AKU SETUBUHI GURU BAHASA INGGRIS YANG MENGGAIRAHKAN dan KU SELINGKUHI ISTRI SAHABAT KU YANG BUTUH KEPUASAN SEX

AKU SETUBUHI GURU BAHASA INGGRIS YANG MENGGAIRAHKAN dan KU SELINGKUHI ISTRI SAHABAT KU YANG BUTUH KEPUASAN SEX

Cerita Seks Panas – cerita bokep seks ini adalaha cerita mesum yang di mulai pada waktu itu.. ini lah kisah panas ku yang ku ceritakan lewat certa dewasa ini.. yang mana Alasannya karena pelajaran pertama hari Sabtu adalah Bahasa Inggris, Bukan karena Bahasa Inggris adalah pelajaran favoritku, tetapi karena guru Bahasa Inggrisku sangat seksi.Namanya Bernike (nama samaran). Tetapi lebih suka dipanggil Miss Bernike. Dia sudah bersuami seorang pelayaran dan punya satu anak berumur 3 tahun. Tetapi walau sudah bersuami dan punya anak, dia suka sekali mengenakan pakaian yg seksi walaupun itu sedang berada di sekolah. Mungkin jika tak mengenalnya akan mengira kalau dia masih perawan.  Seperti biasanya pagi ini aqu tak memperhatikan materi yg dibeikan Miss Bernike, walau aqu terlihat fokus ke depan. Kenyataannya aqu hanya memandangi badan seksi Bernike dan membaygkan andai bisa menidurinya walau hanya semalam.

Lamunanku akhirnya dikejutkan oleh perkataan Miss Bernike,”Oke, tutup bukunya. Kita adakan ulangan !”. Sial ! Aqu jelas tak siap karena memang tadi tak memperhatikan pelajaran yg dia berikan. Pelajaran Bahasa Inggris berakhir. Dan waktu hasil ulangan diberikan, aqu harus remidi. Sebelum meninggalkan kelas Miss Bernike berpesan agar aqu menemuinya di kantor waktu pulang sekolah.  Singkat cerita akhirnya aqu menemui Miss Bernike di kantor waktu pulang sekolah. Sebagian besar guru sudah pulang karena memang sekarang adalah waktunya pulang. Setelah aqu dipersilahkan duduk, Miss Bernike langsung menegurku lantaran aqu remidi. “Saya heran ya kok kamu bisa remidi ? Dan yg jadi masalah adalah waktu saya perhatikan tadi kamu memperhatikan waktu saya mengajar.

Tapi kenapa bisa remidi. Apa yg amu perhatikan tadi ?”. Pertanyaan seperti itu jelas membuatku bingung harus jawab apa. Masa iya mau dijawab kalo aqu hanya memandangi badan seksinya. Nggak mungkin banget kan ?!. Akhirnya Miss Bernike berkata ,“Oke. Itu tak penting. Yg jelas kamu nanti malam harus ke rumah saya. Saya ingin tahu cara belajar kamu. Jangan sampai tak datang !”. Belum sempat aqu berkata apa-apa, Miss Bernike sudah meninggalkan kantor. Malamnya aqu emang benar-benar ke rumah Miss Bernike. Setiap Malam Minggu aqu memang selalu diberi kebebasan untuk keluar. Waktu aqu mengetuk pintu, ternyata anak Miss Bernike yg membuka pintu. “mama kamu ada?”, tanyaqu kemudian. “Ada. Masih di kamar”, jawabnya. Kemudian anak iu masuk lagi memanggil ibunya. Tak lama kemudian Miss Bernike keluar. Dan aqu benar-benar terpana waktu melihat Miss Bernike. Dia memakai kaos putih yg sangat ketat hingga badan seksinya terlihat jelas. Dan juga celana ketatnya yg sangat pendek hingga tak mampu menyembunyikan kemulusan pahanya. Benar-benar tak terlihat seperti cara berpakaian seorang guru. Miss Bernike segera mengajakku belajar di ruang tamu dan menyuruh anaknya untuk segera tidur.  Tetapi selama 20menit belajar, aqu tak bisa konsentrasi. Miss Bernike yg duduk sangat dekat dgnku membuatku berdebar-debar. Apalagi pahanya yg sejak tadi menempel di pahaqu. Sepertinya dia sengaja melaqukan itu. Entah apa yg merasuki pikiranku, tiba-tiba tanganku tergerak untuk meraba paha mulus Miss Bernike. Tak beberapa lama Miss Bernike menoleh ke arahku. Aqu langsung tersadar dgn apa yg telah kulaqukan. Dan sudah siap jika tiba-tiba kena tampar karena berani melaqukan tindakan kurang ajar terhadap guru.

