TANTE GIRANG BERTUBUH MONTOK dan TANTE DEWI HOT MATURE TETANGGA APARTEMENKU

TANTE GIRANG BERTUBUH MONTOK dan TANTE DEWI HOT MATURE TETANGGA APARTEMENKU

Cerita Seks Panas – cerita bokep ini adalah cerita mesum waktu itu Setelah sekolah aku disuruh jaga toko Milik Tante Girang XXX yang sebenarnya bukan tante asliku, dia adalah teman dari dari ibu sodaraku jauh, ribet deh kalodiceritain, aku menjaga toko itu sudah sekitar 2 minggu. Karena toko milik Tante Girang XXX menjual sembako, maka pembelinya pun kebanyakan ibu-ibu ataupun perempuan. Saya yang bertugas untuk mengambilkan barang-barang seperti beras, gula ya hanya bersikap cuek saja terhadap banyaknya pembeli itu.  Inilah cerita dewasa panas yang paling seru. Sebut Tante Lina pemilik toko di sebelah tokonya Tante Girang XXX yang sepertinya juga tipe Tante Girang Binal, dia sering datang sore hari setiap toko akan ditutup. Dia biasanya saling omong-omong, bersenda gurau dengan Tante Girang XXX, dan apabila telah begini tentu lama sekali selesainya. Dan seperti biasanya, aku pulang duluan ke rumah karena Tante Girang XXX biasanya dijemput oleh suaminya atau anaknya.  Tapi suatu saat, ketika mau pulang aku teringat bahwa harus mengantarkan Indomie ke pelanggan, aku cepat-cepat balik ke toko. Dan memang toko sudah sepi, pintu pun hanya ditutup tanpa dikunci. Aku pun langsung masuk menuju tempat penyimpanan Indomie. Ternyata aku menyaksikan peristiwa yang tidak kuduga sama sekali, kulihat Tante Girang XXX dengan posisi tetelentang di antara tumpukan karung beras sedang dioral kemaluannya oleh Bu Lina. Tante Girang XXX sangat menikmati dengan rintihannya yang ditahan-tahan dan tangannya memegang kepala Bu Lina untuk dirapatkan ke selangkangannya.  Karena terkejut atas kedatanganku, maka keduanya pun berhenti dengan memperlihatkan wajah sedikit malu-malu.

Tapi tidak sampai lima detik, mereka pun tersenyum dengan penuh artii “Kamu belum pulang to Her (Hery namaku), kebetulan lho kita bisa rame-rame, ya kan Bu Lina..?” ucap Tante Girang XXX sambil menariktangan Bu Lina ke arah kedua dadanya yang terbuka.  “Ayo sini Her.., jangan malu, ughh, ahh..!” desah Tante Girang XXX lagi, kali ini tangannya melambai ke arahku.  Dan aku pun sempat bingung tidak tahu harus berbuat apa, tapi karena kedua wanita dalam keadaan tanpa pakaian seperti itu memanggilku, nafsu kelelakianku bangkit walaupun aku belum pernah merasakan sebelumnya. Perlahan aku mendekati keduanya sambil melihat mereka berdua. Seperti seorang raja aku pun disambut, mereka yang tadinya telentang dan menindih kini mereka bangkit dan duduk sambil menata rambutnya masing-masing.  Hanya lima langkah aku pun sampai di hadapanya, dan dengan lihai mereka berdua langsung meremas selangkanganku.  “Her, ini pernah masuk ke sarangnya belum..?” tanya Tante Girang XXX manja.  “Be.., belum Tante..!” jawabku polos sambil menahan rasa geli yang begitu nikmat.  “Wah.., hebat dong belum pernah. Pertama kali langsung dapat dua lubang..!” canda Bu Lina, sementara tangannya menarik lepas celanaku hingga aku benar-benar telanjang di hadapan mereka.  Dan sesaat kemudian aku merasakan kehangatan padabatang kemaluanku.

