Ternyata Anak Majikanku Mau Bersetubuh Denganku

Ternyata Anak Majikanku Mau Bersetubuh Denganku – Cerita Sex Lima bulan sudah aku bekerja sebagai seorang pembantu rumahtangga di keluarga Pak Amar. Aku memang bukan seorang yang makan ilmu bertumpuk, hanya lulusan SD saja di kampungku. Tetapi karena niatku untuk bekerja memang sudah tidak bisa ditahan lagi, akhirnya aku pergi ke kota jakarta, dan beruntung bisa memperoleh majikan yang baik dan bisa memperhatikan kesejahteraanku.Ibu umar pernah berkata kepadaku bahwa beliau menerimaku menjadi pembantu rumahtangga dirumahnya lantaran usiaku yang relatif masih muda. Beliau tak tega melihatku luntang-lantung di kota besar ini. “Jangan-jangan kamu nanti malah dijadikan wanita panggilan oleh para calo WTS yang tidak bertanggungjawab.” Itulah yang diucapkan beliau kepadaku.Usiaku memang masih 18 tahun dan terkadang aku sadar bahwa aku memang lumayan cantik, berbeda dengan para gadis desa di kampungku. Pantas saja jika Ibu umar berkata begitu terhadapku.Namun akhir-akhir ini ada sesuatu yang mengganggu pikiranku, yakni tentang perlakuan anak majikanku Mas Santo terhadapku. Mas Santo adalah anak bungsu keluarga BaPak Amar. Dia masih kuliah di semester 4, sedangkan kedua kakaknya telah berkeluarga. Mas Santo baik dan sopan terhadapku, hingga aku jadi aga segan bila berada di dekatnya. Sepertinya ada sesuatu yang bergetar di hatiku. Jika aku ke pasar, Mas Santo tak segan untuk mengantarkanku. Bahkan ketika naik mobil aku tidak diperbolehkan duduk di jok belakang, harus di sampingnya. Ahh.. Aku selalu jadi merasa tak Enak. Pernah suatu malam sekitar pukul 20.00, Mas Santo hendak membikin mie instan di dapur, aku bergegas mengambil alih dengan alasan bahwa yang dilakukannya pada dasarnya adalah tugas dan kewajibanku untuk bisa melayani majikanku. Tetapi yang terjadi Mas Santo justru berkata kepadaku, “Nggak usah, Rani. Biar aku saja, ngga apa-apa kok..”“Nggak.. nggak apa-apa kok, Mas”, jawabku tersipu sembari menyalakan kompor gas.Tiba-tiba Mas Santo menyentuh pundakku. Dengan lirih dia berucap, “Kamu sudah capek seharian bekerja, Rani. Tidurlah, besok kamu harus bangun khan..”Aku hanya tertunduk tanpa bisa berbuat apa-apa. Mas Santo kemudian melanjutkan memasak. Namun aku tetap termangu di sudut dapur. Hingga kembali Mas Santo menegurku.“Rani, kenapa belum masuk ke kamarmu. Nanti kalau kamu kecapekan dan terus sakit, yang repot kan kita juga.