Tetapi ternyata tak. Miss Bernike malah tersenyum kepadaqu dan mengedipkan sebelah matanya kepadaqu dgn manja. Hal itu membuatku semakin berani untuk meneruskan perbuatanku.  Aqu mendorong badannya tidur terlentang di sofa . Lalu aqu menindihnya dan membisikkan kalimat di telinganya,“aqu mencintamu Bernike…..”. Bernike tak menjawabnya. Dia hanya memelukku dgn erat. Aqu lalu dgn mesra menggigit telinganya dgn pelan. Tangan kananku segera membelai rambut Bernike dgn mesra. Sementara tangan kiriku mulai meraba-raba buah dada Bernike. Tapi waktu aqu ingin meremas buah dadanya, dia menahanku. “kenapa sayg ?” tanyaqu. “sebentar…”, jawab Bernike dgn tersenyum. Dia lalu menuju pintu dan menguncinya. Lalu dia kembali menuju sofa. Sekarang giliran dia yg menindihku. “sekarang sudah aman”, katanya lalu tersenyum. Aqu lalu mencium bibirnya. Tetapi Miss Bernike malah membuka mulutnya menyuruhku memagut bibirnya dan kini bibir kami berpagutan dgn ganas. Tangan kiriku pun segera meremas-remas buah dada Bernike yg tadi sempat tertunda. Dan tangan kananku meremas-remas bokong Bernike yg montok. 

Baca Juga Cerita Mesum Dewasa : MAJIKAN DAN PEMBANTUNYA dan PERKOSAAN BUAH DARI KEANGKUHAN

“Saygku….puasin aqu ya… Suamiku sudah hampir satu tahun nggak pulang. Aqu butuh cumbuan dan belaian dari seorang lelaki..”, kata Bernike dgn mendesah. Memang wajar jika Miss Bernike kesepian. Suaminya yg kerja pelayaran hanya pulang paling cepat setengah tahun sekali. Aqu terus meremas-remas buah dada Bernike. Setelah kira kira 5 menit, aqu segera membuka kaosku dan celanaqu. Begitu juga dgn Bernike. Kali ini dia hanya memakai bra dan CD. Dan aqu sangat terpana melihat badan Bernike.  Badannya sangat seksi dan mulus. Tiba-tiba saja Bernike meremas batang kemaluanku yg sudah tegang sejak tadi. “jangan cuma dilihat, sayg. Malam ini puasin aqu”, kata Bernike sembari tersenyum. Kemudian dia menuntun tanganku untuk melepas CD nya. Lalu mendorong kepalaqu dan menghentikannya tepat di depan kemaluannya yg sangat harum. “malam ini, itu milikmu….” . Aqu tak hanya diam. Sedetik kemudian lidahku sudah menjilati liang keperempuanan milik guruku tersebut. Bernike terlihat terangsang. Tangannya menekan kepalaqu ke liang kemaluannya. Bernike terlihat kecewa waktu aqu menghentikan jilatanku. Tetapi dia kembali terdiam waktu tangan kananku sudah menemukan ‘mainan’ baru.  Ya, jari-jari tanganku sudah mengelus-elus bibir kemaluan Bernike yg ditumbuhi bulu-bulu tipis. Tak lama kemudian aqu berhasil menemukan klitorisnya. Waktu aqu sentuh dgn jariku, dia terlihat menggelinjang. kami berganti posisi. Kali ini aqu yg berada di atas. Tangan kiriku menahan posisinya. Sementara tangan kananku masih terus mengocok kemaluannya yg sudah basah. Bernike terus menggelinjang.  Dia melepas bra nya sendiri dan meremas-remas buah dadanya sendiri. “aaaaahhhh, sayg. Jangan siksa aqu sayg…. nikmat….ahhhhh”, rancaunya tak terkendali. Aqu mempercepat gerakan jariku di kemaluannya. Semakin cepat dan Bernike terlihatnya akan segera mencapai klimaks pertamanya. 

“aaaaaaaahhh”,jeritan Bernike akhirnya keluar bersamaan dgn muncratnya cairan cinta dari lubang kenikmatan Bernike. Badan seksi Bernike pun terlihat berkeringat. “Aqu kagum padamu. Jarimu saja sudah membuatku mencapai puncak kenikmatan. Bagaimana jika ini yg masuk ke memekku…”, kata Bernike sembari melepas CD yg kugunakan. Lalu dgn mesra dia menyepong kemaluanku. Aqupun terangsang hebat.  Bibir seksi Bernike yg selama ini kukagumi sekarang sedang mengulum kemaluanku. Tapi waktu aqu hampir klimaks aqu mencabut kemaluanku. “kenapa sayg…?”, tanya Bernike. Aqu tak menjawab. Aqu hanya mendorong Bernike agar terlentang di sofa.  Lalu aqu menjepit kemaluanku dgn buah dada montok milik Bernike. Aqu menggesek-geskkan kemaluanku di belahan dada Bernike dan kenikmatan yg tiada tara membuatku klimaks. Air mani yg keluar cukup banyak. Aqu mengoleskan seluruh air maniku ke buah dada Bernike. Bernike terlihat tersenyum dgn apa yg kulaqukan. Kemudian tanpa disuruh dia langsung bangun dan menjilat sisa sisa air mani di kemaluanku dgn mulutnya. “bagaimana sayg ? Kamu puas ?”,tanya Miss Bernike dgn mesra. “Aqu mencintaimu Bernike….. aqu sangat ingin memilikimu…..”,kataqu. Dia mengalungkan tangannya di leherku. Kemudian mencium bibirku dan kami kembali bepagutan. Semetara tangan kananku terus meremas remas buah dada milik Bernike.setelah puas,  Bernike bekata,” sekarang waktunya kita mulai permainan yg sesungguhnya….” . Dia lalu menuntunku masuk ke kamar. Setelah itu dia mengunci pintu dan sekarang kami berdua merasa lebih nyaman. Ya, ternyata anaknya memiliki kamar sendiri. Tak ikut tidur dgn mamanya. Dan itu membuatku merasa lebih leluasa untuk bercumbu dgn Bernike.

