GOYANGAN HOT SPG dan BERSETUBUH DENGAN ISTRI TUKANG KEBUN

GOYANGAN HOT SPG dan BERSETUBUH DENGAN ISTRI TUKANG KEBUN

Cerita Seks Terbaru – Kisah Panas ku ini adalah cerita seks ku yang sangat aku ingat.. Namaku Arga, ini kisah cintaku dgn SPG, sekarang ini saya nikmati pekerjaan karna sehari-harinya saya bisa lihat wanita SPG yg cantik yg bertugas di swalayan ini.Singkat cerita, dari banyak SPG yg bertugas, saya menyimpan hati pada satu diantara wanita yg berwajah cantik dgn body yg super istemewa.Namanya Tina kurang lebih dia berusia 19 th., dgn tinggi 167cm ukuran dadanya 35B, kulitnya yg mulus, mantap deh menurutku, wanita dambaan banget, tidak basa basi saya mendekatkan diri denganya, kami mengobrol dia respect denganku, sehari-hari kita nyaris selalau berjumpa, kedekatan kami jadi riil.

Namun berhubung tempatnya di swalayan, saya harus juga melindungi image supaya hal semacam ini tidak sampai ke telinga atasanku. Seringkali pada pukul makan saya memberikannya camilan atau makanan penambahan, dari sikapku tersebut, muncul rasa simpati Tina terhadapku.Jumat sore itu, ku dekatin Tina seraya berkata.Tin, pulang kelak ku antar ya. Dan Tina juga mengganguk sepakat.Pikirkan, rasa-rasanya sdh gak sabaran menunggu jam pulang kerja karna di otak-ku sdh tersusun sebagian gagasan mantap, he.. he Gak tau mengapa akhir-akhir ini senantiasa memikirkan mulusnya badan Tina, gak tahan ingin bngt menikmatinya.Jam yg dinanti juga pada akhirnya tiba, bergegas saya turun ke lantai dasar bawah ambil motor kesayanganku. Kutunggu Tina di tepi jalan cocok pintu keluar dari mall. Gak lama ku simak Tina keluar bareng rekan-nya 3 orang, dan demikian melihatku, dia pamitan duluan ama temannya di barengi canda beberapa rekannya yg usilin Tina.Kuberikan helm dan Tina segera melompat duduk di sadel belakang sembari berpegangan pinggangku. Tin, kita segera pulang atau ingin berjalan-jalan dahulu sembari mencari makan? kataku kenceng.Itu sich cuma pura-puraku saja, walau sebenarnya udah banyak gagasan di otakku ini, hehheeNyatanya jawaban Tina bertepatan dgn hasratku.Kita jalan2 saja dahulu baru nanti malam-an makannya ya.Aroma wangi di badannya terasanya menyebabkan nafsuku, hingga kupacu motor-ku makin kencang. Tina memeluk pinggangku hingga melekatlah buah dadanya yg kenceng padat di belakang punggungku.

Celanaku semakin sesak.Berniat saya membawanya jalan ke pinggir kota, agar semua rencanaku rampung. Sesudah senang keliling, pada akhirnya sampailah kami dirumah makan yg memiliki nuansa classic di mana tempat tinggal makan itu memiliki alun2 seperti pondok pribadi, jadi apa yg akan kulakuin kelak lebih privasi dan tertutup dari pandangan orang karna pondoknya memanglah bersekat.Kamu pesan apa Tina? kataku mesra.Tina pesan pecel lele saja bang.Saya juga segera pesan pada pelayannya. Apa saja yg ingin ditambah, kutambahkan saja sayuran laen agar banyakan, karna sesudah makan kelak, saya juga ingin makan lagi, namun pasti makan menu yg ISTIMEWA nanti, ha.. ha1Karna sdh laper banget, kami makan dgn lahapnya sembari sekali kali kusuap nasi ke mulut Tina. Awal-nya dia keliatan malu, namun pada akhirnya dia tertawa geli.Selesai makan kami duduk bercakap dan perlahan-lahan namun tentu arah bicaraku memancing ke arah seks sembari tanganku merangkulnya.Perlahan-lahan kucium bibirnya, hmmm, lidahku menelusuri kedalam dan melilit lidahnya.