Terdengar srup, srup ahh. Tante Girang XXX dan Bu Lina seakan ingin berebut untuk menikmati batang kemaluanku yang berukuran normal-normal saja.  “Ayo Bu.., hisap yang lebih kenceng biar keluar isinya..!” “Iya Bu.., ini kontol kok enak banget sih..?” “Cupp.., crupp..!” kata mereka berdua saling menyahut.  Aku hanya pasrah menikmati perlakuannya dan sesekali kuusap pipi-pipi kedua Tante-Tante itu dengan nafsu juga. Tidak sampai 10 menit, aku merasakan sesuatu kenikmatan luar biasa yang biasanya terjadi dalam mimipi, badanku menegang, mataku terpejam untuk merasakan sesuatu yang keluar dari kemaluanku. Tumpahan maniku memuncrat mengenai wajah Bu Lina dan Tante Girang XXX, dan dengan serta merta Tante Girang XXX mengalihkan lumatan dari punyaku ke wajah Bu Lina. Dengan buas sekali mereka saling berciuman bibir, berebutan untuk menelan air kenikmatan punyaku. Aku pun berjongkok dan membuka paha Tante Girang XXX, Tante Girang XXX hanya menurut. “Mau apa kau Sayang..?” desah Tante Girang XXX.  Aku hanya diam saja dan mengarahkan wajahku ke arah selangkangannya yang berbau anyir dan tampak mengkilap karena sudah basah. Aku mencoba untuk melakukan seperti di film-film. Kumasukkan lidahku ke dalam rongga-rongga vaginanya serta menyedot-nyedot klitorisnya yang kaku itu. Kurasakan ketika aku menyedot benda kecil Tante Girang XXX, Tante Girang XXX selalu menggelinjang dan mengangkat pantatnya, sehingga kadang hidungku ikut mencium benda kecil itu.  “Her.., kamu kok pinter banget sih, terus, terus uggh.. ughh.. ahhh, ehh, aahhh..!” ceracau Tante Girang XXX.  “Terus Her, terus..! Beri Tantemu surga kenikmatan, ayo Her..!” ucap Bu Lina yang memilin dan mengemut puting susu Tante Girang XXX.

TANTE GIRANG BERTUBUH MONTOK dan TANTE DEWI HOT MATURE TETANGGA APARTEMENKU

“Terus Bu..! Her.., aku mau muncrat! Ayo Her.., sedot yang keras lagi..!” pinta Tante Girang XXX.  Aku pun semakin liar memainkan vaginanya, dan dengan teriakan Tante Girang XXX, “Aghh.., ughh..!” lidahku merasakan ada cairan kental keluar dari vagina Tante Girang XXX. Aku cepat-cepat menangkapnya dan sedikit ragu untuk menelannya. “Her, sudah Her.., Tante sudah puas nih..! Kamu gantian dengan Bu Lina ya..!” ucapnya sambil tangannya mengusap cairannya yang keluar dari liang senggamanya.  Aku pun tidak sadar bahwa batang kemaluanku sudah bangun lagi, tegak dengan sempurna walaupun sedikit terasa ngilu. “Bentar Her.., kamu disini dulu ya..!” pinta Bu Lina sambil keluar ke tempat tumpukan koran dan mengambil beberapa lembar.  Kemudian Bu Lina masuk ke gudang lagi dengan menggelar koran yang dibawanya. Setelah kira-kira cukup, Bu Lina menelentangkan tubuhnya dan memanggilku, “Ayo sekarang giliran saya dong Her..!” katanya sambil tangannya meremas susunya sendiri.  Aku pun langsung mengangkanginya dan kedua tangan pun mengganti tangannya untuk meremas susu-susunya yang masih kenyal. Lembut, halus, enak rasanya memegang payudara orang dewasa.  “Her.., masukin dong tuh burung kamu ke lubang Lina, ayo dong Her..!” bisiknya lembut.  Aku pun berusaha untuk mengarahkan masuk ke liangnya, tapi dasar memang masih amatir, terasa terpeleset terus. “Ayo Lina bantu biar nggak salah sasaran..!” ucapnya.  Dan tangannya pun memegang batang kemaluanku dengan lembut dan memberikan kocokan sebentar, dan akhirnya dibimbing masuk ke lubang kenikmatannya.  Ini pertama kali kurasakan penisku masuk ke sarangnya. Terasa hangat, lembab, nikmat dan seperti ditarik-tarik dari dalam kamaluan Bu Lina. Secara naluri aku pun mulai menggerakkan pantatku maju mundur secara pelan dan berirama. “Terus Her.., masukkin lagi yang lebih dalam, ayooo, ughh..!” desah Bu Lina.  Tangan Bu Lina pun telah memegang pantatku dan menekan-nekan supaya doronganku lebih keras, sedangkan kakinya telah melingkar di pinggangku.  Kira-kira hanya 10 menit berlalu, Bu Lina menjerit sambil menggaruk punggungku dengan keras, “Ooohhh.., aku ngejrot.., Her..! Yeess.., uhhh..!”  Kemudian tubuhnya lunglai dan melepaskan kakinya yang melingkar di pinggangku. Aku pun bangkit meninggalkan Bu Lina yang telentang dan tampak dari liang kenikmatannya sangat banyak cairan yang keluar. Kuhampiri Tante Girang XXX yang mulai menutup pintu-pintu tokonya.