Aqu membopong Bernike ke kasur dan aqu menindihnya. Bernike memelukku dan aqu membelai rambutnya. “sudah siap ?”,tanya Bernike.  “tapi Bernike…., aqu belum pernah melaqukan ini….”. Aqu memang sering melihat video porno. Tetapi berhubungan layaknya suami istri seperti ini adalah pengalaman pertama bagiku. Bernike meyakinkanku “Wah, asyik dong. Aqu adalah orang pertama yg merasakan kontolmu yg besar ini. Dan sekarang ucapkan selamat tinggal untuk status perjaka mu. Aqu akan memberi kenikmatan yg tak akan pernah kamu lupakan…..” .  Kemudian tangannya menuntun kemaluanku masuk ke lubang kemaluan nya. Dia berkata lagi,”ooohh, punyamu lebih besar daripada punya suamiku sayg…… Sekarang, dorong kemaluanmu untuk menembus liang kenikmatan ini….” . Aqu pun dgn pelan mendorong kemaluanku. Sedikit sulit karena selain kemaluanku yg luayan besar tetapi juga walau Bernike sudah bersuami, dia sudah tak melaqukan hubungan intim hampir satu tahun. Aqu terus mencobanya. “ahhhh, ayo sayg. Terus……sedikit lagi…..awwwww…ahhhhh….”, desah Bernike. Aqu terus mendorong kemaluanku dan blessssss….  Aqu berhasil memasukkan seluruh kemaluanku ke dalam kemaluan Bernike dibarengi dgn jeritan Miss Bernike. Aqu mendiamkannya sebentar. lalu aqu mulai melaqukan gerakan maju mundur. Bernike pun menambah kenikmatan bersenggama dgn goygan bokongnya. Semakin lama aqu mempercepat gerakanku. Begitu juga dgn Bernike. Aqu merancau tak terkendali “sayg…. aqu akan klimaks sayg……aaaahhhhh” . “sabar sayg….. tahan dulu. Kita klimaks bersama-sama”, kata Bernike. “tapi aqu sudah tak tahan sayg…. aaaahhhhh……”, akhirnya aqu pun klimaks dan menyemprotkan banyak sekali sperma di dalam liang keperempuanan Bernike. Kemaluanku terlihat berdenyut -denyut.

AKU SETUBUHI GURU BAHASA INGGRIS YANG MENGGAIRAHKAN dan KU SELINGKUHI ISTRI SAHABAT KU YANG BUTUH KEPUASAN SEX

Sementara Bernike belum klimaks dan terlihat kecewa. Bernike mendorongku. “aaah, payah kamu…. !“, kata Bernike sembari memasang muka kecewa. “maafkan aqu sayg…..”, kataqu lalu mengecup bibir Bernike.  “lagi yuk.. aqu masih pegen ni..” kata Bernike sembari mengelap kemaluanku dgn tissu. “capek sayg?”, tanya Bernike penuh perhatian. Aqu hanya menggeleng. “ayo kita mulai lagi”, kata Bernike sembari menindihku. Kami kembali melaqukan hubungan intim tetapi kali ini posisi Bernike ada di atasku. Bernike mulai menggerakkan badannya maju mundur. “ooowwww, nikmat sekali sayg….. ahhhh…ahhhh…ahhhhh” desah Bernike dgn mesra. Terlihatnya dia sengaja memancing birahiku agar cepat muncul. Kemaluanku pun kembali tegang. Tetapi kali ini aqu berusaha untuk lebih menahan nafsuku. Aqu tak ingin kembali kalah oleh perempuan yg sekarang berada di atasku. Gerakan Bernike semakin cepat. “ohhh, nikmat sekali. Ohhh sayg, sudah lama aqu tak merasakan hubungan ini…”.  Aqu hanya tersenyum. Kali ini kami berbalik posisi. Giliran aqu yg berada di atas. Aqu memompa badan Bernike. Dia hanya merancau ,“ah…ah…ahhh.ahhhh…..ayo sayg semakin cepat sayg….ayo cepat……ahhhhh” . Aqu mempercepat gerakanku. Aqu merasa akan segera klimaks. Tetapi terlihatnya Bernike juga akan segera klimaks. “sayg….aqu akan keluar……ahhhhh…..”, kataqu. “owwwhh, aqu juga akan klimaks”,jawab Bernike. Aqu terus mempercepat gerakanku. Keringat terlihat keluar dari badan kami berdua. “sayg….aqu keluarrrrrrrr…..”, kata Bernike.