Tina membalas dgn panasnya, hingga k0ntolku semakin mencuat rasa-rasanya, akhhh, Tina mendesis nikmat.Makin kuberanikan diri dgn memasukkan tanganku kedalam bilik baju seragam-nya dan kuraba payudaranya yg padat sekal.Tina merintih nikmat rasakan belaianku pada payudaranya. Kusingkapkan BH-nya dan perlahan-lahan memelintir putingnya, ssshh Tina semakin merintih. Saya makin gak tahan. Ku mengeluarkan k0ntolku yg sdh mengacung tegak dgn diameter 4cm panjang sekitaran 17cm.Tina terperanjat sekali saat lihat k0ntolku yg mengacung tegak itu.Ihh, gede banget miliki abang, takut Tina bang.

Tina belum sempat simak yg besar banget bang kata Tina.Tidak apa apa kok, Tin. Biasa saja lagi hehehe. Saya menjawab sekenanya.Kembali kurangsang Tina dgn ciumanku, perlahan-lahan ke telinga dan turun ke leher. Ku kecup perlahan penuh perasaan dan Tina makin mendesah.akhhh.. bang sstttttt, ouugghh. Tina makin gak tahan. Perlahan-lahan kuraba pahanya yg terbuka dan segera jariku mendarat di ujung selangkanganya. CD-nya masih belum kuturunkan, hanya jariku cuma mengesek belahan meki-nya. Tina mendesis lirih buat saya makin bergairah. Ada lendir basah mengalir merembes keluar. Tina makin gak tahan hingga tangannya menggengam k0ntolku dan mengocok-ngocoknya.Mendadak kuhentikan serangan ku hingga buat Tina terpana heran, nafsunya yg udah di ubun-ubun berhenti saat itu juga.Ada apa bang? Bertanya Tina memelas.Sebentar ya say, janganlah di sini, bahaya, hehehe.. Jawabku.Tina baru tersadar jika kami masih di pondok tempat tinggal makan.kita pulang saja ya bang, Tina takut kemalaman dan jujur Tina belum sempat lakukan yg seperti tadi. Tina takut bang. Pinta Tina.Ok dech, kita pulang saja ya say. kataku membisik di telinganya. Dalam hati saya terasa tanggung dan ku lanjutkan rencanaku. Kami membereskan baju kami semasing dan jalan keluar. Memek sempit Vs Kontol JumboSesudah menghidupkan motor-ku, kami meneruskan perjalanan pulang, dan jam sdh tunjukkan jam 21, 20.

GOYANGAN HOT SPG dan BERSETUBUH DENGAN ISTRI TUKANG KEBUN

Di dalam perjalanan, saya berpura-pura sakit perut.Aduh say, sakit banget perutku habis makan tadi, aduh, ini kelihatannya gak bisa lagi bawa motor.Tina kebingungan lihat sikapku yg menahan sakit. Kita mencari tempat istirahat bentar ya say, abang gak tahan lagi sakit banget perutnyaTina berkata,Iyaa, udah bang kita mencari tempat istirahat dahulu, nanti bila sakitnya ilang, baru jalan lagi.Saya bersorak girang dalam hati siasatku berhasil nyatanya. Ku picu motorku ke arah motel yg gak jauh lagi tempatnya dan segera ambil kamar. Kita istirahat sebentar ya say, gapapa, janganlah cemas, nanti gak sakit lagi kita segera jalan ya say..Tina cuma menganguk perlahan karna cemas dgn sakit ku.Di dlm kamar saya segera merebahkan tubuh ditempat tidur sembari berpura-pura merintih memegang perutku, dan Tina makin cemas saja rasa-rasanya meliahat kondisiku. Kupanggil Tina mendekat dan kuminta dia mengelus elus perutku agar agak reda sakitnya dan Tina menurutinya.Enak banget pijitan Tina, hingga mataku merem melek jadinya.Mendadak saya bangkit dan merangkul Tina. Tina terperanjat sekali dan segera ku dekap badannya sembari ku cium bibirnya. Tina gelagapan sembari membalas ciumanku dan perlahan-lahan kembali kurangsang dan kucumbu Tina habis-habisan. Kubuka kancing baju Tina sisi atas dan kubelai dadanya segera. Ku cium perlahan-lahan putingnya dan sekali sekali kusedot. Sshhh. Tina mendesah nikmat.