Sudahlah, aku bisa masak sendiri kalau hanya sekedar bikin mie seperti ini.”Belum juga habis ingatanku saat kami berdua sedang nonton televisi di ruang tengah, sedangkan Bapak dan Ibu Umar sedang tidak berada di rumah. Entah kenapa tiba-tiba Mas Santo memandangiku dengan lembut. Pandangannya membuatku jadi salah tingkah. “Kamu cantik, Rani.”Aku cuma tersipu dan berucap,“Teman-teman Mas Santo di kampus kan lebih cantik-cantik, apalagi mereka kan orang-orang kaya dan pandai.”“Tapi kamu lain, Rani. Pernah tidak kamu membayangkan jika suatu saat ada anak majikan mencintai pembantu rumahtangganya sendiri?”“Ah.. Mas Santo ini ada-ada saja. Mana ada cerita seperti itu”, jawabku.“Kalau kenyataannya ada, bagaimana?”“Iya.. nggak tahu deh, Mas.”Kata-katanya itu yang hingga saat ini membuatku selalu gelisah. Apa benar yang dikatakan oleh Mas Santo bahwa ia mencintaiku? Bukankah dia anak majikanku yang tentunya orang kaya dan terhormat, sedangkan aku cuma seorang pembantu rumahtangga? Ah, pertanyaan itu selalu terngiang di benakku.Tibalah aku memasuki bulan ke tujuh masa kerjaku. Sore ini cuaca memang sedang hujan meski tak seberapa lebat. Mobil Mas Santo memasuki garasi. Kulihat pemuda ini berlari menuju teras rumah. Aku bergegas menghampirinya dengan membawa handuk untuk menyeka tubuhnya. cerita seks 2013“Bapak belum pulang?” tanyanya padaku.“Belum, Mas.”“Ibu.. pergi..?”“Ke rumah Bude Mami, begitu ibu bilang.”Mas Santo yang sedang duduk di sofa ruang tengah kulihat masih tak berhenti menyeka kepalanya sembari membuka bajunya yang rada basah. Aku yang telah menyiapkan segelas kopi susu panas menghampirinya. Saat aku hampir meninggalkan ruang tengah, kudengar Mas Santo memanggilku. Kembali aku menghampirinya.“Kamu tiba-tiba membikinkan aku minuman hangat, padahal aku tidak menyuruhmu kan”, ucap Mas Santo sembari bangkit dari tempat duduknya.“Santi, aku mau bilang bahwa aku menyukaimu.”“Maksud Mas Apa bagaimana?”“Apa aku perlu jelaskan?” sahut Mas Santo padaku.Tanpa sadar aku kini berhadap-hadapan dengan Mas Santo dengan jarak yang sangat dekat, bahkan bisa dikatakan terlampau dekat. Mas Santo meraih kedua tanganku untuk digenggamnya, dengan sedikit tarikan yang dilakukannya maka tubuhku telah dalam posisi sedikit terangkat merapat di tubuhnya.

Sudah pasti dan otomatis pula aku semakin dapat menikmati wajah ganteng yang rada basah akibat guyuran hujan tadi. Demikian pula Mas Santo yang semakin dapat pula menikmati wajah bulatku yang dihiasi bundarnya bola mataku dan mungilnya hidungku.Kami berdua tak bisa berkata-kata lagi, hanya saling melempar pandang dengan dalam tanpa tahu rasa masing-masing dalam hati. Tiba-tiba entah karena dorongan rasa yang seperti apa dan bagaimana bibir Mas Santo menciumi setiap lekuk mukaku yang segera setelah sampai pada bagian bibirku, aku membalas pagutan ciumannya. Kurasakan tangan MasSanto merambah naik ke arah dadaku, pada bagian gumpalan dadaku tangannya meremas lembut yang membuatku tanpa sadar mendesah dan bahkan menjerit lembut. Sampai disini begitu campur aduk perasaanku, aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan takut yang entah bagaimana aku harus melawannya. Namun campuran rasa yang demikian ini segera terhapus oleh rasa nikmat yang mulai bisa menikmatinya, aku terus melayani dan membalas setiap ciuman bibirnya yang di arahkan pada bibirku berikut setiap lekuk yang ada di bagian dadaku. Aku semakin tak kuat menahan rasa, aku menggelinjang kecil menahan desakan dan gelora yang semakin memanas.Ia mulai melepas satu demi satu kancing baju yang kukenakan, sampailah aku telanjang dada hingga buah dada yang begitu ranum menonjol dan memperlihatkan diri pada Mas Santo. Semakin saja Mas Santo memainkan bibirnya pada ujung buah dadaku, dikulumnya, diciuminya, bahkan ia menggigitnya. Golak dan getaran yang tak pernah kurasa sebelumnya, aku kini melayang, terbang, aku ingin menikmati langkah berikutnya, aku merasakan sebuah kenikmatan tanpa batas untuk saat ini.Aku telah mencoba untuk memerangi gejolak yang meletup bak gunung yang akan memuntahkan isi kawahnya.