Baca Juga Cerita Bokep Terbaru : TANTE DEWI YANG MONTOK AKU HAMILI dan PUASNYA DI MANJA OLEH TANTE APRIL

Aku pun turut membantunya untuk mengemasi barang-barang.  Setelah beberapa menit menunggu jemputan, terdengar telpon berdering. Setelah kuangkat ternyata mobil yang dipakai menjemput dipakai suaminya untuk ngantar tetangga pindahan. Kemudian aku pun menawarkan untuk mengantarkan ke rumah Tante Girang XXX dengan Impresa 95 kesayanganku.  Di dalam perjalanan, Tante banyak bercerita bahwa hubungan lesbinya dengan Bu Lina sudah 3 tahun, karena Omku suka pulang malam (mabuk-mabukan, judi, nomor buntut, dan sebagainya) sehingga tidak puas bila dicumbu oleh Omku. Sedangkan Bu Lina memang janda karena suaminya minggat dengan wanita lain.  Sampai di rumah Tante Girang XXX, suasananya memang sepi karena anaknya kuliah dan Omku sedang mengantar tetangga pindah rumah. Setelah aku angkat-angkat barang ke dalam rumah, aku pun lalu pamitan mau pulang kepada Tante Girang XXX. Aku terkejut, ternyata Tante Girang XXX bukannya memperbolehkan aku pulang, tetapi malah menarik tanganku menuju kamar Tante Girang XXX.  “Her.., Tante tolong dipuasin lagi ya Yang..!” pintanya sambil memelukku dan menempelkan kedua buah dadanya ke tubuhku.  Aku pun mencium bibirnya yang terbuka dan mengulumnya dengan nafsu, demikian pula Tante Girang XXX. Kemudian dengan dorongan, jatuhlah tubuh kami berdua di kasurnya, dan dengan bersemangat kami saling meraba, menindih, merintih. Hingga akhirnya aku melepaskan maniku ke dalam kemaluan Tante Girang XXX.  Aku pun pamitan pulang dengan mencium bibirnya dan meremas susunya dengan lembut. Kemudian dari laci lemari diambilnya uang seratus ribuan, dan diberikan kepadaku, “Untuk rahasia kita..!” katanya.  Sampai saat ini lebih dari 2 tahun aku bekerja di toko Tante Girang XXX, dan hubungan badanku dengan Tante Girang XXX dan Bu Lina masih berlangsung. Dan yang menyenangkan adalah Tanti, anak Bu Lina mau kupacari, dan aku ingin menjadikannya sebagai istri.

TANTE DEWI HOT MATURE TETANGGA APARTEMENKU

Namaku Rendi. Aku bisa dibilang sukses sebagai perantau di Jakarta, umurku 28 tahun, aku punya pekerjaan dan income yang stabil, cicilan mobilku sudah lunas dan aku tinggal di apartemen di kawasan Kalibata (yeee ketebak kali ya) sendirian, lumayan kesepian. Dulu-dulu mungkin cewe-cewe pacarku sering tinggal di apartemenku. Namun kali ini aku lagi gak punya pacar. Aku punya tetangga sebelah kamar, dia seorang wanita dewasa mungkin diumur-umur35 tahunan. Namanya Dewi, namun aku sering panggil dia Tante saja. Yang aku takjub dari wanita-wanita umur segini selain si Tante juga adalah mereka dalam masa dewasa-dewasanya. Mature dalam hal, berpakaian simple namun masih memancarkan aura keseksian tanpa berprilaku norak untuk memancing perhatian kayak ABG. Atau ini kelainanku yang lebih suka wanita dewasa.

