Hilangnya Keperawanan Saat Malam Hari

CERITA DEWASA – Shianty hendak berteriak minta tolong, tapi mulutnya langsung dibekap oleh preman yang berdiri di belakang Shianty. Ternyata, 3 preman itu tidak mabuk meskipun mereka minum-minum karena minuman berakoholnya cuma sedikit dan lebih banyak air. Maklum preman gak modal. 2 preman yang lain tertawa dengan licik melihat Shianty yang sudah tidak berdaya.“gila..bening banget nih cewek..mimpi ape kite kemaren..”.“kalo gue sih mimpi ketiban duren..”.

“udeh lo bedua berisik banget..mending lo bedua buka jaket nih cewek..”.“oke bos..”. Salah satu preman itu menarik resleting jaket Shianty ke bawah sementara preman terakhir memegangi kaki Shianty agar tidak menendang-nendang lagi. Preman yang ditugasi untuk membuka jaket sangat kaget ketika resleting jaket Shianty sudah terbuka sampai ke perutnya.“gila..ni cewek cuma pake jaket doang..gak pake baju die bos..”.“ah..yang bener lo Sam..”, si bos preman itu pun menutupi mulut Shianty dengan tangan kirinya dan tangan kanannya bergerak menyusup ke dalam jaket Shianty dan langsung meremas kencang payudara kiri Shianty.Ekspresi wajah Shianty menunjukkan kalau Shianty kesakitan akibat remasan kencang si bos preman di payudara kirinya. Preman yang memegangi kaki Shianty tidak tahan hanya melihat kaki & paha Shianty yang putih mulus tanpa cacat sedikit pun. Jadi, preman itu mengelus-elus paha Shianty dengan tangan kanannya. Lalu tangan preman itu terus bergerak hingga ke pangkal paha Shianty.“die juga gak pake celana dalem bos..kayaknye die emang udeh siap buat dientot ni bos..”.“yaude..lepasin jaketnye, Sam..biar ni cewek telanjang sekalian..”.“oke bos..”. Ketiga preman itu jadi lengah sehingga otak Shianty langsung bekerja untuk melepaskan diri dari 3 preman itu. Shianty mendorong kepalanya ke belakang sehingga mengenai wajah si bos preman.“aarrgghh..”, bos preman itu langsung menjauh dari Shianty sambil memegangi hidungnya yang hampir patah karena terbentur bagian belakang dari kepala Shianty. 1 preman sudah lepas, 2 lagi preman nya. Shianty mengangkat kaki kanannya sehingga lutut Shianty langsung menghantam dagu preman yang memegangi kakinya. Preman itu langsung jatuh terjerembab ke belakang. Masih 1 preman yang tersisa. Shianty langsung meninju preman yang tadi ditugasi melucuti jaket Shianty. Meski tinju Shianty lemah, tapi mampu membuat preman itu juga jatuh ke belakang karena preman itu berjongkok dengan sedikit berjinjit.

CERITA DEWASA

Baca Juga Cerita Dewasa : Cemek Pantat yang Montok Sekali

Shianty pun langsung mengambil langkah 2 ribu menjauhi 3 preman yang sedang kesakitan sambil berteriak minta tolong. Ada orang keluar dari warung, Shianty berlari ke arah orang itu, sambil berlari, Shianty menarik resleting jaketnya ke atas lagi agar payudaranya tertutupi jaket.“tolong pak..saya mau diperkosa..”, kata Shianty sambil berlindung di belakang orang itu.“mana Dek..yang mau merkosa..”, ujar orang itu sambil bertolak pinggang seperti jagoan. 3 preman itu muncul di hadapan abang pemilik warung dengan nafas mereka yang terengah-engah. Shianty merasa sedikit tenang melihat si abang pemilik warung kelihatannya tidak gentar menghadapi 3 orang preman itu.Tiba-tiba, trio preman itu langsung bergerak ke belakang si abang pemilik warung dan menangkap Shianty.“pak..tolong saya..”, pinta Shianty dengan wajah sedihnya. Abang pemilik warung itu menoleh ke belakang.“ah..parah lo betiga..udah gue kasih minuman..malah gak ngajak gue pas mau merkosa cewek..”, kata-kata yang keluar dari mulut si abang pemilik warung membuat Shianty seperti tersamber petir.“gimane mau ngajak lo Ton..die aje kabur..”.“kok bisa kabur?”.“noh..gara-gara si Femi buka jaketnye kelamaan..”.“bukan salah gue bos..gara-gara si Hendy..megangin kakinye gak bener..”.“enak aje..lo..bos Herto juga salah..”.“udeh..udeh..mending..kite mulai aje..ngerjain ni cewek yang kayak bidadari ini..”.“bener juge ape kate lo..”