Namun suara hujan yang kian menderas, serta situasi rumah yang hanya tinggal kami berdua, serta bisik goda yang aku tak tahu darimana datangnya, kesemua itu membuat kami berdua semakin larut dalam permainan cinta ini. Pagutan dan rabaan Mas Santo ke seluruh tubuhku, membuatku pasrah dalam rintihan kenikmatan yang kurasakan. Tangan Mas Santo mulai mereteli pakaian yang dikenakan, iapun telanjang bulat kini. Aku tak tahan lagi, segera ia menarik dengan keras celana dalam yang kukenakan. Tangannya terus saja menggerayangi sekujur tubuhku. Kemudian pada saat tertentu tangannya membimbing tanganku untuk menuju tempat yang diharapkan, dibagian bawah tubuhnya. Mas Santo dan terdengar merintih. Buah dadaku yang mungil dan padat tak pernah lepas dari remasan tangan Mas Santo. Sementara tubuhku yang telah telentang di bawah tubuh Mas Santo menggeliat-liat seperti cacing kepanasan. Hingga lenguhan di antara kami mulai terdengar sebagai tanda permainan ini telah usai. Keringat ada di sana-sini sementara pakaian kami terlihat berserakan dimana-mana. Ruang tengah ini menjadi begitu berantakan terlebih sofa tempat kami bermain cinta denga penuh gejolak.Ketika senja mulai datang, usailah pertempuran nafsuku dengan nafsu Mas Santo. Kami duduk di sofa, tempat kami tadi melakukan sebuah permainan cinta, dengan rasa sesal yang masing-masing berkecamuk dalam hati. “Aku tidak akan mempermainkan kamu, Rani. Aku lakukan ini karena aku mencintai kamu. Aku sungguh-sungguh, Rani. Kamu mau mencintaiku kan..?” Aku terdiam tak mampu menjawab sepatah katapun.Mas Santo menyeka butiran air bening di sudut mataku, lalu mencium pipiku. Seolah dia menyatakan bahwa hasrat hatinya padaku adalah kejujuran cintanya, dan akan mampu membuatku yakin akan ketulusannya. Meski aku tetap bertanya dalam sesalku, “Mungkinkah Mas Santo akan sanggup menikahiku yang hanya seorang pembantu rumahtangga?”Sekitar pukul 19.30 malam, barulah rumah ini tak berbeda dengan waktu-waktu kemarin. Bapak dan Ibu umar seperti biasanya tengah menikmati tayangan acara televisi, dan Mas Santo mendekam di kamarnya. Yah, seolah tak ada peristiwa apa-apa yang pernah terjadi di ruang tengah itu.Sejak permainan cinta yang penuh nafsu itu kulakukan dengan Mas Santo, waktu yang berjalanpun tak terasa telah memaksa kami untuk terus bisa mengulangi lagi nikmat dan indahnya permainan cinta tersebut. Dan yang pasti aku menjadi seorang yang harus bisa menuruti kemauan nafsu yang ada dalam diri.

Baca Juga Cerita Panas Indonesia : Gausah Perkosa Aku, Aku Juga Mau Ngentot Dengan Kamu Kok

Tak peduli lagi siang atau malam, di sofa ataupun di dapur, asalkan keadaan rumah lagi sepi, kami selalu tenggelam hanyut dalam permainan cinta denga gejolak nafsu birahi. Selalu saja setiap kali aku membayangkan sebuah gaya dalam permainan cinta, tiba-tiba nafsuku bergejolak ingin segera saja rasanya melakukan gaya yang sedang melintas dalam benakku tersebut. Kadang aku pun melakukannya sendiri di kamar dengan membayangkan wajah Mas Santo. Bahkan ketika di rumah sedang ada Ibu umar namun tiba-tiba nafsuku bergejolak, aku masuk kamar mandi dan memberi isyarat pada Mas Santo untuk menyusulnya. Untung kamar mandi bagi pembantu di keluarga ini letaknya ada di belakang jauh dari jangkauan tuan rumah. Aku melakukannya di sana dengan penuh gejolak di bawah guyuran air mandi, dengan lumuran busa sabun di sana-sini yang rasanya membuatku semakin saja menikmati sebuah rasa tanpa batas tentang kenikmatan.Walau setiap kali usai melakukan hal itu dengan Mas Santo, aku selalu dihantui oleh sebuah pertanyaan yang itu-itu lagi dan dengan mudah mengusik benakku: “Bagaimana jika aku hamil nanti? Bagaimana jika Mas Santo malu mengakuinya, apakah keluarga BaPak Amar mau merestui kami berdua untuk menikah sekaligus sudi menerimaku sebagai menantu? Ataukah aku bakal di usir dari rumah ini? Atau juga pasti aku disuruh untuk menggugurkan kandungan ini?” Ah.. pertanyaan ini benar-benar membuatku seolah gila dan ingin menjerit sekeras mungkin.