Baca Juga Cerita Bokep Seks : BURUAN KELUARIN SAYANG dan AKIBAT RANGSANGAN ROBIN

Tanpa ada sadar kubuka semua bajuya dan CD-nya sembari trs ku jilat lembut dadanya. Ku buka lebar kakinya mengangkang dan bebrapa perlahan ku elus lembut. Mekinya udah basah banget, licin lagi. Saya berkata padanya bila saya sukai bau mekinya Tina. Tina cuma tersenyum lirih.Perlahan-lahan namun tentu saya juga keluarkan K0ntol ku yg lumayan besar, den menyodor ke arah mulut nya. Dia malu-malu namun ingin mengisap k0ntolku, dgn nikmat yg tidak terhingga saya juga menyebutkan padanya kamu begitu mengagumkan Tina.. aahhh…Sdh senang dgn kuluman bibir nya, saya juga beranjak bangun dan mencapai tas kecil yg saya bawa. Ku mengeluarkan sebagian bungkus kondom berwarna hitam yg memanglah sdh saya buat persiapan untuk kondisi begini. Berniat saya beli banyak dan yg tuturnya bisa buat tahan lama, karna saya menginginkan nikmati badan Tina hingga pagi.Selesai menempatkan kondom, saya kembali mengelus meki nya yg demikian putih mulus dgn bulu yg beberapa tidak sering dan perlahan-lahan saya input k0ntol ku ke meki nya. Aaahh sakit banggggg, pelann pelannn…. TeTinak Tina lirih.Dgn penuh kasihan, saya juga menggoyangkannya perlahan. Sdh masuk separuh k0ntolku kedalam meki Tina.Raut muka Tina mulai beralih dari menahan sakit jadi menahan enak di selangkangannya. Saya juga dgn gairah yg begitu besar mulai menggoyangkan kembali k0ntolku kedalam meki Tina.Aahhhh, mmmppphhhh enak banggggg…. Aahhhhh selalu banggg…. terusss… Racau Tina.Sembari menggoyangkan k0ntol, Jeritan Tante Siska Tak Tahan Kenikmatan Ngentot Denganku saya juga menyibukan diri mengulum dan mengisap habis toket Tina yg menggoda. Saya gigit gigit kecil putingnya sembari tanganku meremas toket yg sampingnya. Tina makin menjadi-jadi. Dijambaknya rambutku dgn kencang.Aaahh, bang Argaaaaaaa.

Enaaaaakkkkk…..Keringat bercucuran di tubuh Tina. Tampak ia demikian nikmati goyangan k0ntol saya di mekinya. Saya juga makin cepat menggenjot meki Tina yg merasa demikian nikmatnya. Bang, Tina ingin pipis bangggg…. Rintih Tina.Pipisin saja, say. Gapapa kokkk… balas ku.Tampak badan Tina mengejang, matanya terbelak dgn mulut yg menganga menahan rintihan.Tina keluar, bangggg…. Enakkk bangggg! TeTinak Tina sembari menarik badanku supaya k0ntolku masuk makin dalam ke mekinya yg berkedut kencang itu.Nafas Tina terlihat tersengal-sengal. Bang, itu tadi apa bang? Kok enak banget bang? Bertanya Tina dgn lemas.Itu namanya orgasme, say. Enak kan? Bertanya ku. Ingin lagi tidak?Tina mengangguk perlahan. Namun kesempatan ini Tina segera bangkit dari tidurnya. Ia mendorong saya agar tidur di kasur.Tak tahu setan apa yg merasukinya, Tina yg polos mendadak jadi liar. Tina duduk di atas k0ntol ku dan mengarahkan k0ntol ku dalam mekinya.Blesssss, demikian k0ntolku masuk semuanya kedalam meki Tina, Tina terbelak dan segera menaik turunkan pinggulnya agar k0ntolku dgn leluasa keluar masuk mekinya yg enak itu.Uhhhh puasin Tina, banggg, puasin Tinaiii. Tinai sukaaaa….. TeTinak Tina. Saya juga nikmati tiap-tiap desahan dan genjotan mekinya di k0ntolku. Hingga 10 menit Tina menggenjot dan nyatanya Tina akan segera memperoleh orgasme lagi.Bang, Tinai keluar lagi banggggggg…. Arrggggghh mppphh sssshhhh… aaaaaaaaaarggggg Ceracau Tina. Saat itu juga Tina menggelinjang, badannya yg bercucuran keringat segera jatuh lemas di atas pelukanku. Sayangnya saya belum ingin keluar juga.