. Akhirnya, nama mereka terungkap juga. Si bos preman bernama Herto, si abang pemilik warung bernama Toni, preman yang tadi memegangi kaki Shianty bernama Hendy, dan preman yang terakhir bernama Femi.“ngapain lo kabur tadi..hah?!”, sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Shianty.“udeh..kite telanjangin aje nih cewek..biar die kapok..”. Dalam waktu sekejap, jaket Shianty sudah dibuang jauh-jauh oleh Herto.“buset..bodynye bohay banget..”, ujar Femi.“liat tuh memeknye..kayaknye..masih perawan..”.“berarti gue yang merawanin..”, kata Toni.“enak aje lo, Ton..gue bosnye disini..”, balas Herto.“tapi..ini kan warung gue..”, balas Toni tak mau kalah.“yaude..lo yang merawanin..tapi kite gratis minum di warung lo satu minggu ye..”, kata Herto.“sip dah..yang penting bisa merawanin cewek..”.“jangan perkosa saya..”, pinta Shianty, air matanya pun mengalir keluar.“diem lo !! ntar lo juga enak..”, ejek Hendy.“kite taro aje di bangku biar lebih enak..”, usul Femi.“bener juga lo Sam..”. Femi & Hendy mengangkat tubuh Shianty dan menaruh Shianty di kursi panjang dari kayu yang biasa ada di warteg. Hendy & Femi mengangkat kaki Shianty ke atas sehingga vagina Shianty yang ada di tepi ujung bangku benar-benar terekspos dengan sangat jelas.Herto duduk di ujung bangku yang satunya, dia memegangi kedua tangan Shianty sambil menikmati kelembutan dari bibir Shianty yang tipis dan lembut. Shianty tau kalau dia tidak bisa melakukan perlawanan lagi karena kali ini dia benar-benar tidak berdaya. Shianty tidak tau apa yang akan terjadi pada vaginanya karena pandangannya tertutupi leher Herto.“gue jilat dulu ah..pengen tau..memeknye perawan manis ape nggak..hehe..”, ujar Toni. Toni berjongkok di depan vagina Shianty dan menatapi pemandangan indah di depannya bagai detektif yang memperhatikan dengan teliti untuk menemukan barang bukti.“gak ade bulunye lagi..jadi tambah napsu gue..”, kata Toni.“udeh..cepetan lo Ton..ntar gantian..”, kata Herto lalu Herto melanjutkan melumat bibir Shianty lagi.“sabar nape lo..”. Toni mengelus-elus kedua paha mulus Shianty hingga menyentuh pangkal paha Shianty.

Lalu Toni mendekatkan wajahnya ke vagina Shianty. Toni semakin nafsu setelah melihat bentuk vagina Shianty yang masih sempurna serta wangi alami dari vagina Shianty yang dirawat dengan baik oleh Shianty.Toni menyapu belahan bibir vagina Shianty dari bawah ke atas dengan sekali sapuan saja. Shianty menggelinjang karena sapuan lidah Toni seperti sengatan listrik yang mengalir di sekujur tubuhnya. Kemudian, Toni menggelitik klitoris Shianty dengan lidahnya.“mmmffhh..”, desah Shianty tertahan bibir Herto. Hendy & Femi tidak hanya memegangi kaki Shianty saja, tapi masing-masing dari mereka juga ‘memegangi’ dan meremasi payudara Shianty. Toni membuka bibir vagina Shianty sehingga dia bisa melihat bagian dalam dari vagina Shianty yang terlihat sangat menggiurkan karena masih merah merekah. Lidah Toni sudah terselip di dalam lubang vagina Shianty. Toni membenamkan kepalanya ke selangkangan Shianty agar Toni bisa memasukkan lidahnya lebih dalam ke vagina Shianty. Shianty memang menolak, tapi dia tidak bisa menyangkal tubuhnya yang dengan senang hati menerima serangan lidah Toni.“nnggffhh..,”, suara lenguhan Shianty yang masih tertahan bibir Herto. Tubuh Shianty menjadi tegang karena dia sedang mengalami orgasme.“ssuurpp..slluurrp..”, Toni tidak menyia-nyiakan satu tetes pun hingga cairan vagina Shianty tak bersisa.“gimane Ton?”, tanya Hendy.“maknyus..enak banget..manis ‘n gurih..”, jawab Toni.“namanye juga memek perawan..”, ujar Femi.“gantian lo Ton..”, kata Herto.“okeh..”. Herto & Toni bertukar posisi. Mereka bergantian menjilati vagina Shianty hingga masing-masing mereka telah mencicipi cairan vagina Shianty. Shianty sudah pasrah karena tenaganya habis setelah 4x orgasme. Sekarang, Toni berhadapan dengan vagina Shianty lagi dengan celananya yang sudah melorot sehingga penis Toni terbebas keluar dari sangkarnya.