Apalagi Mas Santo selama ini hanya berucap: “Aku mencintaimu, Rani.” Seribu juta kalipun kata itu terlontar dari mulut Mas Santo, tidak akan berarti apa-apa jika Mas Santo tetap diam tak berterus terang dengan keluarganya atas apa yang telah terjadi dengan kami berdua.Akhirnya terjadilah apa yang selama ini kutakutkan, bahwa aku mulai sering mual dan muntah, yah.. aku hamil! Mas Santo mulai gugup dan panik atas kejadian ini.“Kenapa kamu bisa hamil sih?” Aku hanya diam tak menjawab.“Bukankah aku sudah memberimu pil supaya kamu nggak hamil. Kalau begini kita yang repot juga..”“Kenapa mesti repot Mas? Bukankah Mas Santo sudah berjanji akan menikahi Rani?”“Iya.. iya.. tapi tidak secepat ini Santi. Aku masih mencintaimu, dan aku pasti akan menikahimu, dan aku pasti akan menikahimu. Tetapi bukan sekarang. Aku butuh waktu yang tepat untuk bicara dengan Bapak dan Ibu bahwa aku mencintaimu..” Yah.. setiap kali aku mengeluh soal perutku yang kian bertambah usianya dari hari ke hari dan berganti dengan minggu, Mas Santo selalu kebingungan sendiri dan tak pernah mendapatkan jalan keluar. Aku jadi semakin terpojok oleh kondisi dalam rahim yang tentunya kian membesar.Genap pada usia tiga bulan kehamilanku, keteguhkan hatiku untuk melangkahkan kaki pergi dari rumah keluarga BaPak Amar. Kutinggalkan semua kenangan duka maupun suka yang selama ini kuperoleh di rumah ini. Aku tidak akan menyalahkan Mas Santo.

Ini semua salahku yang tak mampu menjaga kekuatan dinding imanku.Subuh pagi ini aku meninggalkan rumah ini tanpa pamit, setelah kusiapkan sarapan dan sepucuk surat di meja makan yang isinya bahwa aku pergi karena merasa bersalah terhadap keluarga BaPak Amar.Hampir setahun setelah kepergianku dari keluarga BaPak Amar, Aku kini telah menikmati kehidupanku sendiri yang tak selayaknya aku jalani, namun aku bahagia. Hingga pada suatu pagi aku membaca surat pembaca di tabloid terkenal. Surat itu isinya bahwa seorang pemuda Santo mencari dan mengharapkan isterinya yang bernama Rani untuk segera pulang. Pemuda itu tampak sekali berharap bisa bertemu lagi dengan si calon isterinya karena dia begitu mencintainya. film semi klik disiniAku tahu dan mengerti benar siapa calon isterinya. Namun aku sudah tidak ingin lagi dan pula aku tidak pantas untuk berada di rumah itu lagi, rumah tempat tinggal pemuda bernama Santo itu. Aku sudah tenggelam dalam kubangan ini. Andai saja Mas Santo suka pergi ke lokalisasi, tentu dia tidak perlu harus menulis surat pembaca itu. Mas Santo pasti akan menemukan calon istrinya yang sangat dicintainya. Agar Mas Santo pun mengerti bahwa hingga kini aku masih merindukan kehangatan cintanya. Cinta yang pertama dan terakhir bagiku.