Peluang hasrat saya nikmati Tina hingga pagi bisa terwujud bila begini hehehe.Saya menggantikan lagi tempat di atas. Tina yg sdh tdk mampu berkata dan berbuat apa-apa tdk lagi saya hiraukan. Sejurus cepat saya input k0ntolku kedalam meki Tina lagi. Ku genjot dgn cepat agar saya bisa keluar.Aaaahhh, banggg, lemes bangggg… Rintih Tina memelas.Saya tdk perduli, saya cuma pikirkan bagaimana langkahnya supaya k0ntol ini bisa menjangkau klimaksnya.Saya genjot selalu meki Tina yg berkedut makin cepat. Demikian enak rasa-rasanya tekanan meki Tina pada k0ntolku yg keluar masuk didalamnya.Pada akhirnya, saya rasakan gelombang dorongan dari dalam k0ntol yg memaksa keluar. Makin mendekat, dgn cepat saya cabut k0ntol dan kondom yg terpasang. Segera saya tujukan k0ntolku ke muka Tina, dan crottt crottt aaargghhhhh.Lima semprotan sperma dalam jumlah banyak penuhi muka dan mulut Tina yg terbuka karna menahan nikmat dari orgasme terlebih dulu. Tina kaget demikian terima spermaku yg banyak di muka dan mulutnya.

Namun, bukannya geram, Tina jadi menjilat semuanya sperma dan menelannya kedalam mulut.Bang, enak nyatanya bang… Sini bang… Tina mencapai k0ntolku dan menjilatnya, bersihkan sisa sisa sperma yg ketinggalan.Bagaimana, Tina. Sukai kan? Bertanya ku lagi.Tina mengangguk manja masih sembari repot mengisap k0ntolku.Malam itu saya selalu nikmati badan Tina berulang-kali hingga pagi. Kitapun bolos kerja esok harinya karna tubuh yg merasa rontok karna permainan kami yg demikian liar.Tina yg kalem juga beralih jadi Tina yg haus k0ntol dan sperma. Seringkali kami mengambil saat dan tempat cuma untuk sama-sama memuaskan diri semasing. Juga pernah kami mengerjakannya di gudang barang sesudah pulang kerja dan toko sdh tdk ada orang lagi

.BERSETUBUH DENGAN ISTRI TUKANG KEBUN

Aku adalah seorang pemuda yang berumur sekitar 19 tahun dan telah lulus dari sebuah Sekolah Menengah Umum Negeri di Malang dan tinggal di sebuah desa kecil di sebelah selatan kota Malang, sebuah desa yang tidak terlalu ramai karena letaknya yang sangat jauh dari pusat kota.Budhe Siti sendiri adalah seorang tetanggaku yang bertempat tinggal tepat di belakang rumahku. Perempuan ini berumur sekitar 40 tahun dan sudah mempunyai suami serta tiga orang anak, yang satu masih duduk di bangku kelas 6 SD sementara yang lainnya sudah menginjak bangku SMP. Suami Budhe Siti bekerja sebagai tukang kebun di sebuah sekolah negeri di kota.Mengenai postur tubuh Budhe Siti hingga aku mau untuk bersetubuh dan berselingkuh dengannya tampaknya bukan hal yang terlalu menarik untuk dipaparkan karena postur tubuh Budhe Siti bukanlah bagaikan seorang artis yang cantik, gemulai, dan menggairahkan seperti layaknya model iklan atau pemain sinetron kelas atas, tetapi ia hanyalah seorang perempuan kampung istri seorang tukang kebun dan seorang ibu rumah tangga yang selalu direpotkan oleh urusan-urusan keluarga hingga tidak sempat untuk melakukan kegiatan BL (body language), renang, dan berolah raga seperti kebanyakan orang kaya.

Baca Juga Cerita Panas Indonesia : AKU DISETUBUHI OLEH BOSSKU

Tentulah dapat dibayangkan bagaimana tubuh Budhe Siti. Bentuk badan ibu rumah tangga ini adalah biasa saja atau bahkan oleh sebagian besar pemuda body Budhe Siti dapat dipandang sangat tidak menarik. Tinggi badan perempuan beranak tiga itu sekitar 154 cm dan berat badan 50 kg. Anda dapat membayangkan sendiri bagaimana bentuk tubuhnya dengan ukuran seperti itu.Mengenai nafsu dan gairahku terhadap Budhe Siti bukan terbentuk dalam waktu yang singkat, tetapi nafsu dan gairah itu dapat dibilang mulai terbentuk semenjak aku masih berumur sekitar 14 tahun dan masih menginjak bangku SMP. Waktu itu aku sering kali bermain-main dan mandi di sungai yang berada di dekat kampungku, dan di saat-saat aku bermain dan mandi di sungai itulah acapkali aku melihat Budhe Siti bertelanjang diri mencuci dan mandi di sungai tersebut. Dan tidak jarang pula sembari mengintip ia mandi aku melakukan masturbasi karena tidak tahan melihatnya bugil tanpa sehelai kain pun yang menempel di tubuhnya.