“akhirnye..kontol gue bisa ngerasain memek perawan juga..”, ujar Toni. Toni sudah sangat bersemangat ingin segera menghujamkan kontol besarnya ke dalam vagina Shianty.“hoi !!”, teriak seseorang. 4 orang itu menengok ke arah sumber suara yang mereka dengar.“siape lo?!”, tanya Toni.“jangan ganggu dia !!”, teriak orang itu. Toni bergegas memakai celananya lagi.“mao jadi jagoan lo?”. Hendy & Femi melepaskan kaki Shianty dan maju bersama Toni ke arah orang itu sementara Hari mengikat kaki & tangan Shianty dengan tali rafiah yang Herto ambil dari warung Toni.“lo semua..jangan ganggu tuh cewek !!”, kata orang itu.“oh..lo mao jadi jagoan lo yee..”, kata Herto yang bergabung dengan Toni, Hendy, dan Femi.“nyari mati die..kite matiin aje nih orang..biar kite bisa ngentotin perawan..”.“Ken..Sam..maju lo bedua..hajar ampe mampus nih jagoan kemaleman..”, perintah Herto.“oke bos..”, jawab Hendy & Femi maju mendekat ke orang itu. Hendy menyerang duluan, dia melayangkan tinju kanannya ke arah orang itu. Orang itu menangkis dengan tangan kanannya, lalu segera menendang perut Hendy dengan cepat. Meski hanya 1 kali tendangan, Hendy langsung sujud sambil memegangi perutnya dan meringis kesakitan. Femi menyerang orang itu dari belakang dengan melayangkan sebuah pukulan.Tapi, dengan cekatan orang itu menghindar ke kiri lalu menggerakkan siku tangan kanannya untuk mengenai perut Femi. Femi langsung kesakitan karena hantaman siku orang itu begitu kuat. Orang itu langsung melakukan tendangan berputar ke belakang dan mengenai wajah Femi sehingga Femi langsung terlempar ke samping.“sialan lo !!”, Herto & Toni langsung maju menyerang orang itu. Tapi, orang itu melayangkan 2 jurus tendangan saja, Toni dan Hari langsung kesakitan.“awas lo ye..!!”, ancem Herto sambil kabur. Toni, Hendy, dan Femi juga lari dengan sangat kencang. Orang itu mendekati Shianty yang tidak berbusana dan tidak berdaya karena kaki & tangannya terikat ke bangku.“lo gak apa-apa?”, kata orang itu sambil melepaskan ikatan di kaki dan tangan Shianty.“terima kasih..”, jawab Shianty masih lemah.“nih..pake jaket gue..”, orang itu memakaikan jaketnya ke Shianty setelah Shianty duduk di bangku.“terima kasih Mas..”.“kenalin nama gue Jimmy..”.“nama saya Shianty..”.Ternyata, Jimmy adalah sabuk hitam dalam Taekwondo sehingga tidak heran dia mengalahkan 4 orang tadi dengan sangat mudah meskipun wajah Jimmy tidak mendekati kata ganteng sedikit pun.“ngapain lo malem-malem ada di luar?”.“saya baru dateng dari desa Mas..”.“oh..pantes aja..mukanya masih lugu..terus sekarang mana celana kamu? masa gak pake celana kayak gini..”.“gak tau Mas..”.“yaudah..lo pake celana training gue aja..”, kata Jimmy menyerahkan celana trainingnya yang dia ambil dari dalam tasnya.“makasih Mas..”.“lo mau kemana sekarang?”.“mm..saya mau ke rumah saudara saya..”, Shianty berbohong.“mau gue anter?”.“ah..gak usah Mas..saya jalan sendiri saja..”, Shianty menolak tawaran dari Jimmy  karena dia sudah tidak percaya kepada laki-laki.“yaudah..tapi gue anterin ke tempat yang lebih rame ya?”.“apa gak ngerepotin?”.“gak apa-apa..yuk..”.