Dan tak beberapa lama kemudian kami klimaks bersama sama. Crot…crot….crottt…. . sperma yg keluar sangat banyak seakan memenuhi kemaluan Bernike yg sempit. Badanku sangat lemas. Kami kelelahan. Terutama aqu yg malam ini sudah klimaks tiga kali. Bernike berkata,“sayg….nggak nygka kamu hebat sekali malam ini. Inilah kenikmatan yg sangat aqu dambakan… kenikmatan yg tak pernah aqu dapatkan dari suamiku…. jangan pernah tinggalin aqu sayg….” . “Aqu tak akan pernah meninggalkan perempuan secantik kamu Bernike. Aqu tak peduli walaupun kamu adalah guruku… tapi aqu harus segera pulang Bernike”, kataqu. Tetapi Bernike menahanku,“jangan sayg…. tidurlah di sini malam ini”. Aqu lalu mengambil hp dan menelfon mama kalo aqu tidur di rumah kawan. Bernike terlihat senang. Aqu pun mengambil selimut dan tidur dgn posisi kemaluan masih menancap di kemaluan Bernike.  ******  Paginya aqu terbangun pukul 04.20 . Badanku terasa pegal semua. Aqu membangunkan Bernike,“sayg…..bangun sayg !”. “Kenapa…? ini kan hari Minggu. Kamu ketagihan memekku ya?”,rayu Bernike. “Aqu taqut kamu hamil Bernike”,kataqu.

Baca Juga Cerita Seks Panas : MISTERI BENDA NIKMAT DI ANTARA DUA PAHA dan TERBAIK NAFSU TANTE CANTIK

“Kenapa harus taqut ? Yg perlu kulaqukan jika aqu benar-benar hamil adalah menceraikan suamiku dan menikah dgnmu”,jawab Bernike dgn enteng. “apa?! aqu masih sekolah. Aqu tak siap jka harus menikahimu”, kataqu. Bernike berkata lagi,”masa bodoh dgn itu. kamu menumpahkan seluruh spermAmu ke rahimku. Jika aqu hamil, ini anak kita saygku….”. Belum sempat aqu berkata apa-apa, Bernike sudah mengarahkan kemaluanku masuk ke Dalam kemaluannya dan berkata,”main lagi yuk. Biar semangat…”. Kami pun bermain satu ronde pagi itu. Waktu permainan selesai, jam menunjukkan pukul 05.04. Aqupun ingin pulang tetapi masih kepikiran dgn kemungkinan Bernike hamil. Tiba-tiba Bernike mengecup bibirku dan berkata,”Kamu masih kepikiran dgn perkataanku ya? kamu nggak perlu taqut aqu hamil. Kecil kemungkinan aqu hamil karena kemarin dan hari ini bukanlah masa suburku. Rahasia ini aman kok ! minggu depan datang lagi ya” .

KU SELINGKUHI ISTRI SAHABAT KU YANG BUTUH KEPUASAN SEX

Aku mempunyai sahabat sedari kecil, kami tumbuh bersama, kenakalan kecil, belajar mabuk, melamar pekerjaan, bahkan main cewek pun kami berangkat bersama. Robert memang ganteng dan lumayan playboy. Yang aku tahu pasti, dia termasuk hiper. Two in one selalu menjadi menu wajib kalo kami mampir ke jl Mayjen Sungkono, Surabaya.  Dia juga mempunyai banyak teman mahasiswi yang ‘siap pakai’ dan lucunya dia sering menawari aku bercinta dengan gadis mahasiswinya di depan hidungnya. Terkadang dia mengajak threesome. Aku sih ok ok saja, why not… enak kok. Dan lagi, ketika itu aku cuma karyawan swasta yang bergaji kecil, sedang Robert sudah memiliki usaha sendiri yang cukup sukses.  Sayang sekali di umur 35, sahabatku ini mengalami kecelakaan yang membuat dia terpaksa menggunakan kursi roda. Padahal dia baru 2 tahun menikah dan dikaruniai satu anak laki-laki yang cukup lucu.  Peristiwa ini benar-benar membanting dirinya, untunglah Arini adalah istri yang setia dan selalu memompa semangat hidupnya agar Robert tidak menyerah. Sebagai sahabat, akupun tak bosan-bosannya menghibur agar dia mau mencoba mengikuti terapi. Seperti biasa, di malam minggu, aku main ke rumahnya, daripada ngluyur nggak karuan, maklum setua ini aku masih membujang.  “Ron, elo masih ingat jaman kita gila dulu? Minimal gue selalu ambil dua cewek, hahaha… dan mereka selalu ampun-ampun kalo gue ajak lembur.” Robert tersenyum-senyum sendiri. Aku memahami, rupanya Robert terguncang karena kemampuan sex yang dibanggakannya mendadak tercerabut dari dirinya.  “Ron, gue harus sampaikan sesuatu ke elo…