Cerita Sex

Baca Juga Cerita Panas Indonesia : Ngentot Dengan Bu Irma Yang Bodynya Kayak ABG

Pengalamanku Berselingkuh Dengan Tata

Saya sendiri sudah bekerja dan juga berasal dari Universitas yang sama, Secara keseluruhan, pacarku sangat baik, setia dan cantik tetapi masih konvensional (tidak akan berhubungan seks sebelum menikah secara resmi). Sebaliknya, sebagai lelaki normal saya termasuk golongan yang memiliki libido tinggi. Sementara ini saya hanya bisa memuaskannya dengan ber masturbasi sambil membayangkan bersetubuh dengan pacarku.Suatu saat keadaan berubah 180 derajat. Setelah pulang kerja, saya langsung mengunjungi kostan pacarku (‘Aca’ namanya).Mengunjungi kostannya bagaikan masuk kedalam sebuah alam erotis. Ada sekitar 8 penghuni kost yag terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai 4 (saat ini Aca telah sampai tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Tata. Setelah melihatnya kadang kala aku membayangkan bersetubuh dengannya juga, sampai pada akhirnya aku memiliki ide gila dan nekat muncul tiba-tiba dibenakku.dari sini lah awal petualangan seksku dimulai.Aku memberanikan diri dan memutuskan mencuri celana dalam Tata. Telah beberapa kali aku bersama Aca pacarku naik ke lantai 3, dilantai ini ada rak khusus yang digunakan pembantu kostan untuk mengumpulkan pakaian kotor yang akan dicuci,beruntungnya rak tersebut dinamai sesuai dengan pemilik baju supaya tidak saling tertukar (dan lebih memudahkanku mencari sasaran yang aku idamkan)Tak berapa lama niatanku muncul tiba-tiba aku mendengar suara gadu yang berasal dari gerombolan anak-anak kost yang akan keluar untuk makan malam dan kebetulan juga Aca sedang mandi, yang biasanya membutuhkan waktu 15-25 menit. Bagai gayung bersambut akupun mamberanikan diri melaksanakan niatku dengan jantung yang berdebar keras dan keringat yang bercucuran karena perasaan was-was. Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus diantara tumpukan baju yang ada di keranjang.Tanpa pikir panjang langsung aku ambil yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama).

Secara spontan aku tempelkan pada wajah dan ku hirup bagian yang bersentuhan langsung dengan vaginanya. Sayangnya saat itu yang aku cium hanyalah aroma pewangi pakaian, tetapi tidak mengurangi rasa hornyku. Secepatnya aku masukkan CD tersebut kedalam kantung celana karena takut dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang akan aku alami jika hal itu terjadi dan langsung aku meninggalkan TKP dan langsung menuju kamar Aca yang berada di lantai 2.Setelah selesai berkencan dengan Aca, aku langsung meluncur menuju kontrakkan dan langsung menuju kamar mandi. Langsung aku keluarkan CD milik Tata dan mempeloroti celana dan CD yang aku pakai. Kont0lku yang sepanjang perjalanan pulang tadi sudah menegang membayangkan CD tersebut langsung kutempelkan dengan posisi sisi dalam CD yang bersentuhan langsung dengan vagina Tata bertemu dengan ujung kont0lku, yang tentu saja sebelumnya aku tempelkan CD tersebut di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil membayangkan sedang mencium vagina Tata secara langsung.Secara perlahan aku gesek-gesekan CD tersebut dan mulai mencoli kont0lku. Meskipun awalnya terasa agak perih pada penisku tapi lama kelamaan hilang seiring keluarnya cairan pra-ejakulasiku. Irama masturbasi aku percepat dan aku langsung merasakan getaran-getaran listrik yang erotis terus meambombardir syaraf-syaraf kont0l dan otakku. Akhirnya aku hampir merasakan orgasme. Tanganku yang satunya langsung menyikap sebagian dari CD tersebut untuk mengeluarkan kont0lku. Sebenarnya aku ingin mengeluarkan cairan orgasmeku pada CD Tata, tetapi langsung aku urungkan karena takut meninggalkan jejak.Tak berapa lama aku mengalami orgasme yang luar biasa sensasinya karena baru sekali ini aku melakukannya dengan CD kepunyaan Tata.