Jimmy berjalan ke motornya yang diparkir agak jauh dari warung. Shianty memakai celana training Jimmy sehingga akhirnya, vagina Shianty tertutup juga.Jimmy datang mendekati Shianty dengan mengendarai motornya.“ayo..naik..”.“iya Mas..”. Shianty naik membonceng di belakang lalu Jimmy memacu motornya menjauhi warung itu menuju ke tempat yang lebih ramai.“makasih ya Mas..”, Shianty turun dari motor.“lo gak pake alas kaki ya dari tadi?”.“iya..Mas..ilang..”.“oh..kalo gitu pake sendal gue aja..nih..”.“ntar Mas gimana?”.“udah..gak apa-apa..pake aja..tapi beneran lo gak apa-apa jalan sendiri?”.“iya Mas..gak apa-apa..makasih banyak udah nyelametin saya Mas..”.“yaudah deh..gue duluan ya..ati-ati lo..”. Jimmy pun pergi meninggalkan Shianty karena dia ada urusan penting. Shianty berjalan sendiri lagi, tapi kali ini dia memakai celana untuk menutupi bagian bawah tubuhnya dan sendal untuk melindungi kakinya. Tenaga Shianty tinggal seperempat saja sehingga Shianty hanya mengikuti kakinya tanpa tau arah & tujuan. Kakinya membawa Shianty ke sebuah komplek perumahan yang lumayan elit. Seperti komplek lainnya, ada pos satpam dan portal sebelum masuk ke komplek, tapi kelihatannya satpamnya sedang tidak ada.Shianty masuk ke daerah komplek itu dengan langkah gontai karena dia sudah sangat lemas. Tenaga Shianty sudah benar-benar tidak tersisa lagi kali ini sehingga Shianty jatuh pingsan di depan sebuah rumah yang besar. Dengan mata yang samar-samar, Shianty melihat ada seseorang yang mengangkat tubuhnya. Setelah itu, Shianty sudah tak sadarkan diri. Saat bangun, Shianty sudah berada di atas ranjang yang sangat empuk.Dia meregangkan tubuhnya alias ngulet. Badan Shianty sudah benar-benar segar sehabis tidur sehingga Shianty memutuskan untuk bangun dari ranjang. Kamar itu begitu besar, luas, dan penuh dengan barang yang keliatannya mahal. Shianty tidak berani menyentuh apa-apa karena takut ada yang pecah. Shianty berjalan menuju ke pintu kamar yang sangat besar. Shianty membuka pintu kamar itu dan berjalan keluar dari kamar. Shianty menjelajahi rumah yang lumayan besar itu dan mencari si pemilik rumah yang mungkin tadi telah membawanya masuk ke dalam rumah.Tapi, meski dicari kemana-mana, Shianty tidak menemukan siapa-siapa di rumah itu. Jadi, Shianty hanya duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Tiba-tiba Shianty mendengar suara pintu terbuka. Seorang bapak masuk ke dalam ruang tamu.“eh..kamu udah bangun?”.“bapak siapa?”, tanya Shianty ketakutan.“nama bapakIvan..kamu?”.“nama saya Shianty..kenapa saya ada disini?”.“tadi kamu pingsan di depan rumah bapak..jadi bapak bawa kamu ke dalem rumah..”.“maaf..saya ngerepotin bapak..”.“kenapa nak Shianty bisa pingsan?”.“saya kesasar..”.“oh..kalo gitu..nak Shianty tinggal disini aja dulu..”.“aduh..maap pak..saya gak mau ngerepotin..”.“gak apa-apa..pasti kamu lapar..udah lah..malem ini nak Shianty tinggal disini dulu..”.“tapi kalau saya tinggal disini..apa istri bapak gak apa-apa?”.“oh..nak Shianty tenang saja..istri bapak sudah gak ada..”.“oh..maap Pak..saya gak bermaksud..”.“ah..gak apa-apa..ayo nak Shianty..kita makan..”.“gak usah Pak..”.“kruukk..,~~”, bunyi dari perut Shianty yang keroncongan membuat Shianty tersipu malu.