, aqu tidak tega untuk merenggut keperawanan cewekku sendiri.. aqu sama Linda jalan sampai dua bulan saja,, karena bosan.. aqu tidak pernah nge-Melakukan sama dya dan aqu sudah berjanji tidak mau Melakukan sama dya.. Demikianlah cerita seks Cerita Bokep Tante Vena Aduhai dan Ngentot Anak SD Yang Bugil, Memek Sempit oleh cerita sex hot