kenapa gue selalu bicara tentang sex ke elo. Ehm… gini, gue kesian sama Arini… dia istri yang baik dan setia, tetapi gue tidak mungkin memaksa dia untuk terus menerus mendampingi gue. Dia punya hak untuk bahagia. Dan lagi… Ehh… dan lagi…” Robert terdiam cukup lama.  “Istriku masih muda, 25 tahun… gue nggak ingin dia nanti menyeleweng. Lebih baik kami berpisah baik-baik, dia bisa mendapatkan suami yang lebih baik.” matanya menerawang.  ”Tetapi Arini tetap bersikukuh tidak mau. Baginya menikah cuma sekali dalam hidupnya. Tetapi gue kuatir, Ron… gue kuatir… karena… Ehhh, karena… Arini nafsunya besar. Bisa kamu bayangkan betapa tersiksanya dia. Kami dulu hampir setiap hari bercinta.” Robert terdiam lagi, lama.  “Kemarin dia bicara: ‘mas, aku nggak akan menyeleweng, karena cintaku sudah absolut. Kalo kamu memaksa untuk berpisah, aku tidak bisa. Memang kalau bicara sex, sangat berat bagiku. Tapi kita bisa mencoba pakai tangan kan, mas? Mas bisa puasin pakai tangan mas, pake lidah juga masih bisa… kita coba dulu, mas…’”  ”Kami mencobanya, tetapi karena lumpuhku, jari dan lidahku tidak bisa maksimal, dan dia tidak mampu orgasme. Sempat juga pakai dildo. Itupun juga gagal. Ini lebih disebabkan posisi tubuhku yang tidak mendukung. Akhirnya aku mengatakan bahwa bagaimana kalau kamu mencoba pakai cowok beneran.

Kita bisa pakai gigolo, asal kamu bercinta di depanku, jangan di belakangku. Aku bilang bahwa ini hanya murni untuk menyenangkan dirinya. Kamu tahu… istriku hanya menangis, dalam hatinya sebenarnya dia mungkin mau, tapi entahlah…” Robert sudah tidak berloe gue lagi.  ”Hhh… sebenarnya aku mau minta tolong kamu… pertama, kamu temanku, sudah seperti saudara sendiri, kamu belum menikah, kamu sekarang juga sudah nggak segila dulu… mungkin udah berhenti ya? Jadi aku minta tolong… bener-bener minta tolong… puaskan istriku…” kata Robert, suranya sedikit tercekat.  “No.. no.. no.. nggak, Rob. Aku nggak mau. Maaf, aku gak bisa bantu yang seperti itu. Arini wanita baik-baik, aku melihatnya seperti malaikat. Dan aku sungguh menghormatinya. Sorry, aku pulang dulu, Rob… tolong pembicaraan ini jangan diteruskan.” aku menghindar.  Arini adalah wanita sempurna, cantik, hatinya lembut, setia ke suami, tidak neko-neko, dan tubuhnya benar-benar sempurna. Robert benar-benar sinting kalo aku diminta meniduri istrinya.  ***  Tiga minggu kemudian, pagi-pagi aku mampir lagi ke rumahnya, aku pikir dia sudah tidak mau membicarakan itu lagi, ternyata aku salah. Kali ini dia memintaku sambil memohon, bahkan matanya berkaca-kaca. “Ron, please, bantu aku, kamu tidak kasihan lihat istriku? Kami sudah sepakat kalau kamu dan dia tidak perlu ML.

Mungkin memuaskan dengan tangan atau lidah?”  Aku sungguh tidak setuju dengan rencananya, tapi melihat permintaannya, hatiku trenyuh. “Ok, Rob, aku coba bantu, tapi aku perlu bicara dulu dengan Arini…”  “Bicaralah dengannya, dia ada di beranda belakang, bicaralah…” desak Robert.  Perlahan aku melangkah ke bagian belakang rumahnya yang besar, aku lihat Arini sedang menyirami bunga, sinar matahari pagi turut menyinari wajahnya yang lembut, kimononya yang berwarna merah kontras sekali dengan kulitnya yang putih bersih, sungguh anggun… Mungkin Robert sudah memberi tahu karena dia seperti sudah menunggu kedatanganku.  “Hai, Rin… mana si kecil Ardi, masih tidur ya?” tanyaku basa-basi.  “Hai, mas. Iya, Ardi masih bobok… tumben datang pagi begini, udah sarapan belum?” Arini tersenyum lembut. Wajahnya hanya ber make-up tipis, begitu sempurna.  ”Mmm, udah kok… Uum, aku bantu potongin anggrek ya? Dulu aku suka bantu ibuku merawat anggrek… ah, ini sepertinya kepanjangan, Rin… coba deh dipotong lebih pendek lagi, supaya lebih cepat berbunga.” kataku sok serius.  “Mas, aku sangat mencintai mas Robert. Akupun tahu dia sungguh mencintaiku. Dia adalah suami yang pertama dan terakhir…” suaranya tercekat, wajahnya menunduk. Tak kusangka Arini bicara langsung ke pokok persoalan. Ini lebih baik, karena semakin lama disini, aku semakin canggung.  “Aku sungguh berharap, mas Ronny tidak menganggapku wanita murahan. Mas Robert bilang bahwa kalau melihat aku bahagia maka dia juga bahagia.