“tuh kan..udah ayo kita makan..”, Pak Ivan menarik tangan kanan Shianty dan membawanya ke ruang makan. Sambil berjalan ke ruang makan, pikiran Shianty bercabang menjadi 2. Yang satu, Shianty deg-degan dan khawatir dengan Pak Ivan yang duda karena Shianty teringat kejadian bersama ayah angkatnya. Sedangkan, pikiran Shianty yang lain mengatakan kalau dia pergi malam ini, dia bakal kelaparan dan mungkin dia akan diperkosa oleh preman-preman yang sedang mabok. Jadi, Shianty telah memilih untuk tinggal di rumah itu untuk semalam.“gue nginep disini dulu deh..kayaknya ni bapak gak punya pikiran macem-macem..”, pikir Shianty. Pak Ivan memang terlihat seperti bapak yang baik.“makanan sudah siap Pak..”, sapa orang yang ada di dekat meja makan.“oh..makasih Ren..kamu sudah makan, Ren?”.“saya mah gampang, Pak..saya permisi dulu ke belakang ya Pak..”.

Baca Juga Kisah Sex : Gatahan Sama Nafsu Akhirnya Berbuat Asusila

Rendy berjalan keluar dari dapur.“ayo..nak Shianty..mari makan..”.“gak apa-apa nih Pak Ivan?”.“gak apa-apa..hayo cepet..mumpung masih anget..”. Pak Ivan duduk lebih dulu, disusul Shianty yang masih agak malu-malu duduk di meja makan.“ayo Shianty..gak usah malu-malu..ayo makan..”.“iya Pak..”. Pak Ivan mulai mengambil makanan sedangkan Shianty hanya sedikit mengambil makanan karena Shianty masih agak malu-malu.“mm..Pak Ivan..saya boleh numpang ke kamar kecil?”.“oh boleh..nak Shianty terus aja terus belok kiri..nah ruangan yang ada di kanan..itu wc..”.“makasih Pak..saya permisi dulu..”.“oh ya..ya..silakan..”. Shianty mengikuti arahan petunjuk dari Pak Ivan sehingga dia bisa menemukan kamar mandi. Setelah buang air kecil, Shianty mencuci tangannya di wastafel sambil menatap kaca yang ada di depannya. Shianty melihat bayangan seorang gadis berparas cantik dengan kulit wajah putih merona. Bayangan itu tak lain dan tak bukan adalah dirinya sendiri.Shianty berpikir kalau saja wajahnya tidak cantik mungkin hidupnya tidak seperti sekarang, mungkin dia akan hidup bahagia. Tapi, apa mau dikata. Wajah tidak bisa diganti, operasi plastik tidak mungkin Shianty lakukan karena kantongnya hanya berisi angin saja alias boke’. Shianty kembali lagi ke ruang makan dan duduk kembali di bangkunya.“ayo nak Shianty..makan lagi..”.“aduh..saya udah kenyang Pak..”, kata Shianty sambil meminum sisa air minumnya.“bener nak Shianty udah kenyang? gak mau nambah?”.“makasih..Pak..saya udah kenyang banget..”, Shianty merasa matanya berat sekali dan mati-matian melawan rasa kantuk yang tiba-tiba menyerangnya.“padahal gue baru tidur..kenapa gue udah ngantuk lagi?”, tanya Shianty dalam hati. Shianty mengucek-ngucek matanya.“kenapa? nak Shianty ngantuk?”.“iya nih Pak..padahal saya baru istirahat..”.“ya sudah..Ren !!”, Pak Ivan memanggil Rendy. Dalam waktu sebentar, Rendy sudah datang.“ada apa Pak?”.“tolong antarkan Shianty ke kamarnya..”.“baik, Pak..”.“mari..nona Shianty..saya tunjukkan kamarnya..”.“terima kasih Mas Rendy..Pak Ivan..maaf..saya tidur duluan..”.“oh..ya..gak apa-apa..nak Shianty emang harus istirahat..”.“saya permisi dulu ya Pak Ivan..makasih banget..udah bolehin saya makan..”.“udah..nak Shianty istirahat sana..”. Shianty berjalan di belakang Rendy menuju ke kamarnya.