Aku dan Tante sebenarnya sudah cukup akrab. Setiap pagi aku sering satu lift bareng Tante menuju lobby. Yang kutahu, Tante ini punya toko DvD di ambasador hasil patunagn dia dengan keponakannya. Aku pun sering bertemu dengan Tante setipa kali berenang rutin hari Sabtu pagi. Namun begitu2 saja. Tidak ada yang istimewa dari pertemuan2 kami itu. Saat aku lagi fresh-freshnya putus dengan pacar, tiba2 pertemuanku dengan Tante lebih sering, terlalu sering seperti bukan kebetulan seperti tiba2 ketemu di minimarket dibawah lalu aku naik ke atas bareng, atau tiba2 parkirannya sebelahan. Ge-erku merasa Tante ini ngikutin aku. Dari kedekatan kami ini, aku ambil kesempatan saja dengan meminta pin bbm Tante. Tante dengan senang hati memberikannya “Kupikir kamu gak bakalan minta Ren, hampir aku yang minta duluan” ujar Tante menggodaku. Semenjak itu kami mulai bbm-an dari yang hanya pura2 saling bertanya apakah berenang atau tidak hari sabtu, atau aku tanya DvD film apa saja yang sudah ori. Lama kelamaan chat kami semakin intim. Tante menanyakan kemana pacarku. “Aku kok gak pernah liat pacar kamu ya? biasanya kalian berenang bareng?” “Sudah putus dari kapan tau Tante…” “Oooo… ceritain dong ke Tante” “Tante nih kepo aja, hahahaha” tante membalasku dengan emoticon *not interested* dan icon ** “Hehehehe, iya Tan, makin ke sini makin gak sreg sama dia, kerjanya marah maraaaah mulu, cemburu ini itu, dianya kelewat manja, minta jemput sana sini, dikira saya gak kerja kali ya, sekali-kali okelah, lha ini hampir tiap hari minta dijemput. Egoislah, masih ABG sih maklum” “Lah emang dia umurnya berapa Ren?” “berapa ya, baru semester II tuh Tan” “oooo dasar om-om nyarinya ABG-ABG” Monyet nih si Tante ngatain gw, “Daripada Tante,…” aku hentikan ketikanku, aku gak tau latar belakang si Tante ini apakah sudah punya pacar, kalo nggak kenapa sendiri dll.

“Eh btw Tante tinggal sendirian aja?” “Iya, kenapa? Rendi mau temenin” wah? agresif juga nih, dipancing dikit kesamber. “Lah kan udah ditemenin terus Tan, tapi cuma kepisah tembok aja” dari chat2an kami, aku jadi tau Tante ini gak mau pacaran karena dulu pernah dikecewakan. Yah standar lah cewe kecewa sama cowo. Akhirnya sekarang Tante lebih memilih hidup liberal, menerima siapa aja yang datang kehatinya tanpa ikatan. Hari demi hari, chatting kami semakin intim, kami jadi sering berenang bareng. Dan saat berenang ini kesempatanku untuk memanjakan mataku dengan memandangi tubuh tante di balut pakaian renang. Pakaian renang yang Tante pakai gak seberapa seksi, malah aku pikir sangat sopan karena model baju senam yang menutupi hingga paha. Hingga suatu saat “Ren, cerita dong kamu udah ngapain aja sama pacar kamu” “Ah gak ngapa2in kok tante, kami saling menjaga” “Heuuuu boong amat, dikira gak kedengeran tiap malam kalian berdua kayak gimana?” Wah aku gak memperhatikan kalo ternyata permainan ku dengan mantanku sampai terdengar ke kamar Tante. “Hah?” belom selesai ku ketik Tante membalas “Kamu putus kan udah lama Ren, bukannya udah hampir 2 bulan. Emang tahan gak begituan?” “Begituan gimana nih Tan, aku gak ngerti” “Rendi nih ya, aku delete pin bbmnya nih sekali lagi ngeles” “ehhh, iya iya. Ya gimana Tante kepengen sih, cuma mau sama siapa? mau pake pelacur takut kena penyakit. Minta jatah2 mantan gak mungkin banget gengsi lah hahahaha.” Aku tekan enter dan menambahkan ketikanku “Tante mau bantu brangkali?” Chat bbm berubah dari centang menjadi *d* menjadi *r* artinya bbmku sudah kebaca sama Tante. Tapi lama kumenunggu, Tante gak bales2. Duh, bego banget, tersinggung deh si Tante. 15 menit berasa 5 jam nungguin balesan Tante.