Setelah menginjak bangku SMU aku pun tidak pernah lagi pergi ke sungai itu baik untuk sekedar bermain atau pun mandi. Lagi pula aku harus bersekolah di SMU yang berada di pusat kota yang letaknya sangat jauh dari perkampunganku hingga aku terpaksa harus indekost selama kurang lebih tiga tahun masa studiku di SMU dan aku jarang sekali pulang ke rumahku di kampung.Baru sekitar pertengahan tahun 2004 silam aku lulus dari bangku SMU dan kembali ke rumahku di kampung. Dan setelah lulus dari SMU aku pun masih harus menganggur karena tahun ini aku tidak sukses dalam ujian masuk PTN (SPMB). Terpaksa aku harus mencoba lagi di tahun mendatang untuk dapat diterima di PTN.Selama menganggur aku seringkali luntang lantung sendiri karena tidak punya pekerjaan dan apalagi teman-temanku semasa kecil dulu ternyata kebanyakan sudah menempuh studi di perguruan tinggi di kota dan sebagian lagi sudah bekerja dan jarang sekali pulang, sehingga kondisi perkampunganku acapkali terlihat sepi akan para pemuda. Yang banyak terlihat pastilah hanyalah bapak-bapak atau ibu-ibu dan beberapa anak yang masih kecil.Di hari-hari itulah aku kembali sering pergi ke sungai dimana aku selalu bermain dan mandi sewaktu aku masih kecil dulu.

Suatu ketika pada saat aku sedang pergi memancing di sungai, tanpa sengaja mataku menatap beberapa perempuan yang sedang mandi dan mencuci di sungai itu dan di antaranya ternyata adalah Budhe Siti. Ketika itu body Budhe Siti tampak sudah sangat berbeda dengan yang pernah aku lihat dahulu saat aku masih kecil. Sekarang tubuhnya tampak lebih gemuk dan pantatnya pun tampak lebih besar dan perutnya tampak agak sedikit membuncit karena kegemukan.Pada awal aku melihat body tubuh perempuan berumur 41 tahun itu sedang mencuci, aku tidak tertarik sama sekali karena ia terlihat tidak seksi dan tidak menggairahkan bagiku hingga aku meneruskan niatku untuk memancing ikan pada hari itu. Setelah beberapa saat berlalu, tanpa sengaja mataku tertuju lagi pada Budhe Siti yang mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya. Penisku begitu kerasnya menegang saat melihat ia melepas celana dalam hitamnya.Ia tampak kesulitan melepaskan celana dalam yang ketat itu karena saking besarnya ukuran pantatnya. Sesaat kemudian ia mulai membasahi tubuhnya dengan air. Gairah seksku serasa tidak tertahankan lagi waktu melihat Budhe Siti yang telah bertelanjang bulat dan telah basah oleh air itu mulai menggosokkan sabun ke tubuhnya.

Perempuan yang sudah bersuami itu menggosok-gosok tubuhnya dan beberapa kali meremas payudara dan menggosok pantatnya dengan sabun. Ingin sekali aku turun mendekati dan mengajaknya untuk bersetubuh di waktu dan tempat itu. Tetapi masih ada beberapa perempuan lain di sana.Aku masih memikirkan resiko yang sangat besar yang dapat aku terima jika saja ia tidak mau melakukan hubungan badan denganku, atau suaminya mengetahui tindakan kami, dan bagaimana tindakan orang kampung jika sampai mengetahui perzinahan kami sehingga aku pun memutuskan menahan gairah yang sangat kuat itu. Kemudian aku bergegas pulang dan tidak meneruskan niatku memancing pada hari itu.Saat tiba di rumah, pikiranku masih saja terganggu oleh bayangan Budhe Siti. Tubuhnya.., celana dalam hitamnya.., pantatnya.., payudaranya.. Pikiran itu terus saja menggangguku. Setelah berpikir beberapa saat akhirnya aku memiliki ide untuk dapat bersetubuh dengan tetanggaku itu dan akhirnya aku memutuskan untuk mulai menggaet Budhe Siti agar mau melakukan hubungan suami istri denganku.Mulai saat itulah aku acapkali bermain-main ke rumah Budhe Siti saat suami dan anak-anaknya tidak berada di rumah. Dan tidak jarang pula aku bercanda dan menggodanya. Dan hubungan yang menarik pun tampaknya mulai terbentuk di antara aku dan ibu berumur 41 tahun itu.