“disini..kamarnya nona..”, Rendy membuka pintu sebuah kamar yang dalamnya lumayan mewah.“terima kasih..Mas Rendy..”. Shianty masuk ke dalam kamarnya sementara Rendy pergi meninggalkan Shianty.“akhirnya..”, baru saja Shianty mengambrukkan tubuhnya ke kasur, dia langsung tertidur. Ternyata, ada yang memasukkan obat tidur ke dalam minuman Shianty. Obat tidur itu bereaksi dengan cepat, namun hanya sebentar membuat orang tertidur mungkin hanya 1-2 jam saja. Shianty terbangun dan menyadari kalau dia sama sekali tidak bisa menggerakkan kaki & tangannya. Tangan Shianty terikat ke tiang ranjang dan kaki Shianty terikat ke tiang ranjang yang lain sehingga kini, Shianty dalam posisi X.

“tolong..!!”, teriak Shianty kencang. Seseorang langsung masuk ke dalam kamar Shianty.“tolong saya..Pak Ivan”, pinta Shianty dengan cemas. Pak Ivan mendekat ke arah Shianty yang telanjang dan terikat ke ranjang.“tolo..”, Shianty berhenti meminta tolong ke Pak Ivan karena dia melihat Pak Ivan tersenyum licik dan tatapan matanya bagai srigala lapar.“tol..mmffhh..”, mulut Shianty langsung dibukam oleh Pak Ivan.“gak nyangka..malem-malem..dapet rejeki nomplok..”. Pak Ivan naik ke atas ranjang dan duduk di depan selangkangan Shianty yang terbuka lebar. Pak Ivan menindih tubuh Shianty lalu Pak Ivan melepaskan bungkaman di mulut Shianty. Kemuan Pak Ivan langsung membungkam mulut Shianty lagi, tapi kali ini dengan mulutnya. Pak Ivan mengulum bibir atas dan bibir bawah Shianty. Lalu Pak Ivan melumat bibir Shianty habis-habisan sambil terus memainkan lidahnya di dalam rongga mulut Shianty. Shianty sadar dia tidak bisa melawan seperti kejadian-kejadian sebelumnya sehingga Shianty sudah pasrah apa yang akan terjadi nantinya.Pak Ivan benar-benar mencumbu Shianty sepuas-puasnya karena Pak Ivan terus melumat bibir Shianty dengan sangat bernafsu. Setelah puas menikmati bibir Shianty, Pak Ivan bangkit dari atas tubuh Shianty.“badan kamu bagus banget..”.“tolonngg !!”.“percuma kamu minta tolong..mending kamu pasrah aja..”. Pak Ivan mencengkram kedua buah payudara Shianty yang bentuknya sangat indah itu. Pak Ivan meremas-remas kedua buah payudara Shianty sambil sesekali mencubit payudara Shianty. Lalu Pak Ivan mendekatkan wajahnya ke payudara Shianty, dia mulai menciumi, menggigiti, mencupangi, dan menjilati kedua buah payudara Shianty beserta putingnya.“oouuummhh..”, sebuah desahan keluar dari mulut Shianty. Wajah Shianty merah seperti kepiting rebus karena dia tidak bisa menahan malu, tadi dia menolak mati-matian, tapi kini dia malah mengeluarkan desahan karena Shianty tidak bisa mengingkari betapa nikmatnya lidah Pak Ivan yang menari-nari di payudaranya.Pak Ivan menurunkan ciumannya ke perut Shianty. Pak Ivan mencucuk-cucukkan lidahnya ke pusar Shianty. Lalu Pak Ivan menciumi perut Shianty terus ke bawah hingga akhirnya sampai juga di lembah kenikmatan milik Shianty.“wangi..wangi sekali..”, komentar Pak Ivan setelah dia menghirup aroma wangi yang semerbak di daerah selangkangan Shianty. Pak Ivan turun dari ranjang, dia membuka ikatan kaki kiri Shianty lalu Pak Ivan mengikat kaki kiri Shianty lebih tinggi lagi kemudian Pak Ivan juga melakukan hal yang sama ke kaki kanan Shianty sehingga sekarang kaki Shianty menjulang ke atas bagai huruf V.