Jadi nanti apa yang kita lakukan harus masih dalam koridor saling menghormati ya, mas…” kini matanya berkaca-kaca.  “Rin, aku ikuti apa maumu, kalau nanti kamu minta berhenti, aku berhenti. No hurt feeling… jangan kuatir aku tersinggung, kamu adalah wanita yang paling aku hormati setelah ibuku. Aku… aku akan memperlakukanmu dengan terhormat.“ bisikku.  Perlahan Arini menarik tanganku menuju lantai dua, mungkin ini kamar tamu. Interior kamar sungguh nyaman, warna warna soft mendominasi, mulai dari warna bedcover, bantal dan gorden terkomposisi dengan baik, benar-benar mendapat sentuhan wanita.  “Ummm… bagaimana dengan Robert, dia pernah bilang kalo harus sepengetahuan dia.” tanyaku kuatir, aku tidak mau dituduh mengkhianati sahabat sendiri.  “Mas Robert nanti datang setelah dia rasa kita ada hubungan chemistry yang lebih jauh.Aku juga keberatan kalo mas menyentuhku di depan mas Robert terlalu terus terang. Aku tidak mau hatinya sakit. Dan ditahap awal ini aku sungguh berharap kita tidak terlalu jauh. Mungkin aku belum terlalu siap… dan maaf kalo tiba-tiba aku minta berhenti, mas ngerti kan perasaanku?” Arini berkata dengan wajah menunduk. Tangannya terlihat gemetar ketika perlahan-lahan membuka bedcover. Aku hanya mengangguk tanpa bicara.  Lalu Arini berjalan menuju meja rias, membelakangiku, perlahan dilepas cincin kawin di jarinya, “Aku tidak bisa bercinta dengan orang lain dengan tetap memakai cincin ini…” katanya berbisik.  “Maafkan aku, Rin… aku akan meperlakukan kamu dengan baik.” bisikku dalam hati. 

Perlahan dia berbalik menghadapku sambil membuka gaunnya, ternyata di balik kimononya, Rini hanya memakai lingerie warna pink, G string plus stocking putih berenda. “ Aku tidak mau sembarangan untuk memulainya. Ini aku pakai juga untuk menghormati mas Ronny.” Arini berjalan perlahan ke arahku. Aku hanya bisa menahan nafas, dadaku sesak bergemuruh, rasanya sulit untuk bernafas, rasanya aku tidak akan bisa menyentuhnya, dia terlalu indah, Arini terlalu indah untukku… kakiku lemas.  Dengan perlahan Arini membuka kancing bajuku, sedikit mengelus dadaku yang berbulu, wajahnya masih menunduk. Tanganku menyentuh rambutnya lembut, kemudian aku cium perlahan keningnya. Dengan bertelanjang dada, tanpa melepas celana panjangku, kutuntun Arini ke tempat tidur. Aku peluk lembut, aku ciumi keningnya berulang kali. Turun ke pelipis, lama aku cium di situ. Aku harus membuatnya rileks.  Matanya yang indah tampak berkaca-kaca. Hembusan nafasnya masih memburu, bergetar. Aku mengerti, Arini masih belum siap.  Aku bisikkan kata-kata lembut ke telinganya, ”Rin, kamu santai saja, aku nggak akan menyentuh yang nggak semestinya kok. Jangan kuatir, kita tidak terlalu jauh, ini hanya semacam perkenalan saja. Ok?“  Arini mengangguk sambil memejamkan matanya, mencoba menghayati.  Kemudian bibirku menyentuh pipinya, harum Kenzo di lehernya, menuntunku ke arah sana. Lehernya sungguh indah, bibirku menyelusuri leher jenjangnya sambil sekilas menciumi belakang telinganya.  “Ahhhhhh… mas… ahhhh…” nafasnya dihembuskan panjang, rupanya tadi dia terlalu tegang. Aku tetap mencium, tidak beranjak dari sekitaran pipi, kening, leher dan telinga. Sengaja tidak kucium bibirnya, takut membuat moodnya jadi hilang.

Baca Juga Cerita Seks Panas : NGENTOT DENGAN PIJAT PLUS PLUS YANG SERBA GUNA dan DENGAN SI KAKAK YG CANTIK

Tetapi ternyata Arini sendiri yang mencari bibirku, dan mencium lembut perlahan. Badanku merasa meremang.  Kemudian kami berpandangan dekat, matanya lekat menghunjam mataku, seperti mencari kepercayaan disitu. Ini adalah titik kritis, berhenti atau lanjut…  Perlahan, Arini memejamkan matanya, bibirnya sedikit terbuka, aku mengerti kalau ini semua bisa berlanjut lebih jauh. Kucium lama dan lembut bibirnya yang indah itu.  Perlahan bibirku turun ke leher, sedikit ke bawah. Turun… turun ke belahan dadanya yang ranum. Wanginya sungguh memabukkan. Arini hanya melenguh pelan, “Eehhhhh… mas…”  Tanganku mulai mengelus pahanya, aku gosok perlahan, tanganku berhenti ketika jemari Arini menyentuh tanganku. Ah, mungkin aku terlalu jauh… ternyata jemari Arini menggosok permukaan lenganku. Kulanjutkan lagi gosokan tanganku ke pangkal pahanya.  Kusentuh miss V-nya yang hangat. Aku tidak membuat gerakan yang tiba- tiba, semua harus mengalir lembut. Cukup lama jemariku menyentuh bulu- bulunya. Bibirnya terasa dingin, Arini sudah mulai terangsang… sambil masih mencium lembut bibirnya, jemariku mulai menyentuh klitorisnya. Begitu tersentuh, Arini langsung merintih, nafasnya memburu.  ”Mas… uffff, mas… fiiuhhh…” cepat sekali vaginanya basah. Aku memahami, mungkin sudah satu tahun Arini tidak disentuh Robert.  Bibirku perlahan mulai mencium dari belahan dada menuju bukit indahnya. Belum pernah kulihat payudara seranum ini. Lidahku menari-nari di ujung putingnya yang merah muda. Aku sentuh dengan ujung lidah, kemudian sedikit aku sedot, lalu aku lepas lagi, begitu berulang-ulang. Nikmat sekali. 