Baca Juga Cerita Bokep Seru : TAK TAHAN INGIN SEGERA DISETUBUHI SEPUPUKU SENDIRI dan KYLA OH KYLA

Apa ku samperin aja ya ke kamar Tante minta maaf. “TINUNG” bunyi tanda bbm masuk menyalak dari BBku. AH! Tante membalas. “Saling bantu lah Ren, aku gini-gini juga butuh, kita sama-sama manusia” begitu bunyi bbm si Tante diikuti dengan emoticon kiss. “Beneran Tante?” aku setengah tidak percaya, tidak menyangka sebentar lagi akan bercinta dengan sang Tante. “Enak nih mumpung masih terang, kamu ke kamarku ya Ren 15 menit lagi, aku mau rapi2 dulu.” “Oke tan, btw aku request boleh?” “Apa say?” “Tante gak usah make up ya” “Sure beb” “Haiiiii…..” begitulah Tante menyambutku sambil membuka pintu setelah ku mengetuk 2x. Tante hanya memunculkan kepalanya dari balik pintu. Sore itu sang tante terlihat fresh karena baru saja selesai mandi, tidak ada make up yang menempel di wajahnya sesuai permintaanku. Sang tante menggunakan lingerie warna hijau transparan. Dari pandangan mata elang ini, terlihat tante gak make daleman. Makanya pas buka pintu dia ngumpet di belakang pintu terus. Tanganku ditarik masuk lalu cipika-cipiki, aku sosor saja karena gak tahan dengan wangi nafas tante, sepertinya baru saja sikat gigi. “Eiittttsss…. sabar doooong” “Maaf tan, habis tante nafsuin banget”. Aku meletakkan BB dan kunci kamarku di meja dapur kamar tante. “Maaf Tan, aku gak sopan, dateng cuma begini aja”. Aku menunjuk ke pakaianku. Karena kupikir hanya sebelah kamar jadi aku gak ganti baju, lagian ke kamar Tante mau ngentot, ngapain rapi2. Pakaian kebangsaan yang kupakai tiap ML, kaos oblong dan celana gombrong tanpa CD. “Gakpapa, ntar Tante bongkar juga kan?” Tante sepikiran sama aku ternyata. Sang tante mengajakku ngobrol dulu di sofanya sambil nonton CNBC. Ha? CNBC? iya, saat itu beritanya lagi tentang Bom Boston yang baru-baru aja terjadi. Sang tante nanya-nanya soal ini itu, teori konspirasi, doktrin agama, sampe CIA/FBI. Sepertinya ini macam icebreaking sekalian mungkin ngetes intelektual sang tamu (ane sendiri) ini sejauh mana hahahaha aneh…. Ngobrol lumayan lama kami pun mulai bergumul, kali ini nggak ada *entah siapa yang memulai* karena waktu itu aku duluan yang nyosor Tante. Kami ciuman hebat, tante selalu french kiss hot sekali, tapi sebenarnya aku gak suka, aku tenangkan tante untuk berciuman romantis. “Tangan kamu sopan ya” tante mengkomentari tanganku yang masih melingkar di belakang punggung tante, mendekap erat jangan sampe tumpah eh lepas.