“nah..kalo gini kan lebih gampang..”. Pak Ivan naik lagi ke atas ranjang dan posisi kepalanya sudah berada di antara paha putih nan mulus Shianty. Pak Ivan memulai dengan mengecup klitoris Shianty berulang kali sehingga sebagai respon, tubuh Shianty menggelinjang.“sekarang enak kan? makanya..kamu gak usah ngelawan lagi..”, ejek Pak Ivan.Shianty merasa seperti wanita murahan karena dia begitu menikmati lidah Pak Ivan yang sekarang sudah menjelajahi sekitar vaginanya.“mmmhhh..”, desah Shianty pelan. Pak Ivan melebarkan kedua bibir vagina Shianty sehingga Pak Ivan bisa melihat bagian dalam dari vagina Shianty yang masih terlihat merah menggoda.“jangan-jangan kamu masih perawan ya? beruntungnya malem ini..”. Lidah Pak Ivan sudah mengaduk-aduk liang vagina Shianty.“ooohhhh..!!”, erang Shianty mendapatkan orgasmenya. Pak Ivan tidak percaya dengan rasa cairan vagina Shianty. Manis, gurih, dan sedikit rasa asin tercampur dengan komposisi yang sangat pas sehingga Pak Ivan mengais-ngais sisa cairan vagina Shianty hingga tak ada sisa setetes pun. Tonjolan di celana Pak Ivan sudah sangat besar yang menandakan kalau Pak Ivan sudah horny berat. Pak Ivan langsung melucuti pakaian dan celananya sendiri sampai perutnya yang buncit bisa dilihat oleh Shianty. Shianty sangat kaget melihat apa yang mengacung tegak di bawah perut Pak Ivan.Penis pertama yang Shianty lihat adalah penis ayah angkatnya, dan penis Pak Ivan lebih besar.“jangan..”, lirih Shianty pelan. Pak Ivan tidak mengindahkan Shianty,

Pak Ivan malah sudah bersiap-siap mencoblos vagina Shianty. Kepala penis Pak Ivan sudah berada di depan lubang vagina Shianty.“tidaakk..!!”, teriak Shianty dengan suaranya yang lemah lembut. Air mata Shianty mengalir dari kedua matanya karena Shianty tau kalau keperawanannya sudah tak terselamatkan lagi karena dia tidak bisa melakukan perlawanan. Pak Ivan mendorong penisnya ke dalam vagina Shianty. Perlahan tapi pasti, penis Pak Ivan menyusup masuk ke dalam vagina Shianty.“uugghh..sempithh..”, celoteh Pak Ivan sambil menekan penisnya ke dalam vagina Shianty yang sangat kuat menjepit penis Pak Ivan karena vagina Shianty masih sempit dan rapet..Shianty merasakan ada yang robek di dalam vaginanya.“nngghh..,”, Shianty terus menangis sambil meringis kesakitan yang luar biasa karena Shianty merasakan vaginanya seperti terbakar dan melebar hingga semaksimal mungkin. Penis Pak Ivan sudah sepenuhnya berada di dalam vagina Shianty, Pak Ivan merasakan liang vagina Shianty memijit & menjepit penisnya dengan sangat kuat.“oohh..enak banget..”, desah Pak Ivan. Lalu Pak Ivan melihat ke arah penisnya, ada sedikit darah yang menyelip keluar dari vagina Shianty.“ternyata..kamu bener-bener masih perawan ya..gak nyangka..saya beruntung banget malam ini..”. Shianty hanya menangis saja.“kalo gitu..maennya pelan-pelan aja ya..”. Pak Ivan mulai memaju-mundurkan pinggulnya dengan sangat pelan.“heenngghh..”, Shianty masih merasakan pedih sekaligus sedih. Sekarang penis Pak Ivan keluar masuk vagina Shianty lebih cepat dari sebelumnya dan terus bertambah cepat hingga mungkin 8 kali/detik. Sambil mengaduk-aduk vagina Shianty yang luar biasa sempit itu, Pak Ivan membelai kedua buah payudara Shianty dengan lidahnya.