Setelah beberapa saat aku menikmati sensasi tersebut aku langsung melanjutkan dengan mandi dan tak lupa sebelumnya aku mencium CD Tata dan menaruhnya kmbali di dalam kantung celanaku.Keesokan harinya aku kembali ke kost Aca dan mengembalikan CD tersebut,tentunya setelah aku merasa keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut selama hampir seminggu dan tentu saja dengan CD Tata yang berbeda. Suatu saat aku dikejutkan dengan aroma CD Tata yang sebelumnya hanya tercium wangi dari pengharum pakaian. Ketika itu aku menghirup aroma yang berbeda dan aku yakini sebagai aruma cairan vagina milik Tata yang tentu saja membuat kont0lki seketika tegang dan libidoku menanjak. Jantungku langsung berdebar kencang karena kegirangan mendapatkan rejeki nomplok tersebut.Terbersit dipikiranku apakah hal ini disengaja atau tidak. Tapi aku tidak memperdulikannya dan langsung ber-masturbasi dengan sensasi berbeda dan tentu saja lebih indahdan menggetarkan. Kali ini aku tenggelam dalam kenikmatan sampai-sampai cairan orgasmeku tumpahruah dalam CD Tata.Keesokan harinya aku kembalikan CD tersebut kadalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Tetapi lagi-lagi CD tersebut mengeluarkan aroma yang sama. Tidak terlihat perubahan pada sikap dan ekspresi pada wajah Tata ketika kami saling bertemu pandang. Keesokan harinya aku dikejutkan dengan CD Tata yang benar-benar masih basah dan aromanya masih segar dan memabukkan, seperti Tata baru saja melakukan masturbasi dan membiarkan aku menemukannya masih dalam keadaan basah. Pikiranku langsung dikuasai dengan hawa nafsu dan langsung saja aku menuju kamar mandi yang letaknya bersebrangan dengan kamar Tata untuk ber-masturbasi.Baru saja aku mulai untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Tata kedalam celana dan berpura-pura menyiram closet.

Ketika aku buka pintu ternyata Tata sedang berdiri di depan kamar mandi dan berdiri tepat dihadapanku seperti sedang menghalangku untuk pergi. Tata langsung mendorongku kembai masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mengunci kamar mandi itu dari dalam (posisi Tata sekarang berada di dalam kamar mandi bersama denganku).Keringat dingin langsung bercucuran dari tubuhku. Dengan cepat tangan Tata langsung berusaha merogoh kedua kantong celanaku tanpa bisa aku cegah, dan akhirnya dia menemukan celana dalam miliknya yang aku “pinjam”. “Aku sudah tau … Kak andre pelakunya” ungkap Tata.Tiba-tiba Tata langsung mengambil posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung karena masih kaget dan langsung membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun. Kont0lku yang sempat lemas karena shock langsung diia belai dengan tangannya yang halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan tersebut kont0lku langsung bereaksi dan langsung menegang.Setelah mencapai ketegangan maksimal, mulut Tata sedikit terbuka dan nafasnya memburu sambil mengeluarkan desahan halus sambil kedua tangannya dengan perlahan tapi pasti terus mempermainkan kont0lku. Aku merasa bahwa inilah saatnya merasakan vagina Tata yang sebenarnya,lagipula aku yakin Tata bukan lagi seorang gadis perawan dari caranya memperlakukan kont0lku.Aku langsung memberi isyarat agar Tata berdiri dan langsung aku bertatapan dengan wajahnya yang mengekspresikan bahwa dia sangat menginginkannya.