“kenapa tan? udah mau di grepe2 emangnya?” “Euh kamu…. bahasanya plis deh, di-sti-mu-la-si!” sambil tersenyum. Aku rebahkan badan tante membelakangiku sambil aku tetap menciumi pundak, tengkuk dan kuping tante, tanpa basahan tentunya. Aku baru saja tau kalau wanita tetap saja mau diperlakukan halus, mau bagaimanapun latar belakang dia. “SSaaaaayyyyy….” tanganku mulai mengelus2 perutnya. Perutnya tante ini gak buncit tapi gak kenceng. Pas lah. Sesekali aku menyenggol toket tante yang ukurannya besar sekali. Benar2 besar!!! mungkin ini 38C, meskipun putingnya tidak pink lagi namun tidak lebar. Sungguh seksi sekali. Puting tante sudah mengeras, aku main-mainkan seperti tombol switch on/off gitar lembek. Tante mulai mengerang dan badannya mulai belingsatan. Kedua tanganku menjamah kedua semangka lembek raksasa. Sambil menikmati kecupan demi kecupan di pundak punggung dan tengkuk, tante mulai terlihat tidak tahan, tangan kirikupun mulai turun ke bawah, Aku pernah lihat video di youtube, cara terbaik merangsang vagina wanita bukanlah langung dicolok tapi dibuat geli area sekitarnya dahulu (entahlah suhu suhu lebih tau nih hehehe) Woooooow…. begitu tanganku sampai di memeknya, ternyata liang surganya lagi banjir, oh Jokowi harus turun tangan nih, mencari tau banjirnya dari mana ahahahahaha…. setelah merangsang2 sebentar, kumasukkan satu jariku kedalam memek si Tante. Terasa sentakan* di tubuh tante saat jari telunjukku masuk ke dalam. “HHhhhhhhhhhh………kkkkkammmmmuuuuuu iiiiihhhhh…..” “Beeeeeebbb…….” lah dia manggil aku beb?? aku merasa di atas angin setiap kali bisa membuat seorang wanita gak berdaya kita rangsangi tersange-sange (bukankah kita semua begitu ya?). “BBBbbbeeeeebbbbb…… jari kamu pinter amaaaat…..” “Hhhhhhhhhhh… kamuuuuuu, aku lupaa nama kamua” Yalah!!! sempet2nya nanya nama. AKu lanjutkan lagi sodokan dengan jari telunjuk ini.

Terasa badan tante mulai meronta-ronta. Perlu diketahui, sang tante ini ukurannya gak kurus loh, tinggi tante ini hampir sedagu ku, dan beratnya mungkin 69-75kg jika ditelaah dari beban yang diterima badanku ini. Tubuh tante makin menggelinjang hebat, dia berteriak “ML-in aku… ML-in akuuuuuu…..” aku makin semangat meremas buah dadanya dan mengobel memeknye. Terasa tante mau beranjak merubah posisi, aku dengan sigap memindahkan tanganku dari toket kanan tante ke toket kiri tante (ingat aku posisinya di belakangi tante dan kami pangkuan di sofa). Dengan posisi begitu, otomatis tanganku menahan badan tante dan tante makin mengerang mencoba keluar dari kuncianku. Tiba-tiba tangan tante mencakar tanganku yang sedang meremas toket ini. SSSSssssoooooooooooooorrrrrr……. si tante squirt, cairan hangat merembes dari lingerie tante, turun perlahan membasahai paha tante dan juga tanganku, untungnya sofa tante dari bahan kulit sintetis jadinya gak merembes. lantai kayu apartemen tante langsung becek. Nafas tante yang tadinya memburu mulai mereda tenang namun mukanya merah padam. Lalu berselang beberapa menit, tante merebut tangan kananku dan tante menarik badanku. Aku terjatuh diatas becekan squirtan tante, punggung kaos dalamku becek. tante menyusul menjatuhkan badannya ke atas badanku. Sepintas kami bergulat untuk mendapatkan posisi diatas satu sama lainnya. Namun aku seperti naluriah membiarkan tante menguasai badanku. Kami bergumul dan berguling2 menjauhi becekan dan melanjutkan aksi kami di karpet bulu di lantai tidak jauh dari sofa, menghindari cairan squirt-an tante,* tante masih menyerangku dengan meniban badanku, menciumiku dengan brutal “Taaaannn… mmmm….mmmmmmpppelan-pelan ajaaa…mmmm” french kiss super sange.