“uummmhhh..”, Shianty mendesah karena rasa pedih yang dia rasakan sudah hilang sehingga hanya tinggal rasa nikmat saja yang Shianty rasakan. Air mata Shianty pun sudah tidak keluar lagi karena mata Shianty sudah kering.“nah..mulai enak ya?”, ejek Pak Ivan melihat Shianty yang mulai keenakan. Rasa malu dan hina menyerang Shianty sehingga Shianty menolehkan kepalanya ke kiri dan menutup matanya, tapi Shianty tidak bisa berhenti mendesah karena itu adalah lolongan jiwanya. Pak Ivan menciumi leher Shianty membuat Shianty merinding karena geli.“aaahhh..”, aliran listrik menjalar di sekujur tubuh Shianty yang menandakan kalau dia sudah mencapai orgasme pertamanya.“ccppllkk..ccppllkk..”, suara penis Pak Ivan yang keluar masuk vagina Shianty yang kini sudah becek gara-gara cairan vagina Shianty sendiri.

Baca Juga Kisah Sex : Afriadul Dikocok Oleh Christin Paling Enak

Jepitan vagina Shianty dan rasa hangat dari cairan vagina Shianty membuat Pak Ivan betah membiarkan penisnya berlama-lama di dalam vagina Shianty sehingga Pak Ivan menggenjot vagina Shianty dengan tempo yang lambat.“ooohh..yeesshh..”, erang Pak Ivan karena dia sedang menembaki rahim Shianty dengan spermanya. Pak Ivan benar-benar puas menikmati permainannya dengan Shianty yang baru saja selesai. Meskipun berkeringat, tapi tubuh Shianty tetap mengeluarkan aroma wangi yang enak untuk dihirup.“ploop..”, Pak Ivan mencabut penisnya dari vagina Shianty. Cairan merah muda langsung meleleh keluar dari vagina Shianty. Cairan merah muda itu dihasilkan dari campuran darah keperawanan Shianty, cairan vagina Shianty, dan sperma Pak Ivan yang tercampur dengan rata di dalam vagina Shianty.“wah..udah jam 2 malem..besok harus bangun pagi..kita lanjutin besok ya..hehe”, kata Pak Ivan sambil mencubit pipi Shianty yang halus itu. Lalu Pak Ivan meninggalkan Shianty yang masih terikat ke ranjang. Shianty menangis lagi karena keperawanannya baru saja direnggut oleh Pak Ivan, orang yang baru saja dia kenal, mending kalau ganteng, wajah Pak Ivan sama sekali tidak ada sisi bagusnya.Pak Ivan kembali lagi ke kamar Shianty.“saya lupa..”. Pak Ivan memegang dildo yang besar di tangan kanannya dan memegang lakban serta gunting di tangan kirinya. Pak Ivan mendekat ke Shianty, lalu Pak Ivan menancapkan dildo ke vagina Shianty.“nnghh..”, Shianty menahan pedih karena dildo itu lumayan besar. Batang dildo itu sudah tertanam di dalam vagina Shianty, lalu Pak Ivan menekan tombol on yang ada di pangkal dildo.“mmmhhh..”, Shianty mendesah ketika dildo itu mulai bergerak-gerak dan berputar-putar di dalam vaginanya. Pak Ivan menutupi pegangan dildo itu dengan lakban secara horizontal & vertical sehingga membentuk tanda ‘+’.“selamat tidur ya..bidadari cantik..hehe..”, Pak Ivan meninggalkan Shianty yang terikat ke ranjang dengan dildo yang mengobok-obok vagina Shianty. Orgasme demi orgasme Shianty dapatkan dari dildo yang terus mengobok-obok vaginanya semalaman sampai-sampai tenaga Shianty habis sehingga Shianty pun pingsan. Demikian lah Cerita Sex Panas Hilangnya Keperawanan Saat Malam Hari oleh Cerita sex hot