Baca Juga Cerita Panas Indonesia : Kisah Sex Pasangan Deran Dan Ningsih

Tanpa pikir panjang aku langsung mencumbu bibirnya yang mungil dan kedua tanganku langsung menyikap bagian bawah dasternya,dimulai dari pertengahan paha dan ternyata Tata sudah tidak mengenakan CD lagi.Pantatnya yang lembut dan kenyal langsung kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku langsung kupindahkan menuju vaginanya yang sedaritadi sudah basah oleh cairan vaginanya. Tanganku yang satunya lagi langsung menjamah payudaranya (juga tanpa BH) yang kira-kira berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya dan klirotisnya pun mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.Tubuh Tata tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada kont0lku. Langsung aku senderkan Tata pada dinding kamar mandi, kuangkat kakikirinya dan langsung ku tuntun kont0lku menuju vaginanya yang sudah terbuka lebar. Ketika ujung kont0lku berada di bibir vaginanya yang sudah basah dan terasa hangat, aku pun sempat bergetar. Perlahan-lahan aku dorong masuk kont0lku, terasa agak seret meskipun vaginanya sudah basah oleh cairan kenikmatannya dan akhirnya kont0lkupun masuk setengahnya mengisi vagina Tata. Mulut Tata terbuka lebar sembari matanya terpejam merasakan kenikmatan kont0lku.Dengan perlahan ku keluar-masukkan kont0lku kedalam vaginanya yang kini sudah bisa terbenam seluruhnya kedalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku tidak bergerak dan merasakan dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya kont0lku seperti dipijit-pijit oleh vaginanya, sampai akhirnya aku melihat jam tangan dan aku teringat kepada Aca yang selesai mandi, tersisa kira-kira 10 menit sebelum Aca selesai mandi.Tata memelukku dengan erat dan aku pun menyetubuhinya dengan perlahan sambil merasakan setiap tarikkan dan dorongan kont0lku,aku merasakan sensasi erotis yang sangat nikmat. Irama aku percepat dangan sesekali aku menghentakkan kont0lku dengan kerassehingga membuat Tata mengerang meskipun agak sedikit ditahan mencegah suaranya terdengar sampai keluar.

Aku makin bernafsu setelah sekitar 3 menit Tata sudah mencapai orgasmenya yang pertama sehingga vaginanya terasa hangat karena cairan orgasmenya.“kont0l kamu besar dan kuat sekali…” bisik Tata sambil terus menikmati persetubuhan ini.“memang kamu belum pernah ngerasain yang segede ini?”Dia menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”“jadi lebih enak mana?” tanyaku“jelas kont0lmu,rasanya lebih nikmat..”Setelah selesai menikmati sisa-sisa orgasmenya,Tata langsung melepaskan diri dari dekapanku dan langsung berlutut di hadapan kont0lku. Lidahnya langsung menjulur dan menyapu sepanjang batang kont0lku yang masih basah oleh cairan orgasmenya. Dengan cekatan Tata menjilati kont0lku dan mengulum kepala kont0lku yang memerah.Mulutnya yang terasa hangat dan permainan lidahnya yang liar membuat kont0lku berdenyut-denyut dan untuk beberapa saat dia hanya mengulum kepala kont0lku sampai akhirnya aku benamkan kepalanya sehingga kont0lku masuk seluruhnya kedalam mulutnya yang hangat.Tata yang seakan mengerti apa yang aku mau langsung melahap seluruh batang kont0lku dengan ganas, meskipun ia mengalami sedikit hambatan karena panjangnya kont0lku.

Setelah mulutnya beradaptasi dengan kont0lku aku pun mulai menggerak-gerakkan pantatku maju-mundur mengimbangi permainannya dan akhirnya aku mengalami orgasme yang membuat Tata agak tersedak karena aku menghentakkan kont0lku dengan keras karena merasakan kenikmatan orgasmeku.Dengan cepat Tata mengeluarkan kont0lku dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasme dari kont0lku. Setelah selesai Tata langsung menelan cairan tersebut tanpa tersisa dan seketika kont0lku pun kembali di kulum dan di sedotnya sehingga tidak tersisa lagi cairan orgasme yang sedikit tercecer di batang kont0lku.Kusuruh Tata untuk berdiri dan ia langsung menatapku dengan ekspresi puas dan nakal, senyumnya yang manja mambuatku horny lagi. Setelah salingmerapihkan pakaian masing-masing Tata menyelipkan kertas yang berisikan nomer hp’nya.“besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku“langsung saja..” terang Tata,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.Setelah kejadian ini,hampir tiap hari kami bercinta kilat didalam kamar mandi lantai 3. Tata menjadi tempat pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu karena tak bisa kudapatkan dari pacarku sendiri demikian juga Tata yang terlanjur kecewa dengan kont0l pacarnya yang dia anggap terlalu kecil dan Tata terlanjur menyukai kont0lku yang besar dan kuat,meskipun kami saling mencintai pasangan masing-masing. Demikian lah Cerita Dewasa Ternyata Anak Majikanku Mau Bersetubuh Denganku oleh Cerita sex hot