Aku baru sekali ini bercinta, bahkan belum sampe ML sudah begini sangenya. Sepertinya tante tidak mau mendengarkan permintaanku. Kami berciuman hebat, kontolku sudah mengeras sekali dan menggesek2an ke celana lingerie tante. Tante makin menggila, dia rebut kontolku dengan tangan kanannya dan dikocok2 sambil masih menciumi bibirku. Aku pun tak kalah sigap, kucoblos memek Tante dengan jari telunjuk. “AAAkkkkkkhhhhh….. Bangsaaat!!!” PLAKKKK!!!!! OMG kenapa nih gw digampar tante. “Lakuin lagi! Lakuin lagiii!!!” wah ada potensi BDSM sepertinya. Lalu sambil masih menindih badanku seperti tidak mau melepaskan badanku, Tante memutarbalikkan badannya, dan slubb!!! tiba2 mulutnya sudah ada di kontolku… dan sebagai balasannya, saya dihidangkan lembah gelap yang indah, aku jilat2in saja sampe Tante mulai mengerang2. kurang lebih dari sejak perciuman kamu di sofa hingga posisi 69 ini sudah hampir lebih dari setengah jam. Tante mungkin mulai heran (dan takjub I don’t know) kenapa aku belum crot juga. “Kammmuuuu…. beloom mau keluarrr???” “Belom taaant…” belom sempat aku menyelesaikan kalimatku, tante squirt untuk yang kedua kalinya, menyemprot tepat di mukaku. Aku gak tau squirt ini cairan apa, katanya yang pasti bukan cairan kencing. Lagipula aku lagi sange di ubun2 gini gak nolak lah. “HHhhhhhhhhhh…. gilllllaaa… permainan kamu hhhh hhhh hebat yah hhh hhhhhh aku mau kontol kamu sayyyyyy mmmm mmmmm” ujar sang tante sambil lanjut menyepong kontolku. “Aku udah boleh masukin ya tan, tapi gak enak nih masa di lantai?” tante beranjak dari tubuhku sambil tetap menyepong kontolku. Aku dengan susah payah berdiri dan tantepun berlutut melanjutkan emutannya. “Taaaannn…. katanya mau dimasukin?” aku yang tak tahan di sepong mulai blingsatan seperti mau crot. Tante mungkin melihat aku seperti mau crot, akhirnya melepaskan sepongannya dan secepat kilat menyambar bibirku, kami berdua bercumbu kembali. Cumbuan ini hebat sekali, seperti si tante ini benar2 lagi mengeluarkan pusing2 di kepalanya. Kami berciuman sambil berdiri, tante berujar “Ke kamar mmmm aja mmmm sayymmmm” sambil menarik badanku yang erat menempel dengannya. DIbukakan pintu kamar dia dengan posisi kami berjalan sambil berciuman. Terbukalah kamar tidur tante. Tempat tidur size 200 yang besar dan dengan bedcover yang masih tertata rapi. Aku angkat tubuh tante dengan memegang kedua paha tante, kedua kaki tante pun refleks melingkarin tubuhku, kontolku yang tegang masih tertutup celana mulai memaksa masuk ke memek tante yang juga masih tertutup lingerie. Kemudian aku lemparkan sang tante ke kasur.

Baca Juga Cerita Dewasa Terbaru : PENYUKA TANTE dan JANDA LAGI MASTURBASI DI TEMPAT DUGEM

Buuuuukkkkkk…… setelah itu aku membuka celana dan kaosku segera. Tante juga bermaksud untuk membuka lingerienya namun aku hadang “Jangan tan, nanti aku bantuin…” Ku serang tante, mencumbunya dengan ganas, kami bergumul hebat dalam waktu singkat tempat tidur tante yang rapi sudah gak karuan. Aku yang sudah blingsatan mencoba membuka lingerie tante. Tapi akunya tidak sabaran hingga lingerie tante robek. “Maaf tante… nanti kuganti” “Udah gakpapa ayo ngentot aja”. And here is the moment of truth. Kepala si Otong sudah nangkring ke mulut goa si tante. Perlahan-lahan kumasukkan. Blessssss…. “AaaaAAAAaaAAkkkkhhhh…. ennnnaaak beeeeb…… uuuuughhhh perrrasaaannnn tadi kontol kammmmmmu kecil deh, kok kalo udah masuk berasa tebel enaaaaak” WATDE??? sialan nih tante, sebagai hukuman, kuhentakkan keras2 hujamanku sekali, cukup sekali itu Tante langsung banjir dan mulai menggoyang2kan pantatnya sebagai reaksi genjotanku. kulanjutkan genjotanku bervariasi, posisi kami masih misionaris. rpm rendah berganti2 cepat-pelan-cepat-pelan, biar gak terlalu capek. Terasa tante mesinnya udah mulai panas, kami bercinta dengan posisi ini lama sekali, aku sangat menikmati setiap jengkal tubuh kenyal tante. Mungkin tante sudah mulai bosan, tante pun mengambil kendali agar kami berubah posisi. Kami berguling kesamping, kontolku terlepas sebentar namun tante dengan sigap langsung memasukkan kembali kelubang memeknya. “Oooooouuuhhhhhh…..mmmm…reeeeennn……” tante menggenjot si Joni perlahan2 hingga akhirnya dengan ritme konstan. Sesekali tante menciumi bibirku dengan begitu basahnya. Tante juga sesekali menggigiti putingku, selama posisi ini tanganku tidak pernah lepas dari kedua belah dadanya, bergantian aku menjilati puting ranum tante. Seperti kubilang, puting tante sudah tidak pink lagi, namun aku tak peduli aku sangat menikmati menggoda tante dengan jilatan-jilatan ini. Terasa genjotan tante semakin menjadi, moaning tante semakin keras “Aaaaaakhhhhh….. teruuuuus terusssssss…. beeeebbbbbbbaaaaaakkkhhhhhh”