Tampak sekali bahwa ia juga menaruh gairah terhadapku.Suatu ketika pada saat Budhe Siti sedang menyetrika pakaian di ruang tamunya, dengan memberanikan diri aku berusaha mengungkapkan maksud, gairah, dan keinginanku kepada tetanggaku itu. Dan ternyata keinginan, nafsu, dan gairahku tidak bertepuk sebelah tangan. Ternyata perempuan itu juga memiliki rasa ketertarikan yang sama terhadapku. Setelah tampak jelas bahwa di antara kami berdua memang saling menaruh ketertarikan, akhirnya aku menjelaskan kepadanya bahwa kami tidak mungkin melakukan hubungan suami istri dan perzinahan itu di rumahnya ataupun di rumahku. Aku pun memaparkan padanya bahwa kami hanya bisa melakukannya di tempat lain misalnya saja di hotel murahan di kota. Hal itu dimaksudkan agar suami dan anak-anaknya atau pun tetangga tidak mengetahui perbuatan kami. Setelah ia setuju akhirnya kami pun memutuskan waktu dan tempat yang pas untuk melaksanakan niat tersebut.Suatu sore tepat pada waktu yang kami sepakati aku pergi ke kota untuk menyewa sebuah taksi yang akan mengantarkan kami ke hotel yang kami maksud. Selama beberapa saat bernegosiasi dengan sopir taksi, akhirnya tercipta kesepakatan dan sopir pun mau mengantar kami. Setelah aku masuk ke dalam mobil, sopir mulai menjalankan mobilnya menuju tempat dimana Budhe Siti sedang menunggu, yaitu di sebuah taman di pinggiran kota.

Sekitar maghrib akhirnya kami tiba di sebuah taman di pinggiran kota tempat Budhe Siti sedang menunggu. Kemudian aku meminta sopir agar memperlambat laju mobilnya. Setelah beberapa saat terlihat seorang perempuan berpakaian rok terusan sedang berdiri di seberang jalan dan tampak melihat ke arah mobil kami. Dan aku meminta sopir untuk menghentikan laju mobilnya. Setelah itu aku keluar dan menghampiri Budhe Siti, menggandeng tangan dan mempersilakannya masuk ke dalam taksi. Setelah kami berdua masuk ke dalam mobil aku meminta sopir untuk menjalankan mobilnya ke arah hotel yang kami maksudkan. Dan dengan perlahan-lahan mobil melaju ke arah kota tempat hotel yang kami maksudkan berada.Beberapa saat di dalam mobil, aku dan Budhe Siti tampak kaku karena di antara kami sendiri belum pernah bercinta sama sekali dan hubungan spesial kami masih baru saja dimulai. Kemudian aku memulai perbincangan dan dengan diselingi oleh canda dan guyonanku, akhirnya kami berdua dapat saling berinteraksi dengan baik bahkan lama-lama pembicaraan kami pun berlanjut ke arah yang jorok-jorok dan tampaknya Budhe Siti tidak berkeberatan dengan hal itu dan ia tampak begitu bergairah.Beberapa menit berlalu aku mulai menciumnya. Pertama kali ia tampak terkejut melihatku berani menciumnya. Sedetik kemudian aku mulai mendekatkan wajahku ke arah wajahnya dan mulai mencium dan mencumbu leher perempuan 41 tahun itu.

Baca Juga Cerita Ngentot Seru : AKU ASMAH

Pada awalnya ia menahan tubuhku dengan kedua tangannya seolah ia tidak ingin aku melakukan hal itu. Tetapi aku terus saja berusaha mendekatkan wajahku ke arah lehernya untuk mencumbunya. Baru setelah beberapa lama akhirnya Budhe Siti tampak pasrah dan membiarkanku mencium dan mencumbu lehernya. Nafasnya mulai tampak ngos-ngosan karena gairah seks yang dirasakannya. Dan sesekali ia mengeluarkan suara-suara desahan yang sangat merangsang dan membuat jantungku semakin berdegub kencang.Kemudian aku mulai melepas kaos yang aku kenakan. Dan dengan masih bercelana panjang aku kembali mencumbu perempuan beranak tiga itu. Selama bibirku sibuk mencumbu bibir dan leher tetanggaku itu, tangan kananku sibuk memegang pinggang, pantat, dan sesekali meremas payudara Budhe Siti yang masih mengenakan pakaian lengkap itu. Beberapa menit kemudian tangan kananku mulai meraba-raba punggungnya dan mencari-cari letak resleting rok terusan yang dikenakan Budhe Siti. Setelah menemukannya, dengan tanpa henti aku terus mencium dan mencumbu perempuan itu sambil aku berusaha menurunkan resletingnya dan kemudian berusaha menyibak sedikit demi sedikit pembungkus tubuh perempuan 41 tahun itu.