Aku lirik wajah Arini, sudah merah padam, nafasnya tersengal-sengal. “Geliii… aaahhhh… geli, mas… jangan lama-lama… geliii… aduuuuhhh…” rintihnya.  Sengaja aku teruskan jilatanku, dengan sedikit mengeluarkan erangan, agar Arini mengerti kalo aku sendiri juga super terangsang. Eranganku dengan erangannya kini bersahut-sahutan. Kepala Arini bolak-balik terbangun, mungkin karena dia tidak tahan dengan gelinya. Jemariku bertambah cepat menggosok klitorisnya. Tiba-tiba jemari Arini meremas rambutku dan kedua tangannya pun menekan kepalaku, sehingga aku sulit bernafas karena terbenam di buah dadanya. Pinggul Arini terangkat tinggi sambil merintih panjang.  “Masssssss… ahhhhh…” wanita cantik itu Orgasme!  Pinggulnya kembali terhempas ke tempat tidur yang langsung terayun-ayun, badannya melemas, tangannya lunglai ke bawah, sambil berkali-kali menelan ludahnya Arini mulai menangis memalingkan wajahnya.  Aku ciumi lembut kepalanya, kucium air matanya di pipi, kemudian kucium tipis bibirnya.  Perlahan kepalaku turun ke leher, dada, perut, pusar dan berhenti di bulu-bulu kemaluannya. Lidahku mulai menari di klitorisnya yang super basah. Arini hanya terdiam.  Aku masih sibuk menjilati vaginanya yang wangi. Arini mulai recovery lagi… jemari lentiknya meremas rambutku. Dagunya terangkat ke atas, nafasnya terputus-putus memburu. Perlahan kuturunkan celanaku… bibirku kembali ke atas, mencium pusarnya, mengecup putingnya kemudian menyentuh bibirnya. Mataku beradu dengan matanya. Pandangan mataku bertanya, haruskah kuteruskan…  Arini mengerti kalau batangku tengah menempel di kemaluannya. Perlahan kakinya melingkar ke pahaku. Mata kami tetap berpandangan. Kugesekkan batangku perlahan-lahan, Arini sedikit merintih, bibirnya terbuka.  Kepala batangku mulai menekan, menekan… sedikit masuk, masuk lagi perlahan, lalu kaki Arini menekan pinggulku sehingga batangku lebih dalam masuk. Masuk seluruhnya…

badanku meremang, batangku terasa hangat. Mata kami masih beradu pandang… tiba-tiba di sudut matanya muncul air bening yang mengalir perlahan ke pipinya. Arini kembali menangis…  Kembali aku cium lembut bibirnya. Pinggulku tidak langsung aku gerakkan, agar dia merasa nyaman dulu dengan batangku di dalam sana. Lalu perlahan aku mulai gerakkan pinggulku sedikit demi sedikit, pelan-pelan… Arini merintih, ”Mas… aghhhhh…”  Gerakan lebih kupercepat. Aku rasakan batangku masuk sepenuhnya ke dalam vaginanya. Tempat tidur mulai berguncang, bunyi geritan besi tempat tidur mulai keras terdengar.  Tiba-tiba Arini memelukku erat, bibirnya mendekat ke telingaku dan berbisik, ”Kok besar sekali, mas? Terima kasih… nikmat sekali, mas… ooohhh… nikmat!”  Arini kini lebih agresif menciumku, lidahnya mulai berani masuk ke mulutku. Tubuh kami berguling, kini dia di atasku. Otomatis batangku lebih menghunjam ke dalam, posisi ini favoritku karena aku bisa sepenuhnya melihat kecantikannya, melihat lekuk tubuhnya, meremas dada dan pinggulnya lebih leluasa.  Gerakan tubuh Arini mulai liar, wajahnya tengadah ke atas dengan mata terpejam.Gerakannya malah lebih cepat dari gerakanku. Tubuhnya mulai menggigil dipenuhi peluh yang mengucur deras di sela belahan buah dadanya, pemandangan ini membuat tubuhnya tampak sensual, kujilati semua peluhnya dengan nikmat. Arini mendekati puncak… sementara aku susah payah bertahan agar tidak ejakulasi duluan.  ”Aaaaaa… aaaaaaahhhh… aahh!” dia mulai tidak malu mengeluarkan rintihan dan erangan suaranya lebih keras. Tiba-tiba tubuhnya menghentak keras, lenguhannya memanjang, kemudian tubuhnya lunglai ambruk di tubuhku. Segera kupeluk erat dan kucium lembut keningnya.