Kemudian dia menarik kedua tanganku dari toketnya dan dengan satu tangan meletakkannya jauh di atas kepalaku sedangkan tangannya yang lain dengan erat menjambak rambutku, aku seperti tawanan yang disekap agar tidak kabur. Lalu masih dalam posisi woman on top kedua kaki tante mencoba melingkari badanku sampai2 aku harus mengangkat pantatku agar kaki tante ini bisa masuk ke bawah. Aku serasa dililit ular anakonda. Seperti sedang bergulat akupun berusaha keluar dari kuncian tante, kakinya memiting tubuhku sambil tetap menggenjot kontolku. Saat erangan tante semakin keras dan genjotannya semakin kencang, akhirnyaa…. SRRRRrrrtttt aku merasakan dinding vagina tante berdenyut2 hebar memijat batang kontolkua. Tante sedang orgasme. “Oooouuuuhhhhhhh……hhhhhhhhhhhhhh….hhhhhhhhhhh…..hhhhhmmmmmhhhhh.hhhhh.hhh” Nafas tante yang tadinya gak karuan, perlahan seperti terbuang lega semua. “Nikmat sekali bercinta dengan kamu Ren” “Enak sih enak, aku belum keluar nih Tan!” ujarku protes. “Iyaaa deh… cowo itu makin lama makin bagus? Istirahat sebentar ya, Tante janji pasti bikin kamu crot kok, kalo nggak juga berarti kamu ini hebat sekali, dan tante gak akan ngasi kamu pulang sebelum kamu crot.” Aku emang ada “kelainan”. Aku ini lama sekali crotnya, aku bisa 3 jam bercinta dan tidak crot juga. Apalagi kalau menggunakan kondom. Aku setengah bangga, kebanyakan wanita-wanita yang kuentotin malahan protes karena aku terlalu lama. Dan dikala si Joni otong lagi cape, bukannya cepet crot, yang ada malah ngambek total. Ah geblek. GGggrrrrkkkkkkkkggrkkgrrrkkk…. “Eh bunyi apa tuh?” tanya Tante. “Perut kamu ya? hahahaha, udah gembul, lagi tengah2 ML kok ya bisa2nya laper?” “Yah si tante, kepalaku, perutku sama tititku itu yang ngatur departemennya beda2, jadi bisa aja laper.”

“Yaudah kita break dulu deh ya Ren, aku pesenin bakmi, abis makan kita lanjut gulat lagi, Tante mau ber-ronde-ronde sama kamu.” Wek! Kulihat jamku udah jam 7 malam. Bisa balik jam berapa nih? Akhirnya setelah makan dan istirahat sebentar dengan ngobrol2, kami melanjutkan pertarungan kami. Malam itu hingga pagi, kami bercinta 4 ronde, aku ngecrot 2 kali jadi total dengan yang sore/siang 5 ronde dengan skor 2-5. Itu diluar squirt-an Tante. “Tante, makasih ya hari ini aku puas sekali” “Aku yang terima kasih Ren, kamu hebat sekali, kayaknya ini dendam 2 bulan gak ML ya? kapan-kapan kita lakuin lagi ya” “Pasti Tan, aku siap ngelayanin Tante kapanpun Tante mau.” “Aku juga Ren sebaliknya, kalo kamu yang perlu bilang aku aja.” Aku tersenyum dan kubilang “Aku balik ya Tan” jam di posisi 3 pagi. “Tanggung beb, nginep aja sampe besok, eh ini udah besok ya? Kalo pulangnya .  Demikianlah cerita seks panas TANTE GIRANG BERTUBUH MONTOK dan TANTE DEWI HOT MATURE TETANGGA APARTEMENKU oleh cerita sex hot.