Dan akhirnya terlihatlah buah dada besar Budhe Siti yang masih terbungkus BH berwarna hitam. Dengan menciumi dan sesekali menggigit-gigit lehernya, tangan kananku meraih tali BH-nya dan mulai menurunkannya ke bawah. Sementara itu tangan kiriku meraih tali BH yang satu lagi dan mulai menurunkannya ke bawah. Di sela-sela cumbuan dan ciuman kami, tangan kananku menyusup masuk ke dalam BH Budhe Siti. Dan setelah mendapati payudara besarnya, tangan kananku tak henti-hentinya meremas-remas buah dada montoknya.Belum puas aku melakukan hal itu, aku berpaling ke arah sopir yang tampak sedang sibuk mengendarai mobilnya dan mengatakan kepadanya untuk mengurungkan pergi ke hotel yang kami maksudkan dan minta agar ia menjalankan mobilnya untuk berkeliling kota saja dan memintanya untuk memperlambat laju mobil serta menjelaskan kepadanya bahwa aku akan menambah biaya taksinya. Setelah ia setuju, aku kembali berpaling ke arah Budhe Siti dan ia tersenyum ke arahku. Kemudian aku kembali mencumbu perempuan tetanggaku itu.Beberapa saat kemudian aku mulai melepas celana panjang dan celana dalam yang aku kenakan dan meminta Budhe Siti untuk melepas seluruh pakaian yang dikenakannya.

Dan sedetik kemudian kami berdua telah sama-sama telanjang bulat tanpa sehelai kain pun yang melekat di tubuh kami. Keringat yang membasahi seluruh tubuh Budhe Siti semakin menambah gairah seksku karena tubuh montoknya tampak semakin mengkilat dan menggairahkan. Kemudian aku meminta perempuan bersuami itu untuk mengangkang di atasku dan menghadap ke arahku, sementara itu aku dengan penis yang masih terus menegang dan yang tak hentinya mengeluarkan lelehan cairan bening (air madzi) duduk bersandar di tengah jok belakang. Kemudian aku meminta perempuan dengan tiga anak itu untuk menduduki aku dan membenamkan penisku ke dalam lubang anusnya.Kenikmatan yang sangat luar biasa aku rasakan saat perlahan-lahan penisku mulai terbenam di dalam lubang anus Budhe Siti. Betapa nikmatnya seks itu, betapa nikmatnya tubuh perempuan yang sudah berumur 41 tahun ini, perempuan yang sudah bersuami, memiliki tiga anak, dan masih tetanggaku ini. Sungguh nikmatnya peristiwa saat itu.

Dalam benakku terbayang seandainya saja kenikmatan perzinahan ini tidak pernah berakhir, andaikan saja kami berdua bisa terus bersetubuh tanpa mencapai titik puncak kepuasan. Detik-detik perselingkuhan itu kami rasakan bagaikan di surga, nikmat dan menyenangkan.Budhe Siti yang telah mengangkang di atasku dan telah membenamkan penisku ke dalam lubang anusnya terus saja menggerakkan pantatnya ke atas dan ke bawah, terus mengocok penisku yang terjepit nikmat di dalam lubang anusnya. Di antara kenikmatan luar biasa yang terus aku rasakan, tanganku tidak henti-hentinya meremas-remas pantat Budhe Siti, mengusap-usap pinggangnya, dan sesekali meremas-remas buah dada montoknya. Tidak jarang dengan gerakan pantat Budhe Siti ke atas dan ke bawah itu membuat sesekali penisku yang tegang dan basah itu terlepas keluar dari lubang anusnya hingga aku sesekali harus memperbaiki posisi penisku agar masuk kembali ke dalam lubang anus perempuan montok tetanggaku itu.Beberapa menit berlalu, aku meminta Budhe Siti untuk mengalihkan gerakan pantatnya. Sesaat kemudian ia mulai memutar-mutarkan pantatnya terkadang searah jarum jam dan kadang pantatnya juga memutar berlawanan jarum jam.