Aku lega… senang bisa memuaskannya.  ”Terima kasih, mas… terima kasih… aku belum pernah merasa nikmat seperti ini, dua kali orgasme.” bisik Arini.  ”Aku bisa teruskan kalo kamu mau, Rin.” bisikku sambil menciumi pelipisnya.  ”Terima kasih… may be next time… sekarang giliran mas Ronny, mas belum puas kan?”  Aku tersenyum dan kugelengkan kepalaku. ”No, tidak perlu… itu tidak penting. Kamu bisa menikmati, itu lebih penting. Kalau aku turut mencari kepuasan, artinya aku tidak menghargai kamu. Semua ini untuk kamu, Rin… hanya untuk kamu.” dalam hati kumaki-maki diriku, mengapa aku sok suci. Tetapi tak bisa kumaafkan diriku kalau aku ikut menikmati kesempatan emas ini, Arini bersedia bercinta denganku artinya dia sudah menghempaskan semua harga dirinya dihadapanku. Aku menghargai dan menghormatinya.  ”Mas, kamu baik sekali? Sungguh kamu baiiiikk sekali.” Arini memelukku erat lama sekali sampai aku terengah-engah karena kepalaku terbenam di belahan payudaranya. Sebenarnya aku ingin meneruskan dengan melumat dan mengigit gigit putingnya, tapi aku tidak mau merusak suasana syahdu ini.  ”Mengapa Robert tidak kemari, bukankah dia minta kita bercinta di depannya. Aku tidak mau dikatakan mengkhianati teman…”  ”Mas Robert mungkin sudah melihat kita dari tadi, dia ada di ruangan di balik kaca meja rias, itu kaca tembus pandang, mas.” Arini menjelaskan ketika melihat mataku memandang pintu.  ”Umm… mas gak bersih-bersih badan? Aku bantu di kamar mandi yuk…“ katanya sambil menarik tanganku. 

Kami saling menggosok badan, aku remas lembut buah dadanya dari belakang dan mencium lembut punggungnya. Arini kembali merintih, tubuhnya berbalik kemudian melumat bibirku, benar-benar agresif. Tiba-tiba Arini jongkok dan cepat menggenggam batangku, sedetik kemudian mulutnya mengulum milikku yang makin mengeras penuh.Aku benar-benar tidak menduga Arini melakukan itu. Tindakannya membuat kakiku lumpuh.  ”Jangan, Rin… jangan… nanti aku keluar. Aahhh… Rin… sudah… please…” rintihku.  Arini segera berdiri lagi lalu berbalik menghadap shower dinding. Aku mengerti, dia ingin aku masuk dari belakang. Dengan guyuran air hangat, aku masukkan batangku cepat, aku sudah tidak tahan lagi, nafsuku sudah memuncak, Arini pun mengerakkan tubuhnya mengimbangi tusukanku.  ”Aaahhh… mas… aku… aku… ahhh… aku…” tubuhnya kembali menggeliat dan mengejang, jemarinya kuat meremas tangkai shower, sementara aku benar-benar tidak dapat menguasai diriku. Spermaku yang tertahan dari tadi akhirnya mau tak mau menyembur keluar, masuk jauh ke relung vaginanya.  ”****! Mengapa aku tidak bisa menahannya?” Arini kembali jongkok dan kini membersihkan lelehan spremaku dengan lidahnya. Aduh, aku merasa geli sekali.

Dia kocok-kocok lagi agar semua spermaku keluar. Kemudian mengakhirinya dengan sedotan panjang di ujung batangku.  ”Ahhh… Arini… kenapa aku harus ejakulasi?”  Selesai bebersih diri dan memakai baju, kami keluar kamar. Rupanya Robert sudah menunggu di depan TV, dia tersenyum dari kejauhan. Aku merasa jengah, merasa tidak enak. Sementara Arini menunduk dan berjalan ragu ke sebelah suaminya.  Dari kursi rodanya, Robert memeluk pinggang istrinya. ”Terima kasih, Ron, kamu sahabat yang baik. Aku sudah melihat percintaan kalian tadi. Aku berharap kamu tidak keberatan untuk meneruskan nanti.”  Aku hanya mengangguk pelan. Bisakah aku hanya bertahan murni bercinta tanpa melibatkan perasaan? Aku tidak yakin dengan diriku. Aku tidak yakin nanti tidak jatuh cinta kepada Arini… dan aku yakin Arini pun mempunyai perasaan yang sama. Sorot matanya ketika bercinta tadi menunjukkan itu.  Demikianlah cerita bokep AKU SETUBUHI GURU BAHASA INGGRIS YANG MENGGAIRAHKAN dan KU SELINGKUHI ISTRI SAHABAT KU YANG BUTUH KEPUASAN SEX oleh cerita sex hot