Di antara goyangan-goyangan pantat Budhe Siti yang nikmat itu, dari mulutku sesekali keluar desahan dan rintihan. Suara-suara itu adalah refleksi dari kenikmatan luar biasa yang aku rasakan selama dalam melakukan perzinahan dan perselingkuhan dengan Budhe Siti, perzinahan dan perselingkuhan yang nikmat dengan seorang perempuan yang sudah bersuamikan tukang kebun dan sudah memiliki tiga anak, yang bertubuh montok, berpantat dan berbuah dada besar.Selama beberapa menit berlalu, goyangan-goyangan berputar pantat Budhe Siti yang nikmat hampir membuat aku mencapai titik klimaks. Buru-buru aku meminta Budhe Siti untuk mengangkat pantatnya agar penisku terlepas dari jepitan lubang anusnya. Aku tidak ingin secepat itu mencapai puncak kepuasan dan secepat itu menyudahi hubungan suami istriku dengan Budhe Siti. Kemudian aku berdiam diri sejenak dan mengatur nafasku yang ngos-ngosan. Sementara itu Budhe Siti tampak sibuk membenahi rambutnya yang awut-awutan dan sesekali menyeka keringat yang tampak membasahi seluruh tubuhnya.Setelah nafasku mulai teratur dan aku tidak lagi merasakan akan memuncratkan sperma dan mencapai titik klimaks, maka aku pun kembali menatap Budhe Siti yang tampak tersenyum ke arahku. Kemudian aku memintanya bersandar di jok taksi bagian belakang dan memintanya untuk agak mengangkangkan kakinya agar vaginanya dapat jelas terlihat.

Dengan duduk bersandar dan agak merosot ke bawah, Budhe Siti mulai membuka agak lebar kedua kakinya hingga terlihatlah rambut-rambut merah kehitaman yang tumbuh lebat di sekitar selangkangannya dan sebagian besar lagi menutupi lubang vaginanya.Dengan perlahan aku menunduk dan mendekatkan wajahku ke arah lubang vagina Budhe Siti. Dengan perlahan-lahan aku menyibak rambut rambut merah kehitaman itu dan berusaha mencari letak lubang vagina Budhe Siti. Setelah tampak olehku lubang vaginanya, aku mulai menjilatinya dan sesekali memasukkan telunjukku ke dalamnya. Dan tampaknya perempuan 41 tahun itu mulai merasakan kenikmatan.Waktu terus berlalu dan aku tidak henti-hentinya menjilati dan terkadang memasukkan dua hingga empat jariku ke dalam vagina Budhe Siti. Di antara desahan dan deru nafasnya yang memburu, sembari dengan mata terpejam perempuan 41 tahun itu tak jarang meremas-remas kedua payudaranya sendiri dan sesekali memelintir dan menarik puting susunya dengan kedua tangannya.Melihat tubuhnya yang montok dan tingkah lakunya yang seperti itu, gairah seksku seperti tidak dapat ditahan lagi. Perlahan-lahan aku berdiri dan mulai mendekap tubuh Budhe Siti dan menidurkannya di jok bagian belakang. Setelah itu ia mulai membuka matanya dan dengan tampak sangat pasrah ia hanya mendesah-ndesah saat aku mulai menindihnya dan dengan perlahan-lahan mulai memasukkan penisku yang tegang ke dalam lubang vaginanya. Tak henti-hentinya aku menjejal-jejalkan penisku ke dalam lubang vagina Budhe Siti yang hangat, lembek, lembut dan basah itu.

Beberapa menit kemudian saat aku terus mengocok penisku di dalam jepitan hangat vagina Budhe Siti, tiba-tiba aku merasakan akan menyemburkan sperma sebagai sebuah tanda bahwa aku akan mencapai titik puncak kepuasan. Dan sekali lagi aku tidak ingin secepat itu mencapai titik klimaks. Aku masih ingin berlama-lama bercumbu dan bersetubuh dengan tetanggaku ini. Dan dengan perlahan-lahan aku menarik penisku keluar dari kehangatan vagina Budhe Siti agar aku tidak memuncratkan sperma secepat itu.Tetapi terlambat, sesaat setelah penisku tercabut keluar dari lembutnya vagina Budhe Siti, aku tidak tahan lagi menahan spermaku yang memaksa keluar dari dalam penisku sehingga cairan putih kental pun muncrat dan berceceran di perut dan sebagian lagi ke buah dada Budhe Siti. Budhe Siti kemudian mulai mengusap dan meratakan cairan kental itu ke perut dan buah dadanya yang montok dan sesekali ia meremas-remas payudaranya dengan kedua tangannya. Sementara itu aku masih berlutut di atas tubuh Budhe Siti yang sedang tidur telentang dan dengan tangan kanan aku terus mengocok perlahan penisku untuk mengeluarkan sisa-sisa sperma yang masih tertinggal dan merasakan kenikmatan detik-detik akhir puncak kepuasanku. Demikianlah cerita bokep terbaru GOYANGAN HOT SPG dan BERSETUBUH DENGAN ISTRI TUKANG KEBUN oleh cerita sex hot